My Disciplinarian
.
.
Introduction
of all cast
Girls
Identition:
Yugi Motou (Female)
: Cucu dari Salomon Motou pemilik dari sebuah Toko Game di Domino city, sangat
bertanggung jawab dan baik hati. Memiliki mata amethyst yang menawan, tinggi
tubuhnya bisa dibilang agak sedikit pendek yang menyebabkan dia sering diganggu
dan diejek siswa lainnya. Orang tuanya sudah lama tewas dalam kecelakaan kapal
saat akan berlibur.
Laksmi Vichilicious (OC’s) : Cucu dari Salomon Motou pemilik dari sebuah Toko Game di
Domino city, sangat tegas dalam sesuatu hal sebenarnya memiliki hati yang
lembut. Dia adalah sepupu dari Yugi, ibunya dan ibu Yugi adalah saudara
kandung. Setelah orang tua Laksmi meninggal akibat kecelakaan kapal bersama
orang tua Yugi, ia tinggal bersama Salomon di Domino. Memiliki mata saphire
yang begitu berkilau dan jangan pernah meremehkannya walaupun dia seorang
wanita.
Ryou Bakura (Female)
: gadis yang baik hati dan sedikit pemalu, dia agak susah untuk diajak
bersosialisasi. Memiliki rambut perak yang mencapai punggungnya dan mata Hazzle
yang begitu memikat, tidak pandai dalam hal olahraga dan selalu diganggu oleh
Anzu dan Tea. Orang tuanya selalu sibuk menyebabkan ia selalu sendirian di
rumahnya yang luas (a/n: poor girl L)
Malik Ishtar (Female)
: gadis yang sangat hyperactive dan selalu bersemangat, memiliki rambut pirang
sebahu dan kulit tan yang mempesona juga mata Violet yang sangat indah. Ia
tinggal bersama kakaknya yang merupakan seorang peneliti barang-barang antik di
Museum Domino, menyebabkan ia jarang pulang dan membuat Malik sendirian di
rumah setiap waktu.
Joey Wheeler (Female)
: gadis ini selalu bersemangat dan sedikit bertemperamen, memiliki rambut
pirang sebahu dengan mata Light Brown yang sangat manis. Orang tuanya sudah
bercerai dan ia tinggal bersama ayahnya yang merupakkan seorang Designer (a/n:
hehehe.. kan kasian klo Joey punya bapak yang galak, mending designer aje)
terkenal, seringkali ia lupa pulang karena terlilit oleh pekerjaan yang
menyebabkan putrinya ini menetap sendirian di rumah.
Boys
Identition:
Atem Sennen : Putra pertama dari Aknamkanon No
Sennen yang merupakan pendiri dari Sennen CORP, perusahaan terkenal yang
memiliki cabang di seluruh belahan Negara meliputi perhotelan, restoran,
Industry goverment dan sebagainya. Merupakan remaja terkaya di seluruh jepang
yang menempati posisi pertama juga siswa terpandai sekaligus tertampan
se-Domino Inter High. Memiliki kulit Tan dan mata Crymson yang memikat, kakak
kembar dari Yami sennen.
Yami Sennen : Putra kedua dari Aknamkanon No Sennen
yang merupakan pendiri dari Sennen CORP, perusahaan terkenal yang memiliki
cabang di seluruh belahan Negara meliputi perhotelan, restoran, Industry
goverment dan sebagainya. Gelarnya sama dengan Atem, kakaknya. Memiliki kulit
putih yang berbeda dengan kulit Tan milik Atem dan memiliki mata Crymson yang
sama memikat dengan kembarannya.
Seto Kaiba : Putra pertama dari Gonzaburo Kaiba
yang merupakan pendiri dari Kaiba CORP, perusahaan game terkenal diseluruh
Jepang. Memiliki rambut coklat dan mata biru yang anggun. Merupakan remaja
terkaya yang menempati posisi No.2 di seluruh Jepang.
Bakura Ishigami : Putra satu-satunya dari Kuro
Ishigami yang merupakan pengusaha Casino mewah yang sudah memiliki cabang di
beberapa belahan negara. Memiliki rambut perak yang spiky dan mata Hazzle yang
mengagumkan. Merupakan remaja terkaya No.3 di seluruh Jepang menurut Majalah
oxfort mendapat gelar pemuda terimut seluruh dunia (a/n: nama majalah ini hanya
rekayasa hehehe..)
Marik Ishtar : Putra dari Mamoru Ishtar yang merupakan
seorang pemilik club malam termewah yang pernah ada dan berpusat di L.A (Los
Angeles). Memiliki rambut pirang yang spiky dan kulit Tan yang mempesona serta
mata Violet yang bergitu agung (?). Merupakan remaja terkaya yang menduduki
posisi No.4 di Jepang.
Including Anzu and Tea BASHING!! (a/n: cause saya
benci dengan karakter wanita yang satu ini *dendam kusumat* dia kaya BITCH!!
Hehehe.. terlalu dalem kali yeh, sorry for Anzu fans *kabur sebelum di
kerubungi massa*)
Okay here we go for the stories!!
All cast : “Litte Yagami Doesnt own the Yu-Gi-Oh!!
Please enjoy ang give us the review if you like or critism if you dont like it”
Laksmi: sigh “But she does own me and the fic
stories anyway”
Litte: hugs Laksmi “Riight baby, i’m so LUCKY to
have you as my OC’s.. you’re so DAMN cute”
Yugi: inoncent stare “umm.. can we start the story
now?”
Yami: shook his head “Aibou hust let them two
alone.. and don’t stared, that’s not good for you to see them” drag Yugi away
Bakura: Growled “Hey! When it’s start!!”
Litte: “sorry, let’s begin the story!!” chirped
Chapter 1: Pekerjaan
F.I.Y: all character is 16 years old !!
Hari yang cerah di minggu pagi ini, seperti biasa
Laksmi dan Yugi sedang membantu Salomon memnyiapkan meja untuk sarapan sampai
mereka mendengar bel dari pintu menandakan seseorang datang berkunjung.
“Hmm.. siapa ya kira-kira yang datang?” gumam
Salomon sambil memotong tomat dan mengaduk sup
“Biar kami yang buka pintunya,Kek..” ucap Laksmi
dan Yugi
Salomonpun mengangguk dan kedua gadis itu pergi ke
pintun depan dan perlahan membuka pintu dan mendapati bahwa tamu yang datang
berkunjung adalah Aknamkanon Sennen yang merupakan teman lama Salomon. Paman
Aknamkanon sering sekali berkunjung kesini biasanya sekedar berbincang-bincang
dengan kakek, tapi ia tidak pernah datang ke toko sepagi ini. Kira-kira apa
gerangan terjadi?
“Paman Aknamkanon? Halo.. apa ada yang bisa kami
bantu?” tanya Yugi sedikit terkejut dengan kedatangan pemilik perusahaan
terkenal di bidang perhotelan, restoran dan berbagai industri itu di rumahnya.
Aknamkanon hanya tersenyum ramah melihat kedua
gadis itu.
“Silahkan masuk, Paman” ajak Laksmi disertai
anggukan dari sang CEO dan kemudian kedua gadis itu menuntunya ke ruang tamu,
disana sudah ada Salomon yang ternyata sudah selesai dengan masakannya.
“Tumben sekali kau datang sepagi ini. Ada apa?”
tanya Salomon sambil merangkul sahabatnya sementara Laksmi dan Yugi hanya
tersenyum melihat kelakuan Kakek mereka itu .
Merekapun duduk di sofa dengan Salomon duduk di
sofa bersama Sahabatnya itu sementara Yugi dan Laksmi duduk di sofa lainnya di
hadapan mereka.
“Sebenarnya tujuanku kesini untuk meminta bantuan
kedua cucu perempuanmu, jika kau mengijinkannya..” ucap Aknamkanon memulai
pembicaraan
Laksmi dan Yugi mengangkat alis heran “Bantuan apa
itu?” tanya Laksmi penasaran
“Kami pasti akan membantu sebisa kami, Paman sudah
banyak membantu aku dan kakek disini jadi kami pasti akan membantu dengan
senang hati..” tambah Yugi sambil tersenyum simpul.
Salomon mengangguk “Well, sepertinya kedua cucuku
ini setuju..” ucapnya kemudian menatap sahabatnya “kau bisa menceritakan
permasalahanmu sekarang, sahabat..”
Aknamkanon mengangguk kemudian menatap kedua gadis
itu “Masalah ini ada kaitannya dengan kedua putraku, Atem dan Yami..” ucapnya
mengawali
Laksmi dan Yugi yang mendengarnya merasa bingung
apa yang ingin dikatakan sang CEO itu tentang kedua putra kembarnya. Maksudku..
mereka tampan dan pintar dan paling penting mereka kaya, apa yang menjadi
permasalahannya?
“Apa yang menjadi permasalahan dari kedua putramu
itu?” tanya Salomon
“Seperti yang kau lihat, keduanya bertingkah
sangat keras kepala dan aku dan istriku tidak bisa mengontrol mereka. Maksudku,
aku dan istriku tidak bisa memarahi mereka karena kami juga melakukan kesalahan
yang sama..” jelas Aknamkanon
“Apa yang paman maksud dengan kesalahan yang
sama?.. umm padahal kalian orang tua yang baik..” sanggah Laksmi
“Memang benar, hanya saja kami benar-benar tidak
bisa menyalahkan mereka berdua, kami selalu keluar kota dan meninggalkan Atem
dan Yami di rumah dibawah pengasuhan para pelayan dan sekarang mereka
bertingkah sangat keras kepala dan egois, istriku dan aku berpendapat bahwa
semua ini adalah kesalahan kami berdua yang tidak pernah meluangkan waktu untuk
mereka dan malah sibuk mengurus pekerjaan..” jelasnya
“umm.. lalu kami harus membantu apa, Paman?” tanya
Yugi
“Untuk membuatnya lebih formal bagaimana kalau aku
menawarkan kalian sebuah pekerjaan untuk hal ini?” tanya Aknamkanon dan Laksmi
juga Yugi saling berpandangan satu sama lain
“Kami tidak keberatan, tapi pekerjaan apa yang
Paman berikan untuk kami?” tanya Laksmi heran dan langsung bertanya to the point
“Aku ingin kalian mendisiplinkan mereka, mengajari
mereka bagaiman bersikap lebih baik, well karena mereka adalah penerus dari
perusahaan Sennen dan.. aku tidak mau mereka bertingkah layaknya seorang anak
kecil..” jawab Aknamkanon
“kekanak-kanakan?” Gumam Yugi mendengar jawaban
Aknamkanon
“Tidak sepenuhnya kekanak-kanakan, mereka tidak
mendengarkan penjelasan orang lain dan mereka sering sekali membantah perintah
yang diberikan well, sangat sulit untuk dijelaskan..” ucap Aknamkanon
“Ok, tapi kenapa Paman memilih kami?” tanya Laksmi
“Karena kalian sangat bertanggung jawab dan aku
sudah memikirkannya mungkin kalian bisa membuat kedua putraku itu bersikap jauh
lebih baik dan membuat sikap mereka itu hilang” jawab Aknamkanon “Salomon
banyak menceritakkan kisah tentang sangat bertanggung jawabnya kalian terhadap
hal-hal dan aku sangat kagum pada kalian berdua” tambahnya
Laksmi dan Yugi blushing mendengar pujian itu
sementara Salomon hanya tersenyum bangga. Kemudian mereka perlahan mengangguk
setuju dan Salomon sudah meberikan ijin sepenuhnya pada kedua cucunya itu untuk
bekerja pada Aknamkanon.
Keesokkan
Harinya
Hari terasa cepat berlalu, Aknamkanon menjemput
kedua gadis itu dari toko dengan 2 limo (wow! Amazing!!)
“Baiklah, Laksmi, Yugi Limonya sudah datang dan
Atem juga Yami sudah ada di dalam jadi bersikap baiklah dengan mereka” pesan
Salomon pada kedua cucunya
“Baik, Kakek..” balas Yugi tersenyum manis
Laksmi hanya memainkan rambutnya “aku tidak
yakin..” gumam Laksmi pelan
Setelah itu, Laksmi dan Yugi memeluk Salomon
sebelum pergi memasuki masing-masing Limo. Sebelumnya Aknamkanon sudah
memberitahu siapa yang akan mereka urus nanti, Yami akan diatur oleh Yugi
sementara Atem akan ada dibawah kendali Laksmi. Berita yang sangat
mengembirakkan untuk Yugi karena sudah lama ia menyukai Yami sementara Laksmi
tidak tahu ia harus senang atau menyesal mengasuh putra dari pengusaha terkaya
di Jepang.
With Yugi and Yami
Yugi memasuki Limo yang ada dibelakang mendapati
seorang pemuda dengan rambut yang menyerupai bintang dengan hitam sebagai warna
dasarnya dan merah yang menghiasi ujungnya dihias dengan 3 spiky rambut pirang
yang menjulur keatas dan menghiasi wajahnya, dan sepasang mata Crymson yang
menatapnya membuat siapa saja yang melihat mata indah itu melayang entah
kemana.
“Hi, aku Yugi” ucap Yugi memperkenalkan diri
mengulurkan tangannya dan Yami menoleh menatapnya
“Terserah, aku tidak mau berjabat tangan dengan
gadis pendek sepertimu..” ucapnya tanpa berpikir panjang dan berpaling kearah
ponselnya dan mengetik sesuatu. Yugi merasa sebal karena ia baru saja
memperkenalkan dirinya secara baik-baik sedangkan ia membalasnya dengan
perkataan kasar seperti itu.
“Apa masalahmu, aku hanya bersikap baik” ucap Yugi polos
“Apa masalahku, KAU adalah masalahku” jawab Yami
memberi penekanan pada perkataannya. Yugi berdeham ternyata apa yang dikatakan
ayahnya benar, ia sangat egois dan keras kepala.
“Kenapa?” Yugi bertanya dengan heran tidak
mengerti apa yang dimaksud Yami
“Jangan bersikap polos di depanku. Kenapa kau
menerima pekerjaan itu, kau menghancurkan kehidupanku!” ucap Yami dan Yugi
menatapnya
“Well, bukan masalahku kalau ayahmu yang memintaku
mengurusmu untuk menghilangkan sikap keras kepalamu itu!” balas Yugi
“Yeah.Yeah.. terserah apa yang kau katakan cebol”
ejek Yami membuat Yugi kehilangan kesabaran
“Bocah Kaya Keras Kepala!”
“Cebol!”
“Kau-“ Yugi tidak meneruskan perkataannya dan
menarik napas
‘baiklah,
ini pasti tugas yang sangat sulit yang pernah ada’ pikirnya
kemudian mendesah
With Laksmi and Atem
Laksmi memasuki Limo yang ada di urutan paling
depan dan mendapati seorang pemuda dengan rambut yang menyerupai bintang dengan
hitam sebagai warna dasarnya dan merah yang menghiasi ujungnya dihias dengan 3
spiky rambut pirang yang menjulur keatas dan menghiasi wajahnya, dan sepasang
mata Crymson dan kulit Tan menatapnya.
Laksmi mendengus ‘aku benci pekerjaan ini..’ pikirnya lalu menatap pemuda itu berusaha
bersikap baik seperti apa yang dipesankan Salomon padanya.
“Hi, aku Laksmi” ucap Laksmi memperkenalkan
dirinya sambil tersenyum kecil
“Hn, terserah” jawab Atem singkat berfokus pada
PSP yang ia pegang
Laksmi mendengus, apa dia baru saja
mengacuhkannya? Ternyata penjelasan yang ayahnya berikan memang benar apa
faktanya. Dengan cepat ia menyambar PSP itu dari tangan Atem membuat pemuda itu
berpaling melihatnya
“Apa maumu?” tanya Atem singkat merasa terganggu
“..Perknalkan dirimu, sekarang. Aku sudah
memperkenalkan diriku dan sekarang giliranmu untuk memperkenalkan dirimu” jawab
Laksmi masih mengenggam PSP milik Atem di tangannya
Atem mendengus sambil menatap laksmi dengan mata
Crymsonnya itu “Untuk apa aku memperkenalkan diri dengan gadis cerewet seperti
kau” jawabnya spontan kemudian merogoh sakunya dan mengeluarkan ponselnya dan
mulai mengetik sesuatu
Laksmi yang merasa tersinggung dengan perkataan
Atem barusan berceloteh “Dasar, bocah kaya sombong” sindir Laksmi
“Dasar cewek cerewet” balas Atem
“Dasar KECAP!?” (a/n: karena kulit Tan Atem itu
mirip banged sama warna kecap ahahaha.. dan juga keinget gombalan guru ke temen
sekelas yang warna kulitnya 11:12 sama Atem dipanggil ‘BoKep’ atau panjangnya
‘Botol Kecap’ ahahaha..)
“Tante-tante!!”
“Apa kau-“ Laksmi berhenti meneruskan ucapannya
dan mendesah ‘Benar-benar tidak
menyenangkan!! Aku ragu kalau aku bisa bertahan mengasuh bocah super egis
ini!!’ pikir Laksmi
Dan
mereka pun diantar menuju sebuah Rumah mewah yang letaknya tidak jauh dari
Domino Inter High, sebuah sekolah berbasis International dimana rata-rata
seluruh siswanya adalah orang-orang dari kelas elite dan merupakan anak seorang
pengusaha ternama atau artis dan sebagainya.
Aknamkanon sengaja memilih rumah itu untuk
memudahkan kedua putranya mengakses sekolah dan juga memudahkan Laksmi beserta
Yugi mengawasi mereka berdua. Dan karena Atem dan Yami akan sangat sibuk saat
waktu skolah, Aknamkanon juga mendaftarkan Laksmi dan Yugi disana dengan jadwal
pelajaran yang sama dengan kedua putranya.
Laksmi dan Yugi juga diberi kuasa penuh oleh
Aknamkanon dan istrinya Amara untuk melakukan apa yang mereka kehendaki pada
kedua putra keras kepala mereka, tapi tentu saja Laksmi dan Yugi tidak merasa
teritimewakan karena jabatan yang diberikan kedua orang tua Atem dan Yami,
mereka memutuskan setiap rencana harus dipertanyakan atau dirundingkan kepada
orang tua untuk dipersetujui.
Litte: senyum sumrigah “Litte is back!! Hello
Minna-san.. this is the chapter 2, mohon maap kalo kelamaan hehe.. m( _ _)m”
Laksmi: “Author Doesnt own the Yu-Gi-Oh
character!!”
Yugi: Kedip “But she own the OC’s though”
Chapter 2: Panci,Spatula,Gitar listrik, dan
pakaian kotor (?)
Pagi yang sangat cerah, Laksmi dan Yugi sudah
bangun lebih awal mereka duduk di ruang tamu.
“Pagi, Yugi..” sapa Laksmi
Yugi tersenyum membalas sapaan Laksmi, mereka
duduk di sofa elegan berwarna merah yang empuk dan nyaman sambil melihat jam
dinding yang sudah menunjukkan pukul 07.10
“Apa mereka masih belum bangun juga?” gumam Yugi
Laksmi menggeleng “sepertinya kita harus
membangunkan mereka..” usul Laksmi
“Ok.. Hari ini kita akan memberikan pelajaran
mencuci pada mereka berdua sesuai persetujuan Paman Aknamkanon dan Tante
Amara..” sahut Yugi
Laksmi mengangguk “ pasti akan jadi hari yang
berat..” dengus Laksmi
“Ayolah Laksmi.. Kita harus sabar menghadapi
mereka..” ucap Yugi berusaha menghibur
Laksmi melambaikan tangannya “Baiklah,baiklah..
aku akan membangunkan Atem..”
Laksmipun menaiki tangga menuju kamar sang tuan
muda sementara Yugi menaiki tangga yang satu lagi menuju kamar Yami.
With Yami
Yugipun memasuki kamar dan mendapati Yami masih
terbaring malas di ranjangnya yang besar dan masih berbalut selimut tebal.
Yugipun berjalan menghampiri dan menggoncangkan tubuh Yami berusaha membuatnya
terbangun.
“Yami, Bangun” panggil Yugi tapi ia masih saja
tertidur, akhirnya Yugi menarik napas dan “Yamiii!! Banguunnn!!” ia berteriak
sekuat tenaga
Yami menutupi kepalanya dengan bantal “Pergi sana
pendek..” ucapnya kemudian kembali ke aktivitas tidurnya
Yugi yang merasa jengkel terus menerus
memanggilnya “Bangun Yami! Bangun! Bangun! Bangun!” ucapnya berulang ulang tapi
Yami tidak bereaksi sama sekali, Yugi mendengus kemudian berjalan keluar
ruangan.
Hanya ada satu cara untuk membangunkan orang yang
malas, dan Yugipun berjalan menuju dapur mengambil Panci dan spatula kemudian
berbalik menuju kamar Yami sang pangerang tidur itu.
Yugi berdiri disamping tempat tidur Yami dan mulai
memukul spatula ke panci membuat suara yang begitu ribut “YAMII BANGUNN!!” Yugi berteriak
Yami menaruh bantal lagi diatas kepalanya berusaha
menutupi kupingnya dari suara yang Yugi perbuat tapi Yugi memukul Panci dengan
spatulanya lebih keras lagi membuat suara yang amat sangat mengganggu
“Bisa kau berhenti memukul benda-benda itu!” Yami
setengah membentak, Yugipun berhenti sejenak kemudian berkacak pinggang
“Tidak sebelum kau bangun dari tempat tidur!”
sahut Yugi menatap Yami di depannya, mata mereka saling bertemu dan Yugi tidak
bisa berpikir betapa imutnya Yami terlihat saat bangun tidur.
“Lalu apa yang terjadi kalau aku tidak mau
bangun..” ucap Yami masih berada di atas ranjangnya
Yugi berpikir sejenak lalu tersenyum “Aku akan
bilang ke Ayahmu untuk membuang ranjang besar yang nyaman ini..” jawab Yugi
Yamipun beranjak dari tempat tidurnya kemudian
menatap Yugi dengan tatapan serius “Kau tidak akan berani berbuat seperti
itu..” ucapnya
“Tentu saja aku berani, Tn Yami..” jawab Yugi
“Baiklah aku bangun sekarang!” ucap Yami kemudian
berjalan menuju pintu tapi Yugi memblokir jalannya, Yami menatap Yugi dengan
tatapan heran “Sekarang apa lagi?” tanyanya
Yugi menunjuk ranjang yang berantakan di
belakangnya “Bereskan ranjangnmu!” ucap Yugi
Yami mendengus kemudian berbalik ke ranjangnya dan
mulai merapikan tempat tidurnya.
With Atem
Laksmi memasuki kamar Atem dan mendapati ia masih
berbaring nyaman di ranjangnya dengan selimut menutupi hampir seluruh tubuhnya
. Laksmi berjalan menghampiri kemudian menggoyangkan tubuh Atem yang sedang
tertidur pulas berusaha membangunkannya.
“Atem sudah pagi! Bangun!..” ucap Laksmi tapi ia
sama sekali tidak mendengarkan, Laksmi mendengus kesal kemudian “ATEMM
BANGUNN!!” teriak Laksmi
“Dasar cewek cerewet..” ucap Atem sesaat kemudian
kembali tidur
“Bangun! Bangun! Bangunnnn!!!” ucap Laksmi
berulang-ulang tapi tetap saja Atem tidak mau bangun dari ranjangnya
Laksmi berkacak pinggang mencari sesuatu di
ruangan ini yang bisa ia pakai untuk membangunkan sang pangeran tidur dari
ranjangnya. Pandangannya terhenti ketika ia mendapati sebuah gitar listrik di
pojok ruangan, ia pun tersenyum licik kemudian menghampiri gitar tersebut.
“Baiklah kalau kau tidak mau bangun.. aku akan
membangunkanmu dengan cara yang lain..” gumam Laksmi kemudian menyambungkan
kabel ke sebuah stereo dan menyambungkan kabel yang ada di gitar ke dalam
stereo dan memasang stereo dalam volume Medium.
Laksmi menarik napas kemudian mulai membuat suara
yang kencang dengan memainkan gitar tsb dengan acak-acakkan membuat suara yang
begitu keras dan menganggu di dengar.
“Bisa kau hentikan itu!!” sahut Atem duduk di
ranjangnya dengan kedua tangan menutupi telinganya
Laksmi menggeleng “Tidak sampai kau bangun dari
ranjangmu!” jawab Laksmi
Atem mendesah kemudian bangun dari ranjangnya
“Baiklah aku bangun! Puas!!” ucapnya menatap Laksmi kesal
“Bereskan tempat tidurmu..” ucap Laksmi dan
Atempun dengan malas membereskan tempat tidurnya
Di meja makan, Atem dan Yami pun menikmati sarapan
mereka dengan tenang. Hening beberapa saat sebelum Laksmi memulai percakapan
tentang tugas pertama mereka.
“Atem, Yami.. kalian akan mencuci pakaian setelah
ini..” ucap Laksmi disertai anggukan Yugi.
Keduanya saling memandang gadis itu “Kupikir
kalian akan melatih kami untuk disiplin bukan membuat kami terlihat seperti
pembantu..” protes Atem
“Ini bagian dari melatih kedisiplinan kalian, aku
dan Yugi sudah membicarakannya pada orang tua kalian dan mereka menyetujinya”
dengan santai Laksmi menjawab
“Tapi-“ Yami hendak protes
“Tidak ada kata protes, mesin cuci ada di belakang
dan pakaian kotornya ada di ruangan di samping mesin cuci!” ucap Laksmi
(-Skip Time-)
Dengan malas Yami dan Atem berjalan menuju ke
halaman belakang rumah, disana terdapat sebuah ruangan teras terbuka dengan 2
mesin cuci di dalamnya dan sebuah pintu yang menuju ruangan pakaian kotor yang
selama ini menumpuk.
“Apa aku memakai pakaian sebanyak ini tiap
harinya?” ucap Yami sambil mengambil pakaiannya yang menumpuk sangat banyak
“Aku tidak percaya meninggalkan tumpukan pakaian
kotor sebanyak ini..” sahut Atem mengambil bagiannya
Mereka mendengus pasrah dan mulai memasukannya
kedalam keranjang dan kemudian membawanya keluar dan meletakannya di samping
mesin cuci.
“Lalu bagaimana kita membuat mesin ini bekerja?”
ucap Yami mengobservasi mesin cuci di depannya sambil bertopang dagu kemudian
melirik saudaranya
Atem mengangkat bahunya “Jangan melihat padaku!
Kita sama sekali tidak pernah mencuci jadi ini wajar saja..”
“Apa yang harus kita lakukan sekarang dengan
baju-baju kotor menumpuk ini” dengus Yami
Atem berpikir sejenak kemudian terlintas sebuah
ide di pemikirannya. “Aku punya ide..”
Atem dan Yamipun mengambil masing-masing seember
penuh air dan menuangkanya ke dalam mesin cuci kemudian menaruh pakaian-pakaian
kotor didalamnya setelah itu menutup knop mesin cuci. Kemudian mereka
menaburkan 3 scoop detergen kedalamnya dan menekan tombol biru besar yang ada
di samping kanan, bukannya membuat mesin bekerja tapi malah membuat air di
dalam mesin menyusut.
“Hei! Kenapa sama sekali tidak bergerak mesin cuci
ini?” protes Atem
Yami hanya mendengus “Ini gara-gara kita salah
menekan tombol terima kasih atas idemu yang cermelang itu!”
“Kupikir ini akan berhasil dan lagipula ini bukan
kesalahanku! Mungkin saja mesin cuci ini yang rusak!” dalih Atem menunjuk mesin
cuci
“Kau pikir mesin cuci yang baru di beli kemarin
bisa cepat rusak keesokannya!”
“Lalu apa idemu sekarang?”
Yami berpikir sejenak kemudian menjentikan jarinya
dan mengambil selang yang terpasang di samping mesin cuci kemudian menekan
sebuah tombol asal-asalan dan..
Brush!! Air menyerbu keluar dari dalam selang
tersebut membuat Yami basah kuyub dan terlebih parah lagi sebagian tertelan
kedalam mulut Yami dan dia bisa merasakan bau detergen di dalamnya dan rupanya
hal yang sama terjadi pada Atem karena ia mengikuti Yami saudaranya yang
berakibat sial baginya.
“YUGI!!” teriak Yami memanggil Yugi
“LAKSMI!!!!” kini Atem yang berteriak memanggil
Laksmi yang ada di dalam rumah
With Laksmi and Yugi
“YUGI!!!”
“LAKSMI!!!!”
Laksmi dan Yugi yang tadinya baru ingin pergi
berbelanja tertunda karena suara Atem dan Yami memanggil mereka, sepertinya
mereka sedang ada dalam masalah besar.
Dengan segera Laksmi dan Yugipun berlari menuju
halaman belakang rumah berusaha mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
On The Back Yard
Laksmi dan Yugi memandangi dengan tatapan tidak
percaya dengan apa yang mereka lihat. Yami dan Atem basah kuyub dengan baju
yang memiliki buih-buih sabun disekitarnya dan lantai yang berbusa karena
detergen.
“A-apa yang..” Yugi terbata-bata
“Ini semua salah kalian..” ucap Yami disertai
anggukan Atem
“Kenapa ini semua salah kami? Memangnya kami
melakukan kesalahan?” ucap Laksmi
“Kau sama sekali tidak memberitahu kami bagaimana
caranya menjalankan mesin cuci bodoh ini dan sekarang lihat apa yang terjadi”
protes Atem pada Laksmi yang melihat kearah mesin cuci dan mendapati mesin cuci
di setting dalam Drain Mode dan
kemudian tertawa pelan.
“Kenapa malah tertawa?” protes Atem
“Kalian..haha.. sama sekali tidak.. tahu bagaimana
caranya menjalankan..mesin cuci” ucap Laksmi sambil menutup mulutnya mencoba
menahan tawanya
Yamidan Atem saling berpandangan kemudian
mengangkat bahu mereka
“Wow, Murid terpintar dari Domino Inter High sama
sekali tidak tahu caranya menjalankan mesin cuci..” ucap Yugi kemudian tertawa
geli mengikuti sepupunya Laksmi
Yami yang merasa terhina langsung mengoceh “Untuk
sekedar informasi bagimu Ny.Pintar, ini adalah saat pertama kami menggunakan
mesin cuci untuk mencuci pakaian jadi wajar saja kami tidak tahu karen KAMI
sama sekali tidak PERNAH menggunakan mesin ini sebelumnya”
Yugi dan Laksmi mendesah kemudian mulai mengajari
kedua Murid mereka ini bagaimana caranya menggunakan mesin cuci yang ternyata
tidak terlalu sulit dijelaskan karen Atem dan Yami cepat tanggap dan mengerti
penjelasan yang mereka berikan dan kemudian mulai mencuci tanpa adanya
gangguan.
Merasa lega pada akhirnya Laksmi dan Yugipun pergi
keluar sambil membawa tas belanja untuk membeli bahan makanan untuk nanti
meninggalkan Yami dan Atem di rumah.
-20
Minutes Later-
Ting!!Tong!!Ting!!Tong!!
Terdengar suara bel pintu disertai dengan ketukan
keras di pintu. Dengan malas Yami dan Atem memasuki rumah dan berjalan
menghampiri pintu kemudian membukanya hanya mendapati Bakura,Marik dan Seto di
hadapan mereka.
“Baiklah, Mau apa kalian datang kesini?” ucap Yami
“Kuharap kalian tidak membuat masalah lagi
disini..” sahut Atem dengan pandangan menyelidik
“Kami hanya datang untuk melihat-lihat itu saja..”
ucap Bakura
Marik mengangkat tangannya dan berusaha terlihat
polos tidak bersalah “Kami tidak akan membuat kekacauan lagi..”
“Kalian sepertinya sedang melakukan sesuatu..”
ucap Seto memperhatikan Atem dan Yami
Atem dan Yami mendengus pelan “Yah, seperti yang
kalian lihat kami sedang mencuci pakaian” jawab mereka
Bakura dan Marik sontak tertawa terpingkal-pingkal
mendengar jawaban dari kedua saudara kembar itu.
“Apa.. Apa aku salah dengar.. Kalian.. kalian
seperti budak saja-“ perkataan Bakura terputus karena Yami memberinya death
glare
“Okay, Maafkami terlalu terbawa suasana..” ucap
Marik berdeham
“Baiklah, ayo kita melihat-lihat..” ucap Seto
Mereka bertiga memasuki kamar Yami dan mbermain
dengan PSP dan menonton beberapa DVD’s, kemudian karena sudah terlalu bosan
mereka pergi ke dapur mengambil beberapa kudapan dari lemari es dan menuju
halaman belakang dimana mereka melihat beberapa tumpukan baju yang kini sudah
tercuci bersih dan sudah sepenuhnya kering terlipat rapi di sebuah meja di
teras.
Bakura mengambil sebuah saputangan di pojok
ruangan dan memperlagakan seolah itu adalah baju kotor “Yami, Atem bisa kalian
cuci baju ini,, cepat ya!” ucap Bakura berlaga seperti seorang majikan terhadap
seorang pembantu
Marik dan Seto tertawa terpingkal-pingkal melihat
aksinya ini.
“Kau tahu Atem, kalau Tea tahu kau mencuci pakaian
taruhan benar atau tidak dia pasti akan mengejar-ngejar dan memintamu menjadi
pacarnya sepanjang hari..” ucap Marik “...Dan hal yang sama juga akan terjadi
pada Yami kalau Anzu sampai tahu hal ini dari Tea saudara kembarnya..”
“..Mereka tidak akan pernah tahu” jawab Atem dan
Yami singkat
“Jangan khawatir, kami akan memberitahu mereka
untuk kalian “ tambah Seto
Atem dan Yami saling berpandangan kemudian
tersenyum licik dan melihat kearah Marik, Bakura dan Seto sepertinya mereka
memiliki ide licik untuk menghukum 3 orang ini.
Marik, Bakura dan Seto hanya bisa menelan ludah
dan bergindik ngeri tidak mengetahui apa yang sebenarnya direncanakan kedua
orang ini.
-A Few
Minutes Later-
Selesai berbelanja, Laksmi dan Yugipun memasuki
rumah dengan barang belanjaan di kedua tangan mereka, sepertinya mereka
berbelanja banyak sekali bahan makanan.
“Seharusnya kita tidak membeli makanan sebanyak
ini, Laksmi..” ucap Yugi menaruh belanjaanya di meja dapur sedangkan Laksmi
menata bahan-bahan di dalam kulkas
“Tidak apa-apa kan? Lagipula sebagian kita
dapatkan secara gratis di toko” sahut Laksmi menaruh kue diatas lemari
Yugi hanya mendengus pelan “Ya.. gratis karena
kita memenangkan hadiah utama di tempat lotere..”
Laksmi tersenyum penuh kemenangan “Yupe,
benar-benar beruntung bukan..” ucapnya sambil berkedip
Kemudian terdengar sebuah suara yang aneh membuat
Yugi bergindik ngeri dan mendekati Laksmi dengan wajah ketakutan.
“Laksmi, kau dengar suara barusan??” tanya Yugi
Laksmi hanya mengangguk dan Yugi merangkul tangan
Laksmi “Apa itu hantu?” tanyanya
Laksmi menggeleng “Mana mungkin ada hantu siang
hari begini Yugi..” jawab Laksmi kemudian berjalan menuju halaman belakang
“..Kurasa suara-suara itu datangnya dari arah sini”
Laksmi dan Yugi berjalan pelan dan kaget saat
mendapati Seto Kaiba, penerus dari Kaiba corp. Bakura Ishigami, putra seorang
Casino owner dan Marik Ishtar, putra dari pemilik club termewah dan mereka
bertiga terikat di sebuah pohon dengan apel di mulut mereka mencegah mereka
mengeluarkan suara.
“Atem, apa yang terjadi dengan mereka?” tanya
Laksmi kebingungan
Atem mendengus “Itu hukuman yang mereka dapat
karena sudah mengganggu pekerjaan kami..” jawab Atem
Laksmi hanya bisa menggelengkan kepalanya dan
kemudian bersama Yugi dia melepaskan ikatan pada ketiga orang malang di bawah
pohon itu. Setelah terbebas dari siksaan yang mereka dapat, Seto, Bakura dan
Marik terduduk lemas di rumput sambil berusaha menghirup udara segar sementara,
Laksmi dan Yugi berjalan menghampiri Yami dan Atem yang ada di teras.
“Apa yang kalian pikirkan mengikat mereka bertiga
di bwah pohon seperti itu?” ucap Laksmi berkacak pinggang
“..Bukankah itu sangat kejam..” tambah Yugi di
samping Laksmi
“Hey! Ny.Pendek lihat aku selesai dengan pakaian
kotorku!! Haha!! Aku memang benar-benar sempurna!!” ucap Yami sambil
bersorak-sorak (a/n: baru nyuci aje udah bangga semaput.. hadeeh)
“Kami tidak perlu lagi menggantungnya karena sudah
kering!!Lihat!! Benar-benar sempurna kan!! Hahaha..” Atem mengikuti Yami
Laksmi dan Yugi tercengang beberapa saat melihat
kelakuan 2 orang di depan mereka. Kemudian berdeham “Begini Tn.Atem dan
Tn.Yami, Pertama, Kalian tidak perlu repot-repot menjemurnya karena kalian
sangat kaya makanya kalian bisa membeli mesin cuci dengan pengering pakaian
sekaligus, Kedua, aku benci mengatakan ini
tapi kalian belum bisa dibilang sempurna karena baru bisa mengerjakan
pekerjaan mencuci ini, dan terakhir, Katakan padaku kenapa kalian mengikat
ketiga orang itu dibawah pohon disana?” jelas Laksmi panjang lebar sambil
menunjuk kearah pohon besar dimana Seto, Bakura dan Marik sedang terduduk
lemas.
Atem mendengus pelan mendengar penjelasan Laksmi
yang kedua “Dengar, ya Ny,Cerewet meski kami sama sekali tidak tahu caranya
mencuci pakaian pada awalnya, KAMI SELALU SEMPURNA, Kedua, Mereka akan
memperlambat pekerjaan kami jadi kami mengikat ketiganya sebagai hukuman”
jelasnya sambil menyeringai dengan Yami
“Kalian benar-benar luar biasa..” ucap Yugi pelan
Yami tersenyum senang “Aku tahu itu Ny.Pendek dan
terima kasih..” ucapnya
“Baiklah, Kami akan ke dapur menyiapkan sesuatu..”
ucap Yugi disertai anggukan Laksmi
Laksmi mengacungkan tangannya menunjuk Atem dan
Yami “Jangan berbuat yang aneh-aneh saat kami kembali!”
Dan setelah keduanya pergi, dengan girang Yami dan
Atem berlari menghampiri Trio kita di bawah pohon yang heran dengan tingkah
laku mereka yang kelewat batas.
“Lihat Seto, Aku sudah bisa mencuci baju!” ucap
Atem sambil melempar baju putih bersih ke hadapan Seto
“Serius nih! Atem, Yami kalian penerus dari Sennen
CORP? Mencuci pakaian?” ucap Seto tidak percaya sambil mengangkat alis
“Well, bagaimana kami memang benar-benar sempurna
kan?” ucap Yami bangga
Marik mendesah “..Terserah apa kata kalian
berdua..” jawabnya singkat
“Ngomong-ngomong kedua gadis barusan itu, Siapa
mereka? Apa mereka pacar baru kalian?” tanya Bakura sambil tercengir
Atem dan Yami memberikan death glarenya pada
Bakura dan otomatis membuatnya terdiam sejenak, tetapi sebelum mereka bisa
menjawab ‘Mereka bukan tipe kami’ sebuah suara datang yang di yakini berasal
dari Yugi dan Laksmi yang kini membawa nampan dengan Minuman dingin dan
beberapa kue.
“Kami membawa cemilan..” ucap Yugi tersenyum
lembut
“Kuharap kalian tidak keberatan dengan yang
manis-manis..” tambah Laksmi sambil memberikan Bakura,Marik dan Seto
masing-masing sebuah kue cheese cake.
Marik memakan kuenya lahap karena dia memang sudah
kelaparan dan Yugi memberikan segelas Limun yang dingin pada mereka semua.
“Kami sama sekali tidak keberatan dengan kue yang
manis..” jawab Bakura memakan cake-nya
“Jadi siapa nama kalian?” tanya Seto menyeruput
minumannya
“Aku Yugi Motou dan ini..” sambil menunjuk kearah
Laksmi “..sepupuku Laksmi Vichilicious, kami petugas kedisiplinan Atem dan
Yami..”
Ketiganya hampir tersedak mendengar perkataan Yugi
tapi setelah itu Bakura dan Marik tertawa keras dan tampak terlihat wajah kesal
dari Yami dan Atem
“Kau tahu pendek, aku menghargai perkataanmu asal
kau tidak menambahkan bagian yang terakhir..” ucap Yami
Yugi menatapnya polos “Aku hanya berusaha jujur..”
“Seharusnya kau memilih judul yang bagus..” sahut
Atem menyilangkan tangan di dada
“Ada usul untuk judul yang bagus?” tanya Laksmi
“Mungkin ‘BodyGuard’ ”gumam Atem
“16 tahun anak super kaya, No 1 di kelas,
terpelajar membutuhkan seorang BodyGuard?” ejek Laksmi
Atem mengangkat alisnya “Apa kau seorang mata-mata
sebelum Ayah mempekerjakanmu?”
Laksmi dan Yugi mengangkat bahu “Tentu saja bukan,
Ayahmu yang memberitahu semuanya kepada kami..” jawab Yugi
“Okay, Karena kami juga memiliki pekerjaan aku
rasa sampai jumpa di sekolah besok..” ucap Seto perlahan berdiri dengan Bakura
dan Marik di sampingnya
Akhirnya ketiga trio itupun pergi dan meninggalkan
Atem dan Yami bersama dengan kedua Petugas kedisiplinan mereka.
“Baiklah, akhirnya bebas juga..” ucap Yami lega
“Akhirnya waktu bebas untuk menonton..” sahut Atem
Mereka berdua langsung berlari masuk ke dalam
meninggalkan Laksmi dan Yugi yang hanya bisa mendengus berjalan memasuki rumah
setelah membereskan gelas dan makanan yang ada di bawah pohon menuju dapur
untuk memasak makan malam.
“Sekolah ya.. Paman Aknamkanon juga mendaftarkan
kita disana kan Laksmi” ucap Yugi sambil memotong beberapa kentang
Laksmi kini sedang mengaduk sup “..Sekolah di
Domino Inter High kelihatannya tidak terlalu menyenangkan..” sahut Laksmi
“Benarkah? Kupikir akan menyenangkan, mungkin..”
Laksmi berkacak pinggang “Percayalah Yugi, Sekolah
dengan siswa yang rata-rata semua adalah orang kaya dan terkenal tidak aan selalu
berakhir menyenangkan..”
“Tapi kita sendiri juga bersekolah di Stardust
Inter High kan?”
“Memang,.. aku juga sudah tahu pola pikir
anak-anak kaya itu, yang lebih penting sebaiknya kita harus selalu bersama..
aku takut sesuatu terjadi padamu Yugi..”
Yugi tersenyum simpul pada sepupunya “Aku tahu,
Laksmi”
Litte:pake mic “and..CUT!!”
Laksmi: mendengus “DASAR! Kenapa aku harus jadi
pengasuh bocah super EGOIS dan sok SEMPURNA sih!!”
Litte: berdeham “mohon jangan dipedulikan OC’s
saya yang stress ini..”
Laksmi: Marah “Siapa yang stress!!..”
Litte: “Next Chappie kita akan memunculkan
character Anzu dan Tea so prepare!!?”
Laksmi and Yugi: “Please Read and Review.. for us”
Chapter 3: Shopping means Love!?
Pagi ini adalah hari pertama bagi Laksmi dan Yugi
bersekolah di seolah Internasional, seperti biasa mereka sudah bangun pagi-pagi
sekali dan kini telah menggunakan pakaian seragam. Laksmi dengan rambut yang
masih digerai panjang sepunggungnya menggunakan kemeja putih dengan blazer
berwarna pink yang tertera lambang Domino Int High di kantungnya dan memakai
dasi pita berwarna biru dipadu dengan rok biru selutut dengan kaus kaki putih
panjang yang seperti stocking dengan sepatu pantofel berwarna hitam, sedangkan
Yugi dengan rambut yang di jepit membuatnya terlihat lebih rapi menggunakan
kemeja putih dengan blazer pink yang memiliki lambang Domino int High juga
memakai dasi yang sama seperti Laksmi, menggunakan rok yang tinggi mencapai
lutut dan kaos kaki putih pendek juga sepatu pantofel hitam.
Kebetulan pada hari ini, Atem dan Yami sudah
bangun jadi mereka berdua tidak perlu repot-repot membangunkan kedua pangeran
itu dari tidurnya, Atem menggunakan Black
Leather tank-top dipadu dengan jaket biru yang sudah di modifikasi dengan
tatanan sesuai gayanya dan tertera lambang Domino Int High juga tights leather pants berwarna biru yang
sama dengan jaket dengan hiasan rantai di sakunya, hal yang sama juga dipakai
Yami kecuali dia menggunakan White
leather tan-top dengan kalung kecil menghiasi lehernya.
“Tumben sekali kalian bangun pagi..” ucap Laksmi
melihat Atem dan Yami menuruni tangga sedangkan Yugi sedang asyik menganggumi
Yami dengan pakaian sekolahnya yang terlihat begitu mempesona (a/n: Background
Sound Christine Romano Carlson: Could it be... hahahaha)
“Memang aku mau kau membangunkanku seperti
kemarin..” ucap Atem mendapat gelengan dari Laksmi
“Kalian juga bersekolah di Domino?” tanya Yami
melihat seragam yang digunakan Laksmi dan Yugi
“Paman Aknamkanon yang mendaftarkan kami..” jawab
Yugi
“Bagus, bukan hanya dirumah kalian juga ada di
sekolah bersama kami..” dengus Atem
Laksmi berdecak “Mimpi buruk untukmu Tuan..”
“Bagaimana kalau kita sarapan?” ajak Yugi
Semuanyapun
kini menuju meja makan, disana sudah disediakan pancake hangat dengan sirup
maple diatasnya kecuali pancake milik Laksmi yang dengan scoop Ice cream besar
diatasnya (a/n: karena OC’s saia ini sukaa banget es krim hahaha)
“Yugi, sebelum pindah ke Domino dulu kau
bersekolah dimana?” tanya Yami
“Dulu.. di S-“ perkataan Yugi terputus
“Stanville High..” potong Laksmi disertai anggukan
dari Yugi
“Stanville High? Bukannya itu sekolah swasta?”
ucap Atem
“Begitulah.. lagipula sekolah itu jaraknya dekat
dengan rumah kami jadi kami memutuskan untuk sekolah disana..” jawab Laksmi
kini sedang menyeruput minumannya
“Domino Inter High itu beda dengan sekolah swasta
kalian.. Aku ragu kalian bisa bertahan dengan pelajarannya yang berat” ejek
Yami
“...Memang sangat sulit?” tanya Yugi polos
Yami tersenyum licik “..Kau tidak akan pernah
tahu, Yugi..”
Yugi hanya bisa mengangguk pelan padahal
sebenarnya hati kecilnya berpikir betapa kerennya raut wajah Yami saat berkata
seperti itu pada dirinya (a/n: Young Lover~ lalalala)
(-Skip Time-)
Akhirnya keduanya sampai di Domino Inter High
school, sekolah dengan fasilitas tercanggih di Jepang dan termasuk SMA
terfavorit dan terkenal dengan berbagai penghargaan akademik. Murid-murid yang
memasuki sekolah ini adalah golongan siswa yang berasal dari keluarga yang kaya
raya atau keluarga seorang pejabat tinggi tertentu, sekolah ini sangat luas dan
memiliki taman yang indah dengan ruang kelas yang full AC dan para guru berasal dari lulusan pendidikan yang tinggi,
jadi bisa diketahui seberapa LUAR BIASA-nya
sekolah ini (a/n: sama dengan tingkat Stardust Inter High, From Conquer of Love
if you read them)
Tidak ingin menanggung resiko, Laksmi memutuskan
untuk berangkat dengan berjalan kaki bersama Yugi dengan alasan sekalian untuk
jogging pagi dan menghirup udara segar akibat stress selama meladeni Atem di
rumah sedangkan Atem dan Yami, of course
mereka menggunakan Limo mereka untuk berangkat ke sekolah.
Laksmi dan Yugi memasuki halaman sekolah menuju
ruang kepala sekolah untuk mengambil jadwal pelajaran mereka di kelas nanti,
setelah itu keluar ruangan dan melihat jadwal pelajaran mereka hari ini.
Laksmi Vichilicious-Kelas X
Loker No:
15-A-01
Periode
1: English Conversation-Mrs.Lola Scheitchter
Periode
2: Sejarah-Mr.Takeshi Ishimura
Periode
3: Istirahat
Periode
4: Fisika-Mrs.Keiko Shimizu
Periode
5: Kesenian-Mrs.Shiramiu Ashiu
Yugi Mouto-Kelas X
Loker No:
18-A-02
Periode
1: Matematika-Mr.Patrick Johan
Periode
2: Biologi-Mrs.Amanda Trevor Blake
Periode
3: Istirahat
Periode
4: Fisika-Mrs.Keiko Shimizu
Periode
5: Kesenian-Mrs.Shiramiu Ashiu
“Kita punya 2 kelas yang sama rupanya..” ucap Yugi
melihat jadwal miliknya dengan Laksmi
“..Hmm, setidaknya kita bertemu nanti saat
istirahat..” ucap Laksmi merangkul tasnya “Yugi, kau akan baik baik saja kan
nanti?” tanya Laksmi cemas kalau terjadi hal-hal tidak diinginkan pada Yugi
Yugi menepuk pundak Laksmi “Tenang saja, Laksmi..
sampai jumpa istirahat nanti ya..” ucapnya lalu pergi menuju arah yang
berlawanan
Laksmipun berjalan menuju arah kiri berusaha mencari
kelas pertamanya.
With Atem and Yami
Kini mereka sedang berada di dalam halaman depan
sekolah berjalan dengan santai dengan Seto,Bakura dan Marik dan terlihat para
siswi perempuan memandangi mereka dengan tatapan penuh kekaguman.
“Hei, dimana petugas kedisiplinan kalian itu?”
tanya Bakura
“Sepertinya mereka sudah menghadap ruang kepala
sekolah..” balas Atem santai
“Aku merasa mereka berdua pasti akan terkejut
memasuki sekolah besar ini..” ucap Marik
Yami berdeham “Aku tidak tahu apa yang Ayah
pikirkan memasukan mereka ke sekolah Internasional seperti ini padahal mereka
berasal dari sekolah swasta yang tidak memiliki level dibanding sekolah ini..”
Seto yang dari tadi diam mulai angkat bicara “Para
penyihir itu pasti akan berbuat ulah hari ini..” ucap Seto sambil menunjuk Anzu
dan Tea yang sedang berjalan menghampiri mereka
Yami dan Atem mendengus “..Tidak lagi..” desah
mereka bersamaan (a/n: saudara kembar harus kompak donk!! Hahaha)
“Atemm sayang~” ucap Tea, gadis berambut coklat
sebahu dengan tubuh sexy yang dibuat
kelihatan dengan menggunakan pakaian sekolah yang ketat dengan rok yang sangat
pendek sehingga memmperlihatkan pahanya yang..umm mulus (a/n: Author dablek!
Kaga bisa deskripsiin yang sexy things) memiliki kulit tan yang eksotis
merangkul tangan Atem layaknya seperti layaknya kekasih (WOI!! Inget nih
ANZU/TEA BASHING!! Kaga terima gue Atem & Yami sama mereka!! *ngejer Author
keliling kompleks)
“Yami Darling~” ucap Anzu saudara Tea ini memeluk
Yami dan sama seperti kembarannya Anzu juga memakai seragam yang ketat dengan
rok yang sangat pendek tapi hal yang membedakan mereka adalah Tea memiliki
kulit Tan sedangkan Anzu memiliki kulit putih-cream.
“..Menjauh dari kami!” gertak Yami dan Atem sambil
melepaskan cengkraman maut dari kedua perempuan itu
Sementara Marik,Seto dan Bakura yang menjadi
penonton serial drama opera sabun ini mengambil posisi duduk di atas rumput
sambil memakan camilan yang mereka dapat dari fans-fans mereka.
“..Kapan lagi kita dapat tontonan gratis seperti
ini..” sahut Bakura sambil memakan snacknya
Marik mengangguk sambil memakan camilannya
“Taruhan, Apa Anzu dan Tea menang mendapatan Atem dan Yami dengan sihir tubuh mereka itu atau tidak..” balasnya
sambil menunjuk Anzu dan Tea yang sexy (Yuck! Dissgusting)
Seto berdeham “Aku bertaruh yang memenangkan hati
Atem dan Yami adalah Petugas kedisiplinan itu..” ucapnya santai
Bakura dan Marik memandangi Seto sambil menaikan
alis heran tetapi Seto tidak mempedulikannya dan kemudian merekapun kembali
menonton adegan drama di depan mereka.
Tea tampak jengkel sekali karena Atem mendorongnya
menjauh darinya, “Ayolah,Atem.. Bisakah kau mengakuinya?” rayu Tea dengan suara
yang di buat imut
Atem memberikan deathglarenya “Apa maksudmu,Tea!”
balas Atem
Anzu kini angkat bicara “Yami, Akuilah kalau aku
ini pacarmu.. karena kau tahu sendiri kan, kami adalah Ratu di sekolah ini..
kalian tidak bisa menyangkalnya lagi..”
Yami memandang Anzu dengan tatapan jijik “Berapa
kalipun kau minta itu, aku tidak akan sudi berpacaran denganmu!! Meskipun kau
gadis terakhir di dunia lebih baik aku menikah dengan anjing peliharaanku!”
gertak Yami
“Sama dengan perkataan Yami, aku lebih memilih
sendiri selama-lamanya daripada harus berpacaran dengan kalian berdua!!” sahut
Atem
Anzu dan Tea tercengang mendengarnya, kesempatan
ini tidak akan Yami dan Atem sia-siakan mereka menggunakannya untuk pergi
menuju ke dalam sekolah meninggalkan kedua makhluk itu mematung di halaman
depan sekolah seperti orang bodoh.
Atem dan Yamipun berjalan melewati koridor sekolah
dan berbelokmenuju arah yang berbeda menuju kelas mereka masing-masing sambil
mendesah berharap mereka tidak menemui kejadian yang sama lagi dengan kedua
makhluk itu.
TING!!TONG!!TING!!
Bel berbunyi dan perlahan para siswa berlarian
memasuki kelasnya masing-masing sesuai jadwal yang mereka terima.
English Conversation-Mrs.Lola Scheitchter
Atem duduk di bangkunya
yang paling pojokdekat dengan jendela, setiap siswa memiliki pasangan teman
sebangku kecuali Tn.Atem Sennen dan seorang siswa lain karena Atem tidak mau
kursi itu diisi oleh siapapun apalagi Tea yang kini duduk 2 bangku disamping
letak tempat duduk Atem sedangkan siswa itu belum memiliki pasangan teman
sebangkunya. Tea sengaja menyamakan jadwalnya dengan si sulung Sennen ini
karena ia tidak mau mangsanya direbut oleh orang lain (a/n: emang dikira daging
kali yh?)
Akhirnya Mrs.Lola memasuki
ruangan dengan Laksmi berjalan mengikutinya, seisi kelas menatap murid baru itu
dengan pandangan kagum (?) karena pesona inner
beauty yang dimiliki Laksmi,
rambutnya yang pirang panjang sepunggung tanpa adanya perawatan salon untuk
membiarkan rambut pirang itu bersinar, kulitnya yang putih-cream natural dan
mata saphire yang cermelang menatap seisi kelas dengan keramahan. Atem yang
melihat Laksmi saat itu tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat
(Background song by Tiara ft Elektroboyz: Beautiful Girl)
“Hari ini kita kedatangan murid baru di kelas
ini..” ucap Mrs.Lola mengawali kemudian menatap Laksmi dan tersenyum “Silahkan
perkenalkan dirimu pada semuanya..”
Laksmi mengangguk kemudian tersenyum kepada semua
siswa di kelas, Atem harus mengakui bahwa senyuman gadis yang selalu dia ejek
sebagai Ny.Cerewet ini sungguh mempesona dan bukan hanya ia saja, para siswa di
kelas juga bisa merasakan hal yang sama juga tampak jelas raut wajah kesal
menghiasi wajah Tea yang tidakmenyukai murid baru itu.
“Namaku Laksmi Vichilicious, aku harap kita bisa
menjadi teman yang akrab mohon bantuannya, ya semuanya..” ucap Laksmilemah
lembut berbeda dengan ucapannya yang dingin di rumah.
“Nah, baiklah Nona Laksmi kau boleh bebas dimana
tempat dudukmu karena hanya ada dua bangku lagi yang tersisa di kelas ini..”
ucap Mrs.Lola disertai anggukan Laksmi
Laksmi perlahan berjalan menghampiri bangku di
samping Atem dan tampak semua mata memandangnya dan mengira-ngira apa Atem mau
menerima anakbaru itu duduk bersebelahan di bangkunya.
“..Apa boleh aku duduk disini?” tanya Laksmi
Atem menatapnya sesaat sebelum kemudian mengangguk
dan membiarkan Laksmi duduk bersebelahan dengannya dan tampaknya Tea sangat
cemburu melihatnya sampai-sampai ia mengepalkan tangannya.
“Berani sekali anak baru itu!!” dengus Tea kesal
Pelajaranpun dimulai, Laksmi mengeluarkan buku
pelajarannya dan berfokus pada penjelasan guru
“Seharusnya kau memperhatikan saat guru menjelaskan..”
ucap Laksmi kembali ke sifat dinginnya menatap Atem yang memandang keluar
jendela
Atem menghela napas “Jadi, Apa ini ulah Ayah yang mengirimmu ke kelas
yang sama denganku?” menatap Laksmi
“Paman Aknamkanon memintanya agar aku bisa
mengawasi bagaimana kau belajar selama di kelas.. Dia bermaksud baik..” balas
Laksmi
Dengan malas, Atem membuka bukunya “Begitu.. Aku
rasa ini baru yang dinamakan kiamat sebangku dengan si Ny.Cerewet ini..”
Laksmi tersenyum dan memandang papan tulis, Atem
sama sekali tidak mengharapkan reaksi semacam itu keluar dari wajah Laksmi
“Akan kujelaskan, selama di sekolah aku akan
berusaha menahan semua emosiku agar tidak kelewat batas dan Kedua, Atem kau
akan ikut denganku berbelanja sepulang sekolah nanti..”
“Sudah ku duga kau berniat membuatku seperti
pembantu..” cibir Atem
Laksmi tertawa pelan “Tenang saja, kali ini tidak
akan berakhir buruk seperti mesin cuci kemarin..” ucap Laksmi mengingatkan
Atem mendengus “Jangan ingatkan aku dengan mesin
cuci itu..”
Matematika-Mr.Patrick Johan
Yami kini mendengus pelan duduk di bangkunya yang
terletak di pojok dekat jendela (a/n: sama seperti Atem) berusaha sejauh
mungkin menghindar dari Anzu yang kini 2 bangku di sampingnya.
Mr.Patrickpun memasuki ruangan dengan Yugi
disampingnya memasang senyum yang sangat manis membuat para siswa di kelas
menatap gadis yang memikat hati itu dengan pandangan terkesima berbeda dengan
Yami yang menatap Yugi tidak percaya bahwa Petugas Kedisiplinannya yang sering
ia ejek Si Pendek itu ternyata terlihat sangat manis di hadapan semua siswa di
kelas.
Mr.Patrick memperbolehkan Yugi memperkenalkan diri
dan dengan senyum dan suara yang lemah lembut semua siswa yang mendengarnya
langsung meleleh tapi hal sebaliknya justru dirasakan Anzu yang merasa kesal
dengan kehadiran Yugi.
Karena hanya bangku disamping Yami yang tersisa,
Yugipun duduk di samping Yami tanpa mendapat satupun kata penolakan dari Yami
karena ia langsung mengangguk begitu Yugi bertanya apa dia boleh duduk di
sebelahnya.
“Gadis itu benar-benar kurang ajar!!
Berani-beraninya dia!!” gerutu Anzu kesal
Sementara Mr.Patrick menjelaskan permasalahan
Kalkulus, Yami menatap malas buku pelajarannya sementara Yugi sibuk mencatat
apa yang ditulis Mr.Patrick di papan tulis walaupun dia sama sekali tidak
mengerti.
“Hei, Pendek..” panggil Yami mengejek Yugi
Yugi menoleh ke arah Yami kemudian tersenyum,
reaksi yang sama sekali tidak diharapkan Yami sebelumnya “Ada apa, Yami?”
tanyanya
“Katakan, Apa Ayah yang menyuruhmu satu kelas
denganku? Apa ini idenya?” tanya Yami
Yugi mengangguk pelan “Paman Aknamkanon bilang aku
harus menemanimu di sekolah untuk mengawasi cara pembelajaranmu..” jawab Yugi
polos
Yami hanya mendesah “Bagus, satu lagi hari tersial
dalam hidupku..”
Yugi hanya menaikan alis mendengar ucapan Yami
tapi kemudian berpikir untuk tidak mempedulikannya “Oh, ya Yami, sepulang
sekolah nanti kau akan ikut berbelanja bersamaku dan Laksmi..” ucap Yugi
Yami menatap Yugi tidak percaya “Aku sudah menduga
kau ingin membuat kami terlihat seperti pembantu..” dengusnya
“Laksmi bilang ini bagian dari program
mendisiplinkan kalian berdua..” jawab Yugi
“...Jadi dia propokator semua tugas-tugas ini..”
dengus Yami
IT’S BREAK TIME!!!
Laksmi berjalan menelusuri koridor sekolah dan
mendapati sebuah suara memanggil namanya, ia pun menoleh dan mendapati 2 orang
gadis menghampirinya kelihatannya mereka baik, yang satunya memiliki rambut
pirang sebahu dengan iris mata Light Brown yang manis dan di sampingnya berdiri
seorang gadis berkulit tan dengan rambut pirang sebahu memiliki iris mata
Violet yang sangat cerah.
“Ada yang bisa kubantu?” tanya Laksmi heran
Kedua gadis itu tersenyum melihat Laksmi kemudian
berkata
“Kenalkan namaku, Malik Ishtar..” ucap gadis
berkulit tan yang ternyata bernama Malik dan mendapat anggukan dari Laksmi tanda
mengerti
“Namaku Joey Wheeler..” ucap gadis bekulit
putih-cream yang ternyata bernama Joey
“Senang bertemu dengan kalian berdua, Malik,
Joey.. Namaku Laksmi..” jawab Laksmi tersenyum kecil
“Laksmi, kami mendapat tugas dari kepala sekolah
untuk memberikan Tour keliling di sekitar sekolah ini padamu..” ucap Malik
“...Dan kami akan sangat senang kalau setelah Tour
ini berakhir kita bisa menjadi teman..” sahut Joey girang
‘Sepertinya
mereka gadis yang baik dan ramah..’ pikir Laksmi kemudian mengangguk “Tentu
saja kita kan sudah berteman.. tapi aku juga harus mengajak Yugi sepupuku untuk
mengikuti Tour bersama-sama, apa kalian tidak keberatan?”
Joey dan Malik menggeleng “Tentu saja tidak!
Semakin banyak orang akan semakin menyenangkan.. lagipula Ryou pasti sudah
bersama sepupumu Yugi saat ini..”
Laksmi mengangkat alis “Ryou?”
Malik mengangguk “Dia salah satu teman kami,
tenang saja dia baik hati sama seperti kami tapi agak sedikit pemalu..”
Setelah itu merekapun pergi menuju ruang kelas
Yugi, Malik dan Joey juga sering bercanda selama perjalanan dan Laksmi tertawa
pelan melihat aksi jenaka mereka dan akhirnya merekapun bertemu dengan Yugi dan
Ryou, gadis yang memiliki rambut perak sepunggung dengan mata hazzle yang
sangat lembut di tengah perjalanan.
“Sepertinya kita sudah menemukan group kita,
Yugi..” ucap Ryou tersenyum melihat Laksmi
“Yugi, kenalkan mereka Joey dan Malik.. kami
bertemu saat di kelas tadi..” ucap Laksmi menunjuk Joey dan Malik yang
merangkul Yugi
“S-salam Kenal Joey, Malik.. Namaku Yugi..” ucap
Yugi
“Senang bertemu kalian... Nah, bagaimana? Ayo kita
mulai tour kita..” ucap Joey
“Let’s Go!” sorak kelimanya kemudian tertawa
With Atem dan Yami
Kini mereka sedang berada di meja Kantin khusus
untuk ana-anak populer seperti mereka dan tentu saja Seto,Marik dan Bakura juga
ada bersama mereka.
Kelimanya sibuk dengan urusan masing-masing, Marik
dan Bakura sibuk bermain kartu dengan taruhan sebuah kue puding ekslusif
limited edition yang disediakan di kantin sebagai barang perebutan, Seto sedang
sibuk mengetik sesuatu di laptopnya, Yami sibuk memainkan ponselnya dan Atem
sedang bersenang-senang dengan PSP miliknya.
“Jadi.. kurasa kelas kalian cukup menyenangkan
hari ini..” ucap Seto sambil tetap fokus pada layar laptopnya
“..Justru kebalikan dari semuanya” jawab Atem
singkat
Yami mengangguk menyetujui dan kembali berfokus ke
ponselnya, Kini Bakura berteriak senang karena akhirnya ia memenangkan
pertaruhan sedangkan Marik memukul meja kesal karena kalah dalam taruhan.
“Lihat itu!! Soal permainan seperti ini akulah
ahlinya.. hahahaha..” ucap Bakura bangga sambil memakan pudingnya
“Cih, sial.. kenapa harus Royal Flush disaat
seperti ini!!” gerutu Marik
“..Dasar dua idiot..” ucap Seto
Pada saat yang bersamaan, Laksmi dan Yugi berjalan
memasuki kantin kali ini dengan Malik,Ryou dan Joey bersama mereka. Kelima
gadis itu tertawa dan bercakap-cakap sepanjang merea berjalan mengacuhkan
kelima Tuan Populer yang melihat mereka sebelum akhirnya memutuskan untuk duduk
di salah satu meja.
“Hee.. siapa sangka ternyata petugas kedisiplinan
kalian cepat akrab dengan murid-murid disini..” ucap Bakura melihat kelima
gadis itu
“Wah.. kalau dilihat seperti ini mereka kelihatan
manis ya..” rayu Marik
“Biarkan saja, Mereka..” dengus Yami mengacuhkan
With Yugi and Laksmi
Kini mereka sedang berbincang-bincang di
meja kantin, seringkali mereka tertawa mendengar lelucon Joey ataupun Malik.
“Bagaimana tour tadi Laksmi?” tanya Joey
bersemangat
Laksmi tersenyum “Sangat menyenangkan,
kami berdua sangat menikmatinya” ucap Laksmi
“Terima kasih ya, sudah mau mengajak kami
berjalan melihat-lihat..” tambah Yugi
Malik mengacungkan jempolnya “Tentu
saja,..” ucapnya “Oh,ya bagaimana sepulang sekolah nanti kita ke rumahku untuk
bermain game, bagaimana??” tanya Malik
Laksmi dan Yugi saling berpandangan
kemudian “Maaf, Malik kami tidak bisa..” jawab Yugi dengan rasa bersalah
Malik mengembungkan mulutnya “Apa kalian
harus melatih kedua anak populer itu?”
Yupe, tentu saja Malik,Joey,Ryou tahu
alasan Laksmi dan Yugi bersekolah disini karena Kepala Sekolah sudah memberi
tahu mereka. Tapi tenang saja, mereka tidak akan membocorkan rahasia ini kepada
siapa-siapa karena mereka adalah siswi kepercayaan kepala sekolah.
“..Begitulah..” jawab Laksmi mengangkat
bahu
“Apa kalian tidak frustasi menghadapi
mereka berdua? Kalau aku jadi kalian aku akan mengikat mereka di gudang
seharian..” komentar Joey
Mereka tertawa pelan untuk sesaat
sebelum Laksmi berdeham “Menyebalkan memang, tapi kami berusaha menahan semua
emosi kami.. lagipula Yugi bilang aku harus sabar menghadapi Atem super egois
itu..”
“hahaha.. Yasudah, kita bisa
melakukannya kapan-kapan..” ucap Ryou sambil tersenyum geli
“Semoga sukses ya..” ucap Malik
mengedipkan mata
Mereka asyik bercakap-cakap lagi tanpa
mempedulikan dua mata yang menatap tajam mereka dari kejauhan, Mata biru yang menyimpan
amarah yang sangat dalam.
Untuk beberapa lama, mereka masih asyik
mengobrol dan tertawa sampai akhirnya Malik,Joey dan Ryou pergi ke ruang guru
karena mereka harus membantu Joey menyelesaikan Tugas Kalkulus-nya.
“Hei! Kalian murid baru..” ucap Tea
dengan amarah menyelimuti dan kini ia
sudah berdiri di depan meja dimana Yugi dan Laksmi berada.
Terlihat Yugi sangat ketakutan sehingga
ia memilih duduk sedikit berdekatan dengan sepupunya itu.
“Kami punya nama.. jadi jangan seenaknya
memanggil kami dengan sebutan itu” balas Laksmi
Anzu mendengus “Kau berani sekali bicara
seperti itu pada kami!!” geramnya
“Memangnya kalian siapa?.. orang yang
membuat sekolah ini?” ucap Laksmi tenang
Yugi menggenggam tangan Laksmi
“..Sebaiknya kita pergi dari sini Laksmi.” Bisiknya pelan
BRAK!! Tea memukul meja dengan keras
mengakibatkan semua mata yang ada di kantin memandangi mereka, sebagian ada
yang berbisik-bisik betapa kasihan murid baru itu dan beberapa orang lainnya
hanya bisa diam takut untuk membantu.
“Kalian ini murid baru jadi jangan
coba-coba melawan kami!!” sahut Tea “Kuperingatkan pada kalian berdua untuk
segera menjauh dari Yami dan Atem!!”
“Apa kalian pacar mereka?..” ucap Laksmi
masih dengan tampang stoic-nya padahal di dalam hati ia berkata ‘Ha! Pantas saja si Kecap itu egois dan keras
kepala, mungkin sifatnya itu di turunkan dari pacarnya yang sama saja
menyebalkan ini! Tidak heran...’ pikir Laksmi sambil mengamati Tea dan Anzu
“POKOKNYA KALIAN HARUS MENJAUHI MEREKA!!”
seru Anzu
Laksmi beranjak berdiri dari bangkunya
diikuti dengan Yugi yang masih berlindung di belakang Laksmi sedikit ketakutan.
“Kalau kalian memang pacar mereka kenapa
kalian tidak duduk bersama sejak awal?..” ucap Laksmi
“KAU... Kau akan menyesal melawan
perintah kami!!” seru mereka sambil melangkah pergi dengan kesal
Yugi menghela napas lega karena kini
kedua gadis itu telah pergi
“Sebenarnya mereka itu siapa Laksmi?”
tanya Yugi
Laksmi hanya mengangkat bahu “Tidak
tahu, yang lebih jelas mulai sekarang kita harus berhati-hati di sekitar mereka..”
Yugi mengangguk “Tapi... Apa yang mereka
ucapkan tadi benar..” ucapnya
Laksmi hanya tertawa pelan “Yugi.. Kau
ini terlalu polos..” ucap Laksmi sambil menepuk bahu Yugi “..Kau takut Yami-mu
itu direbut kan?” bisiknya menggoda
Yugi blushing “La-... Tidak!.. H-Hanya
memastikan saja..” Yugi mempertahankan dirinya
“Hmm.. Yaah beginilah Orang yang
tergila-gila dengan cinta..” goda Laksmi lagi
Yugi menggelengkan kepala “Bagaimana
kalau sekarang kita ke kelas?” ajak Yugi
Laksmi mengangguk kemudian mengikuti
Yugi menuju kelas terakhir
Back
to Home sweet Home
Sepulang sekolah, Laksmi dan Yugi
beranjak pulang tidak berjalan kaki karena mereka menaiki Limo bersama Atem dan
Yami untuk mengawasi mereka agar langsung pulang tanpa berhenti ke suatu tempat
seusai sekolah.
“Haah~ Akhirnya kembali pulang..” ucap
Yami sambil melempar tasnya ke sofa kemudian beranjak menaiki tangga
“Aku setuju denganmu..” sahut Atem yang
melempar tas-nya ke sembarang tempat mengikuti Yami saudaranya naik ke atas
tangga
“Setidaknya kalian tidak harus melempar
tas kalian sepeti itu!..” tegur Yugi sambil menaruh tas Yami di meja begitu
juga dengan milik Atem
“Yah,Yah.. terserah apa katamu pendek..”
ejek Yami meremehkan
Laksmi hanya mendengus “Baiklah, setelah
ini kalian harus mandi kemudian melakukan tugas berbelanja kalian..”
Atem menyilangkan tangan di dadanya “
Bukankah itu tugas kalian.. kenapa menyuruh kami berbelanja..” bantah Atem
“Memang apa salahnya dengan berbelanja?”
tanya Yugi polos
Yami hanya menggelengkan kepalanya “Kau tahu,
Pendek.. Selain polos ternyata kau juga TELMI..”
“Hei, Apa maksudmu Yami!!” ucap Yugi
tidak terima sementara Yami menyeringai licik
“Apa kalian malu dilihat orang banyak
kalau Atem Sennen dan Yami Sennen putra pewaris perusahaan Sennen CORP
berbelanja karena petugas kedisiplinan mereka menyuruh demikian?” ucap Laksmi
menguji
“Hei, kami sama sekali tidak-“ ucapan
Atem terputus
Laksmi tersenyum licik “Baiklah karena
kau sudah setuju maka tidak akan ada yang perlu di khawatirkan, daftar
belanjaan ada di samping lemari es... Semoga perjalanan kalian menyenangkan..”
jelas Laksmi kemudian menarik lengan Yugi menuju kamar mereka meninggalkan Atem
dan Yami yang berdiri mematung di atas tangga
Atem melirik Yami dengan tatapan penuh
tanda tanya “...Sejak kapan aku bilang setuju untuk berbelanja?..”
Yami hanya menggeleng dan mendesah
kemudian menepuk bahu saudaranya itu “Percayalah, petugas kedisiplinanmu itu
memang pandai memanfaatkan situasi..”
“... Dan sekarang kita terjebak di dalam
situasi ini..” sahut Atem tidak bersemangat kemudian melangkah menuju kamarnya
begitu juga dengan Yami
Laksmi: ngamuk “HOII!! Apa-apaan tuh
tadi scene di kantin!!”
Ryou: datang dengan membawa catatan
“A-ano kata Litte dia ada urusan jadi untuk sementara q yang bakal menjelaskan
apa yang tadi di bilang Litte-chan..”
All: ngangguk- angguk
Ryou: berdeham “Untuk scene di kantin,
itu Cuma pemanasan doank karena nanti di 2 next chappie bakal ada yang lebih
parahnya jadi diharapkan untuk bersiap-siap dan.. Umm ini di baca apa yah?..”
Ryou keliatan bingung ngeliat isi kertas
Yugi: ikut nimbrung di samping Ryou
“Mana-Mana?”
Laksmi: menaikan alis heran
Ryou dan Yugi: menyerah “Err..
Litte-chan tulisannya kok acak kadul gini yah?”
Laksmi: ngambil kertasnya “Huh? Mana
coba ku lihat *Baca tulisan*.. I-ini sih bukan tulisan!! Grr..”
Ryou: bingung “Lalu apa itu
Laksmi-chan?”
Laksmi: mengepalkan tangan “Ini sih
tulisan corat-coretan yang sengaja dibikin!! Awas aja LITTE!!!”
Ryou dan Yugi: mendadak merinding “..Uh,
aku kasihan dengan nasib Litte-san..”