Kamis, 16 Mei 2013

Parent School Guide chapter 1


Parent Guide School
.
Litte Yagami Osanowa, DEMO Fiction
.
Yuki Chiaki © Author
Yuka Chikuso © Author
.
Summary:
Membangun Keluarga yang sempurna itu memang butuh kerja keras—dan membutuhkan banyak pengorbanan. Simaklah, bagaimana para calon orang tua ini menyusun rencana membentuk rumah tangga yang harmonis dan sejahterah di dalah sebuah Sekolah Khusus.

Laksmi Vichilicious
Umur—22 tahun check, Penampilan—check, Pekerjaan—check, Kemampuan—check. Tapi ada suatu masalah yang kini sedang dihadapi oleh wanita yang bekerja sebagai High Jenderal di Sebuah Perusahaan ternama ini, setiap saat dan waktu selama hari-harinya ia selalu mencari berbagai informasi dari beberapa situs internet terkemuka dan berburu buku-buku yang memuat tentang ‘Bagaimana Cara Membentuk Keluarga yang Harmonis’. Hal ini tentunya menyebabkan banyak melirik kea rah Jenderal yang selalu sibuk membaca buku dengan title Kekeluargaan itu, Memangnya apa sih yang terjadi?
Laksmi menghela napas sambil memandangi layar komputernya, “Kenapa susah sekali!” keluhnya sambil mengacak-acak rambutnya
Jadi begini, beberapa bulan yang lalu—Atem Sennen, Putra sulung Keluarga Sennen sekaligus CEO Perusahaan Sennen terkemuka yang merupakan kekasihnya selama 2 tahun itu baru saja meminangnya. Dan sekarang inilah dia—bertunangan, tetapi tidak tahu cara membangun sebuah keluarga yang ia bayangkan bagaikan mudah seperti yang ada di dalam bayangannya. Laksmi menjentikan jarinya di atas meja kemudian mulai mencari lagi, Ia sudah melakukan banyak survey tentang bagaimana keluarga ataupun hubungan pernikahan itu berlanjut nantinya dan tentunya ia sudah membaca berbagai fakta yang membuat pasangan suami-istri terlibat dalam kasus pertengkaran yang mengakibatkan perceraian.
“Arghh—Kenapa Faktor-Faktor itu sama dengan apa yang dimiliki Atem!” semburnya sambil membenamkan wajahnya diatas meja, mana mungkin hubungan keluarganya yang harmonis nantinya harus hancur sama seperti apa yang terjadi pada pasangan suami-istri yang lain.
“…Uh, Apa ini?” gumam Laksmi sedikit menaikan alis ketika melihat sebuah iklan yang dipasang di header suatu situs “Parent Guide School…” ucapnya sambil membaca tulisan itu kemudian meng-klik situs tersebut
WELCOME TO PARENT GUIDE SCHOOL
Sekolah Khusus bagi para calon orang tua yang masih takut untuk memulai hidup keluarga dan bahkan menyediakan bimbingan sebelum nikah. Kami membantu kalian untuk menyusun apa yang sepantasnya berada di Keluarga anda nanti, Jadi tidak perlu merasa takut atau tersisih karena kasus pasangan yang bercerai atau bertengkar termasuk dengan beberapa factor yang hampir menyamai tentang Suami anda yang super sibuk.
Kami akan melatih kalian membentuk Keluarga yang Harmonis, serahkan kepada kami!
MULAILAH MENDAFTAR
Para Calon Orang Tua!
Mata Laksmi langsung berkilat dengan kesenangan melihat hal tersebut—layaknya sudah mendapatkan pencerahan, Ia mulai mengetik daftar nama di dalam formulir pendaftaran dan bahkan langsung melunasi biaya pendaftaran yang tergolong sangat mahal menggunakan kartu kreditnya sendiri. Ini adalah tempat yang cocok baginya yang sedang kebingungan—Kami, terima kasih sudah memberitahukannya.
Sementara itu dilain pihak…
“Ha-HATCHII!!” secara tiba-tiba saja di ruang kantornya, Atem bersin dengan tangan yang masih mengetik di atas keyboard. Atem melirik ke kanan dan ke kiri sambil menaikan alis, aneh sekali kenapa ia bersin secara mendadak seperti tadi ditambah lagi perasaan yang tidak enak di dalam benaknya seperti mengatakan sebentar lagi akan terjadi sesuatu di luar dugaannya.
Bersamaan dengan itu handphone-nya bergetar, Atem segera meraihnya hanya untuk melihat ia mendapatkan e-mail baru dari seseorang.

From: Little Gem
Subject: Pertemuan
Hari Sabtu nanti bisa kosongkan jadwal pekerjaan?
Ada sebuah tempat yang ingin aku lihat…

Atem memandangi pesan singkat tersebut sebelum kemudian mengecek jadwalnya sendiri di hari sabtu yang ternyata masihlah sangat padat—bahkan sampai 2 minggu selanjutnya jadwalnya juga masih sangat penuh dengan berbagai rapat dan pertemuan, bagaimana ia bisa mengosongkan semuanya? Tentunya Atem yang tidak ingin membuat Laksmi kecewa, pada akhirnya mengirim fax untuk serkerisnya agar memindahkan jadwal hari sabtu ke hari yang lain dengan alasan ia harus melakukan sesuatu di luar kantor.
Di sebuah Café yang terletak dekat dengan distrik perbelanjaan, Joey, Yugi, Ryou dan Malik baru saja menyelesaikan acara shopping mereka yang notabene sebenarnya hanya menemani Malik yang merampok habis beberapa stok fashion di beberapa Toko, sementara yang lainnya mungkin hanya membeli beberapa baju yang terlihat bagus.
“Haaah… Hari ini hari yang menyenangkan sekali~” komentar Malik sambil duduk bersantai di sofa empuk Café dengan lautan tas belanja di sebelah kanan dan kirinya
“Kau tidak berpikir terlalu banyak mengeluarkan uang berbelanja, Malik?” tanya Joey memandangi Malik dan tumpukan belanjaannya
Malik hanya menggeleng sambil tercengir lebar menunjukan sebuah gold credit card di tangannya dengan lambing exclusive  yang menyatakan kartu tersebut hanya bisa dimiliki oleh golongan orang terpenting saja. “Hehehe—Taraaaa, Marik memberiku ini. Dia bilang aku bisa memakainya dan menganggapnya sebagai uang jajan harianku~” sahutnya
“Tapi bukankah itu tidak baik menggunakan semuanya begitu saja Malik, itu kan boros namanya—Lagipula apa kau tidak kasihan dengan Marik yang bekerja keras mengisinya?” tanya Yugi innocent
JLEB!!
Kata-kata Yugi serasa menusuk hati Malik membuatnya terdiam dan terpaku begitu saja sambil memanyunkan bibirnya “H—Habisnya, Aku tidak tahu harus berbuat apa ditambah lagi Marik jarang sekali menghabiskan waktu bersama denganku…” sahut Malik membela diri
“Kura juga—Tapi aku tidak memboroskan apapun darinya, sepertinya dia juga terlalu sibuk dengan pekerjaannya…” sahut Ryou
Joey mengangguk-angguk menyetujui “Bayangkan saja si workaholic CEO itu masih saja mengerjakan pekerjaannya dibandingkan menemaniku memilih buku di Toko buku…” ucap Joey dengan senyuman miris “Sepertinya laptop itu sudah menjadi istri pertamanya saja…” tambah Joey
Yugi hanya mengangguk pelan “Tapi mau bagaimana lagi, kita tidak bisa melakukan apa-apa—lagipula kita semua tahu Yami, Atem, Seto, Malik dan Bakura adalah orang yang sibuk dan bahkan hampir tidak pernah memiliki waktu libur…” ucap Yugi
Malik bertopang dagu “Tapi aku juga ragu, bagaimana kalau mereka masih saja menghabiskan waktu dengan pekerjaan mereka ketika kita sudah berkeluarga—pastinya tidak menyenangkan juga punya Suami yang jarang pulang karena urusan keluarga.. ditambah lagi, kebanyakan criteria seperti mereka banyak yang menelantarkan keluarga… coba pikirkan…”
Joey menyilangkan tangan di depan dada sambil mengangguk menyetujui, “Pastinya akan menjadi Rumah Tangga yang GAGAL total…” jawabnya
“Lalu kita harus bagaimana?” tanya Ryou
Dan pada saat yang tiba-tiba terdengar sebuah suara yang menjawab pertanyaan tersebut…
“Tentu saja kita akan membawa mereka kedalam pelatihan khusus…” ucap sebuah suara yang ternyata berasal dari Laksmi yang baru saja memasuki Café dengan senyuman mengembang di wajahnya
Tampak Yugi, Malik, Ryou dan Joey memandanginya dengan tampang heran, sejak kapan Laksmi bisa menebak mereka ada di tempat ini? Dan apa maksudnya dengan pelatihan khusus?
Laksmi mengeluarkan selebaran kertas dan membagikannya kepada yang lainnya “Kita akan mengikuti pelatihan khusus selama 3 minggu di Parent Guide School—Kupikir kalian juga mendapat masalah yang sama denganku jadi sekalian saja kita pergi kesana…”
“Parent Guide School?—seperti bersekolah lagi begitu, ya?” ucap Joey sambil membaca selebaran “Mana mungkin Seto akan mau mengikuti sekolah aneh seperti ini…” sahutnya
“Kau kan kekasihnya—kau bisa menjebaknya kan untuk menuruti kemauanmu Joey…” sahut Laksmi “Lagipula kau tidak mau bayangan keluarga yang seperti ini muncul kan?” tambha Laksmi memberikan contoh bayangan keluarga yang tidak harmonis di depan semuanya semakin membuat aura semakin suram saja
“YOSH!! Baiklah!! Akan ku tarik Marik-Prince!!” ucap Malik bersemangat sambil mengeluarkan handphone-nya dan kemudian mulai mengirim pesan kepada Marik
“Huff—Baiklah! Aku akan berusaha sebisaku menyeret si Jamur itu besok!!” seru Joey dengan semangat berapi-api
~Skip Day~
“Selamat datang di Parent Guide School—Sekolah yang cocok bagi para calon orang tua yang masih kebingungan bagaimana cara hidup berumah tangga yang baik…” ucap seorang wanita kepada para pengunjung yang menghadiri seminar
Bakura mendengus di tempat duduknya, Seto hanya menatap malas ke depan, Marik sedang mencari-cari kesempatan untuk digunakan, Atem dan Yami hanya menatap heran wanita tersebut.
“Err… Y—Yugi, bisa jelaskan kenapa kita… disini?” tanya Yami kepada Yugi yang duduk di depannya
Yugi menoleh kepada Yami “Emm… I—Itu karena…”ucap Yugi menjelaskan secara terbata-bata dengan muka memerah membuat Yami semakin tidak mengerti apa yang ia ucapkan
Joey menoleh dengan senyum kemenangan “Tentunya kita akan mengikuti sekolah ini…”
Seto menatap Joey tajam “Apa maksudmu dengan ‘kita’? kau menyeret kami kedalam kelas yang tidak jelas ini selama lebih dari 1 minggu…”
Joey menatap Seto “Ya, kantung uang—Karena kau kalah taruhan kemarin malam kau harus menuruti setiap permintaanku dan kau tidak boleh menolak apapun…”
Fuck—Untuk apa kita bersekolah lagi! Bukankah sekolah 12 tahun itu sudah cukup…” sahut Bakura kesal “Ry—Bisakah kita pulang~” ajak Bakura
“M—Maaf Bakura, Kita harus ikut pelatihan…” tolak Ryou secara halus membuat Bakura merenggut tidak rela
Atem hanya memandangi Laksmi yang masih diam saja di depan tidak mengikuti yang lainnya kini sedang bertengkar untuk pulang dari seminar ini, sepertinya Laksmi dan Malik adalah yang paling pendiam diantara para rombongan kalau diperhatikan lebih seksama.
“Jadi—Kita akan memulai kelas sekarang~ sebelum itu mari kita sedikit berkeliling ruangan untuk mengenal tempat ini lebih jauh…” ucap si wanita dengan nada riang gembira
Kini para peserta mulai beranjak dari bangkunya dan mengikuti wanita tersebut yang menuntun mereka untuk berkeliling ruangan dna menjelaskan fasilitas apa saja yang mereka miliki juga apa saja yang berada di ruangan tiap-tiap pengajar selama pemberian materi. Kelima rombongan hanya bisa melihat-lihat sekilas sebelum kemudian sang instruktur menyuruh mereka untuk segera memasuki ruangan masing-masing karena materi pembelajaran akan segera dimulai.
Laksmi dan yang lainnya memasuki ruangan dengan pintu berwarna pink—ketika Atem dan para laki-laki lainnya hendak memasuki ruangan tersebut…
“Maaf, kalian tidak diperkenankan memasuki ruangan ini…” ucapnya
“Apa maksudmu—Hime-ku ada disana jadi sudah sewajarnya kami ada di sanaa…” sahut Marik ogah menuruti perkataan orang tersebut karena ingin bersama Hime
“Kelas para Istri berbeda dengan Kelas Suami—Kalian harus menempati ruangan yang berada di seberang sana…” ucapnya menunjuk ruangan di seberang yang memiliki pintu biru disana
Bakura mengeryitkan dahi “T—Tunggu! Ruangan Suami?” ucapnya mengulang
“Benar…”
Atem menaikan alis heran “Dan Ruangan Istri?” ucapnya lagi
“Benar…”
“Memangnya ini SEKOLAH apa!!” sahut Bakura setengah emosi dan tidak mengerti apa maksud nama pembagian kelas yang aneh itu
“Tentunya kalian sedang berada di Sekolah pelatihan khusus menjadi orang tua—Nama-Nama kalian juga sudah terdaftar menjadi murid yang harus mengikuti pelatihan…”
“HAH!!” ucap semuanya kompak begitu melihat lembaran kertas daftar ulang yang berisi lengkap dengan nama mereka “APA MAKSUDNYA PELATIHAN ORANG TUA!!”
Dan hari-hari bersekolah dimulai….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar