The Mummy
.
.
Cast:
Laksmi
Vichilicious (1st Sister, 24 years old)
Fem
Malik Ishtar (2nd Sister, 22 years old)
Fem
Yugi Mouto (3rd Sister, 21 years old)
Fem
Ryou Bakura (4th Sister, 20 years old)
Litte
(5th Sister, 19 years old)
Atem
Sennen (27 years old American Researcher &
Adventurer)
Marik
Ishtar (26 years old Researchment)
Yami
Sennen (25 years old Egyptologist)
Bakura
Ishigami (24 years old Gangstar)
Author’s word: I do
not own the character or the stories from the movie which inspires me writing
this fiction, thought i own the OC’s and My Name on it. If there’s any
mistaken, i apologized and truthfully i hope you enjoyed the stories. Critism
and Flame will accepted with a brave heart. This story contain some adult
material not that i’m sure about it but.. just enjoy.
Chapter
1: The beginning of a Curse!!
Ancient
Egypt, 1920 B.C
Mesir Kuno, tempat dimana sebuah sejarah
dimulai. Disebuah tempat di wilayah Mesir, didalam sebuah Istana yang megah,
dimana terletak sebuah patung pahatan rakyat Mesir untuk menghormati Pharaoh
mereka.
Seorang wanita, memiliki rambut hitam
sebatas pinggangnya mengenakan gaun putih yang sepertinya terbuat oleh sutra
yang mahal dan mengenakan berbagai perhiasan yang terbuat dari emas di tangan
dan kakinya, diatas kepalanya terlingkar sebuah tiara yang sangat indah, kulit
Tan yang eksostis makin membuat wanita itu memiliki gelar yang sama dengan Cleopatra, cantik dan mempesona.
“Anck-Su-Namun..” panggil sebuah suara
Wanita yang dipanggil dengan
Anck-Su-Namun itu berbalik dan mendapati seorang Pria mengenakan pakaian
layaknya ia adalah seorang Pendeta Tertinggi di dalam strukrur Kerajaan,
berdiri di depan pintu.
“Imhotep..” ucap Anck-Su-Namun kemudian
berlari menghampiri Pria itu dan langsung memeluknya erat “Kemana saja kau..
Aku sudah menunggu terlalu lama..” ucapnya
Pria yang dipanggil Imhotep itu membelai
rambut Anck-Su-Namun “Aku disini..” ucapnya “Aku disini untuk menyelamatkanmu
dari sini, kekasihku..” ucapnya lirih
“Cepat bebaskan aku dari sini.. Aku
ingin bersamamu.. selamanya..” ucap Anck-Su-Namun
“Akan kupastikan kau bebas, kekasihku..”
jawab Imhotep kemudian mengecup bibirnya dan perlahan mulai melumat bibir manis
itu, lidah bertarung untuk dominasi dan tangan yang merengkuh tubuh
Anck-Su-Namun dengan erat semakin memperdalam ciuman mereka.
Tiba-tiba terdengar sebuah suara dibalik
pintu, dengan cepat mereka berpisah karena mereka tahu siapa yang ada di balik
pintu tersebut, Pharaoh Seti yang ternyata adalah suami Anck-Su-Namun tapi ia
sama sekali tidak menyukainya.
“Cepat kau sembunyi!” perintah
Anck-Su-Namun dengan suara yang dipelankan
Imhotep menggeleng “Aku tidak akan pergi
tanpamu..” balas Imhotep
“Aku akan baik-baik saja.. tetap
jalankan rencana ini.. jangan gagalkan rencana penting ini..” ucap
Anck-Su-Namun meyakinkan kemudian mendorong Imhotep kesebuah ruangan dan
menutup pintunya.
Setelah itu, Anck-Su-Namun dengan cepat
berusaha merapikan keadaannya sebelum kemudian berhadapan langsung dengan sang
Pharaoh.
Brak!
Pintupun terbuka dengan tidak elitnya
dan sang Pharaohpun berjalan memasuki ruangan, terlihat Anck-Su-Namun sedang
mencoba untuk bertingkah seperti biasa dihadapan sang Pharaoh. Anck-Su-Namun
menundukan badannya menghormati sang Pharaoh meskipun dengan dipaksakan
kemudian berjalan menghampirinya dan terlihat tatapan observasi yang
dipasangkan padanya.
“Anck-Su-Namun..” ucapnya dengan tenang
sebelum kemudian menyadari satu hal dari muka Anck-Su-Namun dan juga beberapa
sisi pakaiannya yang sekarang sudah terlihat sedikit kusut kemudian ia mengengenggam
erat bahu Anck-Su-Namun “..Siapa yang sudah menyentuhmu..” ucapnya geram
Terlihat reaksi yang sangat sulit
dipercaya oleh Anck-Su-Namun, sementara tatapan Pharaoh hanya tertuju padanya,
Imhotep keluar dari ruangannya dengan sebuah pedang yang ia genggam dan
kemudian menusuknya pada sang Pharaoh. Darah bersimbah ke lantai ruangan
mengalir dengan deras, Imhotep merangkul Anck-Su-Namun.
“K-Kau.. Imhotep.. kh..Argh!” ucapan
sang Pharaoh terputus karena para pendeta pelayan setia Imhotep menusuk-nusuk
tubuh Pharaoh malang itu dengan belati beracun untuk memastikan ia sudah tidak
bernyawa lagi.
“Kita pergi dari sini..” perintah
Imhotep sebelum kemudian berjalan menuju pintu keluar tapi sudah ada para
pengawal setia sang Pharaoh disana, rupanya mereka mendengar suara Pharaoh dan
berniat untuk menyelidiki tapi kemudian yang mereka temukan hanya tubuh sang
Pharaoh yang kini terbaring sudah tidak bernyawa di lantai dengan bersimbah
darah.
Para pengawalpun mencegah rombongan
Imhotep untuk melarikan diri dan dimulailah kembali pertarungan.
“Pergilah duluan..” ucap Anck-Su-Namun
mendorong Imhotep menjauh sementara para pelayannya menariknya untuk segera
melarikan diri dari Istana
Imhotep meronta “Aku tidak akan pergi
tanpamu!!” serunya
“Pergi sekarang!! Sampai saat itu tiba..
aku akan menunggu..” ucap Anck-Su-Namun melangkah menjauh dengan belati di
tangannya
Para penjaga kini tengah mengelilinginya
berusaha menangkapnya hidup-hidup untuk kemudian mendapatkan hukuman yang lebih
buruk atas perbuatan yang ia terima tapi sebelum itu terjadi, Anck-Su-Namun
menancapkan belati itu ketubuhnya sendiri.
“Tubuhku bukan lagi miliknya sekarang..”
ucapnya sebelum ia kemudian tergeletak di lantai tidak berdaya karena racun
yang sudah menjalar ke seluruh tubuhnya.
Imhotep yang mengetahui hal itu
bersumpah untuk kembali lagi dan membangkitkan kekasihnya itu. Maka ia dan para
pelayannya menyusup ke dalam piramid setelah jasad Anck-Su-Namun disemayamkan
dan mengambil jasad itu kemudian para rombongan Imhotep segera melesat menuju
Hamunaptra, Kota kematian dimana mereka mengadakan Upacara penghidupan kembali
untuk Anck-Su-Namun.
Jasad Anck-Su-Namun diletakan ditengah
altar dengan beberapa tabung canopic
disisinya, Imhotep segera membuka buku kematian yang juga telah ia curi di
dalam Piramid dan berusaha membaca isinya untuk membangkitkan kembali
kekasihnya dari alam kematian, tapi sebelum Upacara berjalan dengan sempurna,
Aksi Imhotep dan para pelayannya dicegah oleh para Medjai dan jiwa Anck-Su-Namun pun kemabali ke dunia bawah.
Pasukan Imhotep yang tertangkap
diputuskan untuk dihukum seberat-beratnya atas tindakan yang pernah mereka
lakukan, Para pelayan pendeta mendapatkan ganjaran mereka akibat mengikuti
Imhotep yaitu dijadikan Mumi secara hidup-hidup dan sedangkan untuk Imhotep ia harus
menerima hukuman terburuk yaitu HomDai, Lidahnya dipotong dan kemudian ia pun
dimasukan kedalam peti terbalut oleh kain dan di dalam peti itu, para pelayan
memasukan Kumbang Pemakan Daging mematikan kedalamnya kemudian dengan cepat
menutup peti itu, setelah itu, peti Imhotep dikubur dibawah kaki patung Anubis
setelah dikunci dengan aman berusaha mencegah agar suatu saat ia tidak akan
dibangkitkan ataupun bangkit kembali karena akan menyebabkan bencana bagi
seluruh rakyat Mesir. Sedangkan kunci yang digunakan untuk mengunci sarcofagus milik Imhotep telah disimpan
di dalam sebuah tempat rahasia yang tempatnya tidak akan pernah bisa ditemukan
oleh orang-orang yang tidak diinginkan.
Dan bertahun-tahun lamanya, Para Medjai menjaga makam tersebut ,
mengawasinya agar tidak ada satu orangpun berani memasuki kawasan terlarang
tersebut. Tapi mereka sama sekali tidak mengetahui apa yang akan terjadi kelak
jika Imhotep dibangkitkan kembali.
‘Dead is only the Begining’
‘Kematian hanyalah sebuah awal dari segalanya dan
bukanlah sebuah akhir’
-Catatan
Orang Mati, Mesir
Litte: bawa stereo “And... CUT!!!”
Ryou: liat fic “A-ano kenapa nama
Litte-san juga ada disini?”
Litte: cengir “Sekali-kali Author
numpang eksis di fiction sendiri, hahahaha.. *ketawa*”
Yami: bingung “Emang di zaman Mesir ada
hukuman kaya gitu?”
Litte: “Adain aje, bang..”
Joey: clingak-clinguk “Lho, koq nama w
kaga ada sih!! *guncang Author*”
Litte: “A-ano.. Joey akan muncul di fic
lainnya..”
Laksmi: natap tajem Author “Kenapa nama
u juga disini Baka no Author?.. bikin cerita aneh apalagi nih!!
*nginjek-nginjek Author*”
Litte: senyum semangat sambil bawa
kertas “Ok, Semuanya kumpul!! Litte bakal menjelaskan sesuatu di Fic barusan
yang masih asing di denger..”
All: pada ngumpul n duduk di sofa sambil
ngeliatin dengan seksama..
Litte: berdeham “Ok, yang pertama, Hamunaptra, itu disebut juga Kota
Kematian well kenapa disebut gitu,
Litte juga kagak tahu *digebuk*..Ralat dah, Mungkin karena disana tempat khusus
untuk peristirahatan para anggota kerajaan, makanya banyak ‘Peti’ disono..
mungkin begitulah.. Hahahahaha...
Trus, Medjai itu sebutan lain
dari para pengawal khusus yang ditugaskan untuk menjaga dan melindungi Pharaoh,
well tugasnya sangat berat sih, kalo
terjadi apa-apa sama Pharaoh mereka juga yang kena nantinya..Seremm..
Lanjuut, Berikutnya adalah hukuman di
Mesir dan cara pembuatan MUMMY...Mungkin
yang kalian pikir pasti Mummy Cuma sekedar tubuh orang yang udah meninggal yang
terus diawetin and dimasukin di dalem peti, tapi itu semua SALAH!!-“
Bakura: “Salah dari mana woi.. emang
bener kaya begono kan?”
Atem: “Emang ada definisi yang lain
selain tu Litte-san?.. *bingung*”
Litte: manyun “Diem dulu.. orang lagi
jelasin!! *mukul Bakura pake Harisen*”
Bakura: teriak “WOI!! Kenapa Cuma gue
doank yang kena pukul.. nih orang kenapa kaga!! *nunjuk Atem*”
Ryou: nenangin Bakura biar tenang dengan
memberikan koin emas yang entah dapet darimana..
Litte: batuk-batuk “ Sebenarnya Litte
udah lama nonton sih di Channel National
Geographic Channel yang judulnya ‘Voice from the Dead’.. disono tuh ya, ada
ilmuan siapa gitu yang nyoba ng-bikin MUMMY dengan teknik sama PERSIS kaya di
Mesir Kuno, mereka make buku jurnal yang ditulis Hederotus tokoh yang asalnya dari Yunani, diantaranya bahan yang
mereka butuhin sih setahu Litte, kaya rempah-rempah asli yang hanya ditemukan
di Mesir, Batu Obsidian trus sama..
apa sih lupa namanya pokoknya semacam kaya mirip pasir gitu.. tapi fungsinya
buat ngawetin tubuh MUMMY-nya.. nah, untuk cerita membuat MUMMY-nya
pertama-tama mengeluarkan isi otak yang ada di dalam kepala.. Menurut buku,
diceritakan kalo rakyat mesir dulu mengeluarkan isi otak dari dalam tubuh orang
yang sudah meninggal menggunakan suatu alat yang dimasukan melalui hidung, tapi
karena keterbatasan alat para ilmuan tadi tuh ng-gunain semacam besi gitu yang
terus dipake buat narik keluar otak.. Ugh, gimana gitu dah caranya pokoknya
Litte kaga liat karena udah enek!! Trus selanjutnya di dalam Mesir Kuno juga
ada kepercayaan kalau organ-organ terpenting itu juga harus ikut di awetkan
juga sama dengan tubuh yang di mumifikasi,
jadi dengan menggunakan batu Obsidian
yang udah di asah setajem mungkin tuh ya, dipake buat ngrobek tubuh mayat
tadi.. organ yang diambil kalo ngak salah, Hati.. err.. Lupa deh.. pokoknya ada
5 aja!! Yang juga diawetin and di simpen di dalam Canopic Jar yang juga
nanti bakal ditempatin di dalam peti yang dipercayai kalau suatu saat mereka
nanti ‘Kembali’ mereka akan membutuhkan ke-5 organ terpenting itu.. Nah sekian
penjelasan, moga mengerti sekaligus menambah ilmu Sejarah.. Huahahaha..Gimana?”
Yugi,Ryou,Joey,: Pingsan dengerin
penjelasan karena membayangkan juga apa yang terjadi
Yami,Atem,Bakura,Marik and Seto:
ngangguk-ngangguk antara ngerti dan ngak ngedengerin
Laksmi: nutup mulut tampang putih semua
“Bloody Hell!! NGAK USAH DI DETAIL
JUGA BAKA!!!”
Litte: cengengesan “Heheheh.. takut juga
dia, sebenernya itu belum ngeri-ngeri amat.. coba aja nonton channelny Beuh,
udah pingsan deh soalnya dijelasinny super men-detail.. Hahahaha.. Masih banyak
kok sejarah Mesir yang nanti bakal Litte jelasin seiring chapter.. nantikan
ya!”
Yugi: merinding
Malik: ketawa “Hahahaha.. Gila, keren
banget tuh.. gimana kita nyoba juga bikin MUMMY sendiri..”
All: serempak “HELL NO!!”
Marik: “Gue ikut Malik-Pretty!!! Ayo
kita jadiin Author Mummy!!”
Litte: nelen ludah trus ngambil langkah
seribu KABUR!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar