Litte: “Haloo Minna.. 5
minggu tak berjumpa.. do you miss me?”
Laksmi: nimpuk pake botol “WOI..
kemana aja.. ngilang 5 minggu plus jangan lebay dah.. ma unh buku melayang?
*ngasih liat novel harpot ke 7*”
Litte: merinding.. “Heeh..
untuk kali ini tokoh utama kita adalah.. BronzeShipping!!”
Marik: muncul dengan mata
berbinar “Yess!! Akhirnya debutku sebagai Tokoh utama Fic!!”
Litte: senyum “Jadi mal unh di
puji.. Hahahah”
Laksmi: jitak Author “nyadar
ya Mba.. siapa juga yang muji..”
Litte: ngambek “OC!! Baca
DISCLAIMER!!”
Laksmi: “Seperti biasa..
Blah blah.. Author No Baka tidak memiliki CHARA di Yugioh.. dan lagu yang ada
di dalam Fic..”
Call Me Maybe
.
BronzeShipping Stories
.
Liburan musim panas yang sangat sangat
panas ini tentunya membuat para manusia yang berada di Jepang saat ini pasti
lebih memilih untuk berdiam diri di rumah, menyalakan kipas angin dan AC
secepatnya kemudian tidak cukup dengan itu membawa buah-buah segar yang
tentunya dingin dan segar untuk mengurangi panas yang diakibatkan saat ini.
Tapi berbeda dengan gadis yang satu ini,
dengan topi pantai cream yang cukup lebar mengenakan gaun terusan putih panjang
yang tipis melangkahkan kakinya dengan ceria di atas pasir pantai yang hangat,
kulit tan-nya yang sangat manis dengan mata Violet yang menggoda membuat gadis
itu merupakan yang tercantik di pantai ini dibandingkan gadis-gadis lainnya.
“Fuaah.. Libur Musim Panas memang cocok
di habiskan di pantai~” ucapnya sambil merentangkan kedua tangannya, semilir
angin bertiup membuat udara yang tadinya panas menjadi sedikit lebih sejuk
Gadis itu duduk diatas pasir
bermain-main dengan pasir pantai yang putih bersih membuat istana pasir kecil
yang kemudian ia hancurkan kembali dan membentu sesuatu yang baru layaknya
seorang anak kecil, ia tertawa-tawa
sebelum kemudian merebahkan dirinya diatas pasir memandangi langit biru.
“...Coba saja ada Pria tampan disini..”
ucapnya memulai kemudian menutup mata “..Pasti akan jadi sangat menyenangkan
bermain di pantai seperti ini..” gumamnya
I threw a wish
in the well...
Don’t ask me
i’ll never tell
I looked you as
it fell...
And now you’re
in my way
“Haah~ benar-benar liburan yang
membosankan!” keluh Malik yang kini sudah ada di dalam kamar penginapannya
Ya, selama liburan musim panas ini ia
menyewa penginapan di dekat pantai untuk menghabiskan waktu liburan. Penginapan
yang mukin tidak terlalu mewah tapi nyaman untuk di tempati, fasilitas di dalam
juga lumayan ditambah lagi setiap kamar memiliki balkoni dimana para penginap
bisa melihat indahnya pemandangan laut di malam hari.
Malik saat itu mengenakan T-shirt putih
polos dengan celana hot pants yang
pendek berdiri sambil menatap kosong langit malam “Ayolah, aku harap akan
terjadi sesuatu yang menarik hari ini..” ucapnya sambil berkacak pinggang “..Sesuatu
yang menarik.. Apa itu sulit?” gumamnya
Bosan berdiam diri di dalam kamar
penginapannya, Malikpun melangkahkan kaki keluar untuk berjalan-jalan di
sekitar pantai karena tidak ada sesuatu yang enak dilakukan di dalam penginapan
selain menonton TV, siapa tahu di luar ia bisa melakukan sesuatu yang menarik
seperti Clubbing misalnya.
Tiba-tiba langkahnya terhenti mendapati
sosok seorang laki-laki tampan (a/n: Cieelllahh~) sedang duduk di bangku yang
disediakan dibawah rindangnya pohon kelapa yang menjulang tinggi, mengenakan
Jaket putih yang mengekspos dadanya yang terlihat bidang dan mengenakan celana
pantai berwarna ungu tua dan terlihat ia sedang bersantai di sana. Rambutnya
yang pirang dan spiky juga kulit tan
yang eksotis, entah kenapa membuat Malik semakin tertarik melihat laki-laki
itu.
Coba
saja ada pria yang tampan di pantai ini.. Pasti akan menyenangkan rasanya...
Malik langsung menepuk tangannya girang
dengan senyuman lebar menghiasi wajahnya ‘Yess!!
Apa ini berarti Tuhan memang mendengarkan doaku barusan... Dia memang pria
tampan yang aku harapkan.. Oh, God lebih tampan dari yang diharapkan tepatnya..
kesempatan.. kesempatan ini jangan dilewatkan!!’ sorak Malik dalam hati
I trade my soul
for a wish
Pennies and
Dimes for a kiss
I wasn’t looking
for this
But now you’re
in my way..
Marik masih duduk santai di tempatnya,
menikmati hembusan angin yang tertiup menerpanya sungguh tidak dapat dipercaya
kalau tadi siang cuaca sangat panas tapi malam ini, sangat sejuk berbeda dari
biasanya. Tempat ini adalah favoritnya untuk menghabiskan waktu, dengan hanya
berduduk di bangku ini menikmati suara ombak yang silih berganti dan merdunya
bisikan angin (?)
“Hi...” sebuah suara menyapanya,
terdengar sangat ramah dan lembut
Perlahan tapi pasti, Marik membuka matanya
kemudian mendapati gadis berkulit tan dan rambut pirang yang persis seperti
dirinya dengan mata Violet yang sama kini menatapnya, mengenakan T-shirt
berwarna putih.
“...Hi” sapa Marik singkat sambil
tersenyum kecil menatap gadis itu dengan seksama, kalau di perhatikan dia dan
gadis itu seperti saudara kembar saja, mereka memiliki ciri penampilan yang
tidak jauh berbeda kecuali secara fisik dia laki-laki sementara gadis itu
perempuan.
“...Boleh aku duduk disini?” tanya gadis
itu sedikit ragu sambil menunjuk tempat kosong di sebelahnya
Tanpa mengeluarkan sebuah kata lagi,
Marik hanya mengangguk memperbolehkan yang disambut dengan senyuman lebar si
gadis itu yang kemudian menempati tempat di sebelahnya.
“Anginnya sejuk sekali, yah...” komentar
gadis itu sambil tersenyum kepadanya
“Hmm.. yah, sejuk sekali..” jawab Marik
“Oh,ya.. Namaku Malik Ishtar.. Siapa
namamu?” tanya Malik
“Marik.. Marik Ishtar..”
Malik menatap Marik dengan mat Violetnya
yang menunjukan bahwa ia sedikit terkejut “Hey, Nama kita hampir sama..
Terutama nama belakang kita yang sama-sama ‘Ishtar’ ”
“Hmm.. Yah, ditambah lagi kita terlihat
seperti saudara kembar seperti ini..” tambah Marik
Malik tertawa kecil mendengarnya “Aku
tidak menyadarinya.. Ngomong-ngomong kau kesini untuk liburan juga, Marik?”
“Begitulah, bersama teman-teman.. Tapi
mereka sedang bersenang-senang di Club sekarang..”
“Kau tidak ikut bersama mereka?”
Marik menggeleng “Tidak, Lebih baik aku
disini dan bersantai.. aku benci tempat yang terlalu banya orang di dalamnya..”
“Hei, bagaimana kalau kita ke suatu
tempat yang menarik..” usul Malik tiba-tiba sementara Marik menatapnya heran
“Err.. Kalau kau mau?”
Tanpa Marik sadari, ia tersenyum
menyambut usulan yang diberikan Malik padanya “Kurasa akan menyenangkan..”
ucapnya
Your stare was
holding..
Ripped jeans
skin was showing..
Hot night wind
was blowing..
Where you think
you’re going baby...
‘Yess!!
Akhirnya.. berjalan berdua di pantai saat malam hari seperti ini ditemani pria
yang tampan.. Mimpi apa aku barusan .. Jangan bangunkan aku kalau ini mimpi..’
pikir Malik berjalan disamping Marik menyusuri pantai
Marik berjalan dengan santai, tangan
sebelah kirinya dimasukan ke kantung celana menambah kesan cool yang ada dalam
dirinya, Malik tidak henti-hentinya tersenyum dalam kegirangan dan seringkali
Marik mendapatinya menatapnya makin membuat Malik jadi salah tingkah plus
tersenyum kegirangan.
“Jadi.. Kita akan kemana?” tanya Marik
menatap Malik disampingnya
Malik hanya tersenyum lebar “Nanti juga
sampai..” ucapnya singkat
Beberapa saat kemudian mereka sampai di
sebuah Cafe kecil yang sederhana yang letaknya agak sedikit terpencil dari
Pantai dan penginapan, terlihat disana ada beberapa pengunjung yang datang
menikmati beberapa hidangan yang disediakan di Cafe tersebut, suasana tampak
sederhana dan bergaya simple.
“Gimana? Ini Cafe favorite ku..” jawab Malik
bangga, kini ia dan Marik duduk di sebuah meja saling berhadap-hadapan dengan
makanan dan minuman yang hangat telah tersaji di depan mereka
Bagi Marik, suasana di Cafe ini memang
sangat tenang dan sangat nyaman terutama dengan Malik yang menemaninya, ia
belum pernah melihat ataupun bertemu dengan gadis seperti Malik, sifatnya yang
ceria dan bersemangat membuatnya merasa nyaman di dekat gadis tersebut.
‘Hemm..
Tidak ku sangka di pantai yang ku kira akan membosankan seperti ini, aku bisa
bertemu gadis unik seperti dia.. Kurasa ini bukan liburan yang membosankan..
aku akan menikmati hari terakhir liburan ini..’ pikir Marik sambir
tersenyum saat mendengar ucapan gadis itu dan tidak segan ia tertawa pelan saat
Malik menceritakan sebuah lelucon lucu padanya
“Kau itu orang yang sangat lucu,
Malik..” ucap Marik sambil tertawa geli
Malik tersenyum lebar “Well, Terima
kasih..” jawab Malik
“Jadi kau menghabiskan waktu liburanmu
disini, Malik?” ucap Marik memulai
Malik mengangguk “Yahh, begitulah..
Habis bosan rasanya melewatkan liburan panjang di rumah, ditambah lagi cuaca
yang panas ini Cuma hanya akan membuatku semakin jadi pemalas di rumah jadi aku
memilih menghabiskan liburan disini.. sekalian untuk cuci mata..” jelas Malik
sambil menjulurkan lidah mengejek
“Haha.. Aku mengerti apa maksudmu..”
ucap Marik
“Bagaimana denganmu sendiri?” tanya
Malik yang sekarang antusias
“Well, Aku hanya disini beberapa hari
bersama teman-teman.. karena yah, untul melepas kebosanan di rumah dan mencari
ketenangan selama liburan sebelum akhirnya bersakit-sakitan mengerjakan
tumpukan PR musim panas yang menumpuk di rumah..” jelas Marik
Malik tertawa geli “Ngomong-ngomong soal
PR aku malah belum mengerjakan sama sekali.. Aku tinggal menyalin pekerjaan
temanku nanti..”
“Ha, kau beruntung temanmu mau
meminjamkan pekerjaannya..” ucap Marik
Dan mereka tertawa lagi tapi sebuah
suara menghampiri mereka saat sedang asyik-asyiknya bercanda dan mengobrol.
“Yo, Marik..” panggil sebuah suara
Marik menoleh dan mendapati 2 orang
temannya berdiri di belakang yang satu berambut coklat dan yang satu lagi
memiliki rambut perak yang spiky
mereka tercengir melihat Marik dan Malik.
“Jadi, kurasa kau menemukan saudara
kembarmu..” Goda yang berambut perak membuat Malik sedikit blushing
“Dasar Idiot..” umpat yang berambut
coklat sambil menyilangkan tangan di dada
Marik berdiri dari tempat duduknya
kemudian tersenyum kepada Malik “Malik, Kenalkan mereka Bakura Ishigami dan
Seto Kaiba.. mereka teman-temanku” ucapnya sambil menunjuk Bakura dan Seto
“Seto.. Bakura.. kenalkan ini Malik..”
“Yo, salam kenal Nona cantik..” sapa
Bakura sedikit menggoda tapi mendapat glare
dari Marik
“Salam kenal..” ucap Seto singkat
disertai anggukan Malik
“Jadi kenapa kalian kemari.. Dimana dua
yang lainnya?” tanya Marik mengangkat alis
“Oh, setelah kejadian di Club dengan
kau-tahu-siapa.. Kita akan ubah rencana karena kita akan pulang sekarang dan
kami jauh-jauh kesini untuk menjemputmu sebelum kau ditinggal..” jelas Bakura
Marik mengangguk “Ok, beri aku waktu 5
menit kemudian aku akan menyusul kesana..”
“Baiklah, ayo pergi Bakura.. sebelum kau
membuat malu mukaku di tempat umum lagi..” ucap Seto sambil menarik Bakura
keluar Cafe disertai dengan protesan yang keluar dari mulut Bakura
Setelah, Seto dan Bakura pergi Malikpun
beranjak dari tempat duduknya menghampiri Marik
“Jadi.. Kau akan pulang sekarang?” tanya
Malik
Marik mengangguk “Sepertinya begitu..
Jadi kurasa kita bisa bertemu di Musim Panas tahun depan..” ucap Marik
“..Terima kasih sudah mengantarku kemari Malik, aku sangat menikmati malam
ini..”
‘Musim
panas tahun depan!! Ayolah Malik.. lakukan sesuatu.. kau tidak mau kan
menghabiskan waktumu hanya untuk menunggu Marik selama itu.. tapi apa yang
harus ku lakukan? Melarangnya pulang.. Hell no, memangnya aku siapa dia?..
bagaimana ini..?.. Atau..’ Malik
sibuk memikirkan cara dan bergelut dengan pikirannya sementara Marik perlahan
melangkahkan kaki keluar dari Cafe sebelum langkahnya kemudian terhenti
Hey I just met
you and this is crazy..
But, here’s my
number..
So Call me
Maybe..
It’s hard to
look right at you, Baby..
But here’s my
number..
So Call me
Maybe...
“Marik...” panggil Malik
Marik yang tadi berniat untuk
melangkahkan kaki keluar dari Cafe menuju ke tempat teman-teman menunggunya
sekarang berhenti sesaat kemudian berbalik menatap Malik yang memberikan
secarik kertas padanya.
Marik mengangkat alis melihat apa isi surat tersebut yang ternyata berisi
deretan angka yang ia yakini adalah nomor ponsel saat ia membuaka mulut untuk
mengatakan sesuatu..
“Err.. itu nomor ponselku, kau bilang
menunggu musim panas tahun depan jadi.. aku tahu kita baru bertemu dan..” Malik
berusaha menjelaskan tapi ia terlalu gugup sehingga ucapannya sedikit tidak
jelas
Marik yang sepertinya memahami apa yang
dimaksud Malik tersenyum lebar “Baiklah, aku akan menghubungimu nanti..”
Malik tersenyum kemudian mengangguk ‘Yess!! Akhirnya berhasil juga..’
jeritnya dalam hati kemudian tanpa ia sadari Marik mencium dahinya sebelum kemudian
tercengir dan pergi. Hal itu berlangsung sangat cepat dan Malik hanya bisa
berdiri mematung dengan wajah yang merah merona sebelum akhirnya ia bersorak
kegirangan di 5 menit selanjutnya mengundang pertanyaan beberapa mata yang
memandangnya.
‘Ah, senangnya dapat nomor cowok tampan’
‘Beruntung sekali gadis itu.. Aku juga
mau~’
‘Cih, dia sudah ada yang punya
ternyata.. Pupus sudah harapanku’
Malikpun berlari kembali kepenginapannya
dengan perasaan yang berbunga-bunga, Pasti, Pasti mereka bisa bertemu lagi,
bukan di liburan Musim Panas.. mungkin di waktu yang akan datang..
But here’s my
number...
So Call me
Maybe..
And we’ll be
meet again...
Di Mobil, Marik sedang asyik-asyiknya
tersenyum sambil menatap layar ponsel miliknya. Sudah 1 jam lebih ia bertingkah
seperti itu, mengetik sebuah pesan kemudian menunggu balasan yang akan datang
dan setiap membalas pesan balasan itu Marik tersenyum.
“Hei, Apa kali ini kau salah makan saat
di hotel Marik?” tanya Yami heran melihat tingkah orang disampingnya
“Kurasa ada yang sedang menikmati waktu
bersama dengan seseorang nih..” goda Bakura yang ada di sebelah Marik
“Hmm.. Siapa sangka liburan yang
membosankan ini menjadi liburan yang menyenangkan..” ucap Marik sambil
menyeringai “Bagaimana kalau kita kembali lagi kesana tahun depan?”
Mendengar hal itu Yami langsung
menggeleng “Apa kau gila.. Kembali kesana tahun depan..”
“Aku tidak akan mau kesana lagi setelah
tahu kalau pemilik hotel yang kita tempati adalah kau-tahu-siapa.. seperti
menyerahkan nyawaku sendiri di tangan iblis..” komentar Atem yang berada di
kursi depan
“Heh, Setidaknya cuma kalian berdua yang
menderita..” ucap Seto
“Siapa tahu saja kalian bisa beruntung
sepertiku..” ucap Marik bangga
Semua yang berada di dalam hanya bisa
sweatdropped kemudian menggumam “Daripada memusingkan hal seperti itu bagaimana
dengan PR musim panas kita..” ucap Bakura memulai
“Oh, ya.. hampir lupa, kita terlalu
asyik disana sampai-sampai lupa mengerjakan PR padahal tinggal seminggu lagi
liburan berakhir..” komentar Yami
“Well, kita bisa menyalin jawaban Seto
nanti..”
“Jangan harap kalian bisa mendapatkan
bantuan dariku..” dengus Seto kesal
Marik: “Yess!! Fiction dengan w sebagai
tokoh UTAMA.. hahahaha..”
Litte: Cengo “Sebenarnya yang tokoh
utama Malik.. tapi yah whatever deh..”
Laksmi: liat kertas “This Fiction inspired by Carly Rae Jepsen
song plus Korean Drama series Scent a woman..”
Litte: sorak-sorak “Yee..!”
Malik: “Nee.. Litte, ada cerita tentang
w lg kga?
Litte: kedip “Liat nanti yah..
Hahhahahaha..”
Laksmi: geleng kepala “Saat ini Author
sedang menjalani perawatan.. mohon maaf karena tingkahnya yang.. *lirik Author
yang masih ketawa* sangat tidak waras..”
Malik & Marik: “Perawatan apa?”
Litte: Loncat-loncat “Itu lho, yang
kerja di rumah sakit yang ngurusin pasien... Hihihihi..”
Laksmi: jitak Author “Itu Perawat!! Btw
Malik, Marik u berdua close nh fic yeh.. w harus ngurus nh Author satu
*ngangkat Author trus ngilang*”
Malik: Read and Review
Marik: Pilih kami sebagai pair di
FICTION berikutnya!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar