Parent
Guide School
.
Litte
Yagami Osanowa, DEMO Fiction
.
Yuki
Chiaki © Author
Yuka
Chikuso © Author
.
Summary:
Membangun
Keluarga yang sempurna itu memang butuh kerja keras—dan membutuhkan banyak
pengorbanan. Simaklah, bagaimana para calon orang tua ini menyusun rencana
membentuk rumah tangga yang harmonis dan sejahterah di dalah sebuah Sekolah
Khusus.
Laksmi
Vichilicious
Umur—22 tahun check, Penampilan—check,
Pekerjaan—check, Kemampuan—check. Tapi ada suatu masalah yang kini sedang
dihadapi oleh wanita yang bekerja sebagai High
Jenderal di Sebuah Perusahaan ternama ini, setiap saat dan waktu selama
hari-harinya ia selalu mencari berbagai informasi dari beberapa situs internet
terkemuka dan berburu buku-buku yang memuat tentang ‘Bagaimana Cara Membentuk
Keluarga yang Harmonis’. Hal ini tentunya menyebabkan banyak melirik kea rah
Jenderal yang selalu sibuk membaca buku dengan title Kekeluargaan itu,
Memangnya apa sih yang terjadi?
Laksmi menghela napas sambil memandangi layar
komputernya, “Kenapa susah sekali!” keluhnya sambil mengacak-acak rambutnya
Jadi begini, beberapa bulan yang lalu—Atem Sennen,
Putra sulung Keluarga Sennen sekaligus CEO Perusahaan Sennen terkemuka yang
merupakan kekasihnya selama 2 tahun itu baru saja meminangnya. Dan sekarang inilah
dia—bertunangan, tetapi tidak tahu cara membangun sebuah keluarga yang ia
bayangkan bagaikan mudah seperti yang ada di dalam bayangannya. Laksmi
menjentikan jarinya di atas meja kemudian mulai mencari lagi, Ia sudah
melakukan banyak survey tentang bagaimana keluarga ataupun hubungan pernikahan
itu berlanjut nantinya dan tentunya ia sudah membaca berbagai fakta yang
membuat pasangan suami-istri terlibat dalam kasus pertengkaran yang
mengakibatkan perceraian.
“Arghh—Kenapa Faktor-Faktor itu sama dengan apa yang
dimiliki Atem!” semburnya sambil membenamkan wajahnya diatas meja, mana mungkin
hubungan keluarganya yang harmonis nantinya harus hancur sama seperti apa yang
terjadi pada pasangan suami-istri yang lain.
“…Uh, Apa ini?” gumam Laksmi sedikit menaikan alis
ketika melihat sebuah iklan yang dipasang di header suatu situs “Parent Guide School…” ucapnya sambil
membaca tulisan itu kemudian meng-klik situs tersebut
WELCOME
TO PARENT GUIDE SCHOOL
Sekolah
Khusus bagi para calon orang tua yang masih takut untuk memulai hidup keluarga
dan bahkan menyediakan bimbingan sebelum nikah. Kami membantu kalian untuk
menyusun apa yang sepantasnya berada di Keluarga anda nanti, Jadi tidak perlu
merasa takut atau tersisih karena kasus pasangan yang bercerai atau bertengkar termasuk
dengan beberapa factor yang hampir menyamai tentang Suami anda yang super
sibuk.
Kami
akan melatih kalian membentuk Keluarga yang Harmonis, serahkan kepada kami!
MULAILAH
MENDAFTAR
Para
Calon Orang Tua!
Mata Laksmi langsung berkilat dengan kesenangan
melihat hal tersebut—layaknya sudah mendapatkan pencerahan, Ia mulai mengetik
daftar nama di dalam formulir pendaftaran dan bahkan langsung melunasi biaya
pendaftaran yang tergolong sangat mahal menggunakan kartu kreditnya sendiri.
Ini adalah tempat yang cocok baginya yang sedang kebingungan—Kami, terima kasih
sudah memberitahukannya.
Sementara itu dilain pihak…
“Ha-HATCHII!!” secara tiba-tiba saja di ruang
kantornya, Atem bersin dengan tangan yang masih mengetik di atas keyboard. Atem
melirik ke kanan dan ke kiri sambil menaikan alis, aneh sekali kenapa ia bersin
secara mendadak seperti tadi ditambah lagi perasaan yang tidak enak di dalam
benaknya seperti mengatakan sebentar lagi akan terjadi sesuatu di luar
dugaannya.
Bersamaan dengan itu handphone-nya bergetar, Atem segera meraihnya hanya untuk melihat
ia mendapatkan e-mail baru dari seseorang.
From:
Little Gem
Subject:
Pertemuan
Hari Sabtu nanti bisa kosongkan jadwal pekerjaan?
Ada sebuah tempat yang ingin aku lihat…
Atem memandangi pesan singkat tersebut sebelum
kemudian mengecek jadwalnya sendiri di hari sabtu yang ternyata masihlah sangat
padat—bahkan sampai 2 minggu selanjutnya jadwalnya juga masih sangat penuh
dengan berbagai rapat dan pertemuan, bagaimana ia bisa mengosongkan semuanya?
Tentunya Atem yang tidak ingin membuat Laksmi kecewa, pada akhirnya mengirim
fax untuk serkerisnya agar memindahkan jadwal hari sabtu ke hari yang lain
dengan alasan ia harus melakukan sesuatu di luar kantor.
Di sebuah Café yang terletak dekat dengan distrik
perbelanjaan, Joey, Yugi, Ryou dan Malik baru saja menyelesaikan acara shopping
mereka yang notabene sebenarnya hanya
menemani Malik yang merampok habis beberapa stok fashion di beberapa Toko, sementara yang lainnya mungkin hanya
membeli beberapa baju yang terlihat bagus.
“Haaah… Hari ini hari yang menyenangkan sekali~”
komentar Malik sambil duduk bersantai di sofa empuk Café dengan lautan tas
belanja di sebelah kanan dan kirinya
“Kau tidak berpikir terlalu banyak mengeluarkan uang
berbelanja, Malik?” tanya Joey memandangi Malik dan tumpukan belanjaannya
Malik hanya menggeleng sambil tercengir lebar
menunjukan sebuah gold credit card di
tangannya dengan lambing exclusive yang menyatakan kartu tersebut hanya bisa
dimiliki oleh golongan orang terpenting saja. “Hehehe—Taraaaa, Marik memberiku
ini. Dia bilang aku bisa memakainya dan menganggapnya sebagai uang jajan
harianku~” sahutnya
“Tapi bukankah itu tidak baik menggunakan semuanya
begitu saja Malik, itu kan boros namanya—Lagipula apa kau tidak kasihan dengan
Marik yang bekerja keras mengisinya?” tanya Yugi innocent
JLEB!!
Kata-kata Yugi serasa menusuk hati Malik membuatnya
terdiam dan terpaku begitu saja sambil memanyunkan bibirnya “H—Habisnya, Aku
tidak tahu harus berbuat apa ditambah lagi Marik jarang sekali menghabiskan
waktu bersama denganku…” sahut Malik membela diri
“Kura juga—Tapi aku tidak memboroskan apapun
darinya, sepertinya dia juga terlalu sibuk dengan pekerjaannya…” sahut Ryou
Joey mengangguk-angguk menyetujui “Bayangkan saja si
workaholic CEO itu masih saja
mengerjakan pekerjaannya dibandingkan menemaniku memilih buku di Toko buku…”
ucap Joey dengan senyuman miris “Sepertinya laptop itu sudah menjadi istri
pertamanya saja…” tambah Joey
Yugi hanya mengangguk pelan “Tapi mau bagaimana
lagi, kita tidak bisa melakukan apa-apa—lagipula kita semua tahu Yami, Atem,
Seto, Malik dan Bakura adalah orang yang sibuk dan bahkan hampir tidak pernah
memiliki waktu libur…” ucap Yugi
Malik bertopang dagu “Tapi aku juga ragu, bagaimana
kalau mereka masih saja menghabiskan waktu dengan pekerjaan mereka ketika kita
sudah berkeluarga—pastinya tidak menyenangkan juga punya Suami yang jarang
pulang karena urusan keluarga.. ditambah lagi, kebanyakan criteria seperti
mereka banyak yang menelantarkan keluarga… coba pikirkan…”
Joey menyilangkan tangan di depan dada sambil
mengangguk menyetujui, “Pastinya akan menjadi Rumah Tangga yang GAGAL total…”
jawabnya
“Lalu kita harus bagaimana?” tanya Ryou
Dan pada saat yang tiba-tiba terdengar sebuah suara
yang menjawab pertanyaan tersebut…
“Tentu saja kita akan membawa mereka kedalam
pelatihan khusus…” ucap sebuah suara yang ternyata berasal dari Laksmi yang
baru saja memasuki Café dengan senyuman mengembang di wajahnya
Tampak Yugi, Malik, Ryou dan Joey memandanginya
dengan tampang heran, sejak kapan Laksmi bisa menebak mereka ada di tempat ini?
Dan apa maksudnya dengan pelatihan khusus?
Laksmi mengeluarkan selebaran kertas dan
membagikannya kepada yang lainnya “Kita akan mengikuti pelatihan khusus selama
3 minggu di Parent Guide School—Kupikir kalian juga mendapat masalah yang sama
denganku jadi sekalian saja kita pergi kesana…”
“Parent Guide School?—seperti bersekolah lagi
begitu, ya?” ucap Joey sambil membaca selebaran “Mana mungkin Seto akan mau
mengikuti sekolah aneh seperti ini…” sahutnya
“Kau kan kekasihnya—kau bisa menjebaknya kan untuk
menuruti kemauanmu Joey…” sahut Laksmi “Lagipula kau tidak mau bayangan
keluarga yang seperti ini muncul kan?” tambha Laksmi memberikan contoh bayangan
keluarga yang tidak harmonis di depan semuanya semakin membuat aura semakin
suram saja
“YOSH!! Baiklah!! Akan ku tarik Marik-Prince!!” ucap
Malik bersemangat sambil mengeluarkan handphone-nya
dan kemudian mulai mengirim pesan kepada Marik
“Huff—Baiklah! Aku akan berusaha sebisaku menyeret
si Jamur itu besok!!” seru Joey dengan semangat berapi-api
~Skip
Day~
“Selamat datang di Parent Guide School—Sekolah yang
cocok bagi para calon orang tua yang masih kebingungan bagaimana cara hidup
berumah tangga yang baik…” ucap seorang wanita kepada para pengunjung yang
menghadiri seminar
Bakura mendengus di tempat duduknya, Seto hanya
menatap malas ke depan, Marik sedang mencari-cari kesempatan untuk digunakan,
Atem dan Yami hanya menatap heran wanita tersebut.
“Err… Y—Yugi, bisa jelaskan kenapa kita… disini?”
tanya Yami kepada Yugi yang duduk di depannya
Yugi menoleh kepada Yami “Emm… I—Itu karena…”ucap
Yugi menjelaskan secara terbata-bata dengan muka memerah membuat Yami semakin
tidak mengerti apa yang ia ucapkan
Joey menoleh dengan senyum kemenangan “Tentunya kita
akan mengikuti sekolah ini…”
Seto menatap Joey tajam “Apa maksudmu dengan ‘kita’?
kau menyeret kami kedalam kelas yang tidak jelas ini selama lebih dari 1
minggu…”
Joey menatap Seto “Ya, kantung uang—Karena kau kalah
taruhan kemarin malam kau harus menuruti setiap permintaanku dan kau tidak
boleh menolak apapun…”
“Fuck—Untuk
apa kita bersekolah lagi! Bukankah sekolah 12 tahun itu sudah cukup…” sahut
Bakura kesal “Ry—Bisakah kita pulang~” ajak Bakura
“M—Maaf Bakura, Kita harus ikut pelatihan…” tolak
Ryou secara halus membuat Bakura merenggut tidak rela
Atem hanya memandangi Laksmi yang masih diam saja di
depan tidak mengikuti yang lainnya kini sedang bertengkar untuk pulang dari
seminar ini, sepertinya Laksmi dan Malik adalah yang paling pendiam diantara
para rombongan kalau diperhatikan lebih seksama.
“Jadi—Kita akan memulai kelas sekarang~ sebelum itu
mari kita sedikit berkeliling ruangan untuk mengenal tempat ini lebih jauh…”
ucap si wanita dengan nada riang gembira
Kini para peserta mulai beranjak dari bangkunya dan
mengikuti wanita tersebut yang menuntun mereka untuk berkeliling ruangan dna
menjelaskan fasilitas apa saja yang mereka miliki juga apa saja yang berada di
ruangan tiap-tiap pengajar selama pemberian materi. Kelima rombongan hanya bisa
melihat-lihat sekilas sebelum kemudian sang instruktur menyuruh mereka untuk
segera memasuki ruangan masing-masing karena materi pembelajaran akan segera
dimulai.
Laksmi dan yang lainnya memasuki ruangan dengan
pintu berwarna pink—ketika Atem dan para laki-laki lainnya hendak memasuki
ruangan tersebut…
“Maaf, kalian tidak diperkenankan memasuki ruangan
ini…” ucapnya
“Apa maksudmu—Hime-ku ada disana jadi sudah
sewajarnya kami ada di sanaa…” sahut Marik ogah menuruti perkataan orang
tersebut karena ingin bersama Hime
“Kelas para Istri berbeda dengan Kelas Suami—Kalian
harus menempati ruangan yang berada di seberang sana…” ucapnya menunjuk ruangan
di seberang yang memiliki pintu biru disana
Bakura mengeryitkan dahi “T—Tunggu! Ruangan Suami?”
ucapnya mengulang
“Benar…”
Atem menaikan alis heran “Dan Ruangan Istri?”
ucapnya lagi
“Benar…”
“Memangnya ini SEKOLAH apa!!” sahut Bakura setengah
emosi dan tidak mengerti apa maksud nama pembagian kelas yang aneh itu
“Tentunya kalian sedang berada di Sekolah pelatihan
khusus menjadi orang tua—Nama-Nama kalian juga sudah terdaftar menjadi murid
yang harus mengikuti pelatihan…”
“HAH!!” ucap semuanya kompak begitu melihat lembaran
kertas daftar ulang yang berisi lengkap dengan nama mereka “APA MAKSUDNYA
PELATIHAN ORANG TUA!!”
Dan hari-hari bersekolah dimulai….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar