F.I.Y:
Tao
Ren : 22 years old
Iron
Maiden Jeanne: 18 years old
Look at us now Baby
.
.
Hari Ini hari
yang sangat cerah di Prancis, seorang gadis berambut perak panjang dengan mata
Ruby yang indah kini tengah berjalan melewati jalan di kota Mode tersebut
dengan gaun putih berenda yang simple dan sepatu low heel putih yang senada
dengan bajunya. Semuanya memandang gadis itu dan mengagumi kecantikannya.
Perlahan tapi pasti, gadis itu melangkah
memasuki sebuah taman dan duduk di salah satu bangku sambil memandangi
pemandangan di hadapannya dengan mata Ruby miliknya.
For all the
times that we,
We ever wouldn’t
be,
Look at us
baby...
Look at us
now...
For everyday
that i should have you by my side
We’ll make it
baby
Look at us now
Sudah 3 tahun
lamanya Shaman Fight berakhir dengan kemenangan Hao, rasanya baru seperti
kemarin dia dan juga Shamash menghadapi Hao bersama dengan Yoh dan kawan-kawan.
Petualangan yang penuh dengan tangis dan tawa.. juga Cinta. Ya, benar Cinta..
perasaan yang selama ini belum pernah ia rasakan sebelumnya, padahal mereka
sama sekali jarang berbicara satu sama lain dan saling membenci, tapi entah
kenapa perlahan tapi pasti perasaan itu tumbuh di dalam hatinya.
Jeanne menghela
napas dan mengadahkan wajahnya menatap langit yang biru dengan awan-awan putih
melayang diatasnya, Ada pertemuan Ada
juga perpisahan itulah yang pepatah sering katakan dan Jeanne harus
mengakuinya sendiri bahwa ia ingin sekali mengulang waktu hanya untuk bisa
bertemu kembali dengan Ren, Shaman dari Cina yang berhasil memperoleh hatinya.
For every night
i pray
I know that
you’ll stay
Look at us baby
Look at us now
Setiap hari adalah hari yang sama bagi
Jeanne, berjalan ke taman dan duduk di tempat favoritnya ini. Ya, tempat dimana
ia bisa leluasa mengingat kejadian yang selama ini selalu terukir manis di
pikirannya. Setiap malam dia selalu berdoa, ya berdoa untuk bisa kembali
bertemu dengan Ren meski ia tahu kemungkinan yang ia dapat hanya sedikit tapi
Jeanne tidak peduli yang terpenting adalah supaya keinginannya terwujud, Meski
berarti ia harus menunggu beberapa tahun lagi untuk Shaman Fight berikutnya.
Tapi,
Apakah setiap kemungkinan memiliki jalan untuk menjadi kenyataan? Tidak semua
orang tahu itu.. Tidak semua orang bisa mengetahuinya..
Remembering the time
our love was not so fine
We made it baby
Look at us now
Baby, look at
us...
Sekali lagi Jeanne menghela napas dan
memandang pemandangan di hadapannya tapi...
“Sedang apa kau disini?” ucap sebuah
suara di belakangnya, suara yang begitu familiar di telinga Jeanne.
Perlahan ia beranjak dari bangku dan
menoleh ke belakang mendapati seorang Pria dengan rambut ungu panjang
sepunggung memiliki 3 tongari diatasnya dan mata Golden yang begitu ia rindukan. Untuk sesaat, Jeanne tercengang
tidak percaya dengan apa yang dia lihat dia berpikir mungkin imajinasinya sudah
mengambil seluruh kesadarannya. Mata Ruby-nya
menatap seakan mengatakan ‘ini mustahil’
“Apa? Kau pikir aku Hantu atau
semacamnya?” ucap Pria itu dingin
Jeanne membuka mulut berusaha untuk
berbicara tapi sepertinya tidak mungkin karena suaranya enatah kenapa tidak
bisa keluar, ia segera menghampiri Pria itu dan memeluknya dengan sedikit air
mata kebahagiaan menetes di matanya.
“H-Hei!..” ucapnya heran melihat reaksi
Jeanne yang tiba-tiba memeluknya begitu saja tanapa berkata apa-apa “Jeanne..
Apa yang-“ ucapannya terputus
“J’taime
, Ren..” ucap Jeanne lirih di pelukan hangat seorang Tao Ren
Ren yang mendengarnya perlahan memerah
dan mendapati shock sejenak (?) kemudian membuka mulutnya..
“Baka!..” ucapnya kemudian mengangkat
dagu Jeanne sehingga pandangan mereka saling bertemu Golden meet Ruby
“..Seharusnya aku yang bilang seperti itu..” tambahnya
Jeanne tersenyum kemudian mengecup bibir
Ren lembut, Akhirnya keinginannya terwujud. Bisa bertemu kembali dengan orang
yang selama ini ia cintai, kini dan selamanya ia akan selalu berada di
sampingnya, tidak akan mau terpisahkan.
Everybody
believe we would never be
Look at us up
above,
We are so in
love
Everyday in your
arms,
Baby can’t go
wrong, we are strong look at us now
Kediaman Yoh Asakura
(a/n: Litte lupa nama tempatnya apa,
hehehe maaf yah.. *kabur*)
Ren dan Jeanne sudah resmi menikah dan
ternyata mereka sudah 1 tahun menikah ditambah juga sudah memiliki Putra yaitu
Men yang masih kira-kira berumur 2 tahun yang sangat mirip dengan replika Ren
saat masih kecil kecuali ia memiliki rambut perak dan mata Ruby yang diwarisi sang Ibu
padanya.
Karena adanya undangan reuni di
kediaman Yoh, Jeanne mengajak Ren untuk ikut serta dan itulah mengapa sekarang
mereka kini berada di meja makan bersama Yoh,Anna,Horohoro,Chocolove,Ryu,Lyserg
dan yang lainnya.
“WHUO!? J-Ja-Jadi Nona Maiden sudah
menikah dengan R-Re-Ren!!!” ucap Ryu sambil berurai air mata “K-Kenapa ini
harus terjadi padaku~”
“Ini benar-benar sulit di percaya!?”
sahut Chocolove
Yoh hanya tercengir saja “Setidaknya
kita tahu sekarang, Ren dan Jeanne memang kelihatan serasi kalau bersama..”
ucapnya santai
“Maaf selama ini kami tidak memberi tahu
kalian..” ucap Jeanne sambil tersenyum terlihat Men duduk di pangkuannya sedang
bermain-main dengan rambut perak Ibunya yang panjang
Ren hanya berdiam saja sambil menyeruput
teh-nya tenang sampai Horohoro menyikutnya sehingga teh itu tumpah membasahi
Tux milik Ren.
“Hahahaha.. Ren kau benar-benar
beruntung~” ucap Horohoro tidak sadar ada aura pembunuh di sekitar Ren
“Hei, Horohoro sebaiknya kau tutup
mulutmu dan bersiaplah berlari..” ucap Anna sambil memandangnya dingin
“He-“ ucapan Horohoro terputus, terlihat
sebuah benda tajam berkilau kini di depan matanya yang ternyata adalah Houraken-milik Ren dengan Ren yang
memandangnya seakan ingin menjadikannya sebagai keset lantai (?)
“Bersiaplah, Horohoro!!!” seru Ren
“T-Tolonggg~” jerit Horohoro kemudian
berlari, tidak ingin melepaskan buruannya Ren berlari mengejarnya
“Benar-benar Reuni yang menyenangkan,
ya..” ucap Jeanne sambil mengelus rambut Men sayang yang memandangi polos
Ayahnya yang kini sedang berlari mengejar Pria berambut biru yang
berteriak-teriak seakan malaikat pencabut nyawa memutuskan untuk mencabut
nyawanya sekarang.
“Baka..” ucapnya pelan sambil menatap
sosok Horohoro
Well, Like Father like Son.. itu pepatah yang sering kita dapati..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar