Sabtu, 09 Juni 2012

Conquer of Love chapter 1


Conquer of Love
.
.
Starting with:
Yami Sennen as the spirit of millenium/Atem little brother
Bakura Ishigami as the spirit of Tomb robber
Marik Ishtar as the spirit of Tomb keeper
Atem Sennen as the nameless pharaoh
Yugi Motou as a Female
Ryou Bakura as a female
Malik Ishtar as a female
Laksmi Vichilicious as Yugi’s cousin
.
.
Summary: 
Setelah selesai dengan duel untuk membebaskan roh Yami kembali ke alam barzah, Yugi menitikkan air mata melihat kepergian dirinya yang satu lagi itu, begitu juga yang dirasakkan Ryou dan Malik melepas kepergian kegelapan mereka. Tapi bagaimana jika Anubis berpendapat lain? Bagaimana jika mereka bisa tinggal di bumi dan memiliki tubuh sendiri? Dan mendapat kejuttan istimewa dari Yami tentang suatu hal..
          Sepupu Yugi datang berkunjung? Bagaimana Yugi menjelaskan tentang Para Yami pada dirinya? Akankah sepupunya itu mempercayainya?
Suck at summaries, i hope you like it J
Chapter 1: We can stay!?

Yami dan Yugi harus menerima kenyataan ini, setelah duel berakhir mereka harus berpisah dimana Yami harus meninggalkan dunia ini dan pergi ke alam barzah sedangkan dirinya harus tinggal menetap di dunia ini selamanya. Padahal mereka ingin mengutarakkan perasaan yang selama ini mereka pendam.
Yami berdiri di depan gerbang batu, di sampingnya ia ditemani Marik dan Bakura yang sepertinya akan menyusul Yami pergi ke alam barzah.
“Tidak!! Marik..” Isak Malik melihat Yami-nya akan segera pergi ke alam yang tidak bisa ia jangkau.
Ishizu berusaha menenangkan adik perempuannya ini agar rela melepas kepergian Marik, sepertinya hal itu malah mebuat Malik meraung lebih keras.
“Malik..” Gumam Marik melihat kearah Hikari-nya kini yang sedang menangis tersedu-sedu, ia tidak tega meninggalkannya tapi dia juga tidak bisa tinggal di bumi karena ia bukan manusia melainkan hanya roh
“Kumohon, Kura. Jangan pergi..” ucap Ryou dengan mata berkaca-kaca pada Yami-nya yang kini sedang membelakangi gadis itu
“Selamat tinggal, Ryou..” Ucap Bakura berusaha menutupi rasa sedihnya
Air mata mulai mengalir membasahi pipi Ryou, kali ini ia akan benar-benar sendirian dan tidak akan ada yang menemaninya, tidak akan ada lagi Bakura dimanapun ia berada. Ia tidak bisa mencegahnya lagi.
Beberapa kali Yami menoleh kebelakang melihat Yugi yang terisak ditemani Honda,Joey dan Kaiba. Ia menghela napas dan berbalik kearah gerbang batu dan mengucapkan kata kunci untuk membuka pintu batu itu.
            Perlahan pintu itu terbuka, tapi yang berdiri dihadapan mereka adalah Dewa Anubis ditemani oleh Ra disampingnya. Ketiganyapun membungkuk hormat kepada mereka.
“ Bangunlah, kalian..” ucap Ra dan semuanya pun berdiri
“Apa kalian akan mengantar kami ke dalam sana?” Tanya Bakura
“ Kami sudah memutuskannya secara matang” ucap Anubis melihat Yami,Bakura,Marik di hadapannya “Sejak kalian menyelamatkan dunia ini dari kegelapan dan segalanya dari kehancuran total, kami akan memberikkan kalian imbalan atas jasa yang kalian berikkan”
Yami,Bakura dan Marik yang mendengarnya menatap mereka dengan tatapan bingung
“Imbalan apa yang kalian maksud?” Tanya Marik
Ra berdeham “ Kalian akan diperbolehkan tinggal di bumi ini dengan tubuh kalian sendiri, karena sepertinya Hikari kalian akan merasa sedih jika kalian pergi. Itulah imbalan yang kami maksud, gunakkan kesempatan kedua ini sebaik-baiknya. Kami akan menunggu kalian jika sudah waktunya nanti” jelasnya
Belum selesai dengan itu, Anubis menunjuk Yami “Dan karena kau telah berjasa selama ini, aku memberikkanmu 1 permintaan untuk jasamu selama ini. Apa kau mau menggunakkan permintaanmu itu?”
Yami mengangguk mengerti kemudian berkata “Ya, aku ingin menggunakkan permintaan itu sekarang..” jawabnya
Anubis dan Ra mengangguk “Dan apakah permintaanmu itu, Pangeran?” ucap Ra
Yami menarik napas kemudian menatp kedua Dewa di hadapannya itu dengan tatapan yakin “Aku ingin kakakku Atem tinggal di bumi bersama kami..” ucapnya
“Jika itu permintaanmu.. akan kami kabulkan” ucap Ra
Kemudian sebuah sinar yang begitu menyilaukan muncul, semuanya menutup mata karena silaunya sinar tersebut. Kemudian sebuah sosok muncul dari balik pintu, sosok yang mirip dengan Yami tapi menggunakkan pakaian ala Raja lengkap dengan mahkota menghiasi kepalanya, kulit tan miliknya berbeda dengan Yami dan mereka memiliki mata Crymson yang sama mempesonanya.
“Yami..?” ucapnya tidak percaya dengan apa yang ia lihat
Yami hanya tersenyum kemudian berjalan menghampiri sosok itu dan merangkulnya
“Senang kau kembali, Kak..” ucap Yami senang
Sosok itu hanya menatap sekelilingnya bingung, dan menatap kearah Anubis dan Ra dengan tatapan penuh tanda tanya. Sedangkan Ra tersenyum pada sosok itu.
“Atem.. mulai hari ini atas keinginan adikmu, kau akan tinggal di bumi bersama dengannya. Gunakkan kesempatan kedua-mu ini sebaik-baiknya” jelas Anubis
Atem mengangguk dan setelah itu kedua Dewa itu menghilang begitu juga tertutupnya pintu batu itu. Keempat orang itu menoleh kebelakang dengan tatapan lega semuanya sudah berakhir.
Tentu saja kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Malik, gadis yang hyper satu ini langsung berlari dan memeluk Marik dengan perasaan senang yang meluap-luap. Membuat Marik blushing di tempat dan karena kaget dengan reaksi Hikari-nya itu membuatnya kehilangan keseimbangan dan akhirnya terjatuh.
Semua yang menyaksikkan tertawa tapi berhenti saat Marik memberikkan death glarenya yang mengerikkan mengatakkan akan menghabisi mereka saat ini juga.
“Kura, kau tidak jadi pergi kan? Kau bisa tinggal disini selamanya kan?” Tanya Ryou yang kini sudah ada di samping Bakura
“Ya.. sepertinya aku akan tinggal, tidak apa-apa kan Ryou?” jawab Bakura
Ryou langsung memeluk Bakura senang membuat wajah Yami-nya itu blushing berat “Ya! Tentu saja, Kura!” ucap Ryou senang
Yami dan Atem hanya bisa tertawa geli melihat adegan kedua Yami ini, dan berjalan menghampiri Yugi dan kawan-kawannya.
“Kalian benar-benar bisa tinggal?” Tanya Honda menatap keduanya
“Tentu saja, Mereka sudah memutuskan semuanya...” jawab Yami
Joey sekarang sedang sibuk mengobservasi pria disamping Yami dan entah kenapa membuat Kaiba cemburu melihat gadis itu terlalu memperhatikkan orang asing (cielaah.. cemburu niee akakaka..)
“Bisa jelaskan siapa dia,Yami?” Tanya Joey sambil menunjuk Atem
Atem tersenyum sesaat “Namaku Atem Sennen, Pharaoh yang memerintah mesir” Ucapnya mmemperkenalkan diri
Semuanya ber ‘oh’ ria kemudian melihat Atem dari ujung rambut sampai ujung kaki “Tapi kukira kau Pharaoh saat itu, Yami..” ucap Yugi
“Memang benar, saat Atem meninggal di usia yang muda aku yang menggantikkan kekuasaannya atas tahta. Bisa dikatakkan ia hanya memerintah untuk waktu yang singkat..” Jelas Yami
Yugi mengangguk mengerti kemudian tersenyum “Kakek pasti akan senang mendengar ini,.. aku senang kalian tidak jadi pergi..” ucapnya
Seto berdeham “Baiklah, sudah cukup dengan Drama-Kembalinya-para roh ini.. cepat kembali ke jet untuk kembali ke Domino..”
Semuanya mengangguk setuju kemudian kembali kepermukaan menuju kedalam jet kembali ke Domino. Sesampainya di Domino, Bakura dan Ryou di antar Limo Seto ke kediaman Ryou, mereka akn tinggal disana. Sedangkan Marik akan tinggal bersama Malik tentunya dengan Ishizu dan Odion di jepang. Selesai mengantarkan semuanya, Seto dan Joeypun mengantar Yugi dan Yami beserta kakaknya ke kediaman Yugi di Toko Game.
~Toko Game~
“kakek.. kami pulang..” ucap Yugi membuka pintu toko
Salomon, kakek Yugi menghampiri cucunya ini bersiap dengan ucapan selamat datang tapi sesaat berhenti ketika ia melihat sosok Yami dan kakak kembarnya yaitu Atem.
“Kakek.. aku bisa jelaskan semuanya..” ucap Yami berusaha meyakinkan Salomon
“Kalian... ke ruang tamu sekarang..” ucap Salomon diikuti Yugi,Yami dan Atem
Di ruang tamu Yami menjelaskan apa yang terjadi kenapa Atem bisa berada disini dan kenapa ia diperbolehkan tinggal di bumi dan Yugi melengkapinya tentang apa yang terjadi di mesir saat duel.
“Luar biasa!.. kalian boleh tinggal” ucap Salomon kemudian menatap Yami dan Atem “Kalian akan tidur di kamar sebelah Yugi dan kalian juga akan bersekolah di SMA Domino” tambah Salomon
Semua mengangguk kecuali Atem “Apa itu sekolah?” tanyanya sambil melihat Yami
“em.. sebuah tempat untuk mempelajari Ilmu pengetahuan dan sebagainya” jelas Yugi
Atem mengangguk “sepertinya aku harus mengenal dunia baruku ini..” gumamnya sambil menggaruk kepalanya.
Yami mengangguk setuju lalu menepuk bahu Atem “Jangan khawatir, aku akan membantumu kak..”
Tiba-tiba telepon berbunyi, bunyi yang dikeluarkan telepon itu hampir membuat Atem terkaget-kaget. Ia melirik Yami “Benda apa itu?” tanyanya
“Itu telepon, kita bisa menggunakkannya untuk berkomunikasi dengan orang yang tempat tinggalnya sangat jauh” jawab Yami dibalas dengan anggukkan Atem
Selesai berbicara di telepon, Salomon kembali duduk di sofa bersama semuanya.
“Dari siapa,kek?” Tanya Yugi penasaran
“Oh itu Ishizu.. dia minta bantuan kakek untuk membantunya mengurusi benda-benda artifak di Museum besok” jawab Salomon “baiklah, kalian lebih baik mempersiapkan diri untuk besok.. dan Yami kau bisa membantu Atem berpakaian ala abad 21 kan?”
Yami mengangguk dan semuanya pun naik tangga dan memasuki kamar masing-masing. Sementara Salomon masih berada di ruang tamu yang kini tengah berbicara dengan seseorang melalui telepon.
~Yami dan Atem~
Kini Atem berdiri di depan cermin dengan memakai leather pants, dan tank-top berwarna hitam dengan black leather shoes, bagian celananya di hiasi rantai yang berada di sakunya, lengannya dihasi gelang berwarna emas.
“Apa ini cara berpakaian di dunia ini?” tanya Atem “Aku terlihat seperti orang aneh..” tambahnya
Yami tertawa mendengar pernyataan itu “Itu disebut Mode disini dan jangan khawatir kau terlihat keren dengan pakaian itu,kak..”
Atem mendesah kemudian duduk di meja belajar memperhatikkan buku-buku di atas meja “Kau mempelajari semua ini selama disini?” tanyanya melirik Yami
“Begitulah...Tenang saja sekolah itu tempat yang menyenangkan, hanya butuh penyesuaian diri..” jelas Yami sedangkan Atem hanya mengangguk pelan
~Yugi~
Saat ini Yugi sedang duduk di tempat tidurnya dengan laptop di pangkuannya, sepertinya ia sedang berbicara dengan sesorang melalui webcam. Yugi mengenakkan earphone untuk berbicara supaya tdak ada yang bisa mendengar apa yang sedang ia bicarakkan, di layar terlihat seorang gadis cantik memiliki kulit putih pucat dengan rambut pirang panjang berponi dan mempunyai mata saphire yang begitu berkilau.
“Jadi kapan kamu akan pindah ke Domino?” tanya Yugi
ahahha..mungkin 2 hari lagi aku akan ke Domino, sepupuku” jawab gadis itu
“Aku sudah tidak sabar lagi nih laksmi.. bagaimana dengan urusan kepindahanmu?” tanya Yugi
Tentu saja sudah.. aku tinggal menunggu tanggal penerbangan pesawat. Hei, apa terjadi hal yang menarik selagi aku tidak ada? Kau terlihat senang sekali” tanya Laksmi
“Iya, memang terjadi hal yang menyenangkan sih.. aku juga tidak sabar menunjukkan millenium puzzle padamu sepupuku” ucap Yugi memamerkan puzzlenya didepan laptop
Ah, apa ini berkaitan dengan roh yang kau ceritakkan menunggu millenium itu dan ternyata roh itu adalah Pharaoh di masa lalu dan kau jatuh cinta padanya perlahan-lahan lalu kau meminta pendapatku apakah kau harus mengadakan duel dengannya untuk membebaskan rohnya kembali ke alam barzah?”jelas Laksmi
Yugi jadi blushing mendengar Laksmi berkata panjang lebar demikian “A-ah.. jangan bicara seperti itu.. aku memang menyukainya sih..”
ahahahahha... yasudah, aku akan mendengarkan semua ceritamu nanti saat aku di Domino dan Yugi, aku menyanyangimu sepupuku..
“aku juga menyanyangimu, Laksmi” jawab Yugi tersenyum kemudian mematikkan laptopnya dan membaringkan diri di kasurnya yang empuk. Hari ini hari yang menyenangkan, Yami akan selamanya ada di sisinya dan Laksmi sepupunya akan datang kesini.
Akhirnya, Yugi tertidur lelap tanpa ia sadari.


Litte: “Wetz, sorry karena update yang terlalu lama..*sujud* salahkanlah pada PR saya yang menumpuk setinggi 25 cm (?)”
Yugi: geleng-geleng kepala “Lha, PR ada tingginya juga ta?”
Yami: tiba-tiba nongol “Litte, lu nongol lama amad di nih fandom..w kira nih cerita gak bakal jalan-jalan”
Litte: nari-nari gaje “Oh, tidak bisa.. ni cerita kudu complete w gak mw tw *mehek*..”
Laksmi: “ga usah lama-lama.. lanjut ke cerita!! *nyeret author*”
Litte: merinding “Hii.. untuk para readers yang tercentong (?) di chappie kedua ini kita akan membahas sedikit tentang OC saya yang satu ini.. dan keterangan tempat yang ada di cerita akan dibahas di akhir chappie, dan mohon dibantu jika ada yang menjanggal coz i write this story with my own creation and i’ll do whatever i want with the fics
Ryou: muncul dengan kostum peri lengkap dengan sayapnya kaya iklan parfum axe (itu lho yang bidadari bisa lupa diri jatoh dari langit akakakak..) “ Litte Yagami Osanowa doesn’t own the characters on Yu-Gi-Oh!”
Laksmi: berkacak pinggang “But she own the OC’s and the plot bunnies”
All: Enjoy!!

Look at us now Baby as SongFic Shaman King


F.I.Y:
          Tao Ren : 22 years old
Iron Maiden Jeanne: 18 years old
         

Family of The matters as FanFiction Stories

Family of The matters
.
.
Family Introduction member
.
.
Sennen Family

Atem Sennen: CEO dari Sennen CORP,Perusahaan terkenal yang memiliki cabang di seluruh belahan Negara meliputi perhotelan, restoran, Industry goverment dan sebagainya. Merupakan, Pengusaha terkaya di seluruh Jepang yang meraih banyak kesuksesan.
Laksmi Sennen: Istri dari Atem, Seorang aktris yang multi-talent sekaligus seorang ibu rumah tangga yang sangat mencintai keluarganya. Baru-baru ini mengumumkan pada media tentang pemberhentiannya dari dunia infoteiment dikarenakan ingin menggunakan waktunya bersama keluarga dibandingkan pekerjaannya.
Natsume Sennen: Putra semata wayang Laksmi yang sangat ia sayangi, memiliki rambut ungu gelap dengan kulit putih-cream yang diwarisi ibunya dan mata Crymson yang mempesona dari Ayahnya. Sifatnya beribawa sama seperti Atem dan jangan sekali-kali membuatnya marah besar karena dia akan terlihat sangat menyeramkan.
  
Yami Sennen: Co-CEO dari Sennen Corpotation, saudara kembar dari Atem Sennen yang memiliki kulit putih-cream beda dengan kuli Tan yang dimiliki Atem. Memiliki mata Crymson yang menawan dan merupakan orang yang paling diandalkan Atem untuk mengangtikan tugasnya.
Yugi Sennen: Istri dari Yami Sennen, seorang ibu rumah tangga yang lemah lembut dan baik hati. Sangat menyayangi keluarganya meskipun tidak pandai dalam hal masak-memasak tapi dengan berusaha keras kini ia bisa memasak berbagai hidangan sederhana.
Akira Sennen: Sepupu Natsume, memiliki rambut pirang dan mata Amethyst yang dimiliki oleh Yugi. Sifatnya sangat lembut dan juga tenang seperti Ayahnya, Putra yang paling suka dimanja oleh pasangan Yami dan Yugi ini.

Ishigami Family

Bakura Ishigami: Seorang pengusaha Casino termewah yang berpusat di L.A dan mendapat sebutan ‘Raja Judi’ karena selalu menang dalam permainan Judi apapun. Memiliki banyak sekali kekayaan tapi yang lebih penting dari itu ia sangat menyayangi keluarganya.
Ryou Ishigami: Istri dari Bakura, berhati lembut dan penuh pengertian. Karena merupakan istri dari seorang ‘gambler’ terkenal, Ryou seringkali diincar oleh para penculik tapi Bakura yang over-protektif selalu menjaganya karena ia sangat menyayangi Istrinya itu dan tidak mau apapun terjadi padanya.
Kurosaki Ishigami: Putra tunggal dari pasangan ini, memiliki sifat, rambut dan warna mata yang sama persis dengan Bakura dan iajuga sangat patuh dengan semua yang dikataan sang Ayah padanya. Selama Bakura tidak ada di rumah, Kuro selalu menjaga sang ibu dari apapun bahaya, ia juga mempelajari seni ilmu beladiri yang tinggi.

Ishtar Family

Marik Ishtar: Pengusaha Club House termewah se-Jepang yang memiliki cabang di berbagai belahan dunia, baru-baru ini mendapat julukan ‘The Most Fanciest Club Owner’ via Majalah W.W.I (World Wide Intertaiment)
Malik Ishtar: Istri dari Marik Ishtar yang juga seorang Model dari sebuah majalah fashion terkenal. Sangat Hyperaktif dan luar biasa bersemangat dalam melakukan apapun dan sangat,sangat menyukai tantangan.
Akira Ishtar: Putra satu-satunya dari pasangan ini, memiliki mata Violet yang sama dengan kedua orang tuanya dan kulit Tan yang diwarisi Ayahnya. Sifatnya dingin dan keras kepala, tapi kalau dengan sang Ibu dia akan berubah menjadi Manja dan ingin meminta Perhatian dari Malik.

Kaiba Family


Seto Kaiba: CEO dari perusahaan Kaiba, perusahaan game terkenal di seluruh dunia serta barang-barang berteknologi canggih lainnya. Sifatnya sangat dingin dan kadang sering berkata menusuk tapi sebenarnya di dalam hatinya dia adalah seorang yang lembut dan penuh perhatian terutama terhadap keluarganya.
Joey Kaiba: Istri dari Seto Kaiba yang luar biasa cerewetnya mengani suatu hal, sering kali berdebat mulut dengan CEO itu karena masalah sepele, tapi apa mau dikata semakin mereka bertengkar semakin mereka menyayangi satu sama lain. (suiit suiit)
Fujima Kaiba: Putra dari pasangan ini sekaligus merupakan replika mini dari Seto, dari atas sampai bawah bahkan dari sifat dan cara bicaranya sangat MIRIP bahkan Joey sering menyebutnya ‘Kaiba Mini’ untuk mengejek CEO itu. Memiliki kepintaran yang sama dengan sang Ayah dan sangat menyayangi Ibunya meskipun dia sangat cerewet.

My Disciplinarian as FanFiction Stories

My Disciplinarian
.
.
Introduction of all cast
Girls Identition:
Yugi Motou (Female) : Cucu dari Salomon Motou pemilik dari sebuah Toko Game di Domino city, sangat bertanggung jawab dan baik hati. Memiliki mata amethyst yang menawan, tinggi tubuhnya bisa dibilang agak sedikit pendek yang menyebabkan dia sering diganggu dan diejek siswa lainnya. Orang tuanya sudah lama tewas dalam kecelakaan kapal saat akan berlibur.
Laksmi Vichilicious (OC’s) : Cucu dari Salomon Motou pemilik dari sebuah Toko Game di Domino city, sangat tegas dalam sesuatu hal sebenarnya memiliki hati yang lembut. Dia adalah sepupu dari Yugi, ibunya dan ibu Yugi adalah saudara kandung. Setelah orang tua Laksmi meninggal akibat kecelakaan kapal bersama orang tua Yugi, ia tinggal bersama Salomon di Domino. Memiliki mata saphire yang begitu berkilau dan jangan pernah meremehkannya walaupun dia seorang wanita.
Ryou Bakura (Female) : gadis yang baik hati dan sedikit pemalu, dia agak susah untuk diajak bersosialisasi. Memiliki rambut perak yang mencapai punggungnya dan mata Hazzle yang begitu memikat, tidak pandai dalam hal olahraga dan selalu diganggu oleh Anzu dan Tea. Orang tuanya selalu sibuk menyebabkan ia selalu sendirian di rumahnya yang luas (a/n: poor girl L)
Malik Ishtar (Female) : gadis yang sangat hyperactive dan selalu bersemangat, memiliki rambut pirang sebahu dan kulit tan yang mempesona juga mata Violet yang sangat indah. Ia tinggal bersama kakaknya yang merupakan seorang peneliti barang-barang antik di Museum Domino, menyebabkan ia jarang pulang dan membuat Malik sendirian di rumah setiap waktu.
Joey Wheeler (Female) : gadis ini selalu bersemangat dan sedikit bertemperamen, memiliki rambut pirang sebahu dengan mata Light Brown yang sangat manis. Orang tuanya sudah bercerai dan ia tinggal bersama ayahnya yang merupakkan seorang Designer (a/n: hehehe.. kan kasian klo Joey punya bapak yang galak, mending designer aje) terkenal, seringkali ia lupa pulang karena terlilit oleh pekerjaan yang menyebabkan putrinya ini menetap sendirian di rumah.

Boys Identition:
Atem Sennen : Putra pertama dari Aknamkanon No Sennen yang merupakan pendiri dari Sennen CORP, perusahaan terkenal yang memiliki cabang di seluruh belahan Negara meliputi perhotelan, restoran, Industry goverment dan sebagainya. Merupakan remaja terkaya di seluruh jepang yang menempati posisi pertama juga siswa terpandai sekaligus tertampan se-Domino Inter High. Memiliki kulit Tan dan mata Crymson yang memikat, kakak kembar dari Yami sennen.
Yami Sennen : Putra kedua dari Aknamkanon No Sennen yang merupakan pendiri dari Sennen CORP, perusahaan terkenal yang memiliki cabang di seluruh belahan Negara meliputi perhotelan, restoran, Industry goverment dan sebagainya. Gelarnya sama dengan Atem, kakaknya. Memiliki kulit putih yang berbeda dengan kulit Tan milik Atem dan memiliki mata Crymson yang sama memikat dengan kembarannya.
Seto Kaiba : Putra pertama dari Gonzaburo Kaiba yang merupakan pendiri dari Kaiba CORP, perusahaan game terkenal diseluruh Jepang. Memiliki rambut coklat dan mata biru yang anggun. Merupakan remaja terkaya yang menempati posisi No.2 di seluruh Jepang.
Bakura Ishigami : Putra satu-satunya dari Kuro Ishigami yang merupakan pengusaha Casino mewah yang sudah memiliki cabang di beberapa belahan negara. Memiliki rambut perak yang spiky dan mata Hazzle yang mengagumkan. Merupakan remaja terkaya No.3 di seluruh Jepang menurut Majalah oxfort mendapat gelar pemuda terimut seluruh dunia (a/n: nama majalah ini hanya rekayasa hehehe..)
Marik Ishtar : Putra dari Mamoru Ishtar yang merupakan seorang pemilik club malam termewah yang pernah ada dan berpusat di L.A (Los Angeles). Memiliki rambut pirang yang spiky dan kulit Tan yang mempesona serta mata Violet yang bergitu agung (?). Merupakan remaja terkaya yang menduduki posisi No.4 di Jepang.

Including Anzu and Tea BASHING!! (a/n: cause saya benci dengan karakter wanita yang satu ini *dendam kusumat* dia kaya BITCH!! Hehehe.. terlalu dalem kali yeh, sorry for Anzu fans *kabur sebelum di kerubungi massa*)

Okay here we go for the stories!!
All cast : “Litte Yagami Doesnt own the Yu-Gi-Oh!! Please enjoy ang give us the review if you like or critism if you dont like it”
Laksmi: sigh “But she does own me and the fic stories anyway”
Litte: hugs Laksmi “Riight baby, i’m so LUCKY to have you as my OC’s.. you’re so DAMN cute”
Yugi: inoncent stare “umm.. can we start the story now?”
Yami: shook his head “Aibou hust let them two alone.. and don’t stared, that’s not good for you to see them” drag Yugi away
Bakura: Growled “Hey! When it’s start!!”
Litte: “sorry, let’s begin the story!!” chirped

Chapter 1: Pekerjaan

F.I.Y: all character is 16 years old !!

Hari yang cerah di minggu pagi ini, seperti biasa Laksmi dan Yugi sedang membantu Salomon memnyiapkan meja untuk sarapan sampai mereka mendengar bel dari pintu menandakan seseorang datang berkunjung.
“Hmm.. siapa ya kira-kira yang datang?” gumam Salomon sambil memotong tomat dan mengaduk sup
“Biar kami yang buka pintunya,Kek..” ucap Laksmi dan Yugi
Salomonpun mengangguk dan kedua gadis itu pergi ke pintun depan dan perlahan membuka pintu dan mendapati bahwa tamu yang datang berkunjung adalah Aknamkanon Sennen yang merupakan teman lama Salomon. Paman Aknamkanon sering sekali berkunjung kesini biasanya sekedar berbincang-bincang dengan kakek, tapi ia tidak pernah datang ke toko sepagi ini. Kira-kira apa gerangan terjadi?
“Paman Aknamkanon? Halo.. apa ada yang bisa kami bantu?” tanya Yugi sedikit terkejut dengan kedatangan pemilik perusahaan terkenal di bidang perhotelan, restoran dan berbagai industri itu di rumahnya.
Aknamkanon hanya tersenyum ramah melihat kedua gadis itu.
“Silahkan masuk, Paman” ajak Laksmi disertai anggukan dari sang CEO dan kemudian kedua gadis itu menuntunya ke ruang tamu, disana sudah ada Salomon yang ternyata sudah selesai dengan masakannya.
“Tumben sekali kau datang sepagi ini. Ada apa?” tanya Salomon sambil merangkul sahabatnya sementara Laksmi dan Yugi hanya tersenyum melihat kelakuan Kakek mereka itu .
Merekapun duduk di sofa dengan Salomon duduk di sofa bersama Sahabatnya itu sementara Yugi dan Laksmi duduk di sofa lainnya di hadapan mereka.
“Sebenarnya tujuanku kesini untuk meminta bantuan kedua cucu perempuanmu, jika kau mengijinkannya..” ucap Aknamkanon memulai pembicaraan
Laksmi dan Yugi mengangkat alis heran “Bantuan apa itu?” tanya Laksmi penasaran
“Kami pasti akan membantu sebisa kami, Paman sudah banyak membantu aku dan kakek disini jadi kami pasti akan membantu dengan senang hati..” tambah Yugi sambil tersenyum simpul.
Salomon mengangguk “Well, sepertinya kedua cucuku ini setuju..” ucapnya kemudian menatap sahabatnya “kau bisa menceritakan permasalahanmu sekarang, sahabat..”
Aknamkanon mengangguk kemudian menatap kedua gadis itu “Masalah ini ada kaitannya dengan kedua putraku, Atem dan Yami..” ucapnya mengawali
Laksmi dan Yugi yang mendengarnya merasa bingung apa yang ingin dikatakan sang CEO itu tentang kedua putra kembarnya. Maksudku.. mereka tampan dan pintar dan paling penting mereka kaya, apa yang menjadi permasalahannya?
“Apa yang menjadi permasalahan dari kedua putramu itu?” tanya Salomon
“Seperti yang kau lihat, keduanya bertingkah sangat keras kepala dan aku dan istriku tidak bisa mengontrol mereka. Maksudku, aku dan istriku tidak bisa memarahi mereka karena kami juga melakukan kesalahan yang sama..” jelas Aknamkanon
“Apa yang paman maksud dengan kesalahan yang sama?.. umm padahal kalian orang tua yang baik..” sanggah Laksmi
“Memang benar, hanya saja kami benar-benar tidak bisa menyalahkan mereka berdua, kami selalu keluar kota dan meninggalkan Atem dan Yami di rumah dibawah pengasuhan para pelayan dan sekarang mereka bertingkah sangat keras kepala dan egois, istriku dan aku berpendapat bahwa semua ini adalah kesalahan kami berdua yang tidak pernah meluangkan waktu untuk mereka dan malah sibuk mengurus pekerjaan..” jelasnya
“umm.. lalu kami harus membantu apa, Paman?” tanya Yugi
“Untuk membuatnya lebih formal bagaimana kalau aku menawarkan kalian sebuah pekerjaan untuk hal ini?” tanya Aknamkanon dan Laksmi juga Yugi saling berpandangan satu sama lain
“Kami tidak keberatan, tapi pekerjaan apa yang Paman berikan untuk kami?” tanya Laksmi heran dan langsung bertanya to the point
“Aku ingin kalian mendisiplinkan mereka, mengajari mereka bagaiman bersikap lebih baik, well karena mereka adalah penerus dari perusahaan Sennen dan.. aku tidak mau mereka bertingkah layaknya seorang anak kecil..” jawab Aknamkanon
“kekanak-kanakan?” Gumam Yugi mendengar jawaban Aknamkanon
“Tidak sepenuhnya kekanak-kanakan, mereka tidak mendengarkan penjelasan orang lain dan mereka sering sekali membantah perintah yang diberikan well, sangat sulit untuk dijelaskan..” ucap Aknamkanon
“Ok, tapi kenapa Paman memilih kami?” tanya Laksmi
“Karena kalian sangat bertanggung jawab dan aku sudah memikirkannya mungkin kalian bisa membuat kedua putraku itu bersikap jauh lebih baik dan membuat sikap mereka itu hilang” jawab Aknamkanon “Salomon banyak menceritakkan kisah tentang sangat bertanggung jawabnya kalian terhadap hal-hal dan aku sangat kagum pada kalian berdua” tambahnya
Laksmi dan Yugi blushing mendengar pujian itu sementara Salomon hanya tersenyum bangga. Kemudian mereka perlahan mengangguk setuju dan Salomon sudah meberikan ijin sepenuhnya pada kedua cucunya itu untuk bekerja pada Aknamkanon.
Keesokkan Harinya
Hari terasa cepat berlalu, Aknamkanon menjemput kedua gadis itu dari toko dengan 2 limo (wow! Amazing!!)
“Baiklah, Laksmi, Yugi Limonya sudah datang dan Atem juga Yami sudah ada di dalam jadi bersikap baiklah dengan mereka” pesan Salomon pada kedua cucunya
“Baik, Kakek..” balas Yugi tersenyum manis
Laksmi hanya memainkan rambutnya “aku tidak yakin..” gumam Laksmi pelan
Setelah itu, Laksmi dan Yugi memeluk Salomon sebelum pergi memasuki masing-masing Limo. Sebelumnya Aknamkanon sudah memberitahu siapa yang akan mereka urus nanti, Yami akan diatur oleh Yugi sementara Atem akan ada dibawah kendali Laksmi. Berita yang sangat mengembirakkan untuk Yugi karena sudah lama ia menyukai Yami sementara Laksmi tidak tahu ia harus senang atau menyesal mengasuh putra dari pengusaha terkaya di Jepang.
With Yugi and Yami
Yugi memasuki Limo yang ada dibelakang mendapati seorang pemuda dengan rambut yang menyerupai bintang dengan hitam sebagai warna dasarnya dan merah yang menghiasi ujungnya dihias dengan 3 spiky rambut pirang yang menjulur keatas dan menghiasi wajahnya, dan sepasang mata Crymson yang menatapnya membuat siapa saja yang melihat mata indah itu melayang entah kemana.
“Hi, aku Yugi” ucap Yugi memperkenalkan diri mengulurkan tangannya dan Yami menoleh menatapnya
“Terserah, aku tidak mau berjabat tangan dengan gadis pendek sepertimu..” ucapnya tanpa berpikir panjang dan berpaling kearah ponselnya dan mengetik sesuatu. Yugi merasa sebal karena ia baru saja memperkenalkan dirinya secara baik-baik sedangkan ia membalasnya dengan perkataan kasar seperti itu.
“Apa masalahmu, aku hanya bersikap  baik” ucap Yugi polos
“Apa masalahku, KAU adalah masalahku” jawab Yami memberi penekanan pada perkataannya. Yugi berdeham ternyata apa yang dikatakan ayahnya benar, ia sangat egois dan keras kepala.
“Kenapa?” Yugi bertanya dengan heran tidak mengerti apa yang dimaksud Yami
“Jangan bersikap polos di depanku. Kenapa kau menerima pekerjaan itu, kau menghancurkan kehidupanku!” ucap Yami dan Yugi menatapnya
“Well, bukan masalahku kalau ayahmu yang memintaku mengurusmu untuk menghilangkan sikap keras kepalamu itu!” balas Yugi
“Yeah.Yeah.. terserah apa yang kau katakan cebol” ejek Yami membuat Yugi kehilangan kesabaran
“Bocah Kaya Keras Kepala!”
“Cebol!”
“Kau-“ Yugi tidak meneruskan perkataannya dan menarik napas
‘baiklah, ini pasti tugas yang sangat sulit yang pernah ada’ pikirnya kemudian mendesah
With Laksmi and Atem
Laksmi memasuki Limo yang ada di urutan paling depan dan mendapati seorang pemuda dengan rambut yang menyerupai bintang dengan hitam sebagai warna dasarnya dan merah yang menghiasi ujungnya dihias dengan 3 spiky rambut pirang yang menjulur keatas dan menghiasi wajahnya, dan sepasang mata Crymson dan kulit Tan menatapnya.
Laksmi mendengus ‘aku benci pekerjaan ini..’ pikirnya lalu menatap pemuda itu berusaha bersikap baik seperti apa yang dipesankan Salomon padanya.
“Hi, aku Laksmi” ucap Laksmi memperkenalkan dirinya sambil tersenyum kecil
“Hn, terserah” jawab Atem singkat berfokus pada PSP yang ia pegang
Laksmi mendengus, apa dia baru saja mengacuhkannya? Ternyata penjelasan yang ayahnya berikan memang benar apa faktanya. Dengan cepat ia menyambar PSP itu dari tangan Atem membuat pemuda itu berpaling melihatnya
“Apa maumu?” tanya Atem singkat merasa terganggu
“..Perknalkan dirimu, sekarang. Aku sudah memperkenalkan diriku dan sekarang giliranmu untuk memperkenalkan dirimu” jawab Laksmi masih mengenggam PSP milik Atem di tangannya
Atem mendengus sambil menatap laksmi dengan mata Crymsonnya itu “Untuk apa aku memperkenalkan diri dengan gadis cerewet seperti kau” jawabnya spontan kemudian merogoh sakunya dan mengeluarkan ponselnya dan mulai mengetik sesuatu
Laksmi yang merasa tersinggung dengan perkataan Atem barusan berceloteh “Dasar, bocah kaya sombong” sindir Laksmi
“Dasar cewek cerewet” balas Atem
“Dasar KECAP!?” (a/n: karena kulit Tan Atem itu mirip banged sama warna kecap ahahaha.. dan juga keinget gombalan guru ke temen sekelas yang warna kulitnya 11:12 sama Atem dipanggil ‘BoKep’ atau panjangnya ‘Botol Kecap’ ahahaha..)
“Tante-tante!!”
“Apa kau-“ Laksmi berhenti meneruskan ucapannya dan mendesah ‘Benar-benar tidak menyenangkan!! Aku ragu kalau aku bisa bertahan mengasuh bocah super egis ini!!’  pikir Laksmi
 Dan mereka pun diantar menuju sebuah Rumah mewah yang letaknya tidak jauh dari Domino Inter High, sebuah sekolah berbasis International dimana rata-rata seluruh siswanya adalah orang-orang dari kelas elite dan merupakan anak seorang pengusaha ternama atau artis dan sebagainya.
Aknamkanon sengaja memilih rumah itu untuk memudahkan kedua putranya mengakses sekolah dan juga memudahkan Laksmi beserta Yugi mengawasi mereka berdua. Dan karena Atem dan Yami akan sangat sibuk saat waktu skolah, Aknamkanon juga mendaftarkan Laksmi dan Yugi disana dengan jadwal pelajaran yang sama dengan kedua putranya.
Laksmi dan Yugi juga diberi kuasa penuh oleh Aknamkanon dan istrinya Amara untuk melakukan apa yang mereka kehendaki pada kedua putra keras kepala mereka, tapi tentu saja Laksmi dan Yugi tidak merasa teritimewakan karena jabatan yang diberikan kedua orang tua Atem dan Yami, mereka memutuskan setiap rencana harus dipertanyakan atau dirundingkan kepada orang tua untuk dipersetujui.
Litte: senyum sumrigah “Litte is back!! Hello Minna-san.. this is the chapter 2, mohon maap kalo kelamaan hehe.. m( _ _)m”
Laksmi: “Author Doesnt own the Yu-Gi-Oh character!!”
Yugi: Kedip “But she own the OC’s though”

Chapter 2: Panci,Spatula,Gitar listrik, dan pakaian kotor (?)

Pagi yang sangat cerah, Laksmi dan Yugi sudah bangun lebih awal mereka duduk di ruang tamu.
“Pagi, Yugi..” sapa Laksmi
Yugi tersenyum membalas sapaan Laksmi, mereka duduk di sofa elegan berwarna merah yang empuk dan nyaman sambil melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 07.10
“Apa mereka masih belum bangun juga?” gumam Yugi
Laksmi menggeleng “sepertinya kita harus membangunkan mereka..” usul Laksmi
“Ok.. Hari ini kita akan memberikan pelajaran mencuci pada mereka berdua sesuai persetujuan Paman Aknamkanon dan Tante Amara..” sahut Yugi
Laksmi mengangguk “ pasti akan jadi hari yang berat..” dengus Laksmi
“Ayolah Laksmi.. Kita harus sabar menghadapi mereka..” ucap Yugi berusaha menghibur
Laksmi melambaikan tangannya “Baiklah,baiklah.. aku akan membangunkan Atem..”
Laksmipun menaiki tangga menuju kamar sang tuan muda sementara Yugi menaiki tangga yang satu lagi menuju kamar Yami.
With Yami
Yugipun memasuki kamar dan mendapati Yami masih terbaring malas di ranjangnya yang besar dan masih berbalut selimut tebal. Yugipun berjalan menghampiri dan menggoncangkan tubuh Yami berusaha membuatnya terbangun.
“Yami, Bangun” panggil Yugi tapi ia masih saja tertidur, akhirnya Yugi menarik napas dan “Yamiii!! Banguunnn!!” ia berteriak sekuat tenaga
Yami menutupi kepalanya dengan bantal “Pergi sana pendek..” ucapnya kemudian kembali ke aktivitas tidurnya
Yugi yang merasa jengkel terus menerus memanggilnya “Bangun Yami! Bangun! Bangun! Bangun!” ucapnya berulang ulang tapi Yami tidak bereaksi sama sekali, Yugi mendengus kemudian berjalan keluar ruangan.
Hanya ada satu cara untuk membangunkan orang yang malas, dan Yugipun berjalan menuju dapur mengambil Panci dan spatula kemudian berbalik menuju kamar Yami sang pangerang tidur itu.
Yugi berdiri disamping tempat tidur Yami dan mulai memukul spatula ke panci membuat suara yang begitu ribut “YAMII BANGUNN!!”  Yugi berteriak
Yami menaruh bantal lagi diatas kepalanya berusaha menutupi kupingnya dari suara yang Yugi perbuat tapi Yugi memukul Panci dengan spatulanya lebih keras lagi membuat suara yang amat sangat mengganggu
“Bisa kau berhenti memukul benda-benda itu!” Yami setengah membentak, Yugipun berhenti sejenak kemudian berkacak pinggang
“Tidak sebelum kau bangun dari tempat tidur!” sahut Yugi menatap Yami di depannya, mata mereka saling bertemu dan Yugi tidak bisa berpikir betapa imutnya Yami terlihat saat bangun tidur.
“Lalu apa yang terjadi kalau aku tidak mau bangun..” ucap Yami masih berada di atas ranjangnya
Yugi berpikir sejenak lalu tersenyum “Aku akan bilang ke Ayahmu untuk membuang ranjang besar yang nyaman ini..” jawab Yugi
Yamipun beranjak dari tempat tidurnya kemudian menatap Yugi dengan tatapan serius “Kau tidak akan berani berbuat seperti itu..” ucapnya
“Tentu saja aku berani, Tn Yami..” jawab Yugi
“Baiklah aku bangun sekarang!” ucap Yami kemudian berjalan menuju pintu tapi Yugi memblokir jalannya, Yami menatap Yugi dengan tatapan heran “Sekarang apa lagi?” tanyanya
Yugi menunjuk ranjang yang berantakan di belakangnya “Bereskan ranjangnmu!” ucap Yugi
Yami mendengus kemudian berbalik ke ranjangnya dan mulai merapikan tempat tidurnya.
With Atem
Laksmi memasuki kamar Atem dan mendapati ia masih berbaring nyaman di ranjangnya dengan selimut menutupi hampir seluruh tubuhnya . Laksmi berjalan menghampiri kemudian menggoyangkan tubuh Atem yang sedang tertidur pulas berusaha membangunkannya.
“Atem sudah pagi! Bangun!..” ucap Laksmi tapi ia sama sekali tidak mendengarkan, Laksmi mendengus kesal kemudian “ATEMM BANGUNN!!” teriak Laksmi
“Dasar cewek cerewet..” ucap Atem sesaat kemudian kembali tidur
“Bangun! Bangun! Bangunnnn!!!” ucap Laksmi berulang-ulang tapi tetap saja Atem tidak mau bangun dari ranjangnya
Laksmi berkacak pinggang mencari sesuatu di ruangan ini yang bisa ia pakai untuk membangunkan sang pangeran tidur dari ranjangnya. Pandangannya terhenti ketika ia mendapati sebuah gitar listrik di pojok ruangan, ia pun tersenyum licik kemudian menghampiri gitar tersebut.
“Baiklah kalau kau tidak mau bangun.. aku akan membangunkanmu dengan cara yang lain..” gumam Laksmi kemudian menyambungkan kabel ke sebuah stereo dan menyambungkan kabel yang ada di gitar ke dalam stereo dan memasang stereo dalam volume Medium.
Laksmi menarik napas kemudian mulai membuat suara yang kencang dengan memainkan gitar tsb dengan acak-acakkan membuat suara yang begitu keras dan menganggu di dengar.
“Bisa kau hentikan itu!!” sahut Atem duduk di ranjangnya dengan kedua tangan menutupi telinganya
Laksmi menggeleng “Tidak sampai kau bangun dari ranjangmu!” jawab Laksmi
Atem mendesah kemudian bangun dari ranjangnya “Baiklah aku bangun! Puas!!” ucapnya menatap Laksmi kesal
“Bereskan tempat tidurmu..” ucap Laksmi dan Atempun dengan malas membereskan tempat tidurnya

Di meja makan, Atem dan Yami pun menikmati sarapan mereka dengan tenang. Hening beberapa saat sebelum Laksmi memulai percakapan tentang tugas pertama mereka.
“Atem, Yami.. kalian akan mencuci pakaian setelah ini..” ucap Laksmi disertai anggukan Yugi.
Keduanya saling memandang gadis itu “Kupikir kalian akan melatih kami untuk disiplin bukan membuat kami terlihat seperti pembantu..” protes Atem
“Ini bagian dari melatih kedisiplinan kalian, aku dan Yugi sudah membicarakannya pada orang tua kalian dan mereka menyetujinya” dengan santai Laksmi menjawab
“Tapi-“ Yami hendak protes
“Tidak ada kata protes, mesin cuci ada di belakang dan pakaian kotornya ada di ruangan di samping mesin cuci!” ucap Laksmi
(-Skip Time-)
Dengan malas Yami dan Atem berjalan menuju ke halaman belakang rumah, disana terdapat sebuah ruangan teras terbuka dengan 2 mesin cuci di dalamnya dan sebuah pintu yang menuju ruangan pakaian kotor yang selama ini menumpuk.
“Apa aku memakai pakaian sebanyak ini tiap harinya?” ucap Yami sambil mengambil pakaiannya yang menumpuk sangat banyak
“Aku tidak percaya meninggalkan tumpukan pakaian kotor sebanyak ini..” sahut Atem mengambil bagiannya
Mereka mendengus pasrah dan mulai memasukannya kedalam keranjang dan kemudian membawanya keluar dan meletakannya di samping mesin cuci.
“Lalu bagaimana kita membuat mesin ini bekerja?” ucap Yami mengobservasi mesin cuci di depannya sambil bertopang dagu kemudian melirik saudaranya
Atem mengangkat bahunya “Jangan melihat padaku! Kita sama sekali tidak pernah mencuci jadi ini wajar saja..”
“Apa yang harus kita lakukan sekarang dengan baju-baju kotor menumpuk ini” dengus Yami
Atem berpikir sejenak kemudian terlintas sebuah ide di pemikirannya. “Aku punya ide..”
Atem dan Yamipun mengambil masing-masing seember penuh air dan menuangkanya ke dalam mesin cuci kemudian menaruh pakaian-pakaian kotor didalamnya setelah itu menutup knop mesin cuci. Kemudian mereka menaburkan 3 scoop detergen kedalamnya dan menekan tombol biru besar yang ada di samping kanan, bukannya membuat mesin bekerja tapi malah membuat air di dalam mesin menyusut.
“Hei! Kenapa sama sekali tidak bergerak mesin cuci ini?” protes Atem
Yami hanya mendengus “Ini gara-gara kita salah menekan tombol terima kasih atas idemu yang cermelang itu!”
“Kupikir ini akan berhasil dan lagipula ini bukan kesalahanku! Mungkin saja mesin cuci ini yang rusak!” dalih Atem menunjuk mesin cuci
“Kau pikir mesin cuci yang baru di beli kemarin bisa cepat rusak keesokannya!”
“Lalu apa idemu sekarang?”
Yami berpikir sejenak kemudian menjentikan jarinya dan mengambil selang yang terpasang di samping mesin cuci kemudian menekan sebuah tombol asal-asalan dan..
Brush!! Air menyerbu keluar dari dalam selang tersebut membuat Yami basah kuyub dan terlebih parah lagi sebagian tertelan kedalam mulut Yami dan dia bisa merasakan bau detergen di dalamnya dan rupanya hal yang sama terjadi pada Atem karena ia mengikuti Yami saudaranya yang berakibat sial baginya.
“YUGI!!” teriak Yami memanggil Yugi
“LAKSMI!!!!” kini Atem yang berteriak memanggil Laksmi yang ada di dalam rumah
With Laksmi and Yugi
“YUGI!!!”
“LAKSMI!!!!”
Laksmi dan Yugi yang tadinya baru ingin pergi berbelanja tertunda karena suara Atem dan Yami memanggil mereka, sepertinya mereka sedang ada dalam masalah besar.
Dengan segera Laksmi dan Yugipun berlari menuju halaman belakang rumah berusaha mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
On The Back Yard
Laksmi dan Yugi memandangi dengan tatapan tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Yami dan Atem basah kuyub dengan baju yang memiliki buih-buih sabun disekitarnya dan lantai yang berbusa karena detergen.
“A-apa yang..” Yugi terbata-bata
“Ini semua salah kalian..” ucap Yami disertai anggukan Atem
“Kenapa ini semua salah kami? Memangnya kami melakukan kesalahan?” ucap Laksmi
“Kau sama sekali tidak memberitahu kami bagaimana caranya menjalankan mesin cuci bodoh ini dan sekarang lihat apa yang terjadi” protes Atem pada Laksmi yang melihat kearah mesin cuci dan mendapati mesin cuci di setting dalam Drain Mode dan kemudian tertawa pelan.
“Kenapa malah tertawa?” protes Atem
“Kalian..haha.. sama sekali tidak.. tahu bagaimana caranya menjalankan..mesin cuci” ucap Laksmi sambil menutup mulutnya mencoba menahan tawanya
Yamidan Atem saling berpandangan kemudian mengangkat bahu mereka
“Wow, Murid terpintar dari Domino Inter High sama sekali tidak tahu caranya menjalankan mesin cuci..” ucap Yugi kemudian tertawa geli mengikuti sepupunya Laksmi
Yami yang merasa terhina langsung mengoceh “Untuk sekedar informasi bagimu Ny.Pintar, ini adalah saat pertama kami menggunakan mesin cuci untuk mencuci pakaian jadi wajar saja kami tidak tahu karen KAMI sama sekali tidak PERNAH menggunakan mesin ini sebelumnya”
Yugi dan Laksmi mendesah kemudian mulai mengajari kedua Murid mereka ini bagaimana caranya menggunakan mesin cuci yang ternyata tidak terlalu sulit dijelaskan karen Atem dan Yami cepat tanggap dan mengerti penjelasan yang mereka berikan dan kemudian mulai mencuci tanpa adanya gangguan.
Merasa lega pada akhirnya Laksmi dan Yugipun pergi keluar sambil membawa tas belanja untuk membeli bahan makanan untuk nanti meninggalkan Yami dan Atem di rumah.
-20 Minutes Later-
Ting!!Tong!!Ting!!Tong!!
Terdengar suara bel pintu disertai dengan ketukan keras di pintu. Dengan malas Yami dan Atem memasuki rumah dan berjalan menghampiri pintu kemudian membukanya hanya mendapati Bakura,Marik dan Seto di hadapan mereka.
“Baiklah, Mau apa kalian datang kesini?” ucap Yami
“Kuharap kalian tidak membuat masalah lagi disini..” sahut Atem dengan pandangan menyelidik
“Kami hanya datang untuk melihat-lihat itu saja..” ucap Bakura
Marik mengangkat tangannya dan berusaha terlihat polos tidak bersalah “Kami tidak akan membuat kekacauan lagi..”
“Kalian sepertinya sedang melakukan sesuatu..” ucap Seto memperhatikan Atem dan Yami
Atem dan Yami mendengus pelan “Yah, seperti yang kalian lihat kami sedang mencuci pakaian” jawab mereka
Bakura dan Marik sontak tertawa terpingkal-pingkal mendengar jawaban dari kedua saudara kembar itu.
“Apa.. Apa aku salah dengar.. Kalian.. kalian seperti budak saja-“ perkataan Bakura terputus karena Yami memberinya death glare
“Okay, Maafkami terlalu terbawa suasana..” ucap Marik berdeham
“Baiklah, ayo kita melihat-lihat..” ucap Seto
Mereka bertiga memasuki kamar Yami dan mbermain dengan PSP dan menonton beberapa DVD’s, kemudian karena sudah terlalu bosan mereka pergi ke dapur mengambil beberapa kudapan dari lemari es dan menuju halaman belakang dimana mereka melihat beberapa tumpukan baju yang kini sudah tercuci bersih dan sudah sepenuhnya kering terlipat rapi di sebuah meja di teras.
Bakura mengambil sebuah saputangan di pojok ruangan dan memperlagakan seolah itu adalah baju kotor “Yami, Atem bisa kalian cuci baju ini,, cepat ya!” ucap Bakura berlaga seperti seorang majikan terhadap seorang pembantu
Marik dan Seto tertawa terpingkal-pingkal melihat aksinya ini.
“Kau tahu Atem, kalau Tea tahu kau mencuci pakaian taruhan benar atau tidak dia pasti akan mengejar-ngejar dan memintamu menjadi pacarnya sepanjang hari..” ucap Marik “...Dan hal yang sama juga akan terjadi pada Yami kalau Anzu sampai tahu hal ini dari Tea saudara kembarnya..”
“..Mereka tidak akan pernah tahu” jawab Atem dan Yami singkat
“Jangan khawatir, kami akan memberitahu mereka untuk kalian “ tambah Seto
Atem dan Yami saling berpandangan kemudian tersenyum licik dan melihat kearah Marik, Bakura dan Seto sepertinya mereka memiliki ide licik untuk menghukum 3 orang ini.
Marik, Bakura dan Seto hanya bisa menelan ludah dan bergindik ngeri tidak mengetahui apa yang sebenarnya direncanakan kedua orang ini.
-A Few Minutes Later-
Selesai berbelanja, Laksmi dan Yugipun memasuki rumah dengan barang belanjaan di kedua tangan mereka, sepertinya mereka berbelanja banyak sekali bahan makanan.
“Seharusnya kita tidak membeli makanan sebanyak ini, Laksmi..” ucap Yugi menaruh belanjaanya di meja dapur sedangkan Laksmi menata bahan-bahan di dalam kulkas
“Tidak apa-apa kan? Lagipula sebagian kita dapatkan secara gratis di toko” sahut Laksmi menaruh kue diatas lemari
Yugi hanya mendengus pelan “Ya.. gratis karena kita memenangkan hadiah utama di tempat lotere..”
Laksmi tersenyum penuh kemenangan “Yupe, benar-benar beruntung bukan..” ucapnya sambil berkedip
Kemudian terdengar sebuah suara yang aneh membuat Yugi bergindik ngeri dan mendekati Laksmi dengan wajah ketakutan.
“Laksmi, kau dengar suara barusan??” tanya Yugi
Laksmi hanya mengangguk dan Yugi merangkul tangan Laksmi “Apa itu hantu?” tanyanya
Laksmi menggeleng “Mana mungkin ada hantu siang hari begini Yugi..” jawab Laksmi kemudian berjalan menuju halaman belakang “..Kurasa suara-suara itu datangnya dari arah sini”
Laksmi dan Yugi berjalan pelan dan kaget saat mendapati Seto Kaiba, penerus dari Kaiba corp. Bakura Ishigami, putra seorang Casino owner dan Marik Ishtar, putra dari pemilik club termewah dan mereka bertiga terikat di sebuah pohon dengan apel di mulut mereka mencegah mereka mengeluarkan suara.
“Atem, apa yang terjadi dengan mereka?” tanya Laksmi kebingungan
Atem mendengus “Itu hukuman yang mereka dapat karena sudah mengganggu pekerjaan kami..” jawab Atem
Laksmi hanya bisa menggelengkan kepalanya dan kemudian bersama Yugi dia melepaskan ikatan pada ketiga orang malang di bawah pohon itu. Setelah terbebas dari siksaan yang mereka dapat, Seto, Bakura dan Marik terduduk lemas di rumput sambil berusaha menghirup udara segar sementara, Laksmi dan Yugi berjalan menghampiri Yami dan Atem yang ada di teras.
“Apa yang kalian pikirkan mengikat mereka bertiga di bwah pohon seperti itu?” ucap Laksmi berkacak pinggang
“..Bukankah itu sangat kejam..” tambah Yugi di samping Laksmi
“Hey! Ny.Pendek lihat aku selesai dengan pakaian kotorku!! Haha!! Aku memang benar-benar sempurna!!” ucap Yami sambil bersorak-sorak (a/n: baru nyuci aje udah bangga semaput.. hadeeh)
“Kami tidak perlu lagi menggantungnya karena sudah kering!!Lihat!! Benar-benar sempurna kan!! Hahaha..” Atem mengikuti Yami
Laksmi dan Yugi tercengang beberapa saat melihat kelakuan 2 orang di depan mereka. Kemudian berdeham “Begini Tn.Atem dan Tn.Yami, Pertama, Kalian tidak perlu repot-repot menjemurnya karena kalian sangat kaya makanya kalian bisa membeli mesin cuci dengan pengering pakaian sekaligus, Kedua, aku benci mengatakan ini  tapi kalian belum bisa dibilang sempurna karena baru bisa mengerjakan pekerjaan mencuci ini, dan terakhir, Katakan padaku kenapa kalian mengikat ketiga orang itu dibawah pohon disana?” jelas Laksmi panjang lebar sambil menunjuk kearah pohon besar dimana Seto, Bakura dan Marik sedang terduduk lemas.
Atem mendengus pelan mendengar penjelasan Laksmi yang kedua “Dengar, ya Ny,Cerewet meski kami sama sekali tidak tahu caranya mencuci pakaian pada awalnya, KAMI SELALU SEMPURNA, Kedua, Mereka akan memperlambat pekerjaan kami jadi kami mengikat ketiganya sebagai hukuman” jelasnya sambil menyeringai dengan Yami
“Kalian benar-benar luar biasa..” ucap Yugi pelan
Yami tersenyum senang “Aku tahu itu Ny.Pendek dan terima kasih..” ucapnya
“Baiklah, Kami akan ke dapur menyiapkan sesuatu..” ucap Yugi disertai anggukan Laksmi
Laksmi mengacungkan tangannya menunjuk Atem dan Yami “Jangan berbuat yang aneh-aneh saat kami kembali!”
Dan setelah keduanya pergi, dengan girang Yami dan Atem berlari menghampiri Trio kita di bawah pohon yang heran dengan tingkah laku mereka yang kelewat batas.
“Lihat Seto, Aku sudah bisa mencuci baju!” ucap Atem sambil melempar baju putih bersih ke hadapan Seto
“Serius nih! Atem, Yami kalian penerus dari Sennen CORP? Mencuci pakaian?” ucap Seto tidak percaya sambil mengangkat alis
“Well, bagaimana kami memang benar-benar sempurna kan?” ucap Yami bangga
Marik mendesah “..Terserah apa kata kalian berdua..” jawabnya singkat
“Ngomong-ngomong kedua gadis barusan itu, Siapa mereka? Apa mereka pacar baru kalian?” tanya Bakura sambil tercengir
Atem dan Yami memberikan death glarenya pada Bakura dan otomatis membuatnya terdiam sejenak, tetapi sebelum mereka bisa menjawab ‘Mereka bukan tipe kami’ sebuah suara datang yang di yakini berasal dari Yugi dan Laksmi yang kini membawa nampan dengan Minuman dingin dan beberapa kue.
“Kami membawa cemilan..” ucap Yugi tersenyum lembut
“Kuharap kalian tidak keberatan dengan yang manis-manis..” tambah Laksmi sambil memberikan Bakura,Marik dan Seto masing-masing sebuah kue cheese cake.
Marik memakan kuenya lahap karena dia memang sudah kelaparan dan Yugi memberikan segelas Limun yang dingin pada mereka semua.
“Kami sama sekali tidak keberatan dengan kue yang manis..” jawab Bakura memakan cake-nya
“Jadi siapa nama kalian?” tanya Seto menyeruput minumannya
“Aku Yugi Motou dan ini..” sambil menunjuk kearah Laksmi “..sepupuku Laksmi Vichilicious, kami petugas kedisiplinan Atem dan Yami..”
Ketiganya hampir tersedak mendengar perkataan Yugi tapi setelah itu Bakura dan Marik tertawa keras dan tampak terlihat wajah kesal dari Yami dan Atem
“Kau tahu pendek, aku menghargai perkataanmu asal kau tidak menambahkan bagian yang terakhir..” ucap Yami
Yugi menatapnya polos “Aku hanya berusaha jujur..”
“Seharusnya kau memilih judul yang bagus..” sahut Atem menyilangkan tangan di dada
“Ada usul untuk judul yang bagus?” tanya Laksmi
“Mungkin ‘BodyGuard’ ”gumam Atem
“16 tahun anak super kaya, No 1 di kelas, terpelajar membutuhkan seorang BodyGuard?” ejek Laksmi
Atem mengangkat alisnya “Apa kau seorang mata-mata sebelum Ayah mempekerjakanmu?”
Laksmi dan Yugi mengangkat bahu “Tentu saja bukan, Ayahmu yang memberitahu semuanya kepada kami..” jawab Yugi
“Okay, Karena kami juga memiliki pekerjaan aku rasa sampai jumpa di sekolah besok..” ucap Seto perlahan berdiri dengan Bakura dan Marik di sampingnya
Akhirnya ketiga trio itupun pergi dan meninggalkan Atem dan Yami bersama dengan kedua Petugas kedisiplinan mereka.
“Baiklah, akhirnya bebas juga..” ucap Yami lega
“Akhirnya waktu bebas untuk menonton..” sahut Atem
Mereka berdua langsung berlari masuk ke dalam meninggalkan Laksmi dan Yugi yang hanya bisa mendengus berjalan memasuki rumah setelah membereskan gelas dan makanan yang ada di bawah pohon menuju dapur untuk memasak makan malam.
“Sekolah ya.. Paman Aknamkanon juga mendaftarkan kita disana kan Laksmi” ucap Yugi sambil memotong beberapa kentang
Laksmi kini sedang mengaduk sup “..Sekolah di Domino Inter High kelihatannya tidak terlalu menyenangkan..” sahut Laksmi
“Benarkah? Kupikir akan menyenangkan, mungkin..”
Laksmi berkacak pinggang “Percayalah Yugi, Sekolah dengan siswa yang rata-rata semua adalah orang kaya dan terkenal tidak aan selalu berakhir menyenangkan..”
“Tapi kita sendiri juga bersekolah di Stardust Inter High kan?”
“Memang,.. aku juga sudah tahu pola pikir anak-anak kaya itu, yang lebih penting sebaiknya kita harus selalu bersama.. aku takut sesuatu terjadi padamu Yugi..”
Yugi tersenyum simpul pada sepupunya “Aku tahu, Laksmi”

Litte:pake mic “and..CUT!!”
Laksmi: mendengus “DASAR! Kenapa aku harus jadi pengasuh bocah super EGOIS dan sok SEMPURNA sih!!”
Litte: berdeham “mohon jangan dipedulikan OC’s saya yang stress ini..”
Laksmi: Marah “Siapa yang stress!!..”
Litte: “Next Chappie kita akan memunculkan character Anzu dan Tea so prepare!!?”
Laksmi and Yugi: “Please Read and Review.. for us”
Chapter 3: Shopping means Love!?

Pagi ini adalah hari pertama bagi Laksmi dan Yugi bersekolah di seolah Internasional, seperti biasa mereka sudah bangun pagi-pagi sekali dan kini telah menggunakan pakaian seragam. Laksmi dengan rambut yang masih digerai panjang sepunggungnya menggunakan kemeja putih dengan blazer berwarna pink yang tertera lambang Domino Int High di kantungnya dan memakai dasi pita berwarna biru dipadu dengan rok biru selutut dengan kaus kaki putih panjang yang seperti stocking dengan sepatu pantofel berwarna hitam, sedangkan Yugi dengan rambut yang di jepit membuatnya terlihat lebih rapi menggunakan kemeja putih dengan blazer pink yang memiliki lambang Domino int High juga memakai dasi yang sama seperti Laksmi, menggunakan rok yang tinggi mencapai lutut dan kaos kaki putih pendek juga sepatu pantofel hitam.

Kebetulan pada hari ini, Atem dan Yami sudah bangun jadi mereka berdua tidak perlu repot-repot membangunkan kedua pangeran itu dari tidurnya, Atem menggunakan Black Leather tank-top dipadu dengan jaket biru yang sudah di modifikasi dengan tatanan sesuai gayanya dan tertera lambang Domino Int High juga tights leather pants berwarna biru yang sama dengan jaket dengan hiasan rantai di sakunya, hal yang sama juga dipakai Yami kecuali dia menggunakan White leather tan-top dengan kalung kecil menghiasi lehernya.

“Tumben sekali kalian bangun pagi..” ucap Laksmi melihat Atem dan Yami menuruni tangga sedangkan Yugi sedang asyik menganggumi Yami dengan pakaian sekolahnya yang terlihat begitu mempesona (a/n: Background Sound Christine Romano Carlson: Could it be... hahahaha)
“Memang aku mau kau membangunkanku seperti kemarin..” ucap Atem mendapat gelengan dari Laksmi
“Kalian juga bersekolah di Domino?” tanya Yami melihat seragam yang digunakan Laksmi dan Yugi
“Paman Aknamkanon yang mendaftarkan kami..” jawab Yugi
“Bagus, bukan hanya dirumah kalian juga ada di sekolah bersama kami..” dengus Atem
Laksmi berdecak “Mimpi buruk untukmu Tuan..”
“Bagaimana kalau kita sarapan?” ajak Yugi
 Semuanyapun kini menuju meja makan, disana sudah disediakan pancake hangat dengan sirup maple diatasnya kecuali pancake milik Laksmi yang dengan scoop Ice cream besar diatasnya (a/n: karena OC’s saia ini sukaa banget es krim hahaha)
“Yugi, sebelum pindah ke Domino dulu kau bersekolah dimana?” tanya Yami
“Dulu.. di S-“ perkataan Yugi terputus
“Stanville High..” potong Laksmi disertai anggukan dari Yugi
“Stanville High? Bukannya itu sekolah swasta?” ucap Atem
“Begitulah.. lagipula sekolah itu jaraknya dekat dengan rumah kami jadi kami memutuskan untuk sekolah disana..” jawab Laksmi kini sedang menyeruput minumannya
“Domino Inter High itu beda dengan sekolah swasta kalian.. Aku ragu kalian bisa bertahan dengan pelajarannya yang berat” ejek Yami
“...Memang sangat sulit?” tanya Yugi polos
Yami tersenyum licik “..Kau tidak akan pernah tahu, Yugi..”
Yugi hanya bisa mengangguk pelan padahal sebenarnya hati kecilnya berpikir betapa kerennya raut wajah Yami saat berkata seperti itu pada dirinya (a/n: Young Lover~ lalalala)
(-Skip Time-)
Akhirnya keduanya sampai di Domino Inter High school, sekolah dengan fasilitas tercanggih di Jepang dan termasuk SMA terfavorit dan terkenal dengan berbagai penghargaan akademik. Murid-murid yang memasuki sekolah ini adalah golongan siswa yang berasal dari keluarga yang kaya raya atau keluarga seorang pejabat tinggi tertentu, sekolah ini sangat luas dan memiliki taman yang indah dengan ruang kelas yang full AC dan para guru berasal dari lulusan pendidikan yang tinggi, jadi bisa diketahui seberapa  LUAR BIASA-nya sekolah ini (a/n: sama dengan tingkat Stardust Inter High, From Conquer of Love if you read them)
Tidak ingin menanggung resiko, Laksmi memutuskan untuk berangkat dengan berjalan kaki bersama Yugi dengan alasan sekalian untuk jogging pagi dan menghirup udara segar akibat stress selama meladeni Atem di rumah sedangkan Atem dan Yami, of course mereka menggunakan Limo mereka untuk berangkat ke sekolah.
Laksmi dan Yugi memasuki halaman sekolah menuju ruang kepala sekolah untuk mengambil jadwal pelajaran mereka di kelas nanti, setelah itu keluar ruangan dan melihat jadwal pelajaran mereka hari ini.
Laksmi Vichilicious-Kelas X
Loker No: 15-A-01
Periode 1: English Conversation-Mrs.Lola Scheitchter
Periode 2: Sejarah-Mr.Takeshi Ishimura
Periode 3: Istirahat
Periode 4: Fisika-Mrs.Keiko Shimizu
Periode 5: Kesenian-Mrs.Shiramiu Ashiu

Yugi Mouto-Kelas X
Loker No: 18-A-02
Periode 1: Matematika-Mr.Patrick Johan
Periode 2: Biologi-Mrs.Amanda Trevor Blake
Periode 3: Istirahat
Periode 4: Fisika-Mrs.Keiko Shimizu
Periode 5: Kesenian-Mrs.Shiramiu Ashiu

“Kita punya 2 kelas yang sama rupanya..” ucap Yugi melihat jadwal miliknya dengan Laksmi
“..Hmm, setidaknya kita bertemu nanti saat istirahat..” ucap Laksmi merangkul tasnya “Yugi, kau akan baik baik saja kan nanti?” tanya Laksmi cemas kalau terjadi hal-hal tidak diinginkan pada Yugi
Yugi menepuk pundak Laksmi “Tenang saja, Laksmi.. sampai jumpa istirahat nanti ya..” ucapnya lalu pergi menuju arah yang berlawanan
Laksmipun berjalan menuju arah kiri berusaha mencari kelas pertamanya.
With Atem and Yami
Kini mereka sedang berada di dalam halaman depan sekolah berjalan dengan santai dengan Seto,Bakura dan Marik dan terlihat para siswi perempuan memandangi mereka dengan tatapan penuh kekaguman.
“Hei, dimana petugas kedisiplinan kalian itu?” tanya Bakura
“Sepertinya mereka sudah menghadap ruang kepala sekolah..” balas Atem santai
“Aku merasa mereka berdua pasti akan terkejut memasuki sekolah besar ini..” ucap Marik
Yami berdeham “Aku tidak tahu apa yang Ayah pikirkan memasukan mereka ke sekolah Internasional seperti ini padahal mereka berasal dari sekolah swasta yang tidak memiliki level dibanding sekolah ini..”
Seto yang dari tadi diam mulai angkat bicara “Para penyihir itu pasti akan berbuat ulah hari ini..” ucap Seto sambil menunjuk Anzu dan Tea yang sedang berjalan menghampiri mereka
Yami dan Atem mendengus “..Tidak lagi..” desah mereka bersamaan (a/n: saudara kembar harus kompak donk!! Hahaha)
“Atemm sayang~” ucap Tea, gadis berambut coklat sebahu dengan tubuh sexy yang dibuat kelihatan dengan menggunakan pakaian sekolah yang ketat dengan rok yang sangat pendek sehingga memmperlihatkan pahanya yang..umm mulus (a/n: Author dablek! Kaga bisa deskripsiin yang sexy things) memiliki kulit tan yang eksotis merangkul tangan Atem layaknya seperti layaknya kekasih (WOI!! Inget nih ANZU/TEA BASHING!! Kaga terima gue Atem & Yami sama mereka!! *ngejer Author keliling kompleks)
“Yami Darling~” ucap Anzu saudara Tea ini memeluk Yami dan sama seperti kembarannya Anzu juga memakai seragam yang ketat dengan rok yang sangat pendek tapi hal yang membedakan mereka adalah Tea memiliki kulit Tan sedangkan Anzu memiliki kulit putih-cream.
“..Menjauh dari kami!” gertak Yami dan Atem sambil melepaskan cengkraman maut dari kedua perempuan itu
Sementara Marik,Seto dan Bakura yang menjadi penonton serial drama opera sabun ini mengambil posisi duduk di atas rumput sambil memakan camilan yang mereka dapat dari fans-fans mereka.
“..Kapan lagi kita dapat tontonan gratis seperti ini..” sahut Bakura sambil memakan snacknya
Marik mengangguk sambil memakan camilannya “Taruhan, Apa Anzu dan Tea menang mendapatan Atem dan Yami dengan sihir tubuh mereka itu atau tidak..” balasnya sambil menunjuk Anzu dan Tea yang sexy (Yuck! Dissgusting)
Seto berdeham “Aku bertaruh yang memenangkan hati Atem dan Yami adalah Petugas kedisiplinan itu..” ucapnya santai
Bakura dan Marik memandangi Seto sambil menaikan alis heran tetapi Seto tidak mempedulikannya dan kemudian merekapun kembali menonton adegan drama di depan mereka.
Tea tampak jengkel sekali karena Atem mendorongnya menjauh darinya, “Ayolah,Atem.. Bisakah kau mengakuinya?” rayu Tea dengan suara yang di buat imut
Atem memberikan deathglarenya “Apa maksudmu,Tea!” balas Atem
Anzu kini angkat bicara “Yami, Akuilah kalau aku ini pacarmu.. karena kau tahu sendiri kan, kami adalah Ratu di sekolah ini.. kalian tidak bisa menyangkalnya lagi..”
Yami memandang Anzu dengan tatapan jijik “Berapa kalipun kau minta itu, aku tidak akan sudi berpacaran denganmu!! Meskipun kau gadis terakhir di dunia lebih baik aku menikah dengan anjing peliharaanku!” gertak Yami
“Sama dengan perkataan Yami, aku lebih memilih sendiri selama-lamanya daripada harus berpacaran dengan kalian berdua!!” sahut Atem
Anzu dan Tea tercengang mendengarnya, kesempatan ini tidak akan Yami dan Atem sia-siakan mereka menggunakannya untuk pergi menuju ke dalam sekolah meninggalkan kedua makhluk itu mematung di halaman depan sekolah seperti orang bodoh.
Atem dan Yamipun berjalan melewati koridor sekolah dan berbelokmenuju arah yang berbeda menuju kelas mereka masing-masing sambil mendesah berharap mereka tidak menemui kejadian yang sama lagi dengan kedua makhluk itu.
TING!!TONG!!TING!!
Bel berbunyi dan perlahan para siswa berlarian memasuki kelasnya masing-masing sesuai jadwal yang mereka terima.
English Conversation-Mrs.Lola Scheitchter
Atem duduk di bangkunya yang paling pojokdekat dengan jendela, setiap siswa memiliki pasangan teman sebangku kecuali Tn.Atem Sennen dan seorang siswa lain karena Atem tidak mau kursi itu diisi oleh siapapun apalagi Tea yang kini duduk 2 bangku disamping letak tempat duduk Atem sedangkan siswa itu belum memiliki pasangan teman sebangkunya. Tea sengaja menyamakan jadwalnya dengan si sulung Sennen ini karena ia tidak mau mangsanya direbut oleh orang lain (a/n: emang dikira daging kali yh?)
Akhirnya Mrs.Lola memasuki ruangan dengan Laksmi berjalan mengikutinya, seisi kelas menatap murid baru itu dengan pandangan kagum (?) karena pesona inner beauty  yang dimiliki Laksmi, rambutnya yang pirang panjang sepunggung tanpa adanya perawatan salon untuk membiarkan rambut pirang itu bersinar, kulitnya yang putih-cream natural dan mata saphire yang cermelang menatap seisi kelas dengan keramahan. Atem yang melihat Laksmi saat itu tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat (Background song by Tiara ft Elektroboyz: Beautiful Girl)

“Hari ini kita kedatangan murid baru di kelas ini..” ucap Mrs.Lola mengawali kemudian menatap Laksmi dan tersenyum “Silahkan perkenalkan dirimu pada semuanya..”
Laksmi mengangguk kemudian tersenyum kepada semua siswa di kelas, Atem harus mengakui bahwa senyuman gadis yang selalu dia ejek sebagai Ny.Cerewet ini sungguh mempesona dan bukan hanya ia saja, para siswa di kelas juga bisa merasakan hal yang sama juga tampak jelas raut wajah kesal menghiasi wajah Tea yang tidakmenyukai murid baru itu.
“Namaku Laksmi Vichilicious, aku harap kita bisa menjadi teman yang akrab mohon bantuannya, ya semuanya..” ucap Laksmilemah lembut berbeda dengan ucapannya yang dingin di rumah.
“Nah, baiklah Nona Laksmi kau boleh bebas dimana tempat dudukmu karena hanya ada dua bangku lagi yang tersisa di kelas ini..” ucap Mrs.Lola disertai anggukan Laksmi
Laksmi perlahan berjalan menghampiri bangku di samping Atem dan tampak semua mata memandangnya dan mengira-ngira apa Atem mau menerima anakbaru itu duduk bersebelahan di bangkunya.
“..Apa boleh aku duduk disini?” tanya Laksmi
Atem menatapnya sesaat sebelum kemudian mengangguk dan membiarkan Laksmi duduk bersebelahan dengannya dan tampaknya Tea sangat cemburu melihatnya sampai-sampai ia mengepalkan tangannya.
“Berani sekali anak baru itu!!” dengus Tea kesal
Pelajaranpun dimulai, Laksmi mengeluarkan buku pelajarannya dan berfokus pada penjelasan guru
“Seharusnya kau memperhatikan saat guru menjelaskan..” ucap Laksmi kembali ke sifat dinginnya menatap Atem yang memandang keluar jendela
Atem menghela napas “Jadi,  Apa ini ulah Ayah yang mengirimmu ke kelas yang sama denganku?” menatap Laksmi
“Paman Aknamkanon memintanya agar aku bisa mengawasi bagaimana kau belajar selama di kelas.. Dia bermaksud baik..” balas Laksmi
Dengan malas, Atem membuka bukunya “Begitu.. Aku rasa ini baru yang dinamakan kiamat sebangku dengan si Ny.Cerewet ini..”
Laksmi tersenyum dan memandang papan tulis, Atem sama sekali tidak mengharapkan reaksi semacam itu keluar dari wajah Laksmi
“Akan kujelaskan, selama di sekolah aku akan berusaha menahan semua emosiku agar tidak kelewat batas dan Kedua, Atem kau akan ikut denganku berbelanja sepulang sekolah nanti..”
“Sudah ku duga kau berniat membuatku seperti pembantu..” cibir Atem
Laksmi tertawa pelan “Tenang saja, kali ini tidak akan berakhir buruk seperti mesin cuci kemarin..” ucap Laksmi mengingatkan
Atem mendengus “Jangan ingatkan aku dengan mesin cuci itu..”

Matematika-Mr.Patrick Johan
Yami kini mendengus pelan duduk di bangkunya yang terletak di pojok dekat jendela (a/n: sama seperti Atem) berusaha sejauh mungkin menghindar dari Anzu yang kini 2 bangku di sampingnya.
Mr.Patrickpun memasuki ruangan dengan Yugi disampingnya memasang senyum yang sangat manis membuat para siswa di kelas menatap gadis yang memikat hati itu dengan pandangan terkesima berbeda dengan Yami yang menatap Yugi tidak percaya bahwa Petugas Kedisiplinannya yang sering ia ejek Si Pendek itu ternyata terlihat sangat manis di hadapan semua siswa di kelas.
Mr.Patrick memperbolehkan Yugi memperkenalkan diri dan dengan senyum dan suara yang lemah lembut semua siswa yang mendengarnya langsung meleleh tapi hal sebaliknya justru dirasakan Anzu yang merasa kesal dengan kehadiran Yugi.
Karena hanya bangku disamping Yami yang tersisa, Yugipun duduk di samping Yami tanpa mendapat satupun kata penolakan dari Yami karena ia langsung mengangguk begitu Yugi bertanya apa dia boleh duduk di sebelahnya.
“Gadis itu benar-benar kurang ajar!! Berani-beraninya dia!!” gerutu Anzu kesal
Sementara Mr.Patrick menjelaskan permasalahan Kalkulus, Yami menatap malas buku pelajarannya sementara Yugi sibuk mencatat apa yang ditulis Mr.Patrick di papan tulis walaupun dia sama sekali tidak mengerti.
“Hei, Pendek..” panggil Yami mengejek Yugi
Yugi menoleh ke arah Yami kemudian tersenyum, reaksi yang sama sekali tidak diharapkan Yami sebelumnya “Ada apa, Yami?” tanyanya
“Katakan, Apa Ayah yang menyuruhmu satu kelas denganku? Apa ini idenya?” tanya Yami
Yugi mengangguk pelan “Paman Aknamkanon bilang aku harus menemanimu di sekolah untuk mengawasi cara pembelajaranmu..” jawab Yugi polos
Yami hanya mendesah “Bagus, satu lagi hari tersial dalam hidupku..”
Yugi hanya menaikan alis mendengar ucapan Yami tapi kemudian berpikir untuk tidak mempedulikannya “Oh, ya Yami, sepulang sekolah nanti kau akan ikut berbelanja bersamaku dan Laksmi..” ucap Yugi
Yami menatap Yugi tidak percaya “Aku sudah menduga kau ingin membuat kami terlihat seperti pembantu..” dengusnya
“Laksmi bilang ini bagian dari program mendisiplinkan kalian berdua..” jawab Yugi
“...Jadi dia propokator semua tugas-tugas ini..” dengus Yami
IT’S BREAK TIME!!!
Laksmi berjalan menelusuri koridor sekolah dan mendapati sebuah suara memanggil namanya, ia pun menoleh dan mendapati 2 orang gadis menghampirinya kelihatannya mereka baik, yang satunya memiliki rambut pirang sebahu dengan iris mata Light Brown yang manis dan di sampingnya berdiri seorang gadis berkulit tan dengan rambut pirang sebahu memiliki iris mata Violet yang sangat cerah.
“Ada yang bisa kubantu?” tanya Laksmi heran
Kedua gadis itu tersenyum melihat Laksmi kemudian berkata
“Kenalkan namaku, Malik Ishtar..” ucap gadis berkulit tan yang ternyata bernama Malik dan mendapat anggukan dari Laksmi tanda mengerti
“Namaku Joey Wheeler..” ucap gadis bekulit putih-cream yang ternyata bernama Joey
“Senang bertemu dengan kalian berdua, Malik, Joey.. Namaku Laksmi..” jawab Laksmi tersenyum kecil
“Laksmi, kami mendapat tugas dari kepala sekolah untuk memberikan Tour keliling di sekitar sekolah ini padamu..” ucap Malik
“...Dan kami akan sangat senang kalau setelah Tour ini berakhir kita bisa menjadi teman..” sahut Joey girang
Sepertinya mereka gadis yang baik dan ramah..’ pikir Laksmi kemudian mengangguk “Tentu saja kita kan sudah berteman.. tapi aku juga harus mengajak Yugi sepupuku untuk mengikuti Tour bersama-sama, apa kalian tidak keberatan?”
Joey dan Malik menggeleng “Tentu saja tidak! Semakin banyak orang akan semakin menyenangkan.. lagipula Ryou pasti sudah bersama sepupumu Yugi saat ini..”
Laksmi mengangkat alis “Ryou?”
Malik mengangguk “Dia salah satu teman kami, tenang saja dia baik hati sama seperti kami tapi agak sedikit pemalu..”
Setelah itu merekapun pergi menuju ruang kelas Yugi, Malik dan Joey juga sering bercanda selama perjalanan dan Laksmi tertawa pelan melihat aksi jenaka mereka dan akhirnya merekapun bertemu dengan Yugi dan Ryou, gadis yang memiliki rambut perak sepunggung dengan mata hazzle yang sangat lembut di tengah perjalanan.
“Sepertinya kita sudah menemukan group kita, Yugi..” ucap Ryou tersenyum melihat Laksmi
“Yugi, kenalkan mereka Joey dan Malik.. kami bertemu saat di kelas tadi..” ucap Laksmi menunjuk Joey dan Malik yang merangkul Yugi
“S-salam Kenal Joey, Malik.. Namaku Yugi..” ucap Yugi
“Senang bertemu kalian... Nah, bagaimana? Ayo kita mulai tour kita..” ucap Joey
“Let’s Go!” sorak kelimanya kemudian tertawa

With Atem dan Yami
Kini mereka sedang berada di meja Kantin khusus untuk ana-anak populer seperti mereka dan tentu saja Seto,Marik dan Bakura juga ada bersama mereka.
Kelimanya sibuk dengan urusan masing-masing, Marik dan Bakura sibuk bermain kartu dengan taruhan sebuah kue puding ekslusif limited edition yang disediakan di kantin sebagai barang perebutan, Seto sedang sibuk mengetik sesuatu di laptopnya, Yami sibuk memainkan ponselnya dan Atem sedang bersenang-senang dengan PSP miliknya.
“Jadi.. kurasa kelas kalian cukup menyenangkan hari ini..” ucap Seto sambil tetap fokus pada layar laptopnya
“..Justru kebalikan dari semuanya” jawab Atem singkat
Yami mengangguk menyetujui dan kembali berfokus ke ponselnya, Kini Bakura berteriak senang karena akhirnya ia memenangkan pertaruhan sedangkan Marik memukul meja kesal karena kalah dalam taruhan.
“Lihat itu!! Soal permainan seperti ini akulah ahlinya.. hahahaha..” ucap Bakura bangga sambil memakan pudingnya
“Cih, sial.. kenapa harus Royal Flush disaat seperti ini!!” gerutu Marik
“..Dasar dua idiot..” ucap Seto
Pada saat yang bersamaan, Laksmi dan Yugi berjalan memasuki kantin kali ini dengan Malik,Ryou dan Joey bersama mereka. Kelima gadis itu tertawa dan bercakap-cakap sepanjang merea berjalan mengacuhkan kelima Tuan Populer yang melihat mereka sebelum akhirnya memutuskan untuk duduk di salah satu meja.
“Hee.. siapa sangka ternyata petugas kedisiplinan kalian cepat akrab dengan murid-murid disini..” ucap Bakura melihat kelima gadis itu
“Wah.. kalau dilihat seperti ini mereka kelihatan manis ya..” rayu Marik
“Biarkan saja, Mereka..” dengus Yami mengacuhkan

With Yugi and Laksmi
Kini mereka sedang berbincang-bincang di meja kantin, seringkali mereka tertawa mendengar lelucon Joey ataupun Malik.
“Bagaimana tour tadi Laksmi?” tanya Joey bersemangat
Laksmi tersenyum “Sangat menyenangkan, kami berdua sangat menikmatinya” ucap Laksmi
“Terima kasih ya, sudah mau mengajak kami berjalan melihat-lihat..” tambah Yugi
Malik mengacungkan jempolnya “Tentu saja,..” ucapnya “Oh,ya bagaimana sepulang sekolah nanti kita ke rumahku untuk bermain game, bagaimana??” tanya Malik
Laksmi dan Yugi saling berpandangan kemudian “Maaf, Malik kami tidak bisa..” jawab Yugi dengan rasa bersalah
Malik mengembungkan mulutnya “Apa kalian harus melatih kedua anak populer itu?”
Yupe, tentu saja Malik,Joey,Ryou tahu alasan Laksmi dan Yugi bersekolah disini karena Kepala Sekolah sudah memberi tahu mereka. Tapi tenang saja, mereka tidak akan membocorkan rahasia ini kepada siapa-siapa karena mereka adalah siswi kepercayaan kepala sekolah.
“..Begitulah..” jawab Laksmi mengangkat bahu
“Apa kalian tidak frustasi menghadapi mereka berdua? Kalau aku jadi kalian aku akan mengikat mereka di gudang seharian..” komentar Joey
Mereka tertawa pelan untuk sesaat sebelum Laksmi berdeham “Menyebalkan memang, tapi kami berusaha menahan semua emosi kami.. lagipula Yugi bilang aku harus sabar menghadapi Atem super egois itu..”
“hahaha.. Yasudah, kita bisa melakukannya kapan-kapan..” ucap Ryou sambil tersenyum geli
“Semoga sukses ya..” ucap Malik mengedipkan mata
 Mereka asyik bercakap-cakap lagi tanpa mempedulikan dua mata yang menatap tajam mereka dari kejauhan, Mata biru yang menyimpan amarah yang sangat dalam.
Untuk beberapa lama, mereka masih asyik mengobrol dan tertawa sampai akhirnya Malik,Joey dan Ryou pergi ke ruang guru karena mereka harus membantu Joey menyelesaikan Tugas Kalkulus-nya.
“Hei! Kalian murid baru..” ucap Tea dengan  amarah menyelimuti dan kini ia sudah berdiri di depan meja dimana Yugi dan Laksmi berada.
Terlihat Yugi sangat ketakutan sehingga ia memilih duduk sedikit berdekatan dengan sepupunya itu.
“Kami punya nama.. jadi jangan seenaknya memanggil kami dengan sebutan itu” balas Laksmi
Anzu mendengus “Kau berani sekali bicara seperti itu pada kami!!” geramnya
“Memangnya kalian siapa?.. orang yang membuat sekolah ini?” ucap Laksmi tenang
Yugi menggenggam tangan Laksmi “..Sebaiknya kita pergi dari sini Laksmi.” Bisiknya pelan
BRAK!! Tea memukul meja dengan keras mengakibatkan semua mata yang ada di kantin memandangi mereka, sebagian ada yang berbisik-bisik betapa kasihan murid baru itu dan beberapa orang lainnya hanya bisa diam takut untuk membantu.
“Kalian ini murid baru jadi jangan coba-coba melawan kami!!” sahut Tea “Kuperingatkan pada kalian berdua untuk segera menjauh dari Yami dan Atem!!”
“Apa kalian pacar mereka?..” ucap Laksmi masih dengan tampang stoic-nya padahal di dalam hati ia berkata ‘Ha! Pantas saja si Kecap itu egois dan keras kepala, mungkin sifatnya itu di turunkan dari pacarnya yang sama saja menyebalkan ini! Tidak heran...’ pikir Laksmi sambil mengamati Tea dan Anzu
“POKOKNYA KALIAN HARUS MENJAUHI MEREKA!!” seru Anzu
Laksmi beranjak berdiri dari bangkunya diikuti dengan Yugi yang masih berlindung di belakang Laksmi sedikit ketakutan.
“Kalau kalian memang pacar mereka kenapa kalian tidak duduk bersama sejak awal?..” ucap Laksmi
“KAU... Kau akan menyesal melawan perintah kami!!” seru mereka sambil melangkah pergi dengan kesal
Yugi menghela napas lega karena kini kedua gadis itu telah pergi
“Sebenarnya mereka itu siapa Laksmi?” tanya Yugi
Laksmi hanya mengangkat bahu “Tidak tahu, yang lebih jelas mulai sekarang kita harus berhati-hati di sekitar mereka..”
Yugi mengangguk “Tapi... Apa yang mereka ucapkan tadi benar..” ucapnya
Laksmi hanya tertawa pelan “Yugi.. Kau ini terlalu polos..” ucap Laksmi sambil menepuk bahu Yugi “..Kau takut Yami-mu itu direbut kan?” bisiknya menggoda
Yugi blushing “La-... Tidak!.. H-Hanya memastikan saja..” Yugi mempertahankan dirinya
“Hmm.. Yaah beginilah Orang yang tergila-gila dengan cinta..” goda Laksmi lagi
Yugi menggelengkan kepala “Bagaimana kalau sekarang kita ke kelas?” ajak Yugi
Laksmi mengangguk kemudian mengikuti Yugi menuju kelas terakhir
Back to Home sweet Home
Sepulang sekolah, Laksmi dan Yugi beranjak pulang tidak berjalan kaki karena mereka menaiki Limo bersama Atem dan Yami untuk mengawasi mereka agar langsung pulang tanpa berhenti ke suatu tempat seusai sekolah.
“Haah~ Akhirnya kembali pulang..” ucap Yami sambil melempar tasnya ke sofa kemudian beranjak menaiki tangga
“Aku setuju denganmu..” sahut Atem yang melempar tas-nya ke sembarang tempat mengikuti Yami saudaranya naik ke atas tangga
“Setidaknya kalian tidak harus melempar tas kalian sepeti itu!..” tegur Yugi sambil menaruh tas Yami di meja begitu juga dengan milik Atem
“Yah,Yah.. terserah apa katamu pendek..” ejek Yami meremehkan
Laksmi hanya mendengus “Baiklah, setelah ini kalian harus mandi kemudian melakukan tugas berbelanja kalian..”
Atem menyilangkan tangan di dadanya “ Bukankah itu tugas kalian.. kenapa menyuruh kami berbelanja..” bantah Atem
“Memang apa salahnya dengan berbelanja?” tanya Yugi polos
Yami hanya menggelengkan kepalanya “Kau tahu, Pendek.. Selain polos ternyata kau juga TELMI..”
“Hei, Apa maksudmu Yami!!” ucap Yugi tidak terima sementara Yami menyeringai licik
“Apa kalian malu dilihat orang banyak kalau Atem Sennen dan Yami Sennen putra pewaris perusahaan Sennen CORP berbelanja karena petugas kedisiplinan mereka menyuruh demikian?” ucap Laksmi menguji
“Hei, kami sama sekali tidak-“ ucapan Atem terputus
Laksmi tersenyum licik “Baiklah karena kau sudah setuju maka tidak akan ada yang perlu di khawatirkan, daftar belanjaan ada di samping lemari es... Semoga perjalanan kalian menyenangkan..” jelas Laksmi kemudian menarik lengan Yugi menuju kamar mereka meninggalkan Atem dan Yami yang berdiri mematung di atas tangga
Atem melirik Yami dengan tatapan penuh tanda tanya “...Sejak kapan aku bilang setuju untuk berbelanja?..”
Yami hanya menggeleng dan mendesah kemudian menepuk bahu saudaranya itu “Percayalah, petugas kedisiplinanmu itu memang pandai memanfaatkan situasi..”
“... Dan sekarang kita terjebak di dalam situasi ini..” sahut Atem tidak bersemangat kemudian melangkah menuju kamarnya begitu juga dengan Yami

Laksmi: ngamuk “HOII!! Apa-apaan tuh tadi scene di kantin!!”
Ryou: datang dengan membawa catatan “A-ano kata Litte dia ada urusan jadi untuk sementara q yang bakal menjelaskan apa yang tadi di bilang Litte-chan..”
All: ngangguk- angguk
Ryou: berdeham “Untuk scene di kantin, itu Cuma pemanasan doank karena nanti di 2 next chappie bakal ada yang lebih parahnya jadi diharapkan untuk bersiap-siap dan.. Umm ini di baca apa yah?..” Ryou keliatan bingung ngeliat isi kertas
Yugi: ikut nimbrung di samping Ryou “Mana-Mana?”
Laksmi: menaikan alis heran
Ryou dan Yugi: menyerah “Err.. Litte-chan tulisannya kok acak kadul gini yah?”
Laksmi: ngambil kertasnya “Huh? Mana coba ku lihat *Baca tulisan*.. I-ini sih bukan tulisan!! Grr..”
Ryou: bingung “Lalu apa itu Laksmi-chan?”
Laksmi: mengepalkan tangan “Ini sih tulisan corat-coretan yang sengaja dibikin!! Awas aja LITTE!!!”
Ryou dan Yugi: mendadak merinding “..Uh, aku kasihan dengan nasib Litte-san..”