Sabtu, 09 Juni 2012

My Disciplinarian as FanFiction Stories

My Disciplinarian
.
.
Introduction of all cast
Girls Identition:
Yugi Motou (Female) : Cucu dari Salomon Motou pemilik dari sebuah Toko Game di Domino city, sangat bertanggung jawab dan baik hati. Memiliki mata amethyst yang menawan, tinggi tubuhnya bisa dibilang agak sedikit pendek yang menyebabkan dia sering diganggu dan diejek siswa lainnya. Orang tuanya sudah lama tewas dalam kecelakaan kapal saat akan berlibur.
Laksmi Vichilicious (OC’s) : Cucu dari Salomon Motou pemilik dari sebuah Toko Game di Domino city, sangat tegas dalam sesuatu hal sebenarnya memiliki hati yang lembut. Dia adalah sepupu dari Yugi, ibunya dan ibu Yugi adalah saudara kandung. Setelah orang tua Laksmi meninggal akibat kecelakaan kapal bersama orang tua Yugi, ia tinggal bersama Salomon di Domino. Memiliki mata saphire yang begitu berkilau dan jangan pernah meremehkannya walaupun dia seorang wanita.
Ryou Bakura (Female) : gadis yang baik hati dan sedikit pemalu, dia agak susah untuk diajak bersosialisasi. Memiliki rambut perak yang mencapai punggungnya dan mata Hazzle yang begitu memikat, tidak pandai dalam hal olahraga dan selalu diganggu oleh Anzu dan Tea. Orang tuanya selalu sibuk menyebabkan ia selalu sendirian di rumahnya yang luas (a/n: poor girl L)
Malik Ishtar (Female) : gadis yang sangat hyperactive dan selalu bersemangat, memiliki rambut pirang sebahu dan kulit tan yang mempesona juga mata Violet yang sangat indah. Ia tinggal bersama kakaknya yang merupakan seorang peneliti barang-barang antik di Museum Domino, menyebabkan ia jarang pulang dan membuat Malik sendirian di rumah setiap waktu.
Joey Wheeler (Female) : gadis ini selalu bersemangat dan sedikit bertemperamen, memiliki rambut pirang sebahu dengan mata Light Brown yang sangat manis. Orang tuanya sudah bercerai dan ia tinggal bersama ayahnya yang merupakkan seorang Designer (a/n: hehehe.. kan kasian klo Joey punya bapak yang galak, mending designer aje) terkenal, seringkali ia lupa pulang karena terlilit oleh pekerjaan yang menyebabkan putrinya ini menetap sendirian di rumah.

Boys Identition:
Atem Sennen : Putra pertama dari Aknamkanon No Sennen yang merupakan pendiri dari Sennen CORP, perusahaan terkenal yang memiliki cabang di seluruh belahan Negara meliputi perhotelan, restoran, Industry goverment dan sebagainya. Merupakan remaja terkaya di seluruh jepang yang menempati posisi pertama juga siswa terpandai sekaligus tertampan se-Domino Inter High. Memiliki kulit Tan dan mata Crymson yang memikat, kakak kembar dari Yami sennen.
Yami Sennen : Putra kedua dari Aknamkanon No Sennen yang merupakan pendiri dari Sennen CORP, perusahaan terkenal yang memiliki cabang di seluruh belahan Negara meliputi perhotelan, restoran, Industry goverment dan sebagainya. Gelarnya sama dengan Atem, kakaknya. Memiliki kulit putih yang berbeda dengan kulit Tan milik Atem dan memiliki mata Crymson yang sama memikat dengan kembarannya.
Seto Kaiba : Putra pertama dari Gonzaburo Kaiba yang merupakan pendiri dari Kaiba CORP, perusahaan game terkenal diseluruh Jepang. Memiliki rambut coklat dan mata biru yang anggun. Merupakan remaja terkaya yang menempati posisi No.2 di seluruh Jepang.
Bakura Ishigami : Putra satu-satunya dari Kuro Ishigami yang merupakan pengusaha Casino mewah yang sudah memiliki cabang di beberapa belahan negara. Memiliki rambut perak yang spiky dan mata Hazzle yang mengagumkan. Merupakan remaja terkaya No.3 di seluruh Jepang menurut Majalah oxfort mendapat gelar pemuda terimut seluruh dunia (a/n: nama majalah ini hanya rekayasa hehehe..)
Marik Ishtar : Putra dari Mamoru Ishtar yang merupakan seorang pemilik club malam termewah yang pernah ada dan berpusat di L.A (Los Angeles). Memiliki rambut pirang yang spiky dan kulit Tan yang mempesona serta mata Violet yang bergitu agung (?). Merupakan remaja terkaya yang menduduki posisi No.4 di Jepang.

Including Anzu and Tea BASHING!! (a/n: cause saya benci dengan karakter wanita yang satu ini *dendam kusumat* dia kaya BITCH!! Hehehe.. terlalu dalem kali yeh, sorry for Anzu fans *kabur sebelum di kerubungi massa*)

Okay here we go for the stories!!
All cast : “Litte Yagami Doesnt own the Yu-Gi-Oh!! Please enjoy ang give us the review if you like or critism if you dont like it”
Laksmi: sigh “But she does own me and the fic stories anyway”
Litte: hugs Laksmi “Riight baby, i’m so LUCKY to have you as my OC’s.. you’re so DAMN cute”
Yugi: inoncent stare “umm.. can we start the story now?”
Yami: shook his head “Aibou hust let them two alone.. and don’t stared, that’s not good for you to see them” drag Yugi away
Bakura: Growled “Hey! When it’s start!!”
Litte: “sorry, let’s begin the story!!” chirped

Chapter 1: Pekerjaan

F.I.Y: all character is 16 years old !!

Hari yang cerah di minggu pagi ini, seperti biasa Laksmi dan Yugi sedang membantu Salomon memnyiapkan meja untuk sarapan sampai mereka mendengar bel dari pintu menandakan seseorang datang berkunjung.
“Hmm.. siapa ya kira-kira yang datang?” gumam Salomon sambil memotong tomat dan mengaduk sup
“Biar kami yang buka pintunya,Kek..” ucap Laksmi dan Yugi
Salomonpun mengangguk dan kedua gadis itu pergi ke pintun depan dan perlahan membuka pintu dan mendapati bahwa tamu yang datang berkunjung adalah Aknamkanon Sennen yang merupakan teman lama Salomon. Paman Aknamkanon sering sekali berkunjung kesini biasanya sekedar berbincang-bincang dengan kakek, tapi ia tidak pernah datang ke toko sepagi ini. Kira-kira apa gerangan terjadi?
“Paman Aknamkanon? Halo.. apa ada yang bisa kami bantu?” tanya Yugi sedikit terkejut dengan kedatangan pemilik perusahaan terkenal di bidang perhotelan, restoran dan berbagai industri itu di rumahnya.
Aknamkanon hanya tersenyum ramah melihat kedua gadis itu.
“Silahkan masuk, Paman” ajak Laksmi disertai anggukan dari sang CEO dan kemudian kedua gadis itu menuntunya ke ruang tamu, disana sudah ada Salomon yang ternyata sudah selesai dengan masakannya.
“Tumben sekali kau datang sepagi ini. Ada apa?” tanya Salomon sambil merangkul sahabatnya sementara Laksmi dan Yugi hanya tersenyum melihat kelakuan Kakek mereka itu .
Merekapun duduk di sofa dengan Salomon duduk di sofa bersama Sahabatnya itu sementara Yugi dan Laksmi duduk di sofa lainnya di hadapan mereka.
“Sebenarnya tujuanku kesini untuk meminta bantuan kedua cucu perempuanmu, jika kau mengijinkannya..” ucap Aknamkanon memulai pembicaraan
Laksmi dan Yugi mengangkat alis heran “Bantuan apa itu?” tanya Laksmi penasaran
“Kami pasti akan membantu sebisa kami, Paman sudah banyak membantu aku dan kakek disini jadi kami pasti akan membantu dengan senang hati..” tambah Yugi sambil tersenyum simpul.
Salomon mengangguk “Well, sepertinya kedua cucuku ini setuju..” ucapnya kemudian menatap sahabatnya “kau bisa menceritakan permasalahanmu sekarang, sahabat..”
Aknamkanon mengangguk kemudian menatap kedua gadis itu “Masalah ini ada kaitannya dengan kedua putraku, Atem dan Yami..” ucapnya mengawali
Laksmi dan Yugi yang mendengarnya merasa bingung apa yang ingin dikatakan sang CEO itu tentang kedua putra kembarnya. Maksudku.. mereka tampan dan pintar dan paling penting mereka kaya, apa yang menjadi permasalahannya?
“Apa yang menjadi permasalahan dari kedua putramu itu?” tanya Salomon
“Seperti yang kau lihat, keduanya bertingkah sangat keras kepala dan aku dan istriku tidak bisa mengontrol mereka. Maksudku, aku dan istriku tidak bisa memarahi mereka karena kami juga melakukan kesalahan yang sama..” jelas Aknamkanon
“Apa yang paman maksud dengan kesalahan yang sama?.. umm padahal kalian orang tua yang baik..” sanggah Laksmi
“Memang benar, hanya saja kami benar-benar tidak bisa menyalahkan mereka berdua, kami selalu keluar kota dan meninggalkan Atem dan Yami di rumah dibawah pengasuhan para pelayan dan sekarang mereka bertingkah sangat keras kepala dan egois, istriku dan aku berpendapat bahwa semua ini adalah kesalahan kami berdua yang tidak pernah meluangkan waktu untuk mereka dan malah sibuk mengurus pekerjaan..” jelasnya
“umm.. lalu kami harus membantu apa, Paman?” tanya Yugi
“Untuk membuatnya lebih formal bagaimana kalau aku menawarkan kalian sebuah pekerjaan untuk hal ini?” tanya Aknamkanon dan Laksmi juga Yugi saling berpandangan satu sama lain
“Kami tidak keberatan, tapi pekerjaan apa yang Paman berikan untuk kami?” tanya Laksmi heran dan langsung bertanya to the point
“Aku ingin kalian mendisiplinkan mereka, mengajari mereka bagaiman bersikap lebih baik, well karena mereka adalah penerus dari perusahaan Sennen dan.. aku tidak mau mereka bertingkah layaknya seorang anak kecil..” jawab Aknamkanon
“kekanak-kanakan?” Gumam Yugi mendengar jawaban Aknamkanon
“Tidak sepenuhnya kekanak-kanakan, mereka tidak mendengarkan penjelasan orang lain dan mereka sering sekali membantah perintah yang diberikan well, sangat sulit untuk dijelaskan..” ucap Aknamkanon
“Ok, tapi kenapa Paman memilih kami?” tanya Laksmi
“Karena kalian sangat bertanggung jawab dan aku sudah memikirkannya mungkin kalian bisa membuat kedua putraku itu bersikap jauh lebih baik dan membuat sikap mereka itu hilang” jawab Aknamkanon “Salomon banyak menceritakkan kisah tentang sangat bertanggung jawabnya kalian terhadap hal-hal dan aku sangat kagum pada kalian berdua” tambahnya
Laksmi dan Yugi blushing mendengar pujian itu sementara Salomon hanya tersenyum bangga. Kemudian mereka perlahan mengangguk setuju dan Salomon sudah meberikan ijin sepenuhnya pada kedua cucunya itu untuk bekerja pada Aknamkanon.
Keesokkan Harinya
Hari terasa cepat berlalu, Aknamkanon menjemput kedua gadis itu dari toko dengan 2 limo (wow! Amazing!!)
“Baiklah, Laksmi, Yugi Limonya sudah datang dan Atem juga Yami sudah ada di dalam jadi bersikap baiklah dengan mereka” pesan Salomon pada kedua cucunya
“Baik, Kakek..” balas Yugi tersenyum manis
Laksmi hanya memainkan rambutnya “aku tidak yakin..” gumam Laksmi pelan
Setelah itu, Laksmi dan Yugi memeluk Salomon sebelum pergi memasuki masing-masing Limo. Sebelumnya Aknamkanon sudah memberitahu siapa yang akan mereka urus nanti, Yami akan diatur oleh Yugi sementara Atem akan ada dibawah kendali Laksmi. Berita yang sangat mengembirakkan untuk Yugi karena sudah lama ia menyukai Yami sementara Laksmi tidak tahu ia harus senang atau menyesal mengasuh putra dari pengusaha terkaya di Jepang.
With Yugi and Yami
Yugi memasuki Limo yang ada dibelakang mendapati seorang pemuda dengan rambut yang menyerupai bintang dengan hitam sebagai warna dasarnya dan merah yang menghiasi ujungnya dihias dengan 3 spiky rambut pirang yang menjulur keatas dan menghiasi wajahnya, dan sepasang mata Crymson yang menatapnya membuat siapa saja yang melihat mata indah itu melayang entah kemana.
“Hi, aku Yugi” ucap Yugi memperkenalkan diri mengulurkan tangannya dan Yami menoleh menatapnya
“Terserah, aku tidak mau berjabat tangan dengan gadis pendek sepertimu..” ucapnya tanpa berpikir panjang dan berpaling kearah ponselnya dan mengetik sesuatu. Yugi merasa sebal karena ia baru saja memperkenalkan dirinya secara baik-baik sedangkan ia membalasnya dengan perkataan kasar seperti itu.
“Apa masalahmu, aku hanya bersikap  baik” ucap Yugi polos
“Apa masalahku, KAU adalah masalahku” jawab Yami memberi penekanan pada perkataannya. Yugi berdeham ternyata apa yang dikatakan ayahnya benar, ia sangat egois dan keras kepala.
“Kenapa?” Yugi bertanya dengan heran tidak mengerti apa yang dimaksud Yami
“Jangan bersikap polos di depanku. Kenapa kau menerima pekerjaan itu, kau menghancurkan kehidupanku!” ucap Yami dan Yugi menatapnya
“Well, bukan masalahku kalau ayahmu yang memintaku mengurusmu untuk menghilangkan sikap keras kepalamu itu!” balas Yugi
“Yeah.Yeah.. terserah apa yang kau katakan cebol” ejek Yami membuat Yugi kehilangan kesabaran
“Bocah Kaya Keras Kepala!”
“Cebol!”
“Kau-“ Yugi tidak meneruskan perkataannya dan menarik napas
‘baiklah, ini pasti tugas yang sangat sulit yang pernah ada’ pikirnya kemudian mendesah
With Laksmi and Atem
Laksmi memasuki Limo yang ada di urutan paling depan dan mendapati seorang pemuda dengan rambut yang menyerupai bintang dengan hitam sebagai warna dasarnya dan merah yang menghiasi ujungnya dihias dengan 3 spiky rambut pirang yang menjulur keatas dan menghiasi wajahnya, dan sepasang mata Crymson dan kulit Tan menatapnya.
Laksmi mendengus ‘aku benci pekerjaan ini..’ pikirnya lalu menatap pemuda itu berusaha bersikap baik seperti apa yang dipesankan Salomon padanya.
“Hi, aku Laksmi” ucap Laksmi memperkenalkan dirinya sambil tersenyum kecil
“Hn, terserah” jawab Atem singkat berfokus pada PSP yang ia pegang
Laksmi mendengus, apa dia baru saja mengacuhkannya? Ternyata penjelasan yang ayahnya berikan memang benar apa faktanya. Dengan cepat ia menyambar PSP itu dari tangan Atem membuat pemuda itu berpaling melihatnya
“Apa maumu?” tanya Atem singkat merasa terganggu
“..Perknalkan dirimu, sekarang. Aku sudah memperkenalkan diriku dan sekarang giliranmu untuk memperkenalkan dirimu” jawab Laksmi masih mengenggam PSP milik Atem di tangannya
Atem mendengus sambil menatap laksmi dengan mata Crymsonnya itu “Untuk apa aku memperkenalkan diri dengan gadis cerewet seperti kau” jawabnya spontan kemudian merogoh sakunya dan mengeluarkan ponselnya dan mulai mengetik sesuatu
Laksmi yang merasa tersinggung dengan perkataan Atem barusan berceloteh “Dasar, bocah kaya sombong” sindir Laksmi
“Dasar cewek cerewet” balas Atem
“Dasar KECAP!?” (a/n: karena kulit Tan Atem itu mirip banged sama warna kecap ahahaha.. dan juga keinget gombalan guru ke temen sekelas yang warna kulitnya 11:12 sama Atem dipanggil ‘BoKep’ atau panjangnya ‘Botol Kecap’ ahahaha..)
“Tante-tante!!”
“Apa kau-“ Laksmi berhenti meneruskan ucapannya dan mendesah ‘Benar-benar tidak menyenangkan!! Aku ragu kalau aku bisa bertahan mengasuh bocah super egis ini!!’  pikir Laksmi
 Dan mereka pun diantar menuju sebuah Rumah mewah yang letaknya tidak jauh dari Domino Inter High, sebuah sekolah berbasis International dimana rata-rata seluruh siswanya adalah orang-orang dari kelas elite dan merupakan anak seorang pengusaha ternama atau artis dan sebagainya.
Aknamkanon sengaja memilih rumah itu untuk memudahkan kedua putranya mengakses sekolah dan juga memudahkan Laksmi beserta Yugi mengawasi mereka berdua. Dan karena Atem dan Yami akan sangat sibuk saat waktu skolah, Aknamkanon juga mendaftarkan Laksmi dan Yugi disana dengan jadwal pelajaran yang sama dengan kedua putranya.
Laksmi dan Yugi juga diberi kuasa penuh oleh Aknamkanon dan istrinya Amara untuk melakukan apa yang mereka kehendaki pada kedua putra keras kepala mereka, tapi tentu saja Laksmi dan Yugi tidak merasa teritimewakan karena jabatan yang diberikan kedua orang tua Atem dan Yami, mereka memutuskan setiap rencana harus dipertanyakan atau dirundingkan kepada orang tua untuk dipersetujui.
Litte: senyum sumrigah “Litte is back!! Hello Minna-san.. this is the chapter 2, mohon maap kalo kelamaan hehe.. m( _ _)m”
Laksmi: “Author Doesnt own the Yu-Gi-Oh character!!”
Yugi: Kedip “But she own the OC’s though”

Chapter 2: Panci,Spatula,Gitar listrik, dan pakaian kotor (?)

Pagi yang sangat cerah, Laksmi dan Yugi sudah bangun lebih awal mereka duduk di ruang tamu.
“Pagi, Yugi..” sapa Laksmi
Yugi tersenyum membalas sapaan Laksmi, mereka duduk di sofa elegan berwarna merah yang empuk dan nyaman sambil melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 07.10
“Apa mereka masih belum bangun juga?” gumam Yugi
Laksmi menggeleng “sepertinya kita harus membangunkan mereka..” usul Laksmi
“Ok.. Hari ini kita akan memberikan pelajaran mencuci pada mereka berdua sesuai persetujuan Paman Aknamkanon dan Tante Amara..” sahut Yugi
Laksmi mengangguk “ pasti akan jadi hari yang berat..” dengus Laksmi
“Ayolah Laksmi.. Kita harus sabar menghadapi mereka..” ucap Yugi berusaha menghibur
Laksmi melambaikan tangannya “Baiklah,baiklah.. aku akan membangunkan Atem..”
Laksmipun menaiki tangga menuju kamar sang tuan muda sementara Yugi menaiki tangga yang satu lagi menuju kamar Yami.
With Yami
Yugipun memasuki kamar dan mendapati Yami masih terbaring malas di ranjangnya yang besar dan masih berbalut selimut tebal. Yugipun berjalan menghampiri dan menggoncangkan tubuh Yami berusaha membuatnya terbangun.
“Yami, Bangun” panggil Yugi tapi ia masih saja tertidur, akhirnya Yugi menarik napas dan “Yamiii!! Banguunnn!!” ia berteriak sekuat tenaga
Yami menutupi kepalanya dengan bantal “Pergi sana pendek..” ucapnya kemudian kembali ke aktivitas tidurnya
Yugi yang merasa jengkel terus menerus memanggilnya “Bangun Yami! Bangun! Bangun! Bangun!” ucapnya berulang ulang tapi Yami tidak bereaksi sama sekali, Yugi mendengus kemudian berjalan keluar ruangan.
Hanya ada satu cara untuk membangunkan orang yang malas, dan Yugipun berjalan menuju dapur mengambil Panci dan spatula kemudian berbalik menuju kamar Yami sang pangerang tidur itu.
Yugi berdiri disamping tempat tidur Yami dan mulai memukul spatula ke panci membuat suara yang begitu ribut “YAMII BANGUNN!!”  Yugi berteriak
Yami menaruh bantal lagi diatas kepalanya berusaha menutupi kupingnya dari suara yang Yugi perbuat tapi Yugi memukul Panci dengan spatulanya lebih keras lagi membuat suara yang amat sangat mengganggu
“Bisa kau berhenti memukul benda-benda itu!” Yami setengah membentak, Yugipun berhenti sejenak kemudian berkacak pinggang
“Tidak sebelum kau bangun dari tempat tidur!” sahut Yugi menatap Yami di depannya, mata mereka saling bertemu dan Yugi tidak bisa berpikir betapa imutnya Yami terlihat saat bangun tidur.
“Lalu apa yang terjadi kalau aku tidak mau bangun..” ucap Yami masih berada di atas ranjangnya
Yugi berpikir sejenak lalu tersenyum “Aku akan bilang ke Ayahmu untuk membuang ranjang besar yang nyaman ini..” jawab Yugi
Yamipun beranjak dari tempat tidurnya kemudian menatap Yugi dengan tatapan serius “Kau tidak akan berani berbuat seperti itu..” ucapnya
“Tentu saja aku berani, Tn Yami..” jawab Yugi
“Baiklah aku bangun sekarang!” ucap Yami kemudian berjalan menuju pintu tapi Yugi memblokir jalannya, Yami menatap Yugi dengan tatapan heran “Sekarang apa lagi?” tanyanya
Yugi menunjuk ranjang yang berantakan di belakangnya “Bereskan ranjangnmu!” ucap Yugi
Yami mendengus kemudian berbalik ke ranjangnya dan mulai merapikan tempat tidurnya.
With Atem
Laksmi memasuki kamar Atem dan mendapati ia masih berbaring nyaman di ranjangnya dengan selimut menutupi hampir seluruh tubuhnya . Laksmi berjalan menghampiri kemudian menggoyangkan tubuh Atem yang sedang tertidur pulas berusaha membangunkannya.
“Atem sudah pagi! Bangun!..” ucap Laksmi tapi ia sama sekali tidak mendengarkan, Laksmi mendengus kesal kemudian “ATEMM BANGUNN!!” teriak Laksmi
“Dasar cewek cerewet..” ucap Atem sesaat kemudian kembali tidur
“Bangun! Bangun! Bangunnnn!!!” ucap Laksmi berulang-ulang tapi tetap saja Atem tidak mau bangun dari ranjangnya
Laksmi berkacak pinggang mencari sesuatu di ruangan ini yang bisa ia pakai untuk membangunkan sang pangeran tidur dari ranjangnya. Pandangannya terhenti ketika ia mendapati sebuah gitar listrik di pojok ruangan, ia pun tersenyum licik kemudian menghampiri gitar tersebut.
“Baiklah kalau kau tidak mau bangun.. aku akan membangunkanmu dengan cara yang lain..” gumam Laksmi kemudian menyambungkan kabel ke sebuah stereo dan menyambungkan kabel yang ada di gitar ke dalam stereo dan memasang stereo dalam volume Medium.
Laksmi menarik napas kemudian mulai membuat suara yang kencang dengan memainkan gitar tsb dengan acak-acakkan membuat suara yang begitu keras dan menganggu di dengar.
“Bisa kau hentikan itu!!” sahut Atem duduk di ranjangnya dengan kedua tangan menutupi telinganya
Laksmi menggeleng “Tidak sampai kau bangun dari ranjangmu!” jawab Laksmi
Atem mendesah kemudian bangun dari ranjangnya “Baiklah aku bangun! Puas!!” ucapnya menatap Laksmi kesal
“Bereskan tempat tidurmu..” ucap Laksmi dan Atempun dengan malas membereskan tempat tidurnya

Di meja makan, Atem dan Yami pun menikmati sarapan mereka dengan tenang. Hening beberapa saat sebelum Laksmi memulai percakapan tentang tugas pertama mereka.
“Atem, Yami.. kalian akan mencuci pakaian setelah ini..” ucap Laksmi disertai anggukan Yugi.
Keduanya saling memandang gadis itu “Kupikir kalian akan melatih kami untuk disiplin bukan membuat kami terlihat seperti pembantu..” protes Atem
“Ini bagian dari melatih kedisiplinan kalian, aku dan Yugi sudah membicarakannya pada orang tua kalian dan mereka menyetujinya” dengan santai Laksmi menjawab
“Tapi-“ Yami hendak protes
“Tidak ada kata protes, mesin cuci ada di belakang dan pakaian kotornya ada di ruangan di samping mesin cuci!” ucap Laksmi
(-Skip Time-)
Dengan malas Yami dan Atem berjalan menuju ke halaman belakang rumah, disana terdapat sebuah ruangan teras terbuka dengan 2 mesin cuci di dalamnya dan sebuah pintu yang menuju ruangan pakaian kotor yang selama ini menumpuk.
“Apa aku memakai pakaian sebanyak ini tiap harinya?” ucap Yami sambil mengambil pakaiannya yang menumpuk sangat banyak
“Aku tidak percaya meninggalkan tumpukan pakaian kotor sebanyak ini..” sahut Atem mengambil bagiannya
Mereka mendengus pasrah dan mulai memasukannya kedalam keranjang dan kemudian membawanya keluar dan meletakannya di samping mesin cuci.
“Lalu bagaimana kita membuat mesin ini bekerja?” ucap Yami mengobservasi mesin cuci di depannya sambil bertopang dagu kemudian melirik saudaranya
Atem mengangkat bahunya “Jangan melihat padaku! Kita sama sekali tidak pernah mencuci jadi ini wajar saja..”
“Apa yang harus kita lakukan sekarang dengan baju-baju kotor menumpuk ini” dengus Yami
Atem berpikir sejenak kemudian terlintas sebuah ide di pemikirannya. “Aku punya ide..”
Atem dan Yamipun mengambil masing-masing seember penuh air dan menuangkanya ke dalam mesin cuci kemudian menaruh pakaian-pakaian kotor didalamnya setelah itu menutup knop mesin cuci. Kemudian mereka menaburkan 3 scoop detergen kedalamnya dan menekan tombol biru besar yang ada di samping kanan, bukannya membuat mesin bekerja tapi malah membuat air di dalam mesin menyusut.
“Hei! Kenapa sama sekali tidak bergerak mesin cuci ini?” protes Atem
Yami hanya mendengus “Ini gara-gara kita salah menekan tombol terima kasih atas idemu yang cermelang itu!”
“Kupikir ini akan berhasil dan lagipula ini bukan kesalahanku! Mungkin saja mesin cuci ini yang rusak!” dalih Atem menunjuk mesin cuci
“Kau pikir mesin cuci yang baru di beli kemarin bisa cepat rusak keesokannya!”
“Lalu apa idemu sekarang?”
Yami berpikir sejenak kemudian menjentikan jarinya dan mengambil selang yang terpasang di samping mesin cuci kemudian menekan sebuah tombol asal-asalan dan..
Brush!! Air menyerbu keluar dari dalam selang tersebut membuat Yami basah kuyub dan terlebih parah lagi sebagian tertelan kedalam mulut Yami dan dia bisa merasakan bau detergen di dalamnya dan rupanya hal yang sama terjadi pada Atem karena ia mengikuti Yami saudaranya yang berakibat sial baginya.
“YUGI!!” teriak Yami memanggil Yugi
“LAKSMI!!!!” kini Atem yang berteriak memanggil Laksmi yang ada di dalam rumah
With Laksmi and Yugi
“YUGI!!!”
“LAKSMI!!!!”
Laksmi dan Yugi yang tadinya baru ingin pergi berbelanja tertunda karena suara Atem dan Yami memanggil mereka, sepertinya mereka sedang ada dalam masalah besar.
Dengan segera Laksmi dan Yugipun berlari menuju halaman belakang rumah berusaha mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
On The Back Yard
Laksmi dan Yugi memandangi dengan tatapan tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Yami dan Atem basah kuyub dengan baju yang memiliki buih-buih sabun disekitarnya dan lantai yang berbusa karena detergen.
“A-apa yang..” Yugi terbata-bata
“Ini semua salah kalian..” ucap Yami disertai anggukan Atem
“Kenapa ini semua salah kami? Memangnya kami melakukan kesalahan?” ucap Laksmi
“Kau sama sekali tidak memberitahu kami bagaimana caranya menjalankan mesin cuci bodoh ini dan sekarang lihat apa yang terjadi” protes Atem pada Laksmi yang melihat kearah mesin cuci dan mendapati mesin cuci di setting dalam Drain Mode dan kemudian tertawa pelan.
“Kenapa malah tertawa?” protes Atem
“Kalian..haha.. sama sekali tidak.. tahu bagaimana caranya menjalankan..mesin cuci” ucap Laksmi sambil menutup mulutnya mencoba menahan tawanya
Yamidan Atem saling berpandangan kemudian mengangkat bahu mereka
“Wow, Murid terpintar dari Domino Inter High sama sekali tidak tahu caranya menjalankan mesin cuci..” ucap Yugi kemudian tertawa geli mengikuti sepupunya Laksmi
Yami yang merasa terhina langsung mengoceh “Untuk sekedar informasi bagimu Ny.Pintar, ini adalah saat pertama kami menggunakan mesin cuci untuk mencuci pakaian jadi wajar saja kami tidak tahu karen KAMI sama sekali tidak PERNAH menggunakan mesin ini sebelumnya”
Yugi dan Laksmi mendesah kemudian mulai mengajari kedua Murid mereka ini bagaimana caranya menggunakan mesin cuci yang ternyata tidak terlalu sulit dijelaskan karen Atem dan Yami cepat tanggap dan mengerti penjelasan yang mereka berikan dan kemudian mulai mencuci tanpa adanya gangguan.
Merasa lega pada akhirnya Laksmi dan Yugipun pergi keluar sambil membawa tas belanja untuk membeli bahan makanan untuk nanti meninggalkan Yami dan Atem di rumah.
-20 Minutes Later-
Ting!!Tong!!Ting!!Tong!!
Terdengar suara bel pintu disertai dengan ketukan keras di pintu. Dengan malas Yami dan Atem memasuki rumah dan berjalan menghampiri pintu kemudian membukanya hanya mendapati Bakura,Marik dan Seto di hadapan mereka.
“Baiklah, Mau apa kalian datang kesini?” ucap Yami
“Kuharap kalian tidak membuat masalah lagi disini..” sahut Atem dengan pandangan menyelidik
“Kami hanya datang untuk melihat-lihat itu saja..” ucap Bakura
Marik mengangkat tangannya dan berusaha terlihat polos tidak bersalah “Kami tidak akan membuat kekacauan lagi..”
“Kalian sepertinya sedang melakukan sesuatu..” ucap Seto memperhatikan Atem dan Yami
Atem dan Yami mendengus pelan “Yah, seperti yang kalian lihat kami sedang mencuci pakaian” jawab mereka
Bakura dan Marik sontak tertawa terpingkal-pingkal mendengar jawaban dari kedua saudara kembar itu.
“Apa.. Apa aku salah dengar.. Kalian.. kalian seperti budak saja-“ perkataan Bakura terputus karena Yami memberinya death glare
“Okay, Maafkami terlalu terbawa suasana..” ucap Marik berdeham
“Baiklah, ayo kita melihat-lihat..” ucap Seto
Mereka bertiga memasuki kamar Yami dan mbermain dengan PSP dan menonton beberapa DVD’s, kemudian karena sudah terlalu bosan mereka pergi ke dapur mengambil beberapa kudapan dari lemari es dan menuju halaman belakang dimana mereka melihat beberapa tumpukan baju yang kini sudah tercuci bersih dan sudah sepenuhnya kering terlipat rapi di sebuah meja di teras.
Bakura mengambil sebuah saputangan di pojok ruangan dan memperlagakan seolah itu adalah baju kotor “Yami, Atem bisa kalian cuci baju ini,, cepat ya!” ucap Bakura berlaga seperti seorang majikan terhadap seorang pembantu
Marik dan Seto tertawa terpingkal-pingkal melihat aksinya ini.
“Kau tahu Atem, kalau Tea tahu kau mencuci pakaian taruhan benar atau tidak dia pasti akan mengejar-ngejar dan memintamu menjadi pacarnya sepanjang hari..” ucap Marik “...Dan hal yang sama juga akan terjadi pada Yami kalau Anzu sampai tahu hal ini dari Tea saudara kembarnya..”
“..Mereka tidak akan pernah tahu” jawab Atem dan Yami singkat
“Jangan khawatir, kami akan memberitahu mereka untuk kalian “ tambah Seto
Atem dan Yami saling berpandangan kemudian tersenyum licik dan melihat kearah Marik, Bakura dan Seto sepertinya mereka memiliki ide licik untuk menghukum 3 orang ini.
Marik, Bakura dan Seto hanya bisa menelan ludah dan bergindik ngeri tidak mengetahui apa yang sebenarnya direncanakan kedua orang ini.
-A Few Minutes Later-
Selesai berbelanja, Laksmi dan Yugipun memasuki rumah dengan barang belanjaan di kedua tangan mereka, sepertinya mereka berbelanja banyak sekali bahan makanan.
“Seharusnya kita tidak membeli makanan sebanyak ini, Laksmi..” ucap Yugi menaruh belanjaanya di meja dapur sedangkan Laksmi menata bahan-bahan di dalam kulkas
“Tidak apa-apa kan? Lagipula sebagian kita dapatkan secara gratis di toko” sahut Laksmi menaruh kue diatas lemari
Yugi hanya mendengus pelan “Ya.. gratis karena kita memenangkan hadiah utama di tempat lotere..”
Laksmi tersenyum penuh kemenangan “Yupe, benar-benar beruntung bukan..” ucapnya sambil berkedip
Kemudian terdengar sebuah suara yang aneh membuat Yugi bergindik ngeri dan mendekati Laksmi dengan wajah ketakutan.
“Laksmi, kau dengar suara barusan??” tanya Yugi
Laksmi hanya mengangguk dan Yugi merangkul tangan Laksmi “Apa itu hantu?” tanyanya
Laksmi menggeleng “Mana mungkin ada hantu siang hari begini Yugi..” jawab Laksmi kemudian berjalan menuju halaman belakang “..Kurasa suara-suara itu datangnya dari arah sini”
Laksmi dan Yugi berjalan pelan dan kaget saat mendapati Seto Kaiba, penerus dari Kaiba corp. Bakura Ishigami, putra seorang Casino owner dan Marik Ishtar, putra dari pemilik club termewah dan mereka bertiga terikat di sebuah pohon dengan apel di mulut mereka mencegah mereka mengeluarkan suara.
“Atem, apa yang terjadi dengan mereka?” tanya Laksmi kebingungan
Atem mendengus “Itu hukuman yang mereka dapat karena sudah mengganggu pekerjaan kami..” jawab Atem
Laksmi hanya bisa menggelengkan kepalanya dan kemudian bersama Yugi dia melepaskan ikatan pada ketiga orang malang di bawah pohon itu. Setelah terbebas dari siksaan yang mereka dapat, Seto, Bakura dan Marik terduduk lemas di rumput sambil berusaha menghirup udara segar sementara, Laksmi dan Yugi berjalan menghampiri Yami dan Atem yang ada di teras.
“Apa yang kalian pikirkan mengikat mereka bertiga di bwah pohon seperti itu?” ucap Laksmi berkacak pinggang
“..Bukankah itu sangat kejam..” tambah Yugi di samping Laksmi
“Hey! Ny.Pendek lihat aku selesai dengan pakaian kotorku!! Haha!! Aku memang benar-benar sempurna!!” ucap Yami sambil bersorak-sorak (a/n: baru nyuci aje udah bangga semaput.. hadeeh)
“Kami tidak perlu lagi menggantungnya karena sudah kering!!Lihat!! Benar-benar sempurna kan!! Hahaha..” Atem mengikuti Yami
Laksmi dan Yugi tercengang beberapa saat melihat kelakuan 2 orang di depan mereka. Kemudian berdeham “Begini Tn.Atem dan Tn.Yami, Pertama, Kalian tidak perlu repot-repot menjemurnya karena kalian sangat kaya makanya kalian bisa membeli mesin cuci dengan pengering pakaian sekaligus, Kedua, aku benci mengatakan ini  tapi kalian belum bisa dibilang sempurna karena baru bisa mengerjakan pekerjaan mencuci ini, dan terakhir, Katakan padaku kenapa kalian mengikat ketiga orang itu dibawah pohon disana?” jelas Laksmi panjang lebar sambil menunjuk kearah pohon besar dimana Seto, Bakura dan Marik sedang terduduk lemas.
Atem mendengus pelan mendengar penjelasan Laksmi yang kedua “Dengar, ya Ny,Cerewet meski kami sama sekali tidak tahu caranya mencuci pakaian pada awalnya, KAMI SELALU SEMPURNA, Kedua, Mereka akan memperlambat pekerjaan kami jadi kami mengikat ketiganya sebagai hukuman” jelasnya sambil menyeringai dengan Yami
“Kalian benar-benar luar biasa..” ucap Yugi pelan
Yami tersenyum senang “Aku tahu itu Ny.Pendek dan terima kasih..” ucapnya
“Baiklah, Kami akan ke dapur menyiapkan sesuatu..” ucap Yugi disertai anggukan Laksmi
Laksmi mengacungkan tangannya menunjuk Atem dan Yami “Jangan berbuat yang aneh-aneh saat kami kembali!”
Dan setelah keduanya pergi, dengan girang Yami dan Atem berlari menghampiri Trio kita di bawah pohon yang heran dengan tingkah laku mereka yang kelewat batas.
“Lihat Seto, Aku sudah bisa mencuci baju!” ucap Atem sambil melempar baju putih bersih ke hadapan Seto
“Serius nih! Atem, Yami kalian penerus dari Sennen CORP? Mencuci pakaian?” ucap Seto tidak percaya sambil mengangkat alis
“Well, bagaimana kami memang benar-benar sempurna kan?” ucap Yami bangga
Marik mendesah “..Terserah apa kata kalian berdua..” jawabnya singkat
“Ngomong-ngomong kedua gadis barusan itu, Siapa mereka? Apa mereka pacar baru kalian?” tanya Bakura sambil tercengir
Atem dan Yami memberikan death glarenya pada Bakura dan otomatis membuatnya terdiam sejenak, tetapi sebelum mereka bisa menjawab ‘Mereka bukan tipe kami’ sebuah suara datang yang di yakini berasal dari Yugi dan Laksmi yang kini membawa nampan dengan Minuman dingin dan beberapa kue.
“Kami membawa cemilan..” ucap Yugi tersenyum lembut
“Kuharap kalian tidak keberatan dengan yang manis-manis..” tambah Laksmi sambil memberikan Bakura,Marik dan Seto masing-masing sebuah kue cheese cake.
Marik memakan kuenya lahap karena dia memang sudah kelaparan dan Yugi memberikan segelas Limun yang dingin pada mereka semua.
“Kami sama sekali tidak keberatan dengan kue yang manis..” jawab Bakura memakan cake-nya
“Jadi siapa nama kalian?” tanya Seto menyeruput minumannya
“Aku Yugi Motou dan ini..” sambil menunjuk kearah Laksmi “..sepupuku Laksmi Vichilicious, kami petugas kedisiplinan Atem dan Yami..”
Ketiganya hampir tersedak mendengar perkataan Yugi tapi setelah itu Bakura dan Marik tertawa keras dan tampak terlihat wajah kesal dari Yami dan Atem
“Kau tahu pendek, aku menghargai perkataanmu asal kau tidak menambahkan bagian yang terakhir..” ucap Yami
Yugi menatapnya polos “Aku hanya berusaha jujur..”
“Seharusnya kau memilih judul yang bagus..” sahut Atem menyilangkan tangan di dada
“Ada usul untuk judul yang bagus?” tanya Laksmi
“Mungkin ‘BodyGuard’ ”gumam Atem
“16 tahun anak super kaya, No 1 di kelas, terpelajar membutuhkan seorang BodyGuard?” ejek Laksmi
Atem mengangkat alisnya “Apa kau seorang mata-mata sebelum Ayah mempekerjakanmu?”
Laksmi dan Yugi mengangkat bahu “Tentu saja bukan, Ayahmu yang memberitahu semuanya kepada kami..” jawab Yugi
“Okay, Karena kami juga memiliki pekerjaan aku rasa sampai jumpa di sekolah besok..” ucap Seto perlahan berdiri dengan Bakura dan Marik di sampingnya
Akhirnya ketiga trio itupun pergi dan meninggalkan Atem dan Yami bersama dengan kedua Petugas kedisiplinan mereka.
“Baiklah, akhirnya bebas juga..” ucap Yami lega
“Akhirnya waktu bebas untuk menonton..” sahut Atem
Mereka berdua langsung berlari masuk ke dalam meninggalkan Laksmi dan Yugi yang hanya bisa mendengus berjalan memasuki rumah setelah membereskan gelas dan makanan yang ada di bawah pohon menuju dapur untuk memasak makan malam.
“Sekolah ya.. Paman Aknamkanon juga mendaftarkan kita disana kan Laksmi” ucap Yugi sambil memotong beberapa kentang
Laksmi kini sedang mengaduk sup “..Sekolah di Domino Inter High kelihatannya tidak terlalu menyenangkan..” sahut Laksmi
“Benarkah? Kupikir akan menyenangkan, mungkin..”
Laksmi berkacak pinggang “Percayalah Yugi, Sekolah dengan siswa yang rata-rata semua adalah orang kaya dan terkenal tidak aan selalu berakhir menyenangkan..”
“Tapi kita sendiri juga bersekolah di Stardust Inter High kan?”
“Memang,.. aku juga sudah tahu pola pikir anak-anak kaya itu, yang lebih penting sebaiknya kita harus selalu bersama.. aku takut sesuatu terjadi padamu Yugi..”
Yugi tersenyum simpul pada sepupunya “Aku tahu, Laksmi”

Litte:pake mic “and..CUT!!”
Laksmi: mendengus “DASAR! Kenapa aku harus jadi pengasuh bocah super EGOIS dan sok SEMPURNA sih!!”
Litte: berdeham “mohon jangan dipedulikan OC’s saya yang stress ini..”
Laksmi: Marah “Siapa yang stress!!..”
Litte: “Next Chappie kita akan memunculkan character Anzu dan Tea so prepare!!?”
Laksmi and Yugi: “Please Read and Review.. for us”
Chapter 3: Shopping means Love!?

Pagi ini adalah hari pertama bagi Laksmi dan Yugi bersekolah di seolah Internasional, seperti biasa mereka sudah bangun pagi-pagi sekali dan kini telah menggunakan pakaian seragam. Laksmi dengan rambut yang masih digerai panjang sepunggungnya menggunakan kemeja putih dengan blazer berwarna pink yang tertera lambang Domino Int High di kantungnya dan memakai dasi pita berwarna biru dipadu dengan rok biru selutut dengan kaus kaki putih panjang yang seperti stocking dengan sepatu pantofel berwarna hitam, sedangkan Yugi dengan rambut yang di jepit membuatnya terlihat lebih rapi menggunakan kemeja putih dengan blazer pink yang memiliki lambang Domino int High juga memakai dasi yang sama seperti Laksmi, menggunakan rok yang tinggi mencapai lutut dan kaos kaki putih pendek juga sepatu pantofel hitam.

Kebetulan pada hari ini, Atem dan Yami sudah bangun jadi mereka berdua tidak perlu repot-repot membangunkan kedua pangeran itu dari tidurnya, Atem menggunakan Black Leather tank-top dipadu dengan jaket biru yang sudah di modifikasi dengan tatanan sesuai gayanya dan tertera lambang Domino Int High juga tights leather pants berwarna biru yang sama dengan jaket dengan hiasan rantai di sakunya, hal yang sama juga dipakai Yami kecuali dia menggunakan White leather tan-top dengan kalung kecil menghiasi lehernya.

“Tumben sekali kalian bangun pagi..” ucap Laksmi melihat Atem dan Yami menuruni tangga sedangkan Yugi sedang asyik menganggumi Yami dengan pakaian sekolahnya yang terlihat begitu mempesona (a/n: Background Sound Christine Romano Carlson: Could it be... hahahaha)
“Memang aku mau kau membangunkanku seperti kemarin..” ucap Atem mendapat gelengan dari Laksmi
“Kalian juga bersekolah di Domino?” tanya Yami melihat seragam yang digunakan Laksmi dan Yugi
“Paman Aknamkanon yang mendaftarkan kami..” jawab Yugi
“Bagus, bukan hanya dirumah kalian juga ada di sekolah bersama kami..” dengus Atem
Laksmi berdecak “Mimpi buruk untukmu Tuan..”
“Bagaimana kalau kita sarapan?” ajak Yugi
 Semuanyapun kini menuju meja makan, disana sudah disediakan pancake hangat dengan sirup maple diatasnya kecuali pancake milik Laksmi yang dengan scoop Ice cream besar diatasnya (a/n: karena OC’s saia ini sukaa banget es krim hahaha)
“Yugi, sebelum pindah ke Domino dulu kau bersekolah dimana?” tanya Yami
“Dulu.. di S-“ perkataan Yugi terputus
“Stanville High..” potong Laksmi disertai anggukan dari Yugi
“Stanville High? Bukannya itu sekolah swasta?” ucap Atem
“Begitulah.. lagipula sekolah itu jaraknya dekat dengan rumah kami jadi kami memutuskan untuk sekolah disana..” jawab Laksmi kini sedang menyeruput minumannya
“Domino Inter High itu beda dengan sekolah swasta kalian.. Aku ragu kalian bisa bertahan dengan pelajarannya yang berat” ejek Yami
“...Memang sangat sulit?” tanya Yugi polos
Yami tersenyum licik “..Kau tidak akan pernah tahu, Yugi..”
Yugi hanya bisa mengangguk pelan padahal sebenarnya hati kecilnya berpikir betapa kerennya raut wajah Yami saat berkata seperti itu pada dirinya (a/n: Young Lover~ lalalala)
(-Skip Time-)
Akhirnya keduanya sampai di Domino Inter High school, sekolah dengan fasilitas tercanggih di Jepang dan termasuk SMA terfavorit dan terkenal dengan berbagai penghargaan akademik. Murid-murid yang memasuki sekolah ini adalah golongan siswa yang berasal dari keluarga yang kaya raya atau keluarga seorang pejabat tinggi tertentu, sekolah ini sangat luas dan memiliki taman yang indah dengan ruang kelas yang full AC dan para guru berasal dari lulusan pendidikan yang tinggi, jadi bisa diketahui seberapa  LUAR BIASA-nya sekolah ini (a/n: sama dengan tingkat Stardust Inter High, From Conquer of Love if you read them)
Tidak ingin menanggung resiko, Laksmi memutuskan untuk berangkat dengan berjalan kaki bersama Yugi dengan alasan sekalian untuk jogging pagi dan menghirup udara segar akibat stress selama meladeni Atem di rumah sedangkan Atem dan Yami, of course mereka menggunakan Limo mereka untuk berangkat ke sekolah.
Laksmi dan Yugi memasuki halaman sekolah menuju ruang kepala sekolah untuk mengambil jadwal pelajaran mereka di kelas nanti, setelah itu keluar ruangan dan melihat jadwal pelajaran mereka hari ini.
Laksmi Vichilicious-Kelas X
Loker No: 15-A-01
Periode 1: English Conversation-Mrs.Lola Scheitchter
Periode 2: Sejarah-Mr.Takeshi Ishimura
Periode 3: Istirahat
Periode 4: Fisika-Mrs.Keiko Shimizu
Periode 5: Kesenian-Mrs.Shiramiu Ashiu

Yugi Mouto-Kelas X
Loker No: 18-A-02
Periode 1: Matematika-Mr.Patrick Johan
Periode 2: Biologi-Mrs.Amanda Trevor Blake
Periode 3: Istirahat
Periode 4: Fisika-Mrs.Keiko Shimizu
Periode 5: Kesenian-Mrs.Shiramiu Ashiu

“Kita punya 2 kelas yang sama rupanya..” ucap Yugi melihat jadwal miliknya dengan Laksmi
“..Hmm, setidaknya kita bertemu nanti saat istirahat..” ucap Laksmi merangkul tasnya “Yugi, kau akan baik baik saja kan nanti?” tanya Laksmi cemas kalau terjadi hal-hal tidak diinginkan pada Yugi
Yugi menepuk pundak Laksmi “Tenang saja, Laksmi.. sampai jumpa istirahat nanti ya..” ucapnya lalu pergi menuju arah yang berlawanan
Laksmipun berjalan menuju arah kiri berusaha mencari kelas pertamanya.
With Atem and Yami
Kini mereka sedang berada di dalam halaman depan sekolah berjalan dengan santai dengan Seto,Bakura dan Marik dan terlihat para siswi perempuan memandangi mereka dengan tatapan penuh kekaguman.
“Hei, dimana petugas kedisiplinan kalian itu?” tanya Bakura
“Sepertinya mereka sudah menghadap ruang kepala sekolah..” balas Atem santai
“Aku merasa mereka berdua pasti akan terkejut memasuki sekolah besar ini..” ucap Marik
Yami berdeham “Aku tidak tahu apa yang Ayah pikirkan memasukan mereka ke sekolah Internasional seperti ini padahal mereka berasal dari sekolah swasta yang tidak memiliki level dibanding sekolah ini..”
Seto yang dari tadi diam mulai angkat bicara “Para penyihir itu pasti akan berbuat ulah hari ini..” ucap Seto sambil menunjuk Anzu dan Tea yang sedang berjalan menghampiri mereka
Yami dan Atem mendengus “..Tidak lagi..” desah mereka bersamaan (a/n: saudara kembar harus kompak donk!! Hahaha)
“Atemm sayang~” ucap Tea, gadis berambut coklat sebahu dengan tubuh sexy yang dibuat kelihatan dengan menggunakan pakaian sekolah yang ketat dengan rok yang sangat pendek sehingga memmperlihatkan pahanya yang..umm mulus (a/n: Author dablek! Kaga bisa deskripsiin yang sexy things) memiliki kulit tan yang eksotis merangkul tangan Atem layaknya seperti layaknya kekasih (WOI!! Inget nih ANZU/TEA BASHING!! Kaga terima gue Atem & Yami sama mereka!! *ngejer Author keliling kompleks)
“Yami Darling~” ucap Anzu saudara Tea ini memeluk Yami dan sama seperti kembarannya Anzu juga memakai seragam yang ketat dengan rok yang sangat pendek tapi hal yang membedakan mereka adalah Tea memiliki kulit Tan sedangkan Anzu memiliki kulit putih-cream.
“..Menjauh dari kami!” gertak Yami dan Atem sambil melepaskan cengkraman maut dari kedua perempuan itu
Sementara Marik,Seto dan Bakura yang menjadi penonton serial drama opera sabun ini mengambil posisi duduk di atas rumput sambil memakan camilan yang mereka dapat dari fans-fans mereka.
“..Kapan lagi kita dapat tontonan gratis seperti ini..” sahut Bakura sambil memakan snacknya
Marik mengangguk sambil memakan camilannya “Taruhan, Apa Anzu dan Tea menang mendapatan Atem dan Yami dengan sihir tubuh mereka itu atau tidak..” balasnya sambil menunjuk Anzu dan Tea yang sexy (Yuck! Dissgusting)
Seto berdeham “Aku bertaruh yang memenangkan hati Atem dan Yami adalah Petugas kedisiplinan itu..” ucapnya santai
Bakura dan Marik memandangi Seto sambil menaikan alis heran tetapi Seto tidak mempedulikannya dan kemudian merekapun kembali menonton adegan drama di depan mereka.
Tea tampak jengkel sekali karena Atem mendorongnya menjauh darinya, “Ayolah,Atem.. Bisakah kau mengakuinya?” rayu Tea dengan suara yang di buat imut
Atem memberikan deathglarenya “Apa maksudmu,Tea!” balas Atem
Anzu kini angkat bicara “Yami, Akuilah kalau aku ini pacarmu.. karena kau tahu sendiri kan, kami adalah Ratu di sekolah ini.. kalian tidak bisa menyangkalnya lagi..”
Yami memandang Anzu dengan tatapan jijik “Berapa kalipun kau minta itu, aku tidak akan sudi berpacaran denganmu!! Meskipun kau gadis terakhir di dunia lebih baik aku menikah dengan anjing peliharaanku!” gertak Yami
“Sama dengan perkataan Yami, aku lebih memilih sendiri selama-lamanya daripada harus berpacaran dengan kalian berdua!!” sahut Atem
Anzu dan Tea tercengang mendengarnya, kesempatan ini tidak akan Yami dan Atem sia-siakan mereka menggunakannya untuk pergi menuju ke dalam sekolah meninggalkan kedua makhluk itu mematung di halaman depan sekolah seperti orang bodoh.
Atem dan Yamipun berjalan melewati koridor sekolah dan berbelokmenuju arah yang berbeda menuju kelas mereka masing-masing sambil mendesah berharap mereka tidak menemui kejadian yang sama lagi dengan kedua makhluk itu.
TING!!TONG!!TING!!
Bel berbunyi dan perlahan para siswa berlarian memasuki kelasnya masing-masing sesuai jadwal yang mereka terima.
English Conversation-Mrs.Lola Scheitchter
Atem duduk di bangkunya yang paling pojokdekat dengan jendela, setiap siswa memiliki pasangan teman sebangku kecuali Tn.Atem Sennen dan seorang siswa lain karena Atem tidak mau kursi itu diisi oleh siapapun apalagi Tea yang kini duduk 2 bangku disamping letak tempat duduk Atem sedangkan siswa itu belum memiliki pasangan teman sebangkunya. Tea sengaja menyamakan jadwalnya dengan si sulung Sennen ini karena ia tidak mau mangsanya direbut oleh orang lain (a/n: emang dikira daging kali yh?)
Akhirnya Mrs.Lola memasuki ruangan dengan Laksmi berjalan mengikutinya, seisi kelas menatap murid baru itu dengan pandangan kagum (?) karena pesona inner beauty  yang dimiliki Laksmi, rambutnya yang pirang panjang sepunggung tanpa adanya perawatan salon untuk membiarkan rambut pirang itu bersinar, kulitnya yang putih-cream natural dan mata saphire yang cermelang menatap seisi kelas dengan keramahan. Atem yang melihat Laksmi saat itu tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat (Background song by Tiara ft Elektroboyz: Beautiful Girl)

“Hari ini kita kedatangan murid baru di kelas ini..” ucap Mrs.Lola mengawali kemudian menatap Laksmi dan tersenyum “Silahkan perkenalkan dirimu pada semuanya..”
Laksmi mengangguk kemudian tersenyum kepada semua siswa di kelas, Atem harus mengakui bahwa senyuman gadis yang selalu dia ejek sebagai Ny.Cerewet ini sungguh mempesona dan bukan hanya ia saja, para siswa di kelas juga bisa merasakan hal yang sama juga tampak jelas raut wajah kesal menghiasi wajah Tea yang tidakmenyukai murid baru itu.
“Namaku Laksmi Vichilicious, aku harap kita bisa menjadi teman yang akrab mohon bantuannya, ya semuanya..” ucap Laksmilemah lembut berbeda dengan ucapannya yang dingin di rumah.
“Nah, baiklah Nona Laksmi kau boleh bebas dimana tempat dudukmu karena hanya ada dua bangku lagi yang tersisa di kelas ini..” ucap Mrs.Lola disertai anggukan Laksmi
Laksmi perlahan berjalan menghampiri bangku di samping Atem dan tampak semua mata memandangnya dan mengira-ngira apa Atem mau menerima anakbaru itu duduk bersebelahan di bangkunya.
“..Apa boleh aku duduk disini?” tanya Laksmi
Atem menatapnya sesaat sebelum kemudian mengangguk dan membiarkan Laksmi duduk bersebelahan dengannya dan tampaknya Tea sangat cemburu melihatnya sampai-sampai ia mengepalkan tangannya.
“Berani sekali anak baru itu!!” dengus Tea kesal
Pelajaranpun dimulai, Laksmi mengeluarkan buku pelajarannya dan berfokus pada penjelasan guru
“Seharusnya kau memperhatikan saat guru menjelaskan..” ucap Laksmi kembali ke sifat dinginnya menatap Atem yang memandang keluar jendela
Atem menghela napas “Jadi,  Apa ini ulah Ayah yang mengirimmu ke kelas yang sama denganku?” menatap Laksmi
“Paman Aknamkanon memintanya agar aku bisa mengawasi bagaimana kau belajar selama di kelas.. Dia bermaksud baik..” balas Laksmi
Dengan malas, Atem membuka bukunya “Begitu.. Aku rasa ini baru yang dinamakan kiamat sebangku dengan si Ny.Cerewet ini..”
Laksmi tersenyum dan memandang papan tulis, Atem sama sekali tidak mengharapkan reaksi semacam itu keluar dari wajah Laksmi
“Akan kujelaskan, selama di sekolah aku akan berusaha menahan semua emosiku agar tidak kelewat batas dan Kedua, Atem kau akan ikut denganku berbelanja sepulang sekolah nanti..”
“Sudah ku duga kau berniat membuatku seperti pembantu..” cibir Atem
Laksmi tertawa pelan “Tenang saja, kali ini tidak akan berakhir buruk seperti mesin cuci kemarin..” ucap Laksmi mengingatkan
Atem mendengus “Jangan ingatkan aku dengan mesin cuci itu..”

Matematika-Mr.Patrick Johan
Yami kini mendengus pelan duduk di bangkunya yang terletak di pojok dekat jendela (a/n: sama seperti Atem) berusaha sejauh mungkin menghindar dari Anzu yang kini 2 bangku di sampingnya.
Mr.Patrickpun memasuki ruangan dengan Yugi disampingnya memasang senyum yang sangat manis membuat para siswa di kelas menatap gadis yang memikat hati itu dengan pandangan terkesima berbeda dengan Yami yang menatap Yugi tidak percaya bahwa Petugas Kedisiplinannya yang sering ia ejek Si Pendek itu ternyata terlihat sangat manis di hadapan semua siswa di kelas.
Mr.Patrick memperbolehkan Yugi memperkenalkan diri dan dengan senyum dan suara yang lemah lembut semua siswa yang mendengarnya langsung meleleh tapi hal sebaliknya justru dirasakan Anzu yang merasa kesal dengan kehadiran Yugi.
Karena hanya bangku disamping Yami yang tersisa, Yugipun duduk di samping Yami tanpa mendapat satupun kata penolakan dari Yami karena ia langsung mengangguk begitu Yugi bertanya apa dia boleh duduk di sebelahnya.
“Gadis itu benar-benar kurang ajar!! Berani-beraninya dia!!” gerutu Anzu kesal
Sementara Mr.Patrick menjelaskan permasalahan Kalkulus, Yami menatap malas buku pelajarannya sementara Yugi sibuk mencatat apa yang ditulis Mr.Patrick di papan tulis walaupun dia sama sekali tidak mengerti.
“Hei, Pendek..” panggil Yami mengejek Yugi
Yugi menoleh ke arah Yami kemudian tersenyum, reaksi yang sama sekali tidak diharapkan Yami sebelumnya “Ada apa, Yami?” tanyanya
“Katakan, Apa Ayah yang menyuruhmu satu kelas denganku? Apa ini idenya?” tanya Yami
Yugi mengangguk pelan “Paman Aknamkanon bilang aku harus menemanimu di sekolah untuk mengawasi cara pembelajaranmu..” jawab Yugi polos
Yami hanya mendesah “Bagus, satu lagi hari tersial dalam hidupku..”
Yugi hanya menaikan alis mendengar ucapan Yami tapi kemudian berpikir untuk tidak mempedulikannya “Oh, ya Yami, sepulang sekolah nanti kau akan ikut berbelanja bersamaku dan Laksmi..” ucap Yugi
Yami menatap Yugi tidak percaya “Aku sudah menduga kau ingin membuat kami terlihat seperti pembantu..” dengusnya
“Laksmi bilang ini bagian dari program mendisiplinkan kalian berdua..” jawab Yugi
“...Jadi dia propokator semua tugas-tugas ini..” dengus Yami
IT’S BREAK TIME!!!
Laksmi berjalan menelusuri koridor sekolah dan mendapati sebuah suara memanggil namanya, ia pun menoleh dan mendapati 2 orang gadis menghampirinya kelihatannya mereka baik, yang satunya memiliki rambut pirang sebahu dengan iris mata Light Brown yang manis dan di sampingnya berdiri seorang gadis berkulit tan dengan rambut pirang sebahu memiliki iris mata Violet yang sangat cerah.
“Ada yang bisa kubantu?” tanya Laksmi heran
Kedua gadis itu tersenyum melihat Laksmi kemudian berkata
“Kenalkan namaku, Malik Ishtar..” ucap gadis berkulit tan yang ternyata bernama Malik dan mendapat anggukan dari Laksmi tanda mengerti
“Namaku Joey Wheeler..” ucap gadis bekulit putih-cream yang ternyata bernama Joey
“Senang bertemu dengan kalian berdua, Malik, Joey.. Namaku Laksmi..” jawab Laksmi tersenyum kecil
“Laksmi, kami mendapat tugas dari kepala sekolah untuk memberikan Tour keliling di sekitar sekolah ini padamu..” ucap Malik
“...Dan kami akan sangat senang kalau setelah Tour ini berakhir kita bisa menjadi teman..” sahut Joey girang
Sepertinya mereka gadis yang baik dan ramah..’ pikir Laksmi kemudian mengangguk “Tentu saja kita kan sudah berteman.. tapi aku juga harus mengajak Yugi sepupuku untuk mengikuti Tour bersama-sama, apa kalian tidak keberatan?”
Joey dan Malik menggeleng “Tentu saja tidak! Semakin banyak orang akan semakin menyenangkan.. lagipula Ryou pasti sudah bersama sepupumu Yugi saat ini..”
Laksmi mengangkat alis “Ryou?”
Malik mengangguk “Dia salah satu teman kami, tenang saja dia baik hati sama seperti kami tapi agak sedikit pemalu..”
Setelah itu merekapun pergi menuju ruang kelas Yugi, Malik dan Joey juga sering bercanda selama perjalanan dan Laksmi tertawa pelan melihat aksi jenaka mereka dan akhirnya merekapun bertemu dengan Yugi dan Ryou, gadis yang memiliki rambut perak sepunggung dengan mata hazzle yang sangat lembut di tengah perjalanan.
“Sepertinya kita sudah menemukan group kita, Yugi..” ucap Ryou tersenyum melihat Laksmi
“Yugi, kenalkan mereka Joey dan Malik.. kami bertemu saat di kelas tadi..” ucap Laksmi menunjuk Joey dan Malik yang merangkul Yugi
“S-salam Kenal Joey, Malik.. Namaku Yugi..” ucap Yugi
“Senang bertemu kalian... Nah, bagaimana? Ayo kita mulai tour kita..” ucap Joey
“Let’s Go!” sorak kelimanya kemudian tertawa

With Atem dan Yami
Kini mereka sedang berada di meja Kantin khusus untuk ana-anak populer seperti mereka dan tentu saja Seto,Marik dan Bakura juga ada bersama mereka.
Kelimanya sibuk dengan urusan masing-masing, Marik dan Bakura sibuk bermain kartu dengan taruhan sebuah kue puding ekslusif limited edition yang disediakan di kantin sebagai barang perebutan, Seto sedang sibuk mengetik sesuatu di laptopnya, Yami sibuk memainkan ponselnya dan Atem sedang bersenang-senang dengan PSP miliknya.
“Jadi.. kurasa kelas kalian cukup menyenangkan hari ini..” ucap Seto sambil tetap fokus pada layar laptopnya
“..Justru kebalikan dari semuanya” jawab Atem singkat
Yami mengangguk menyetujui dan kembali berfokus ke ponselnya, Kini Bakura berteriak senang karena akhirnya ia memenangkan pertaruhan sedangkan Marik memukul meja kesal karena kalah dalam taruhan.
“Lihat itu!! Soal permainan seperti ini akulah ahlinya.. hahahaha..” ucap Bakura bangga sambil memakan pudingnya
“Cih, sial.. kenapa harus Royal Flush disaat seperti ini!!” gerutu Marik
“..Dasar dua idiot..” ucap Seto
Pada saat yang bersamaan, Laksmi dan Yugi berjalan memasuki kantin kali ini dengan Malik,Ryou dan Joey bersama mereka. Kelima gadis itu tertawa dan bercakap-cakap sepanjang merea berjalan mengacuhkan kelima Tuan Populer yang melihat mereka sebelum akhirnya memutuskan untuk duduk di salah satu meja.
“Hee.. siapa sangka ternyata petugas kedisiplinan kalian cepat akrab dengan murid-murid disini..” ucap Bakura melihat kelima gadis itu
“Wah.. kalau dilihat seperti ini mereka kelihatan manis ya..” rayu Marik
“Biarkan saja, Mereka..” dengus Yami mengacuhkan

With Yugi and Laksmi
Kini mereka sedang berbincang-bincang di meja kantin, seringkali mereka tertawa mendengar lelucon Joey ataupun Malik.
“Bagaimana tour tadi Laksmi?” tanya Joey bersemangat
Laksmi tersenyum “Sangat menyenangkan, kami berdua sangat menikmatinya” ucap Laksmi
“Terima kasih ya, sudah mau mengajak kami berjalan melihat-lihat..” tambah Yugi
Malik mengacungkan jempolnya “Tentu saja,..” ucapnya “Oh,ya bagaimana sepulang sekolah nanti kita ke rumahku untuk bermain game, bagaimana??” tanya Malik
Laksmi dan Yugi saling berpandangan kemudian “Maaf, Malik kami tidak bisa..” jawab Yugi dengan rasa bersalah
Malik mengembungkan mulutnya “Apa kalian harus melatih kedua anak populer itu?”
Yupe, tentu saja Malik,Joey,Ryou tahu alasan Laksmi dan Yugi bersekolah disini karena Kepala Sekolah sudah memberi tahu mereka. Tapi tenang saja, mereka tidak akan membocorkan rahasia ini kepada siapa-siapa karena mereka adalah siswi kepercayaan kepala sekolah.
“..Begitulah..” jawab Laksmi mengangkat bahu
“Apa kalian tidak frustasi menghadapi mereka berdua? Kalau aku jadi kalian aku akan mengikat mereka di gudang seharian..” komentar Joey
Mereka tertawa pelan untuk sesaat sebelum Laksmi berdeham “Menyebalkan memang, tapi kami berusaha menahan semua emosi kami.. lagipula Yugi bilang aku harus sabar menghadapi Atem super egois itu..”
“hahaha.. Yasudah, kita bisa melakukannya kapan-kapan..” ucap Ryou sambil tersenyum geli
“Semoga sukses ya..” ucap Malik mengedipkan mata
 Mereka asyik bercakap-cakap lagi tanpa mempedulikan dua mata yang menatap tajam mereka dari kejauhan, Mata biru yang menyimpan amarah yang sangat dalam.
Untuk beberapa lama, mereka masih asyik mengobrol dan tertawa sampai akhirnya Malik,Joey dan Ryou pergi ke ruang guru karena mereka harus membantu Joey menyelesaikan Tugas Kalkulus-nya.
“Hei! Kalian murid baru..” ucap Tea dengan  amarah menyelimuti dan kini ia sudah berdiri di depan meja dimana Yugi dan Laksmi berada.
Terlihat Yugi sangat ketakutan sehingga ia memilih duduk sedikit berdekatan dengan sepupunya itu.
“Kami punya nama.. jadi jangan seenaknya memanggil kami dengan sebutan itu” balas Laksmi
Anzu mendengus “Kau berani sekali bicara seperti itu pada kami!!” geramnya
“Memangnya kalian siapa?.. orang yang membuat sekolah ini?” ucap Laksmi tenang
Yugi menggenggam tangan Laksmi “..Sebaiknya kita pergi dari sini Laksmi.” Bisiknya pelan
BRAK!! Tea memukul meja dengan keras mengakibatkan semua mata yang ada di kantin memandangi mereka, sebagian ada yang berbisik-bisik betapa kasihan murid baru itu dan beberapa orang lainnya hanya bisa diam takut untuk membantu.
“Kalian ini murid baru jadi jangan coba-coba melawan kami!!” sahut Tea “Kuperingatkan pada kalian berdua untuk segera menjauh dari Yami dan Atem!!”
“Apa kalian pacar mereka?..” ucap Laksmi masih dengan tampang stoic-nya padahal di dalam hati ia berkata ‘Ha! Pantas saja si Kecap itu egois dan keras kepala, mungkin sifatnya itu di turunkan dari pacarnya yang sama saja menyebalkan ini! Tidak heran...’ pikir Laksmi sambil mengamati Tea dan Anzu
“POKOKNYA KALIAN HARUS MENJAUHI MEREKA!!” seru Anzu
Laksmi beranjak berdiri dari bangkunya diikuti dengan Yugi yang masih berlindung di belakang Laksmi sedikit ketakutan.
“Kalau kalian memang pacar mereka kenapa kalian tidak duduk bersama sejak awal?..” ucap Laksmi
“KAU... Kau akan menyesal melawan perintah kami!!” seru mereka sambil melangkah pergi dengan kesal
Yugi menghela napas lega karena kini kedua gadis itu telah pergi
“Sebenarnya mereka itu siapa Laksmi?” tanya Yugi
Laksmi hanya mengangkat bahu “Tidak tahu, yang lebih jelas mulai sekarang kita harus berhati-hati di sekitar mereka..”
Yugi mengangguk “Tapi... Apa yang mereka ucapkan tadi benar..” ucapnya
Laksmi hanya tertawa pelan “Yugi.. Kau ini terlalu polos..” ucap Laksmi sambil menepuk bahu Yugi “..Kau takut Yami-mu itu direbut kan?” bisiknya menggoda
Yugi blushing “La-... Tidak!.. H-Hanya memastikan saja..” Yugi mempertahankan dirinya
“Hmm.. Yaah beginilah Orang yang tergila-gila dengan cinta..” goda Laksmi lagi
Yugi menggelengkan kepala “Bagaimana kalau sekarang kita ke kelas?” ajak Yugi
Laksmi mengangguk kemudian mengikuti Yugi menuju kelas terakhir
Back to Home sweet Home
Sepulang sekolah, Laksmi dan Yugi beranjak pulang tidak berjalan kaki karena mereka menaiki Limo bersama Atem dan Yami untuk mengawasi mereka agar langsung pulang tanpa berhenti ke suatu tempat seusai sekolah.
“Haah~ Akhirnya kembali pulang..” ucap Yami sambil melempar tasnya ke sofa kemudian beranjak menaiki tangga
“Aku setuju denganmu..” sahut Atem yang melempar tas-nya ke sembarang tempat mengikuti Yami saudaranya naik ke atas tangga
“Setidaknya kalian tidak harus melempar tas kalian sepeti itu!..” tegur Yugi sambil menaruh tas Yami di meja begitu juga dengan milik Atem
“Yah,Yah.. terserah apa katamu pendek..” ejek Yami meremehkan
Laksmi hanya mendengus “Baiklah, setelah ini kalian harus mandi kemudian melakukan tugas berbelanja kalian..”
Atem menyilangkan tangan di dadanya “ Bukankah itu tugas kalian.. kenapa menyuruh kami berbelanja..” bantah Atem
“Memang apa salahnya dengan berbelanja?” tanya Yugi polos
Yami hanya menggelengkan kepalanya “Kau tahu, Pendek.. Selain polos ternyata kau juga TELMI..”
“Hei, Apa maksudmu Yami!!” ucap Yugi tidak terima sementara Yami menyeringai licik
“Apa kalian malu dilihat orang banyak kalau Atem Sennen dan Yami Sennen putra pewaris perusahaan Sennen CORP berbelanja karena petugas kedisiplinan mereka menyuruh demikian?” ucap Laksmi menguji
“Hei, kami sama sekali tidak-“ ucapan Atem terputus
Laksmi tersenyum licik “Baiklah karena kau sudah setuju maka tidak akan ada yang perlu di khawatirkan, daftar belanjaan ada di samping lemari es... Semoga perjalanan kalian menyenangkan..” jelas Laksmi kemudian menarik lengan Yugi menuju kamar mereka meninggalkan Atem dan Yami yang berdiri mematung di atas tangga
Atem melirik Yami dengan tatapan penuh tanda tanya “...Sejak kapan aku bilang setuju untuk berbelanja?..”
Yami hanya menggeleng dan mendesah kemudian menepuk bahu saudaranya itu “Percayalah, petugas kedisiplinanmu itu memang pandai memanfaatkan situasi..”
“... Dan sekarang kita terjebak di dalam situasi ini..” sahut Atem tidak bersemangat kemudian melangkah menuju kamarnya begitu juga dengan Yami

Laksmi: ngamuk “HOII!! Apa-apaan tuh tadi scene di kantin!!”
Ryou: datang dengan membawa catatan “A-ano kata Litte dia ada urusan jadi untuk sementara q yang bakal menjelaskan apa yang tadi di bilang Litte-chan..”
All: ngangguk- angguk
Ryou: berdeham “Untuk scene di kantin, itu Cuma pemanasan doank karena nanti di 2 next chappie bakal ada yang lebih parahnya jadi diharapkan untuk bersiap-siap dan.. Umm ini di baca apa yah?..” Ryou keliatan bingung ngeliat isi kertas
Yugi: ikut nimbrung di samping Ryou “Mana-Mana?”
Laksmi: menaikan alis heran
Ryou dan Yugi: menyerah “Err.. Litte-chan tulisannya kok acak kadul gini yah?”
Laksmi: ngambil kertasnya “Huh? Mana coba ku lihat *Baca tulisan*.. I-ini sih bukan tulisan!! Grr..”
Ryou: bingung “Lalu apa itu Laksmi-chan?”
Laksmi: mengepalkan tangan “Ini sih tulisan corat-coretan yang sengaja dibikin!! Awas aja LITTE!!!”
Ryou dan Yugi: mendadak merinding “..Uh, aku kasihan dengan nasib Litte-san..”

Litte:  bawa pom-pom “Halo Minna~ Jumpa lagi bersama Litte.. hehehe, Chapter 4 update!!”
Yugi: bingung liat judul “Ano Litte, bisa jelaskan apa yang terjadi di chapter ini?”
Litte: meluk Yugi “Disini Litte akan membuat bagaimana Atem dan Yami menjalani tugas kedua mereka dan pada akhirnya mereka-“
Laksmi: tiba-tiba nongol “jangan DILANJUTIN!!”
Litte: cengo “Lha? Suka-suka Litte donk, ehemm.. samapi dimana tadi ya? *mikir*”
Yami: muncul disamping Yugi “... Sampe akhirnya mereka Litte-san”
Litte: Kedipin mata ke Yami “Oh iya, sampe mereka sadar kalau sebenarnya mereka jatuh cin-“
Laksmi: ngebekep Litte “JANGAN DILANJUTIN!!..”
Litte: kehabisan oksigen jadi untuk sementara pingsan deh..
Atem: muncul “Lho? Litte-san kenapa? *heran*”
Yami & Yugi: nunjuk ke Laksmi tampang innocent
Laksmi: berkacak pinggang “Nah, karena baka Author lagi tidur kita lanjutkan saja- *Lirik ke Author*- Fic ini..”
Yami and Yugi: Litte doesnt own the Yugioh Character and The song..
Laksmi: But she own me and the plot bunnies *kedip*
Atem: geleng kepala “Kayanya ketinggalan berita nih w..”

Chapter 4: Got a CRUSH!!

Selesai membersihkan diri, Atem berjalan menuruni tangga masih dengan handuk melingkar di lehernya. Ia melangkah menuju dapur, terlihat disana Laksmi sedang menulis sesuatu di meja makan.
“Sedang apa kau disini?” tanya Atem tanpa menoleh sambil membuka lemari es mengeluarkan botol air minum mineral dingin
Laksmi terus menulis kemudian menggumam “Memang kau pikir aku sedang apa, Kecap?” balasnya dingin
Ha! Sikapnya berubah kembali menjadi si tante cerewat yang menyebalkan..’ dengus Atem di dalam hati
“Berhenti memanggilku dengan sebutan anehmu itu, Tante-Tante!!” ucap Atem tidak terima duduk di depan Laksmi sambil menatapnya tajam
Laksmi hanya berpangku tangan saja “Jadi.. kau sudah siap untuk berbelanja?” ucap Laksmi memulai
“Dengar ya, Pertama aku sama sekali tidak pernah setuju untuk berbelanja, Kedua, Lebih baik kau dan si pendek itu saja yang berbelanja dan Ketiga, Sepintar apapun trik-mu aku tidak akan SETUJU berbelanja!” ucap Atem panjang lebar
Laksmi hanya mendengus dan kemudian Yugi datang menghampiri membawa perlengkapan bersih-bersih, seperti ember, kain pel, kain lap, sapu, cairan pembersih lantai dan jendela. Atem tercengang melihatnya..
Jangan katakan...’ gumamnya dalam hati
“Err... Laksmi, sebenarnya perlengkapan ini untuk apa?” tanya Yugi kebingungan
Laksmi tersenyum kemudian berdiri menghampiri Yugi, sepertinya ia terlihat puas akan sesuatu..
“Rencana cadangan...” jawabnya singkat kemudian melirik Atem “Jadi, Kau tinggal pilih antara pergi berbelanja atau membersihkan rumah yang besar ini, Bagaimana menurutmu Atem?”
Glek!? Atem menelan ludah mendengar perkataan Laksmi melirik peralatan bersih-bersih yang dibawa Yugi dengan tatapan horror (?)
Sepertinya apa yang dikatakan Yami memang benar apa adanya, Ini hari yang sangat buruk!! Gah.. apa tidak ada pilihan yang menyenangkan?’ gerutu Atem kemudian menghela napas
“...Aku... pilih berbelanja saja...” ucapnya tidak rela tapi mau bagaimana lagi, mana mungkin ia mau membersihkan rumah yang hanya merepotkan dirinya terpaksa ia harus memilih berbelanja.
Laksmi tersenyum senang sambil menepuk kedua tangannya “Baiklah, karena sudah diputuskan maka Yami yang akan membersihkan rumah diawasi oleh Yugi..” ucap Laksmi
“E-eh, Laksmi tapi dimana Yami?” tanya Yugi
“Dia masih tertidur di kamarnya kalau kau mau tahu itu..” gumam Atem
Yugi mengangguk mengerti “Terima kasih Atem..” ucap Yugi kemudian berjalan menaiki tangga menuju kamar Yami
Sementara di dapur, Laksmi sedang mengecek daftar belanja kemudian mengambil dompetnya melirik Atem “Ayo pergi,Atem.. Urusan disini kita serahkan pada Yami dan Yugi..”
“Hei! Jangan memerintahku!..” dengus Atem berjalan disamping Laksmi
~Garasi~
Atem melangkah menuju garasi mobilnya dan perlahan memasuki mobil Sport hitam miliknya, Laksmi memasuki dan duduk di samping kursi pengemudi dengan tenang.
“Baiklah, kemana kita berbelanja?” tanya Atem
“Pasar...” jawab Laksmi singkat
Hening... beberapa saat karena Atem sedang mencerna apa yang dikatakan Laksmi padanya, kemudian membuka mulut
“Maksudmu Pasar yang ada di mall, atau Pasar Modern yang baru saja di buat-“ ucapan Atem terputus
Laksmi menyilangkan tangan di dada kesal “Kau itu tidak mengerti kata pasar ya, Kecap..” ucap Laksmi setengah mengejek
Atem hanya diam sambil melirik Laksmi menaikan alis heran sementara Laksmi tercengir  “Tentu saja, Pasar Tradisional..” tambah Laksmi
1..
2..
3..
“HAH!!??” Sontak Atem mendengar jawaban Laksmi “Bisa kita pergi ke Pasar di mall saja..” tawar Atem tidak terima
“Untuk apa jauh-jauh kesana? Lagipula hanya akan membuang-buang uang saja.. di pasar kan barang-barang dijual murah, bisa bernegosiasi lagi..” jelas Laksmi
“Aku tidak mau kesana!!” bantah Atem
“Memang apa salahnya ke pasar? Apa kau takut mobilmu akan tergores? Jangan khawatir, mereka memiliki tempat parkir yang aman..” sanggah Laksmi “Ayo cepat berangkat atau kau mau tidak makan apa-apa nanti malam..” ancam Laksmi mengacungkan tangannya.
Akhirnya, Atem menyerah dan mengemudikan mobilnya menuju PASAR!! Tempat rendahan, dan tidak berkelas tinggi!! (a/n: Woii, enak aja ngomong..)
~Home Sweet Home~
“APA!!??” sontak Yami tidak percaya, kini di tangan kirinya ia memegangi sebuah sapu dan di sebelah kanannya ia memegangi sebuah ember
“... Kita akan membersihkan rumah ini sementara Atem dan Laksmi berbelanja..” terang Yugi
Yami mendengus, sudah terbangun dari tidurnya yang tenang sekarang dia harus berhadapan dengan tugas aneh yang diberikan padanya.
“Tapi kenapa Atem yang berbelanja sedangkan aku harus bersih-bersih!!” protes Yami
Yugi hanya menggeleng kepala “Karena saat itu kau masih tidur dan Laksmi yang menyuruh Atem memilih salah satu dari tugas ini..”
Lihat saja nanti pembalasanku!! Enak saja dia bersenang-senang di pasar sementara aku menderita disini..’  runtuk Yami dalam hati
Yugi saat ini sedang menyapu lantai “Yami, setelah aku selesai menyapu kau yang mengepel lantai ini ya, sebelum itu isi ember dengan air kemudian campurkan pembersih lantai di dalamnya...” terang Yugi
Sambil menenteng ember, Yami melangkah ke kamar mandi mengisi ember dengan air dengan sangat malas sambil terus menggumamkan sesuatu yang tidak dapat di dengar oleh Yugi, di lain pihak Yugi hanya tersenyum geli melihat tingkah laku Yami yang terbilang sangat lucu tapi manis baginya (a/n: maksudnya?)
~Pasar~
Beralih ke lain pihak, kita tinggalkan kesibukan Yami dan Yugi di dalam rumah ke Pasar tempat dimana Atem melakukan tugas berbelanjanya ditemani oleh petugas kedisiplinannya.
Setelah memarkirkan mobilnya tapi sebenarnya dia enggan meninggalkan mobilnya di tempat parkir yang menurutnya tidak layak untuk mobil kesayangannya tersebut, Atem berjalan dengan raut muka yang tidak bisa dideskripsikan antara cemas akan nasib mobil sportnya itu dan kesal karena tugas aneh yang diberikan untuknya (?)
“Baiklah, pertama-tama kita ke toko daging..” ucap Laksmi memulai kemudian melangkah masuk kedalam pasar dimana terdapat banyak sekali pedagang-pedagang yang menjajakan barang dagangannya beralaskan dengan kain terpal atau bahkan ada yang mendirikan kios kecil di pinggir jalan berusaha mencari tempat strategis untuk menarik para pembeli juga membangun sebuah Ruko sederhana. Semuanya tampak sederhana?
“... Bisakah kita cepat menyudahi semua ini karena aku sudah tidak tahan berada di tempat ini..” gerutu Atem kesal
Laksmi hanya melirik Atem sekilas “Kalau kau mau semuanya cepat selesai lebih baik berhenti menggerutu dan bantu aku memilih atau kau harus tahan berdiri selama 1 jam penuh di toko nanti..” jelas Laksmi sambil menyerahkan daftar belanja ke Atem kemudian menarik pemuda itu menuju tempat (bagian) pasar yang biasanya dipenuhi penjual daging.
Toko Daging
Atem memandangi daging yang ada di hadapannya dengan tatapan jijik (?) kenapa tidak, daging-daging yang baru dipotong ini hanya diletakan sata diatas nampan kayu membuat bau aneh tercium oleh penciumannya. Kenapa mereka tidak membungkusnya seperti yang sering dilakukan di Pasar Modern atau di Hypermart yang pernah ia kunjungi, dan hal yang membuatnya kesal kecuali pemandangan daging ini adalah..
“Bisa diturunkan sedikit lagi?..” pinta Laksmi sambil menunjuk daging fillet Ayam yang kelihatannya sangat segar pada penjual
“Maaf, tapi harganya sudah pas segitu Nona.. Kami sudah menjual murah disini kalau anda tahu...” ucap Penjual itu sambil mengangguk-angguk
“Tapi harga fillet itu terlalu mahal untukku,  bisa turunkan jadi 85 yen?” tawar Laksmi lagi
Atem hanya berdecak, sambil memandangi jam tangannya.. sudah 25 menit ia disini menunggu Laksmi yang saat ini sedang berdebat harga dengan penjual daging ini,
To HELL!! Apa repotnya dengan membayar langsung!! ‘Harganya terlalu mahal’ lah.. ‘Bisa turunkan sedikit’ lah atau ‘Di toko lain harganya tidak segini’.. Oh, Ra!! Lebih baik kau bunuh saja aku sekarang..’ runtuk Atem
“..Pasti Yami sedang bersenang-senang di rumah karena tugas yang ia lakukan memang gampang..” gumam Atem
~Home sweet Home~
Err... Sayang sekali Atem tapi dugaanmu salah, kita kembali ke rumah tercinta dan coba kita tengok apa yang sedang dilakukan Yami dengan tugasnya.
PRANG!!
“Y-Yami A-apa yang-“ Yugi terbata-bata melihat kejadian di depannya
Inilah Yami Sennen sedang membungkuk dengan kain pel di tangannya berusaha mengepel lantai tapi malah tidak sengaja memecahkan vas mahal di atas meja.
“Hei, Pendek bisa bantu aku disini daripada kau diam berdiri disana..” dengus Yami
Yugi menghampiri kemudian berjongkok dan memunguti serpihan vas bunga yang pecah “Err.. bisa jelaskan apa yang terjadi sampai-sampai kau memecahkan vas mahal ini Yami?”
Yami hanya menaikan alis “Vas mahal?.. Pendek, Vas ini cuma bernilai 5000 yen dan kau sebut itu Vas mahal?..”
Yugi hanya menaikan alis, 5000 yen, tidak mahal? Well mungkin karena Yami adalah orang kaya makanya ia bisa berkata demikian tapi menurut yang lain? 5000 yen bisa dibilang uang yang sangat banyak..
“Hei pendek, apa kita perlu mengepel tempat ini..” dengus Yami melihat sekeliling ruangan yang sangat luas “..Ini akan membuang-buang waktu lagipula aku tidak mau mengepel lantai!”
Yugi menggeleng “Lebih baik kau cepat bekerja atau kau akan mendapat hukuman dari Laksmi..” ancam Yugi
“Cih..  percuma saja kau menaku-nakutiku.. lagipula apa yang bisa di lakukan Tante-tante cerewet itu padaku..” sahut Yami sambil tersenyum meremehkan
“Baiklah, bagaimana kalau aku membantumu menegepel juga? Dua orang lebih baik dari satu kan?..” tawar Yugi merasa ancamannya sama sekali tidak mempan
Yami menyeringi licik “Baiklah, aku bersihkan tempat ini sementara kau bersihkan ruangan-ruangan yang lainnya..”
“Hei! Itu tidak adil Yami!” protes Yugi
Sebenarnya disini mana yang petugas sama yang ditugasi sih? Kok jadi kebolak ya?? Sepertinya nasib Yami beruntung memiliki petugas kedisiplinan yang modelnya seperti Yugi, polos dan mudah untuk dibodohi (a/n: Weeleeh..)
-Pasar-
Kembali kita berlanjut kedalam pasar, setelah lama menunggu akhirnya Laksmi berhasil membeli danging yang ia minati dengan harga yang bisa terbilang sangat murah karena pedagang itu sudah kehabisan kata melawan Laksmi dan akhirnya menyerah memberikan daging itu dengan harga yang disepakati Laksmi.
Kini, Atem membawa kantung belanjaan berisi daging, sayur mayur, bumbu-bumbu dapur, kue-kue cemilan dan beberapa  buah-buahan segar. Pernah mengira bahwa seorang Atem Sennen membawa banyak sekali barang belanjaan layaknya seorang ibu-ibu yang Shopaholic karena kedua tangannya kini dipenuhi oleh barang bawaan yang sangat berat.
“Bisa kita pulang sekarang..” ucap Atem sambil mendegus kelelahan menenteng barang belanjaan itu sementara Laksmi hanya membawa 1 kantung plastik yang terlihat ringan
“Hmm?.. Kenapa Tn.Atem sudah kelelahan rupanya?” ejek Laksmi
Atem hanya memasang muka sebal “Kalau kau tahu kenapa kau bertanya lagi, seharusnya AKU yang membawa kantung plastik ringan itu sementara KAU yang membawa plastik-plastik belanjaan berat ini!.. sekarang aku sudah terlihat seperti seorang Pembantu..”
“Well, seharusnya kau bersyukur pacarmu itu tidak melihatmu disaat memalukan seperti ini..” komentar Laksmi
Mendengar kata ‘pacar’ yang keluar dari mulut Laksmi, Atem menatap gadis itu sambil menaikan alis heran tidak mengerti apa maksudnya.
“Apa maksudmu dengan ‘P-A-C-A-R’ aku sama sekali tidak mengerti?”
Laksmi hanya menaikan alis “Masih pura-pura menyangkal saja.. Gadis yang berambut coklat dan hampir 11:12 denganmu dan.. sepertinya dia punya seorang kembaran yang sangat mirip dengan Yami.. Ternyata sifatmu itu menurun dari Pacarmu ya, tidak heran kalau kalian begitu serasi..” jelas Laksmi sambil mengangguk-angguk
Atem masih terpaku berusaha mencerna apa yang dikatakan Laksmi, Berambut coklat, memiliki kembaran, telihat serasi dengannya.. dan.. TRING! Mendapat semua jawaban itu membuat Atem terbelalak..
“Siapa bilang dia PACAR-ku!! Seumur hidup aku tidak mengakuinya!! Dan satu hal lagi JANGAN PERNAH sekalipun mengatakan aku terlihat serasi dengan TEA!!”
Laksmi tertawa geli mendengar ucapan tersebut, “Hahahah.. tapi kalian terlihat cocok.. nee.. Atem kau sebenarnya menyukai siapa tadi namanya?... emm.. Tea.. yupe, Tea!”
“Grr.. Tutup mulutmu itu Tante cerewet!!” geram Atem
Laksmi menutup mulutnya dengan tangannya berusaha mengendalikan tawanya kemudian mengambil napas “Oh,Well terserah apa katamu saja..tapi sepertinya mereka, maksudku- Tea dan saudaranya itu sangat tergila-gila pada kalian berdua, sampai-sampai berani mengancamku dan Yugi..” terang Laksmi
Atem hanya menggeleng kepala “Mereka memang terlalu terobsesi..” gerutu Atem
Laksmi mengecek jam tangannya, pukul 03.25 P.M dia masih punya 35 menit lagi untuk pulang dan sebuah ide terlintas dibenaknya.
“Hei,Kecap...”
“Jangan panggil aku dengan sebutan itu!..”
Laksmi menunjuk sebuah Bakery Cafe di depan mereka sambil tersenyum “Karena kita masih punya banyak waktu, sebelum pulang bagaimana kalau kita mampir dulu kesana?” usulnya yang tiba-tiba berubah mood menjadi orang yang ramah (?)
Melihat senyuman gadis itu membuat Atem terpaku sejenak, sebelum kemudian melirik Laksmi “Baiklah, terserah apa katamu..” sahut Atem sok dingin padah di dalam hatinya dia mau melihat senyum itu lagi, entah kenapa ia merasa tertarik melihat senyum itu..
Laksmi tercengir “Baguslah, kalau begitu kau yang traktir!”
“Hn..” gumam Atem singkat berjalan disamping Laksmi menuju tempat yang dituju
(a/n: Background song di sponsori oleh IU ft Seulong-Nagging.. hohoho)
-Home Sweet Home-
Kita tinggalkan kedua sejoli itu dipasar dan beralih ke Rumah tercinta, Dan ternyata Yugi dan Yami sudah menyelesaikan pekerjaan mereka dan kini rumah tampak bersih dengan lantai yang bersinar (a/n: bersinar? Emang u kira apaan Author??) bersih dan perabotan-perabotan yang mengkilau karena sudah dipoles ditambah lagi jendela yang terlihat sangat bersih dari debu-debu yang mengganggu.
“Ternyata aku benar-benar berbakat dengan hal seperti ini..” ucap Yami bangga sambil melihat hasil kerjanya yang sebenarnya dilakukan berdua dengan Yugi well, sebenarnya hampir seluruhnya Yugi yang melakukan karena kalau Yami akan mengakibatkan benda antik berjatuhan lagi.
“Sepertinya kau terlihat bangga sekali, Yami..” gumam Yugi
Yami hanya tersenyum lebar kepada Yugi yang kini membuat Yugi terpaku dengan sedikit blushing “Sekali lagi ini membuktikan bahwa aku memang benar-benar SEMPURNA, tidak ada pekerjaan yang tidak bisa kulakukan.. hahaha..” ucapnya bangga
Yugi hanya menggeleng kemudian melirik jam di dinding yang menunjukkan pukul 03.40 dan tinggal 20 menit lagi sebelum Laksmi dan Atem pulang dari berbelanja, Yugi melirik kearah Yami kemudian tersenyum “Bagaimana kalau kita makan kue cemilan karena sepertinya masih banyak waktu tersisa..” ucap Yugi
Untuk sesaat Yami terpaku, belum pernah ia melihat Yugi tersenyum... semanis itu sebelum kemudian mengangguk dan mengikuti Yugi kedalam dapur.
Sepertinya ini bukan hari yang buruk...’ pikirnya dalam hati sambil melihat Yugi yang menyiapkan minuman dingin dan memotong Blueberry cheese cake itu menjadi beberapa potongan sebelum kemudian menghidangkannya pada Yami. Mereka berdua memakan kue tersebut dengan tenang sambil menikmati waktu bebas yang mereka miliki dan tidak hentinya Yami memperhatikan Yugi dan tanpa ia sadari ia tersenyum hangat melihat gadis dihadapannya itu.
Meruto toketeshimaisou suki da nante zettai ni..
Ienai...
Dakedo meruto me mo awaserarenai..
Koi ni koi shinai wa watashi..
Datte kimi no koto ga.. Suki na no

Meruto iki ga tsumarisou..
Kimi ni fureteru migite ga furueru..
Takanaru mune hanbunko no kasa..
Te wo nobaseba todoku kyori dou shinyou
Omoi yo todoke kimi ni
Onegai jikan wo tomete nakisou nano
Demo ureshikute.. shinde shimau wa!
( Melt- Miku Hatsune)
ALL BACK IN ONE SCENE!!
Kali ini Laksmi dan Atem sudah pulang dan membawa beraneka macam barang belanjaan dan kue yang mereka beli di Bakery Cafe tadi.
“Kami pulang..” ucap Laksmi dan Yugipun berjalann menghampiri sepupunya itu mengambil belanjaan yang dibawa Atem dan membawanya di dapur
“Bagaimana acara berbelanja-mu,Kak..” ucap Yami melihat Atem yang langsung berjalan kemudian merebahkan diri di sofa dengan sangat tidak elitnya sambil mendesah
“Aku tidak mau membahasnya...” jawab Atem singkat
Yami menaikan alis sambil menempati tempat duduk disamping saudara kembarnya itu “Memang apa buruknya berbelanja dibandingkan dengan membersihkan rumah yang besar ini..” dengus Yami
Atem menatap Yami kemudian menepuk pundaknya “Percayalah Yami, kau akan menyesal berbelanja...” sahut Atem
“Baguslah ternyata bukan aku saja yang menderita..” gumam Yami kemudian menyandarkan diri di sofa
Kemudian Yugi datang menghampiri duo Sennen itu dengan menggunakan celemek berwarna biru muda “Jadi... Kalian berdua mau makan apa?” tanya Yugi sambil tersenyum
“... Terserah...” jawab Atem
Yami tidak menghiraukan ucapan saudaranya kemudian tersenyum kepada Yugi “Kau bisa membuat Sweet and sour chicken dan Flan untuk makanan penutupnya..” jawab Yami
“Emm.. Sepertinya sih bisa...” jawab Yugi kemudian kembali lagi ke dapur sementara Yami melihat kepergian petugas kedisiplinannya itu dan tatapan penuh tanda tanya yang dilontarkan saudaranya itu.
“Apa aku ketinggalan sesuatu?” ucapnya memandang Yami dan Yugi yang sedang ada di dapur
Yami hanya menyeringai “Bukan hanya aku saja yang memiliki pemikiran seperti itu..” balasnya
Atem hanya bisa memiringkan kepala, mendengar perkataan Yami kemudian menghela napas “Apa kau pikir...” gumam Atem sambil menatap saudaranya itu
“Yupe, you got a crush Brother..” jawab Yami sambil tercengir
“And you too..”

Litte: bersorak “And CUT!!!”
Laksmi: guncangin tubuh Author “Apa maksudnya tuh di atas!! Pake ada acara nawar harga daging segala lagi!! U kira w ibu-ibu pasar apa!!”
Litte: cengir “Heeheh.. tapi keliatannya cocok sama Laksmi-chan, soalnya Laksmi mirip kaya Mama Litte yang klo ke pasar sering gitu tuh.. Negosiasi harga.. “
Yugi: ikut nimbrung “Nee.. Tapi Laksmi-chan emang suka pergi kepasar ya?”
Laksmi: geleng kepala
Litte: bisik-bisik “Padahal sebenernya iya tuh..”
Yami: “Hoii, masa w disuruh bersih-bersih rumah... ngak terima nih! *bawa sapu*”
Atem: geleng kepala “Kenapa setiap ada tugas selalu yang aneh-aneh..? bisa bikin chapter dimana Yami dan w berkuasa Litte?”
Litte: mikir “Err.. sebenarnya emang ada bagiannya Yami dan Atem berkuasa di beberapa chapter yang akan datang..”
Laksmi & Yugi: cengo
Atem & Yami: bersorak sorai “Akhirnya PAYBACK TIME!! YEAH~”
All: Review please~
Chapter 5: The Challenge, Are you ready?

“AYO BANGUN~!!”  seru Laksmi kencang berusaha membangunkan kau-tahu-siapa
Jam sudah menunjukan pukul 6.30 dan Atem masih terbaring lelap di ranjangnya enggan untuk terbangun sedangkan sekolah akan dimulai 30 menit lagi.
“Ngh.. Dasar tante cerewet..” gumam Atem yang masih lelap tertidur
Laksmi yang sudah kesal karena sudah 15 menit lebih dia membangunkan Atem tapi tak kunjung berhasil juga, dengan kesal Laksmipun keluar ruangan berusaha mencari alat(?) yang bisa digunakan untuk membangunkan si pangeran tidur itu.
“Jadi.. bagaimana,Laksmi? Apa Atem sudah bangun?” tanya Yugi yang sudah ada di ruang tamu dengan Yami kini berada di sampingnya
Tumben sekali Yami bangun lebih awal tidak sama seperti saudara kembarnya yang susah di ajak kompromi itu. Laksmi hanya mendengus sebagai jawaban sambil berlalu ke dapur dan kemudian kembali lagi dengan ember penuh dengan air.
“Kalian berdua lebih baik berangkat duluan..” ucap Laksmi sambil melirik Yugi “..Urusan ini serahkan padaku..” tambahnya
“Eh? Tapi kan?” ucap Yugi tapi kemudian Yami menepuk bahu Yugi
“Sudahlah pendek, biarkan saja sepupumu itu mengurus Atem.. Lagipula aku tidak mau terlambat ke sekolah, Ayo pergi..” ucap Yami
Yugi blushing sesaat sebelum kemudian mengangguk dan mengikuti Yami masuk kedalam Limo, tidak disadari oleh Yugi kalau Yami memasang seringaian saat memasuki Limo kemudian tersenyum puas. Back to Laksmi yang kini sudah ada di kamar Atem dengan ember air berkacak pinggang melihat Atem yang sedang enak-enaknya tidur di saat seperti ini.
“Kuhitung sampai tiga, kalau kau tidak bangunn juga dari tempat tidurmu Kecap, aku jamin kau akan menyesal..” umum Laksmi sambil menyiapkan posisi untuk mengguyur si sulung Sennen itu
1..
2..
Dan-
BRUASH!!?? 
 Air langsung disiram dan sontak membuat Atem terbangun dengan tubuh yang sudah basah kuyub, dengan kesal ia melirik kearah Laksmi sambil menatapnya tajam.
“Hoi, kenapa kau menyiramku! Lihat apa yang sudah kau lakukan pada ranjangku..” tuntut Atem tidak terima
“Harusnya aku yang marah-marah, dasar bocah kaya yang kerjanya hanya malas-malasan di tempat tidur!!” balas Laksmi
“Siapa bilang aku malas-malasan!!” bantah Atem
Laksmipun melempar handuk pada Atem kemudian menunjuk pintu keluar “Pertama, Cepat pergi dan MANDI karena sekolah akan dimulai dalam waktu 20 menit lagi, Kedua, Kau akan menjemur ranjangmu ini SEPULANG SEKOLAH!!, Ketiga, CEPAT JALAN!!”
“Dasar ibu-ibu cerewet..” gumam Atem sambil melangkah malas menuju kamar mandi
“Hei! Aku dengar itu, KECAP!!” sahut Laksmi tidak terima
“Memangnya aku peduli kau dengar atau tidak?” balas Atem kemudian keluar dari ruangan
Laksmi mengacak-acak rambutnya kesal kemudian keluar dari ruangan menunggu Atem di ruang tamu sambil menyilangkan tangan di meja ‘Kalau aku terus menerus mengasuh bocah kaya ini dengan rutinitas seperti ini.. AKU BISA GILA!! Argh~ Dasar bocah kaya sombong, sok sempurna, sok keren!!’’ batin Laksmi dalam hati sambil menghela napas

With Yami and Yugi
Kalau Laksmi sedang menjalani stress menghadapi si sulung Sennen, beda hal dengan Yugi yang mengalami saat menyenangkan dengan si bungsu Sennen tersebut. Kenapa enggak? (a/n: kaya iklan Rexona aja yah..) soalnya mereka sudah berangkat ke sekolah bersama.. eh salah.. berangkat sekolah BERDUA.. jeng jeng!!
 Dan inilah dua sejoli kita yang sudah ada di halaman depan Domino Inter High berjalan bersampingan membuat semua mata memandangi mereka berdua.
“Biarkan saja mereka, Kau tidak perlu mempedulikan mereka, Pendek..” sahut yami yang menyadari apa yang dipikirkan Yugi
Yugi tampak tertegun sejenak “Er.. Kelihatannya mereka menatapku dengan sorot yang tajam, Yami..” gumam Yugi pelan
Yami hanya tertawa sedangkan Yugi yang melihat tingkah laku aneh Yami menaikan alis heran “Biarkan saja, Lagipula aku tidak mengenal mereka.. Ayo ke kelas sebelum terlambat..”
Yugi mengangguk dan mengikuti Yami ke kelas mereka tidak menyadari adanya aura pembunuh yang mengancam dari belakang mereka.
~Some Later Time~
Saat ini, Yugi sedang berada di ruang lokernya sedang mengambil beberapa buku untu pelajaran nanti sementara Yami pergi entah kemana bersama Seto and the group.

Schedule Today
Peroid 1: Trigeometri-Mr. Daniel
Periode 2: Sejarah-Mr.Takeshi Ishimura
Peroid 3: Istirahat
Peroid 4: English Education-Mrs. Jenny
 Peroid 5: Singing Vocal Voice- Mrs.Lyna
  
Yugi tersenyum melihat jadwalnya hari ini, sepertinya tidak ada pelajaran yang sulit hari ini kecuali trigeometri tentunya, dan pastinya dia akan bertemu lagi di 2 jam terakhir dengan Laksmi. Dengan segera Yugipun mengambil bukunya kemudian menutup lokernya dan tidak lupa mengunci loker tentu saja dan berjalan menuju kelas sebelum..
Brukk!!
Sesuatu membuat Yugi tersandung sehingga ia terjatuh ke lantai dan semua buku-bukunya berserakan dimana-mana.
“Hahahah.. Sudah pendek, kau ini ternyata ceroboh juga ya..” ucap Anzu tertawa senang
Apa dia sengaja melakukan itu?.. Ukh, sepertinya pergelangan kakiku terkilir..’ pikir Yugi sambil mencoba menahan rasa sakit
“Hei,Anzu! Pergilah, jangan seenaknya menganggu murid baru!!”  ucap Joey sambil menatap Anzu tajam sementara Ryou dan Malik membantu Yugi berdiri dan memunguti semua bukunya yang berserakan.
“Oh, Apa aku tidak salah dengar? Menganggu? Aku?..” dalih Anzu “ Sudah jelas dia terjatuh karena kecerobohannya sendiri.. jangan asal menuduh..”
Joey berkacak pinggang “Oh yeah, Jangan kau pikir mentang-mentang kau Ratu atau apa sebutanmu di sekolah ini kau bisa menindas orang semaumu..”
Anzu terlihat geram “Kau!! Aku bisa melakukan apapun yang ku mau! Aku populer, cantik, terkenal.. aku sempurna disini..”
“Tetaplah bermimpi nenek tua!”
“Kau akan membayar semua ini Joey!!” ancam Anzu
“Lakukan saja Aku tidak takut dengan ancamanmu..” tantang Joey
Dengan kesal Anzu-pun melangkah pergi, Joey segera menghampiri Yugi yang saat ini sedang di bantu oleh Ryou dan Malik.
“Kau tidak apa-apa Yugi?” tanya Ryou khawatir
Yugi menggeleng kemudian tersenyum “Tidak apa-apa, Ryou.. Hanya sedikit-“ ucapan Yugi terputus
“Terkilir..” tambah Malik sambil melirik Yugi “Pergelangan kakimu terkilir karena terjatuh tadi, benar kan Yugi?”
Yugi hanya mengangguk pelan, sedangkan Joey yang mengetahui Anzu telah melukai temannya ini mengepalkan tangannya dengan kesal “Grr.. Lihat saja kalau akau bertemu dengan penyihir licik itu!! Akan ku hukum dia!!” geramnya
“Lebih baik kita ke UKS dulu untuk mendapatkan penanganan..” usul Ryou
“Ok..” jawab Malik dan Joey yang kini mulai menuntun Yugi menuju Ruang kesehatan

~UKS~
Sesampainya diruang kesehatan, dengan hati-hati Ryou memapah Yugi agar ia bisa duduk di ranjang sementara Malik mengambil baskom berisi air dengan dengan handuk kecil juga perban sementara Joey dengan hati-hati membuka sepatu Yugi untuk melihat bagaimana keadaan pergelangan kaki Yugi.
“Apa itu buruk?” tanya Yugi sambil melihat reaksi Joey dan Malik yang tampaknya sedikit terkejut
“Anzu itu benar-benar keterlaluan!!” seru Joey
“Joey tenang.. kita ada di dalam ruang kesehatan saat ini, bagaimana kalau nanti guru penjaga memarahi kita..” ucap Ryou berusaha meredam amarah Joey
“Ehemm..” Malik berdeham kemudian perlahan memngompres pergelangan kaki Yugi “Tidak kusangka akan sebengkak ini.. Kau tidak apa-apa kan Yugi?”
Yugi menggeleng sambil berusaha menahan rasa sakit  saat Malik memperban kakinya “Emm.. Teman-Teman boleh aku minta tolong sesuatu?”
Ryou, Malik dan Joey-pun menatap kearah Yugi, “Tentu, Apa itu Yugi?” tanya Joey
“Tentang kejadian hari ini... Tolong jangan beritahu Laksmi, ya.. Kumohon pada kalian..” ucap Yugi memohon
Ketiganya saling berpandangan satu sama lain, ragu untuk menjawab permintaan Yugi. “Memangnya kenapa, Yugi?” tanya Malik mengangkat alis heran
“Soal itu.. Kalau Laksmi sampai tahu..”
/Future Scene/
“KALIAN HARUS MEMBAYAR PERBUATAN KALIAN PADA SEPUPUKU!!” seru Laksmi dengan tatapan pembunuh menatap Anzu dan juga Tea yang sudah tidak berdaya sambil mengepalkan tangan
Terlihat wajah horor dari Anzu dan Tea berusaha melarikan diri tapi Laksmi sudah lebih dahulu menarik lengan mereka
“..Kalian pikir kalian bisa lari dariku..” ucapnya dingin “..Jangan bermimpi..”
“T-Tolongg.. Kamiii...” jerit Anzu dan Tea bersamaan
/Future Scene End/
Membayangkan apa yang dijelaskan Yugi, membuat Ryou,Malik dan Joey merinding ngeri. Bisa-bisa Domino jadi tempat pertumpahan darah(?) kalau pemicunya hanya masalah sederhana seperti ini. Karena tidak mau mengambil resiko, maka ketiganya mengangguk setuju dan merekapun mengantar Yugi ke kelasnya dengan selamat(?)
Ting!Tong!Ting!
Bel berbunyi dan semua siswapun memasuki kelas, Er.. Bagaimana dengan nasib Laksmi ya?

With Atem and Laksmi
Ting!Tong!Ting!
“Argh! Ini semua kesalahanmu, KECAP!!” dengus Laksmi frustasi
“Kenapa semua jadi salahku, tante-tante!!” sahut Atem
“Karena ini semua tidak akan terjadi kalau saja KAU BANGUN LEBIH AWAL!!”
“Seharusnya KAU BIARKAN SAJA AKU DI KAMAR!!”
Saat ini kedua orang ini sedang berlari-lari menuju ke kelas mereka, tapi sesaat kemudian Atem berhenti..
“Sekarang apa lagi?” tanya Laksmi berkacak pinggang
Atem menepuk dahinya “Aku lupa mengambil buku di loker..” ucapnya
Pernyataan Atem barusan membuat Laksmi tersadar karena ia juga tidak membawa buku di tangannya, padahal kelas sudah dimulai tapi mereka harus kembali lagi ke ruang loker yang letaknya jauh dari lokasi mereka.
“Argh! Ayo cepat ke loker!!” ucap Laksmi
Dengan segera Atem menarik tangan Laksmi kemudian berlari menuju ruang loker, Laksmi hanya menaikan alis melihat aksi yang dilakukan Atem. Merekapun berlarian di lorong sekolah menuju ruang loker bersamaan sambil bergandengan (a/n: Background song by Taylor Swift- Sparks Fly)
Sesampainya di ruang loker, Atem dan Laksmi yang sudah terengah-engah mengambil waktu untuk menghirup oksigen sebelum..
“Sekarang bisa kau lepaskan tanganku..” ucap Laksmi masih sok dingin sambil menunjuk tangannya
Atem melirik sekilas dan menyadari bahwa saat ini ia sedang menggenggam tangan Laksmi, dengan cepat Atem melepaskan tangannya dan kemudian tanpa ada satu patahpun berjalan menuju lokernya sementara Laksmi yang tidak memberikan comment apapun membuka lokernya dan mengambil beberapa buku.
Kenapa aku.. kenapa secara tidak sadar aku malah menggenggam tangannya..? ‘ pikir Atem sambil menatap telapak tangannya yang tadi ia gunakan menggandeng tangan Laksmi

Schedule
Peroid 1: PKN- Mrs. Lydia
Peroid 2: Fisika- Mr. Arnold Heinstc
Peroid 3: Istirahat
Peroid 4: English Education-Mrs. Jenny
Peroid 5: Singing Vocal Voice- Mrs.Lyna

Selesai mengambil buku, Laksmi dan Atempun berjalan menuju ke kelas dengan terburu-buru kali ini tidak bergandeng tangan (Yaah, sayang amad..), sesampai di depan kelas terlihat tampang terkejut dari siswa yang melihat kedatangan Atem, si murid populer dan terpandai se-Domino yang dikagumi telat bersama dengan si murid baru yang sebenarnya adalah petugas kedisiplinannya.
“Mr.Atem dan Mrs.Laksmi..” ucap Mrs.Lydia memperhatikan Atem dan Laksmi dengan seksama “.. Kalian telat 15 menit di dalam kelasku, Apa alasan keterlambatan kalian?” tanyanya
Atem melirik Laksmi begitu juga dengan Laksmi, mereka bingung untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, Tidak mungkin Laksmi bilang keterlambatannya karena membangunkan Atem yang daritadi sedang asyik bermimpi begitu juga dengan Atem yang tidak mungkin bilang alasan keterlambatannya karena telat bangun ia tidak mau reputasinya hancur.. berarti cuma ada 1 alasan..
“.. Terjebak macet saat di jalan, Bu..” jawab Atem dan Laksmi kompak
Para siswa menaikan alis, Kenapa alasan mereka berdua bisa sama ya? Sementara Mrs Lydia hanya bertopang dagu memikirkan keputusan yang harus ia lakukan untuk kedua anak ini.
“Ehemm.. Baiklah, Karena kalian sudah telat Ibu terpaksa memberikan kalian hukuman.. Kalian melapor ke Mr.Danie di kelas Trigeometrinya dan lihat apa tugas yang diberikan beliau untuk keterlambatan kalian..” jelas Mrs.Lydia
“...Baik, Bu..”
Dan Laksmi dan Atempun berjalan menuju kelas Trigeometri yang sebenarnya adalah kelas Yami dan Yugi.
“Haah, seharusnya aku bolos saja..” dengus Atem kesal
Laksmi menggelengkan kepala “Memang apa yang akan dilakukan guru kelas Trigeometri itu pada orang yang terlambat?”
“Sesuatu yang menyusahkan tentunya, lebih menyusahkan daripada tugas-tugas yang kau berikan padaku..” jawab Atem
“Jadi, kurasa ini pertama kalinya Tn.Sennen yang terkenal murid terpandai ini menjalani Hukuman..” ejek Laksmi
Atem hanya menyeringai “Tidak juga, Sebenarnya aku tinggal kabur saja untuk menghindari hukuman itu sebabnya aku lolos..”
“Benar-benar mengejutkan..” komentar Laksmi

Trigeometri-Mr.Daniel
Selama pelajaran, Yugi berusaha menahan rasa sakit di kakinya sementara Yami tetap terfokus pada pelajaran.
“Kau sakit..?” gumam Yami sambil melirik Yugi
Yugi tersenyum kemudian menggeleng “Tidak, hanya sedikit bingung saja..” jawab Yugi berbohong
“..Sudah kubilang, kau tidak akan bisa bertahan di sekolah seperti ini..”
Tak berapa lama kemudian, Terdengar suara ketukan dari pintu. Mr.Daniel perlahan bangkit dari kursi dan membuka pintu mendapati Atem dan Laksmi disana. Yami hanya tertawa pelan mendapati saudara kembarnya itu terlambat dan akan segera mendapat hukuman, sementara Yugi hanya terheran-heran melihat sepupunya itu.
“Jadi, bapak rasa Mrs.Lydia yang menyuruh kalian berdua kemari..” ucap Mr.Daniel
Atem dan Laksmi hanya mengangguk sebagai jawaban
“..Baiklah, karena menurut catatan Bapak kalian belum pernah telat sama sekali dan ini merupakan yang pertama kalinya untuk kalian.. Tugas kalian adalah mencabuti rumput di halaman belakang..” titah Mr.Daniel “Kalian bisa memasuki kelas saat periode ke 4 dan 5..” tambahnya
“..Baik, Pak..” jawab Laksmi kemudian membungkuk hormat dan pergi
~Halaman Belakang~
“Hei, Kecap! Jangan hanya berbaring seenaknya disana!!” ucap Laksmi yang kini sedang mencabuti rumput sementara Atem sedang enak-enaknya bersandar di bawah pohon bersantai
“Kenapa repot-repot.. biarkan saja, lagipula si Daniel itu tidak akan mengecek hasil kerjaan kita..” jawab Atem santai sambil dengan seenaknya mengucapkan nama guru seperti sudah akrab saja
Laksmi hanya menggelengkan kepala, Nasib sekali ia hari ini. Yang pertama adalah telat dan sekarang mendapat hukuman dan terlebih buruk bersama si bodoh Atem!! Dengan kesal Laksmi mencabut-cabut rumput tersebut seakan rumput-rumput itu adalah obyek pelampiasan kekesalannya.
“Dasar, Kecap bodoh! Sok keren, sok pintar, sok sempurna.. Grr..” gumam Laksmi sambil terus mencabuti rumput tidak peduli panasnya cuaca dan betapa kacau rambutnya saat itu
Atem hanya memperhatikan Laksmi dari bawah rindangnya pohon sambil tertawa geli melihat penderitaan Petugas Kedisiplinannya itu, Pembalasan rupanya. Sementara Laksmi masih sibuk mencabuti rumput, terdengar sebuah suara..
“Atem My Honey, My Darling...” ucap sebuah suara yang ternyata berasal dari Tea yang kini berjalan menghampiri Atem
Dengan seketika, Atem langsung beranjak dari posisinya langsung berada dalam posisi waspada sementara Laksmi masih dengan aktivitas rumputnya sambil tersenyum puas, akhirnya ada yang mendapat karma juga rupanya.
“Atem sayang kamu ngak apa-apa kan? My baby.. kok kamu bisa telat sih?” ucap Tea sambil memeluk tangan Atem  dengan mesranya
“Lepaskan tanganku, Tea!!” ucap Atem berusaha melepaskan diri dari cengkraman Tea
“Ah~ Atem, kau ini kenapa malu.. aku kan pacarmu..” ucap Tea dengan suara penuh menggoda
Mendengar hal itu terpaksa Laksmi menutup mulutnya berusaha menahan tawa, tapi karena sudah tak tahan lagi dengan cepat Laksmi berdiri dan berlari menuju suatu tempat untuk tertawa sepuas-puasnya, sementara Atem yang melihat kepergian Laksmi segera mencari akal agar ia bisa lolos.
“Tea lihat! Pak kepala sekolah sedang menuju ke arah sini!!” ucap Atem sambil menunjuk
Otomatis Tea berbalik dan melepaskan genggamannya ‘Akhirnya Bebaass...’ pikir Atem yang kemudian langsung mengambil langkah seribu meninggalkan Tea yang terheran-heran.
“Haahahhahaahahaha...” terdengar suara tawa yang sangat puas
Atem menaikan alis “Ternyata kau pergi kesini rupanya..” ucap Atem sambil berjalan menghampiri Laksmi yang kini duduk di bawah pohon bersandar dengan tenang
Setelah mengambil beberapa nafas dan oksigen Laksmi menatap Atem “Jadi.. dimana pacarmu itu Tn.Sennen?” ejek Laksmi
“Sudah ku katakan berapa kali, Tea bukan PACAR KU!!” ucap Atem kesal
Laksmi berdiri sambil tersenyum licik “Oh,ya.. buktinya kalian terlihat mesra sekali tadi..” ucap Laksmi kemudian menirukan gaya bicara Tea tadi “Atem My Honey, My darling.. Oh Baby kamu ngak apa-apa kan sayang.. ahahahahahha..”
“Terserah apa katamu Tante-tante cerewet tukang gossip!!”
“Kau kehabisan kata-kata melawanku Kecap?” tantang Laksmi
Atem mendengus “Siapa bilang, aku hanya malas meladeni perkataan Tante-tante tukang gossip sepertimu..”
“Kec- Wuah!!” entah kenapa kaki Laksmi tersangkut sulur pepohonan dan hampir terjatuh tapi sesuatu mencegahnya untuk terjatuh ke tanah, sepasang tangan menopangnya agar tidak terjatuh
“Kau tidak apa-apa, Laksmi?” tanya Atem menatap lekat mata gadis itu
Laksmi membelalkan matanya, sungguh tidak menyangka apa yang sekarang terjadi. Perlahan ia mencoba untuk kembali berdiri kemudian mengecek apa ada yang terluka di bagian kakinya sebelum kemudian berkata “Terima kasih..” pada Atem
“Hahaha.. ternyata kau bisa ceroboh juga..” Atem tertawa sambil memandangi Laksmi “Ini artinya kau mendapat karma karena mengataiku, tante-tante.. Hahaha..”
Laksmi hanya mendengus “Kau senang sekarang, dasar Atem bodoh!..”
“Hahaaha.. tetap saja masih terasa lucu..” ucap Atem masih tertawa
Laksmi hanya menatap sinis Atem ‘Grr.. sepertinya dia benar-benar bahagia.. ingin ku- ARGH!! Aku cabut ucapan terima kasihku tadi!!..’ jerit Laksmi dalam hati kemudian melangkahkan kakinya dengan kesal meninggalkan Atem sendirian.
Setelah Laksmi pergi, Atem menghela napas kemudian memandangi kepergian Laksmi kemudian selanjutnya melangkah pergi.
Ting!Tong!Ting!
Bel tanda istirahat berbunyi, semua murid sekarang  keluar dari kelas mereka menuju Kantin atau ke taman sekolah untuk beristirahat. Selesai memberesi bukunya, Yugipun hendak melangkah keluar kelas tapi dicegah oleh Anzu di hadapannya, suasana kelas saat itu  sudah sepi dan hanya ada mereka berdua di dalamnya.
“Jadi, setelah ancaman tadi kau masih belum kapok juga ya..” ucapnya sambil mendorong Yugi hingga terpojok di ruangan
Yugi yang tidak bisa melawan hanya menundukan kepalanya “...Aku..” ucap Yugi pelan

Brak!!
Anzu memukul tembok dan sukses membuat Yugi terkejut, berhasil mendapatkan perhatian gadis di hadapannya itu Anzu menatap Yugi tajam.
“APA KAU DENGAR YANG KU KATAKAN, HAH!!” gertaknya
Yugi tidak bisa berkata apa-apa, tubuhnya gemetaran karena ketakutan. Kalau saja ia bisa membela dirinya mungkin ia sudah bisa lolos dari Anzu sekarang ini, tapi ia memang benar-benar tidak berdaya sekarang.
“Hei!! Jawab aku, pendek!!” seru Anzu sedikit menaikan beberapa oktaf kemudian menaikan tangannya sudah bersiap untuk memberi pelajaran sekali lagi untuk Yugi sementara Yugi menutup mata takut dan pasrah dengan apa yang akan dia terima.

Grep! Sesuatu berhasil menahan tangan Anzu mencegahnya untuk melakukan tindakan kekerasan pada Yugi,Anzu menoleh dan mendapati sepasang mata Saphire yang menatapnya dengan tatapan pembunuh dan mengencangkan genggaman tangannya pada lengan Anzu.
“A-apa yang- Aww!!” Anzu merintih kesakitan lantaran Laksmi belum melepaskan tangannya
“..Bukankah disekolah dilarang adanya tindakan bullying pada seorang siswa..” ucap Laksmi kemudian mempererat genggamannya
“A-aww.. L-lepaskan aku!!” ronta Anzu
Laksmi sama sekali tidak mempedulikan, sementara Yugi dilain pihak berusaha meminta Laksmi melepaskan tangan Anzu karena sepertinya ia sudah kesakitan (a/n: Haiyaa~ Terlalu baik kamu nak..)
“Dengar, baik-baik.. aku tidak peduli kalau kau Ratu atau Siswi terhormat disekolah ini..” ucap Laksmi dengan nada mengancam “..sekali saja.. sekali saja kau menyentuh sepupuku.. akan kubuat perhitungan denganmu dan akan kupastikan..kau akan menyesal..” tambahnya kemudian melepas tangan Anzu kemudian Anzupun langsung berlari keluar kelas.
“Laksmi?” panggil Yugi sedikit pelan
Laksmi membalikan tubuhnya menatap Yugi dari atas sampai bawah memastikan Sepupunya tidak terluka akibat scene tadi.
“Aku baik-baik saja kok.. tenang saja..” ucap Yugi tersenyum sementara Laksmi masih mengobservasi dirinya
“Bohong..” ucap Laksmi “.. Mungkin kau menyembunyikannya dengan sempurna, tapi aku bisa melihatnya Yugi..” tambah Laksmi kemudian menunjuk sebuah kursi sebelum kemudian menyuruh Yugi duduk disana
Sambil menghela napas Yugi duduk di kursi yang ditunjukan Laksmi sementara Laksmi berlutut dan perlahan menurunkan kaus kaki putih yang dipakai Yugi mendapati sebuah perban membaluti pergelangan kakinya.
“Jelaskan padaku kenapa kau bisa seperti ini?” tanya Laksmi dingin mengamati perban itu mengira-ngira apa yang terjadi pada Yugi karena ia tahu Yugi bisa saja berbohong padanya tentang hal ini.
Yugi menelan ludah kemudian berkata “..Aku terjatuh saat mengambil buku di loker tadi, Laksmi.. sungguh..”
Laksmi menaikan kembali kaus kaki Yugi sebelum beranjak berdiri “Dan kau pikir aku percaya dengan itu, Yugi.. Mana mungkin kau bisa terjatuh semudah itu, kau bukan orang yang seperti itu..” sangkal Laksmi “Baiklah-baiklah.. tidak usah dibahaspun aku sudah tahu kenapa.. alasanmu pasti kau tidak mau aku menghukum mereka kan?”
“Err.. Kumohon Laksmi, jangan menghukum mereka.. aku tidak mau kau terlibat masalah karena ini..” pinta Yugi
Laksmi menghela napas “Baik.. tapi hanya untuk kali ini saja, sekali lagi aku mendapatkan mereka menyiksamu lagi.. tidak ada kata ampun untuk mereka..” kemudian menggenggam tangan Yugi dan menuntunnya berjalan “Sebaiknya kita ke kelas saja, aku tidak mau berada di kantin lagipula aku harus mengawasimu..”
Yugi mengangguk kemudian berjalan perlahan-lahan “Tapi, bagaimana dengan hukumanmu tadi Laksmi?”
“Belum sepenuhnya selesai tapi apa peduliku.. Si Kecap bodoh itu saja tidak melakukan tugasnya jadi aku juga tidak mau melakukannya seperti orang bodoh..” terang Laksmi
Yugi tertawa kecil “Kau selalu saja mengejek Atem dengan nama itu..dan kalian selalu memulai pertengkaran..”
“Jangan berpikir yang aneh Yugi.. itu karena dia memang menyebalkan..” ucap Laksmi
“E-eh, tapi aku pikir kalian terlihat serasi seperti itu..” komentar Yugi sedikit menggoda
Laksmi hanya tertawa geli “Bukannya justru kau dan Yami terlihat serasi satu sama lain.. kalian berangkat bersama tadi kan?..”
Sekarang giliran Yugi yang blushing sementara Laksmi tersenyum penuh kemenangan.

Kantin Sekolah
“Apa! Jadi anak baru itu berani-beraninya membuat tanganmu seperti ini, saudaraku?” tanya Tea pada kembarannya
Anzu mengangguk sambil memegang pergelangan tangannya “Iiih.. Aku tidak terima dengan semua ini!! Mereka sama sekali tidak tahu siapa kita, Kak..” keluh Anzu
Tea mengangguk mengerti “Kita harus beri mereka pelajaran sampai mereka malu dan tidak mau bersekolah disini lagi..”
“Tapi bagaimana caranya?” tanya Anzu heran
Tea menyeringai, “Begini...” Tea membisikan sesuatu pada Saudara kembarnya dan terlihat senyuman licik Anzu saat mendengar rencana itu
“Hahahaha.. Kita pasti akan membalas mereka..” ucap Anzu senang
Peroid 5: Singing Vocal Voice- Mrs.Lyna
Pelajaran terakhir hari ini dan Laksmi sengaja menyuruh Yugi untuk duduk di depannya agar memudahkan dirinya mengawasi Yugi lebih dekat sementara di belakang mereka Seto dan Joey duduk bersama dalam 1 bangku meskipun dalam pelajaran mereka sedang berdebat akan sesuatu hal.
Disamping tempat duduk Yugi, Ryou duduk dengan tenang sambil memperhatikan penjelasan guru di papan tulis sementara Bakura dan Marik sedang asyik dengan rutinitas mereka saling melempar kertas untuk berkomunikasi.
“Hemm.. baiklah cukup sekian materi pada hari ini..” ucap Bu Lyna dan terdengar suara senang dari beberapa murid
“Bu, bagaimana sebelum pelajaran berakhir kita lakukan ‘pertunjukan’ kecil..” usul Tea sambil mengangkat tangan
“Hmm.. kedengaran cukup menarik Mrs.Gardner..” ucap Bu Lyna mengangguk
Sementara Bu Lyna sedang sibuk menyiapkan beberapa alat untuk ‘pertunjukan’ yang diusulkan oleh Tea tadi sementara murid-murid yang lain sibuk dengan kesibukan mereka sendiri tidak terlalu memperdulikan.
“Yami, ‘pertunjukan’ itu maksudnya apa?” tanya Yugi bingung
Yami hanya menggeleng “Pendek, kau benar-benar tidak tahu apa-apa tentang istilah di kelas ini..” ucapnya
“Well, setidaknya kau ada disini untuk menjelaskan..” gumam Laksmi
“Pertunjukan berarti Bu Lyna akan memilih salah satu dari kita untuk menyanyikan suatu lagu di atas panggung.. yang beruntung bisa mendapat nilai tambahan kalau yang tidak bisa mendapat.. kau tahu kan Laksmi, cemooh dari para murid disini..” terang Joey sedikit keras
Seto mendengus “Pelankan suaramu itu, dasar berisik!”
“Katakan sekali lagi makhluk Egois dan aku akan memukulmu dengan buku ini..” sahut Joey kesal
“Pantas saja kau bodoh.. Ternyata selama ini bukumu hanya berfungsi seperti alat pukul..” komentar Seto
Joey yang kemarahannya sudah memuncak tidak punya pilihan lain selain menginjak kaki Seto berusaha membuatnya kesakitan tapi tetap saja tampangnya masih biasa-biasa saja bahakan seperti merasa hanya semut yang menginjak sepatunya.
“Ergh..” geram Joey sambil menghentak-hentakan kakinya menginjak Seto tapi ekspresinya tidak kunjung berubah malah  ia sangat santai membaca bukunya
Sambil membaca buku Seto melirik Joey yang kesal “Kuberitahu saja, berapa kalipun kau melakukan itu akan percuma saja..” ucapnya angkuh
“Sial..” gerutu Joey sementara Laksmi mengangkat bahu melihat aksi kedua pasangan heboh itu.
Terlihat Atem hanya menggeleng kepala melihat pertengkaran berlanjut kembali sementara Yami sedang menulis sesuatu di bukunya sementara Yugi mengamati apa yang sedang ditulis oleh Yami dengan penasaran.
“Baik, apa ada usul siapa yang mau maju kali ini?” ucap Bu Lyna
Anzu mengangkat tangan “Bagaimana kalau murid baru yang maju, bu.. kami semua kan sudah semua maju saat ‘pertujukan’..”
Bu Lyna mengangguk menyetujui “Kedengarannya ide yang bagus.. jadi..” Bu Lyna mengecek daftar absensi
Yugi  menoleh ke arah Laksmi dengan tatapan sedikit panik begitu juga Joey, Ryou dan Malik yang menatap Laksmi dengan tatapan yang sama.
“Ok, kenapa kalian menatap padaku?” tanya Laksmi setengah mendengus
Joey berdeham “Ini pasti sudah direncanakan, Laksmi..” ucapnya sementara Laksmi hanya mengangkat bahu
“Sepertinya kau harus pergi sebelum Bu Lyna menyebut namamu..” ucap Atem
Laksmi mengangkat alis heran “Memang apa yang akan dia lakukan sampai aku harus pergi.. Memakanku?..”
“Hmm.. Kalau kau tidak memilliki malu kalau gagal nanti..” tambah Seto memperingatkan
Kemudian Bu Lyna berdeham “Baiklah, Mrs.Mouto dan Mrs.Laksmi.. diantara kalian berdua siapa yang akan maju ke depan.. Ibu beri kalian waktu 5 detik untuk memutuskan..”
“Aku saja yang maju..” ucap Yugi pelan pada Laksmi sementara Laksmi menggeleng
“Maksudmu aku harus memperbolehkanmu maju ke depan sana dengan kakimu yang seperti itu.. jangan memaksa Yugi..” elak Laksmi
Yami mengangkat alis “Kaki??..” ucapnya melirik Yugi
“Penjelasan yang panjang, Yami..” ucap Yugi
Atem melirik Laksmi “Lalu kau yang akan maju..?”
“Memang aku punya pilihan lain?” dengus Laksmi kemudian mengangkat tangannya “Saya yang akan maju,Bu..”
Bu Lyna mengangguk kemudian Laksmi beranjak dari kursinya menuju ke depan kelas, terlihat tatapan licik Anzu dan Tea sementara bisik-bisikan beberapa siswa tentang suatu hal. Bu Lyna menyerahkan sebuah Mic pada Laksmi kemudian kembali duduk di mejanya.
“Coba nyanyikan sebuah lagu untuk kami disini Mrs.Laksmi..” ucap Bu Lyna sambil tersenyum
“Dengan tema lagu bebas?..” tanya Laksmi dan Bu Lyna hanya menjawabnya dengan anggukan.
“Ayoo.. mulai...” tuntut beberapa siswa, sepertinya acara pengejekan akan segera dimulai, Laksmi menarik napas kemudian menatap kearah Anzu dan Tea berada yang sepertinya tersenyum lega.
“Rasakan itu..” umpat Anzu
There’s only two type of people  in the world
The ones that entertain
And the one that observes
Well baby, i put-on-a-show kind of girl
Don’t like a backseat..
Gotta be first..

All eyes on me in the center of the ring
Just like a circus..
When i crack that whip, everbody gonna trip
Just like a circus..
Don’t stand there follow me, show mw what you can do
Everybody let go, we can make a dance floor
Just like a circus..
Hening..
1 menit..
5 menit..
Plok! Plok! Plok!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar