Jumat, 20 Juli 2012

Call Me Maybe as Fanfiction Stories


Litte: “Haloo Minna.. 5 minggu tak berjumpa.. do you miss me?”
Laksmi: nimpuk pake botol “WOI.. kemana aja.. ngilang 5 minggu plus jangan lebay dah.. ma unh buku melayang? *ngasih liat novel harpot ke 7*”
Litte: merinding.. “Heeh.. untuk kali ini tokoh utama kita adalah.. BronzeShipping!!
Marik: muncul dengan mata berbinar “Yess!! Akhirnya debutku sebagai Tokoh utama Fic!!”
Litte: senyum “Jadi mal unh di puji.. Hahahah”
Laksmi: jitak Author “nyadar ya Mba.. siapa juga yang muji..”
Litte: ngambek “OC!! Baca DISCLAIMER!!”
Laksmi: “Seperti biasa.. Blah blah.. Author No Baka tidak memiliki CHARA di Yugioh.. dan lagu yang ada di dalam Fic..”

Call Me Maybe
.
BronzeShipping Stories
.
Liburan musim panas yang sangat sangat panas ini tentunya membuat para manusia yang berada di Jepang saat ini pasti lebih memilih untuk berdiam diri di rumah, menyalakan kipas angin dan AC secepatnya kemudian tidak cukup dengan itu membawa buah-buah segar yang tentunya dingin dan segar untuk mengurangi panas yang diakibatkan saat ini.
Tapi berbeda dengan gadis yang satu ini, dengan topi pantai cream yang cukup lebar mengenakan gaun terusan putih panjang yang tipis melangkahkan kakinya dengan ceria di atas pasir pantai yang hangat, kulit tan-nya yang sangat manis dengan mata Violet yang menggoda membuat gadis itu merupakan yang tercantik di pantai ini dibandingkan gadis-gadis lainnya.
“Fuaah.. Libur Musim Panas memang cocok di habiskan di pantai~” ucapnya sambil merentangkan kedua tangannya, semilir angin bertiup membuat udara yang tadinya panas menjadi sedikit lebih sejuk
Gadis itu duduk diatas pasir bermain-main dengan pasir pantai yang putih bersih membuat istana pasir kecil yang kemudian ia hancurkan kembali dan membentu sesuatu yang baru layaknya seorang anak kecil, ia tertawa-tawa  sebelum kemudian merebahkan dirinya diatas pasir memandangi langit biru.
“...Coba saja ada Pria tampan disini..” ucapnya memulai kemudian menutup mata “..Pasti akan jadi sangat menyenangkan bermain di pantai seperti ini..” gumamnya
I threw a wish in the well...
Don’t ask me i’ll never tell
I looked you as it fell...
And now you’re in my way
“Haah~ benar-benar liburan yang membosankan!” keluh Malik yang kini sudah ada di dalam kamar penginapannya
Ya, selama liburan musim panas ini ia menyewa penginapan di dekat pantai untuk menghabiskan waktu liburan. Penginapan yang mukin tidak terlalu mewah tapi nyaman untuk di tempati, fasilitas di dalam juga lumayan ditambah lagi setiap kamar memiliki balkoni dimana para penginap bisa melihat indahnya pemandangan laut di malam hari.
Malik saat itu mengenakan T-shirt putih polos dengan celana hot pants yang pendek berdiri sambil menatap kosong langit malam “Ayolah, aku harap akan terjadi sesuatu yang menarik hari ini..” ucapnya sambil berkacak pinggang “..Sesuatu yang menarik.. Apa itu sulit?” gumamnya
Bosan berdiam diri di dalam kamar penginapannya, Malikpun melangkahkan kaki keluar untuk berjalan-jalan di sekitar pantai karena tidak ada sesuatu yang enak dilakukan di dalam penginapan selain menonton TV, siapa tahu di luar ia bisa melakukan sesuatu yang menarik seperti Clubbing misalnya.
Tiba-tiba langkahnya terhenti mendapati sosok seorang laki-laki tampan (a/n: Cieelllahh~) sedang duduk di bangku yang disediakan dibawah rindangnya pohon kelapa yang menjulang tinggi, mengenakan Jaket putih yang mengekspos dadanya yang terlihat bidang dan mengenakan celana pantai berwarna ungu tua dan terlihat ia sedang bersantai di sana. Rambutnya yang pirang dan spiky juga kulit tan yang eksotis, entah kenapa membuat Malik semakin tertarik melihat laki-laki itu.
Coba saja ada pria yang tampan di pantai ini.. Pasti akan menyenangkan rasanya...
Malik langsung menepuk tangannya girang dengan senyuman lebar menghiasi wajahnya ‘Yess!! Apa ini berarti Tuhan memang mendengarkan doaku barusan... Dia memang pria tampan yang aku harapkan.. Oh, God lebih tampan dari yang diharapkan tepatnya.. kesempatan.. kesempatan ini jangan dilewatkan!!’ sorak Malik dalam hati
I trade my soul for a wish
Pennies and Dimes for a kiss
I wasn’t looking for this
But now you’re in my way..
Marik masih duduk santai di tempatnya, menikmati hembusan angin yang tertiup menerpanya sungguh tidak dapat dipercaya kalau tadi siang cuaca sangat panas tapi malam ini, sangat sejuk berbeda dari biasanya. Tempat ini adalah favoritnya untuk menghabiskan waktu, dengan hanya berduduk di bangku ini menikmati suara ombak yang silih berganti dan merdunya bisikan angin (?)
“Hi...” sebuah suara menyapanya, terdengar sangat ramah dan lembut
Perlahan tapi pasti, Marik membuka matanya kemudian mendapati gadis berkulit tan dan rambut pirang yang persis seperti dirinya dengan mata Violet yang sama kini menatapnya, mengenakan T-shirt berwarna putih.
“...Hi” sapa Marik singkat sambil tersenyum kecil menatap gadis itu dengan seksama, kalau di perhatikan dia dan gadis itu seperti saudara kembar saja, mereka memiliki ciri penampilan yang tidak jauh berbeda kecuali secara fisik dia laki-laki sementara gadis itu perempuan.
“...Boleh aku duduk disini?” tanya gadis itu sedikit ragu sambil menunjuk tempat kosong di sebelahnya
Tanpa mengeluarkan sebuah kata lagi, Marik hanya mengangguk memperbolehkan yang disambut dengan senyuman lebar si gadis itu yang kemudian menempati tempat di sebelahnya.
“Anginnya sejuk sekali, yah...” komentar gadis itu sambil tersenyum kepadanya
“Hmm.. yah, sejuk sekali..” jawab Marik
“Oh,ya.. Namaku Malik Ishtar.. Siapa namamu?” tanya Malik
“Marik.. Marik Ishtar..”
Malik menatap Marik dengan mat Violetnya yang menunjukan bahwa ia sedikit terkejut “Hey, Nama kita hampir sama.. Terutama nama belakang kita yang sama-sama ‘Ishtar’ ”
“Hmm.. Yah, ditambah lagi kita terlihat seperti saudara kembar seperti ini..” tambah Marik
Malik tertawa kecil mendengarnya “Aku tidak menyadarinya.. Ngomong-ngomong kau kesini untuk liburan juga, Marik?”
“Begitulah, bersama teman-teman.. Tapi mereka sedang bersenang-senang di Club sekarang..”
“Kau tidak ikut bersama mereka?”
Marik menggeleng “Tidak, Lebih baik aku disini dan bersantai.. aku benci tempat yang terlalu banya orang di dalamnya..”
“Hei, bagaimana kalau kita ke suatu tempat yang menarik..” usul Malik tiba-tiba sementara Marik menatapnya heran “Err.. Kalau kau mau?”
Tanpa Marik sadari, ia tersenyum menyambut usulan yang diberikan Malik padanya “Kurasa akan menyenangkan..” ucapnya
Your stare was holding..
Ripped jeans skin was showing..
Hot night wind was blowing..
Where you think you’re going baby...
Yess!! Akhirnya.. berjalan berdua di pantai saat malam hari seperti ini ditemani pria yang tampan.. Mimpi apa aku barusan .. Jangan bangunkan aku kalau ini mimpi..’ pikir Malik berjalan disamping Marik menyusuri pantai
Marik berjalan dengan santai, tangan sebelah kirinya dimasukan ke kantung celana menambah kesan cool yang ada dalam dirinya, Malik tidak henti-hentinya tersenyum dalam kegirangan dan seringkali Marik mendapatinya menatapnya makin membuat Malik jadi salah tingkah plus tersenyum kegirangan.
“Jadi.. Kita akan kemana?” tanya Marik menatap Malik disampingnya
Malik hanya tersenyum lebar “Nanti juga sampai..” ucapnya singkat
Beberapa saat kemudian mereka sampai di sebuah Cafe kecil yang sederhana yang letaknya agak sedikit terpencil dari Pantai dan penginapan, terlihat disana ada beberapa pengunjung yang datang menikmati beberapa hidangan yang disediakan di Cafe tersebut, suasana tampak sederhana dan bergaya simple.
 “Gimana? Ini Cafe favorite ku..” jawab Malik bangga, kini ia dan Marik duduk di sebuah meja saling berhadap-hadapan dengan makanan dan minuman yang hangat telah tersaji di depan mereka
Bagi Marik, suasana di Cafe ini memang sangat tenang dan sangat nyaman terutama dengan Malik yang menemaninya, ia belum pernah melihat ataupun bertemu dengan gadis seperti Malik, sifatnya yang ceria dan bersemangat membuatnya merasa nyaman di dekat gadis tersebut.
Hemm.. Tidak ku sangka di pantai yang ku kira akan membosankan seperti ini, aku bisa bertemu gadis unik seperti dia.. Kurasa ini bukan liburan yang membosankan.. aku akan menikmati hari terakhir liburan ini..’ pikir Marik sambir tersenyum saat mendengar ucapan gadis itu dan tidak segan ia tertawa pelan saat Malik menceritakan sebuah lelucon lucu padanya
“Kau itu orang yang sangat lucu, Malik..” ucap Marik sambil tertawa geli
Malik tersenyum lebar “Well, Terima kasih..” jawab Malik
“Jadi kau menghabiskan waktu liburanmu disini, Malik?” ucap Marik memulai
Malik mengangguk “Yahh, begitulah.. Habis bosan rasanya melewatkan liburan panjang di rumah, ditambah lagi cuaca yang panas ini Cuma hanya akan membuatku semakin jadi pemalas di rumah jadi aku memilih menghabiskan liburan disini.. sekalian untuk cuci mata..” jelas Malik sambil menjulurkan lidah mengejek
“Haha.. Aku mengerti apa maksudmu..” ucap Marik
“Bagaimana denganmu sendiri?” tanya Malik yang sekarang antusias
“Well, Aku hanya disini beberapa hari bersama teman-teman.. karena yah, untul melepas kebosanan di rumah dan mencari ketenangan selama liburan sebelum akhirnya bersakit-sakitan mengerjakan tumpukan PR musim panas yang menumpuk di rumah..” jelas Marik
Malik tertawa geli “Ngomong-ngomong soal PR aku malah belum mengerjakan sama sekali.. Aku tinggal menyalin pekerjaan temanku nanti..”
“Ha, kau beruntung temanmu mau meminjamkan pekerjaannya..” ucap Marik
Dan mereka tertawa lagi tapi sebuah suara menghampiri mereka saat sedang asyik-asyiknya bercanda dan mengobrol.
“Yo, Marik..” panggil sebuah suara
Marik menoleh dan mendapati 2 orang temannya berdiri di belakang yang satu berambut coklat dan yang satu lagi memiliki rambut perak yang spiky mereka tercengir melihat Marik dan Malik.
“Jadi, kurasa kau menemukan saudara kembarmu..” Goda yang berambut perak membuat Malik sedikit blushing
“Dasar Idiot..” umpat yang berambut coklat sambil menyilangkan tangan di dada
Marik berdiri dari tempat duduknya kemudian tersenyum kepada Malik “Malik, Kenalkan mereka Bakura Ishigami dan Seto Kaiba.. mereka teman-temanku” ucapnya sambil menunjuk Bakura dan Seto “Seto.. Bakura.. kenalkan ini Malik..”
“Yo, salam kenal Nona cantik..” sapa Bakura sedikit menggoda tapi mendapat glare dari Marik
“Salam kenal..” ucap Seto singkat disertai anggukan Malik
“Jadi kenapa kalian kemari.. Dimana dua yang lainnya?” tanya Marik mengangkat alis
“Oh, setelah kejadian di Club dengan kau-tahu-siapa.. Kita akan ubah rencana karena kita akan pulang sekarang dan kami jauh-jauh kesini untuk menjemputmu sebelum kau ditinggal..” jelas Bakura
Marik mengangguk “Ok, beri aku waktu 5 menit kemudian aku akan menyusul kesana..”
“Baiklah, ayo pergi Bakura.. sebelum kau membuat malu mukaku di tempat umum lagi..” ucap Seto sambil menarik Bakura keluar Cafe disertai dengan protesan yang keluar dari mulut Bakura
Setelah, Seto dan Bakura pergi Malikpun beranjak dari tempat duduknya menghampiri Marik
“Jadi.. Kau akan pulang sekarang?” tanya Malik
Marik mengangguk “Sepertinya begitu.. Jadi kurasa kita bisa bertemu di Musim Panas tahun depan..” ucap Marik “..Terima kasih sudah mengantarku kemari Malik, aku sangat menikmati malam ini..”
Musim panas tahun depan!! Ayolah Malik.. lakukan sesuatu.. kau tidak mau kan menghabiskan waktumu hanya untuk menunggu Marik selama itu.. tapi apa yang harus ku lakukan? Melarangnya pulang.. Hell no, memangnya aku siapa dia?.. bagaimana ini..?.. Atau..  Malik sibuk memikirkan cara dan bergelut dengan pikirannya sementara Marik perlahan melangkahkan kaki keluar dari Cafe sebelum langkahnya kemudian terhenti
Hey I just met you and this is crazy..
But, here’s my number..
So Call me Maybe..
It’s hard to look right at you, Baby..
But here’s my number..
So Call me Maybe...
“Marik...” panggil Malik
Marik yang tadi berniat untuk melangkahkan kaki keluar dari Cafe menuju ke tempat teman-teman menunggunya sekarang berhenti sesaat kemudian berbalik menatap Malik yang memberikan secarik kertas padanya.
Marik mengangkat alis melihat  apa isi surat tersebut yang ternyata berisi deretan angka yang ia yakini adalah nomor ponsel saat ia membuaka mulut untuk mengatakan sesuatu..
“Err.. itu nomor ponselku, kau bilang menunggu musim panas tahun depan jadi.. aku tahu kita baru bertemu dan..” Malik berusaha menjelaskan tapi ia terlalu gugup sehingga ucapannya sedikit tidak jelas
Marik yang sepertinya memahami apa yang dimaksud Malik tersenyum lebar “Baiklah, aku akan menghubungimu nanti..”
Malik tersenyum kemudian mengangguk ‘Yess!! Akhirnya berhasil juga..’ jeritnya dalam hati kemudian tanpa ia sadari Marik mencium dahinya sebelum kemudian tercengir dan pergi. Hal itu berlangsung sangat cepat dan Malik hanya bisa berdiri mematung dengan wajah yang merah merona sebelum akhirnya ia bersorak kegirangan di 5 menit selanjutnya mengundang pertanyaan beberapa mata yang memandangnya.
‘Ah, senangnya dapat nomor cowok tampan’
‘Beruntung sekali gadis itu.. Aku juga mau~’
‘Cih, dia sudah ada yang punya ternyata.. Pupus sudah harapanku’
Malikpun berlari kembali kepenginapannya dengan perasaan yang berbunga-bunga, Pasti, Pasti mereka bisa bertemu lagi, bukan di liburan Musim Panas.. mungkin di waktu yang akan datang..
But here’s my number...
So Call me Maybe..
And we’ll be meet again...
Di Mobil, Marik sedang asyik-asyiknya tersenyum sambil menatap layar ponsel miliknya. Sudah 1 jam lebih ia bertingkah seperti itu, mengetik sebuah pesan kemudian menunggu balasan yang akan datang dan setiap membalas pesan balasan itu Marik tersenyum.
“Hei, Apa kali ini kau salah makan saat di hotel Marik?” tanya Yami heran melihat tingkah orang disampingnya
“Kurasa ada yang sedang menikmati waktu bersama dengan seseorang nih..” goda Bakura yang ada di sebelah Marik
“Hmm.. Siapa sangka liburan yang membosankan ini menjadi liburan yang menyenangkan..” ucap Marik sambil menyeringai “Bagaimana kalau kita kembali lagi kesana tahun depan?”
Mendengar hal itu Yami langsung menggeleng “Apa kau gila.. Kembali kesana tahun depan..”
“Aku tidak akan mau kesana lagi setelah tahu kalau pemilik hotel yang kita tempati adalah kau-tahu-siapa.. seperti menyerahkan nyawaku sendiri di tangan iblis..” komentar Atem yang berada di kursi depan
“Heh, Setidaknya cuma kalian berdua yang menderita..” ucap Seto
“Siapa tahu saja kalian bisa beruntung sepertiku..” ucap Marik bangga
Semua yang berada di dalam hanya bisa sweatdropped kemudian menggumam “Daripada memusingkan hal seperti itu bagaimana dengan PR musim panas kita..” ucap Bakura memulai
“Oh, ya.. hampir lupa, kita terlalu asyik disana sampai-sampai lupa mengerjakan PR padahal tinggal seminggu lagi liburan berakhir..” komentar Yami
“Well, kita bisa menyalin jawaban Seto nanti..”
“Jangan harap kalian bisa mendapatkan bantuan dariku..” dengus Seto kesal

Marik: “Yess!! Fiction dengan w sebagai tokoh UTAMA.. hahahaha..”
Litte: Cengo “Sebenarnya yang tokoh utama Malik.. tapi yah whatever deh..”
Laksmi: liat kertas “This Fiction inspired by Carly Rae Jepsen song plus Korean Drama series Scent a woman..
Litte: sorak-sorak “Yee..!”
Malik: “Nee.. Litte, ada cerita tentang w lg kga?
Litte: kedip “Liat nanti yah.. Hahhahahaha..”
Laksmi: geleng kepala “Saat ini Author sedang menjalani perawatan.. mohon maaf karena tingkahnya yang.. *lirik Author yang masih ketawa* sangat tidak waras..”
Malik & Marik: “Perawatan apa?”
Litte: Loncat-loncat “Itu lho, yang kerja di rumah sakit yang ngurusin pasien... Hihihihi..”
Laksmi: jitak Author “Itu Perawat!! Btw Malik, Marik u berdua close nh fic yeh.. w harus ngurus nh Author satu *ngangkat Author trus ngilang*”
Malik: Read and Review
Marik: Pilih kami sebagai pair di FICTION berikutnya!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar