Chapter
2; Pelajaran yang DINANTIKAN!!
Parent Guide School adalah sekolah yang dikhususkan
untuk melatih para calon Orang Tua untuk lebih mengenal bagaimana system Rumah
Tangga sebenarnya dan mendapatkan tips untuk membentuk sebuah Rumah tangga
idaman bagi para calon orang tua. Dan karena hal itulah kini Atem, Yami, Seto,
Bakura dan Marik berada di dalam sekolah ini dengan alasan nama mereka sudah
terdaftar menjadi calon murid di formulir daftar ulang. Kini kelimanya berada
di dalam Kelas SUAMI—berada jauh dengan Yugi dan yang lainnya yang berada di
Kelas ISTRI!
“Apakah anda Atem Sennen?” tanya salah seorang
pemuda
“He—Eh…” jawab Atem sambil memandang pemuda yang
menyapanya tersebut
“Wah—Sungguh tidak terduga bisa bertemu dengan CEO
Perusahaan Sennen yang terkemuka di kelas seperti ini…” ucapnya dengan nada
riang seakan tidak mengerti apa yang sebenarnya Atem rasakan memasuki Sekolah
aneh ini “Aku salah satu pekerja Perusahaan Sennen di cabang Finlandia, sungguh
menyenangkan bisa bekerja di Perusahaan anda Tuan Sennen…”
“O—Oh, Begitu ya…” sahut Atem mengiyakan, sebenarnya
ia tidak mengenal pemuda ini karena mana mungkin ia mengenal satu per satu
pekerjanya yang notabene bekerja di
berbagai cabang di Perusahaan yang sudah tersebar di berbagai belahan dunia itu
“Jadi kau juga ikut mengikuti—emm, Pelatihan… disini?” tanya Atem
Pemuda itu tertawa pelan “Y—Ya, begitulah…
Tunanganku yang menyeretku disini, sepertinya dia takut untuk you know membuat Rumah Tangga ideal yang
sempurna…” sahutnya “Bagaimana dengan anda sendiri Tuan Sennen?” tanyanya
Atem hanya menghela napas “Entahlah—Tanpa
sepengetahuanku aku sudah terdaftar disini…” sahut Atem sebelum kemudian
otaknya mulai bekerja dan mendapatkan penerangan “Atau mungkin… Laksmi yang
sudah menyeretku ke tempat ini sejak pertama…” tambahnya
Terdengah sebuah runtukan dari samping Atem yang
berasal dari Bakura yang sudah tidak merasa nyaman dengan tempat duduknya, “Aku
tidak peduli apapun itu alasannya kenapa KITA bisa terjebak di SEKOLAH aneh
ini! Aku mau—Ry!” serunya kesal sambil menghentakan kakinya “Dan apa maksudnya
KELAS SUAMI ini!”
Dengan tenang dari tempat duduknya Seto menyahuti,
“Mungkin saja mereka membedakan kelas kita karena materi yang akan dipelajari
juga berbeda…”
Marik mendengus di samping Seto, “Bisa kau
menjelaskan secara gampang rambut jamur—Kau selalu mengatakan hal yang sama
sekali sulit dimengerti…”
Yami berdeham di samping Marik, “Atau mungkin kau
yang terlalu bodoh tidak mengerti…” ucapnya sebelum kemudian “Mungkin saja
mereka membedakan kelas karena hal yang dipelajari ISTRI dan SUAMI itu
berbeda—makanya mereka memisahkan kelas kita…” sahutnya
“Fuck—Aku
tidak peduli! Lagipula hal bagus apa yang diberikan untuk para SUAMI! Mungkin
mereka akan menyajikan pelajaran sama seperti yang diberikan di SMA! Pelajaran
kalkulus dan yadda-yadda-yadda!”
celoteh Bakura
“…Mungkin saja” sahut Atem singkat
“Ha—Ah… Himeee~ Aku merindukan Himee~” sahut Marik
sambil mengumandangkan nama Himenya
Kriieettt…
Pintu kelas terbuka menampilkan seorang pemuda
dengan kulit eksotis dan rambut pirang dan mata platina yang unik, ia datang
membawakan sebuah laptop di tangannya dan duduk di bangku depan di hadapan
semua orang di kelas.
“Selamat datang di Kelas Suami bagi para Calon Suami
yang ada di ruangan kelas ini—Mulai hari ini aku yang akan menjadi penanggung
jawab kelas ini. Kalian bisa memanggilku Yuka Chikuso—sebelum kita memulai materi hari ini, mungkin ada yang
ingin bertanya?” tanyanya sambil meletakan laptopnya diatas meja
Bakura langsung mengangkat tangannya dan Yuka segera
mempersilahkannya untuk berbicara “Apa kau ini anak pembawa sial?—Orang tuamu menamaimu Chikuso-kan?” sahutnya santai
“…”
“BWAHAHAHHAHAHAHAHAAHAHA~” tawa beberapa orang yang
ada di kelas mendengar ucapan Bakura tersebut sementara Yuka hanya diam dan cuek
saja seakan ucapan tersebut tidak berarti apa-apa bagi dirinya
“Maaf, Tn Ishigami—Tapi pernyataan anda salah…”
sahutnya santai sebelum kemudian “Mungkin kalian berada di kelas ini karena
kalian terpaksa—atau mungkin nama kalian terdaftar secara paksa—!”
“BENAR!! Kembalikan HIME-ku!!” seru Marik memprotes
dengan jujurnya
“Dan—Urm, Kalian juga tidak terima dengan system
pembagian kelas terpisah ini—!”
“AKU MAU RY—!!” seru Bakura membahana
“Atau kalian tidak memiliki alasan yang jelas untuk
berada di tempat seperti ini—!”
Yami dan Atem langsung menghela napas merasa mereka
memang cocok dimasukan kedalam kategori tadi.
Yuka menggaruk belakang lehernya kemudian menebak
lagi, “Atau kalian kalah dalam sebuah taruhan konyol sehingga berakhir di
tempat seperti ini—!”
“Bisa lanjutkan ke topic sesungguhnya!” sahut Seto
ketus merasa tidak ingin Yuka meneruskan kategori tersebut lebih jelas
Yuka hanya menggeleng saja—ternyata tebakannya
hampir benar seluruhnya, Apakah kaum lelaki harus seperti ini ya? Terpaksa
mengikuti hal yang tidak mereka mau oleh Tunangan mereka—menyedihkan
menyedihkan…
“Baiklah, Karena ini pelajaran pertama kita di dalam
kelas ini—mungkin ada baiknya kita bersantai sambil belajar…” sahut Yuka sambil
menekan tombol di laptopnya memutar media
player video “Mungkin ini adalah basic
yang harus kalian pelajari dalam menjadi Suami—tentunya kalian tahu
dengan istilah—hemm—First Night
mungkin…” ucap Yuka
Mendengar ucapan tersebut, bagaikan tersihir oleh
kata-kata yang begitu mengaktifkan semangat yang lesu kini menjadi bergairah,
para siswa di ruangan kini bersorak mengetahui apa istilah tersebut…
“Ya—Sepertinya semuanya sudah tahu jadi tidak perlu
dijelaskan lebih lanjut, Hari ini kita akan menonton video –piip— dan tips cara agar First
Night bisa berjalan dengan lancar…” ucapnya memulai “Jadi, semuuanya sudah
siap?—fokuskan mata kalian di layar LCD dan amati baik-baik, akan ada tugas
yang menanti setelah video ini selesai…”
Bakura yang tadinya merasa kesal berada di tempat
ini kini begitu bersemangat entah kenapa, Kalau ia tahu mata pelajaran yang
diberikan seperti ini tentunya ia tidak akan pernah menyesal memasuki tempat
seperti ini. Siapa tahu saja ia bisa melakukannya nanti dengan
Ryou—Waaahhahahahha, Seto sudah menyiapkan kacamata 3D untuk menikmati tontonan
tersebut sementara Marik sudah bersemangat hyper menunggu perkembangan di
layar. Atem dan Yami segera mengeluarkan handphone
mereka untuk keperluan penting akan sesuatu.
Dan Yuka sang Pengajar hanya bisa menghela
napas—Sepertinya taktiknya berjalan mulus untuk membuat para Lelaki di dalam
ruangan ini menyukai kelas aneh ini dengan menghidangkan video –piip— sebagai
ajang edukasi. Ckckckc—mudah sekali di tebak rupanya pemikiran mereka semua…
~Kelas
Istri~
“Baiklah, mulai hari ini akulah yang akan menjadi
penanggung jawab kelas ini—Kalian bisa memanggilku Yuki…” terang Yuki di depan
semua siswa di kelas “Mungkin ada baiknya Karena ini hari pertama kalian
mengikuti pelatihan, Bagaimana kalau kita melakukan tanya jawab seputar masalah
yang kalian hadapi sehingga membuat kalian mengikuti bimbingan ini…” tambahnya
Mendengar hal tersebut—Semua perempuan saling
berbisik-bisik tentang hal yang harus mereka katakan sebagai pertanyaan di
topic awal, Laksmi mengacungkan tangannya.
“Apakah yang harus kita lakukan terhadap suami yang
memiliki jadwal padat dalam bekerja?” tanyanya spontan mendapat anggukan dari
beberapa wanita yang lainnya
Yuki mengangguk sambil memikirkan betapa beraninya
sifat Laksmi—mungkin ia dapat menjadi calon Istri yang tegas di masa depan
nanti.
“Bagaimana cara mengatasi suami yang memiliki jadwal
padat dan jarang menghabiskan waktu—hmm, Mari kita diskusikan bersama
permasalahan yang sudah menjadi pakar utama dalam pembentukan Rumah tangga
ini…” ucap Yuki kemudian menerangkan kepada semuanya tentang penjelasan yang dimaksudkan
Tidak seperti para lelaki yang kini tengah berada di
kelas yang berbeda—para wanita yang mengikuti kelas di dalam ruangan ini cukup
serius menerima pembelajaran, layaknya sekolah mereka juga mencatat berbagai
catatan seputar permasalahan yang sering terjadi di Rumah Tangga dan bagaimana
menanggapinya serta mengatasi situasi tersebut. Sang Tutor Yuki tidak
segan-segan berbagi tips untuk memulai pembentukan Rumah tangga harmonis dengan
cara yang simple dan mudah—sedangkan para wanita muda juga saling bertukar ide
dan informasi seputar Rumah Tangga.
Semuanya menjalani pembelajaran dengan tekun dan
serius, bahkan Joey yang terkenal malas mencatat di SMA dulu kini hampir
mencatat seluruh topic yang dibicarakan di dalam kelas dan hal yang sama juga
dilakukan oleh Malik.
~Kelas
Suami~
Mari kita lihat seputar perkembangan kelas Suami
pemirsa—semuanya tengah menikmati layar tancap yang sedang di putar di depan,
bahkan ada yang memesan pop corn dan menikmati waktu mereka layaknya menonton
bioskop. Well—kenyataannya mereka sedang menonton, tapi dalam arti kata yang
berbeda.
“Hmm—Mungkin aku harus membawa perlengkapan untuk Hime…” gumam Marik sambil tercengir tidak jelas
dengan pemikiran entah kemana mengenai Malik di dalam bayangannya yang sudah
sangat di sensor
Bakura tertawa evil
tidak jelas dari tempat duduknya “Hwahahahaha~ Aku harus memesan baju itu untuk Ry!” ucapnya dengan
senyuman sadis
Sementara Seto dilain pihak masih menggunakan kaca
mata 3D-nya tersenyum penuh kemenangan sambil mengetik sesuatu di handphone-nya tanpa melihat keypad yang
ia tekan, mungkin ia sudah hapal semua letak keypad handphone-nya sehingga ia dengan mudahnya mengetik tanpa
mengalihkan perhatiannya dari layar tersebut.
Atem yang sejak pertama sibuk dengan handphone-nya kini beralih profesi ke
laptop yang ada di depannya dan sama seperti sepupunya, tanpa mengalihkan
perhatian dari layar laptop tampak Atem mengetik dengan sepuluh jarinya pada
keyboard laptop. Sepertinya ia tidak ingin melewatkan satu detikpun film yang
sedang diputar—tapi apa yang diketiknya?
Yami masih duduk tenang di kursinya dengan mata
Crymson yang sudah berkilat seakan sudah merencanakan sesuatu. Jika kita
melihat sedikit agak dekat, maka kita bisa melihat senyuman licik terukir
diwajah Co-CEO yang satu ini.
Dan suasana pikiran bejat kini sudah mendominasi
SELURUH ruangan kelas Suami—dan pada saat mereka sudah berada di pertengahan
film, Yuka langsung menyudahi video tersebut
membuat beberapa protes kini keluar dari mulut para peserta kelas.
“Baiklah—Sebelum kita melanjutkan kembali acara bioskop kita…” ucap Yuka sambil
berdeham “Mungkin sebelum lupa daratan dan lautan sebaiknya kita mulai dari
tugas kalian yang pertama…” ucapnya sebelum kemudian menekan beberapa tombol di
layar laptopnya sehingga kini sebuah tulisan besar terpampang di layar LCD
‘Melakukan
Post-Pendekatan First Night pada calon Istri’
“Ya—Mungkin itu adalah tugas yang mudah… sebagai laki-laki tentunya kalian pernah
melakukannya kan—seperti merayu
pasangan kalian, French kiss mungkin
atau hal yang lainnya…” sahut Yuka kemudian mengeluarkan sesuatu di dalam
sakunya, lembaran kertas yang menyerupai sebuah kupon “Dan disini kami juga
sudah menyediakan tempat romantic untuk mengatur suasana seperti yang ada di
atas, sebuah tiket Love Hotel yang
sudah disewa selama full weekend…” tambahnya
Mendengar ucapan itu, Para lelaki langsung
bersemagat—ini sih bukan tugas yang sulit bagi mereka karena seumur hidup
mereka selalu melakukannya! Jadi ini masalah yang sangat sepele wahahahha~ Yuka
membagikan kupon tersebut, tapi Atem menolak pemberian kupon tersebut sambil
menunjukan sebuah Print yang
berisikan namanya dengan Laksmi disebuah tempat/Hotel yang sudah di-bookingnya
entah sejak kapan sambil tersenyum devil.
Yuka hanya menggeleng saja sambil memikirkan betapa siap siaganya Atem—hal yang
sama juga sudah di lakukan oleh Seto, Yami, Bakura dan Marik yang sudah memesan
Kamar exclusive sebuah Hotel mewah
dengan full service selama 1 bulan
mendatang.
Dan kini, semua pemikiran para lelaki di dalam Kelas
Suami sudah sepenuhnya terkontaminasi pemikiran bejat tingkat tinggi dan
layaknya predator mereka sudah tidak sabar lagi untuk menunggu waktu pulang
dari tempat ini untuk memulai rencana mereka. Ladies sepertinya kalian harus berhati-hati pada serigala-serigala
ganas yang satu ini.
~Kelas
Istri~
“Okay—Mungkin cukup sekian pembahasan topic awal
kita…” ucap Yuki sambil mengatupkan tangan dengan senyum lega kelasnya berjalan
dengan lancar “Mungkin saatnya aku memberikan tugas untuk kalian, Kalian harus
membuat daftar hari untuk dihabiskan bersama-sama dengan keluarga—seperti Hari
Piknik setiap Minggu sekali, Hari berbelanja keluarga dan sebagainya… Lakukan
sebaik-baiknya, hal ini juga bisa menjadi acuan untuk menghabiskan waktu
bersama suami anda… mulai dari hal kecil dan besar…” terang Yuki
Semua wanita di dalam kelas mengangguk mengerti
sambil mencatat di buku mereka, “Ano—Apa juga bisa disesuaikan dengan jadwal
suami?” tanya wanita yang lain
“Hmm—Mungkin ada baiknya kalian melakukan pelabelan
dengan diskusi bersama Suami kalian untuk lebih efektifnya…” ucap Yuki “Nah,
besok mungkin aku bisa melihat hasilnya jadi bersemangat semuanya!”
Teng!
Teng! Teng!
Alarm tanda selesainya pembelajaran berbunyi membuat
para siswa kini merapikan kembali peralatan mereka dan keluar ruangan—Kelas
Suami yang sudah layaknya serigala liar keluar kelas dengan tergesa-gesa
mencari-cari sosok mangsa mereka ditengah kerumunan.
“Ate!” panggil Laksmi sambil melambaikan tangan
menghampiri Atem yang tadinya sempat celingak-celinguk mencari sosok Laksmi dan
begitu dia sudah melihat objek pencariannya Atem langsung menyeringai
tipis—sang mangsa akhirnya datang juga “Bagaimana dengan pembelajarannya?”
tanya Laksmi dengan semangat
“Err…” ucap Atem sambil menggaruk belakang lehernya
tidak tahu harus mengatakan apa
Laksmi menaikan alis berusaha menebak-nebak “Kau
tidak marah kan karena aku sudah menyeretmu masuk kesini, Ate?” tanyanya
Atem tertawa garing—mana mungkin dia harus marah
kalau tahu tentunya ia mendapat sesuatu yang jauh diatas pengharapannya di
dalam kelas barusan “Mana mungkin aku marah padamu, Little gem~” ucap Atem
“Oh—Baguslah, Ngomong-Ngomong kau dapat tugas dari tutor-mu Ate? Aku dapat tugas
pertamaku!” ucap Laksmi memulai dengan semangat “Dan… mungkin karena akan
melelahkan harus bolak-balik ke tempat yang jauh selama 3 minggu, sebaiknya
kita mencari tempat untuk tinggal sementara…” tambah Laksmi
TRING!
Ucapan Laksmi yang terdengar seperti sebuah undangan
langsung menyerbu pemikiran Atem yang sudah ditutupi kabut dan dengan instan
Atem langsung merangkul Laksmi mendekat degannya “Tenang saja Little Gem, Aku
tahu dalam situasi seperti ini kita membutuhkan tempat yang cocok untuk tinggal sementara dan melakukan sesuatu dan karena itulah aku sudah
mem—booking Hotel terdekat selama 1
setengah bulan…” terang Atem dengan bangga
“…Hotel? Kedengarannya terlalu mahal—Kenapa tidak
penginapan saja?” sahut Laksmi
Atem menggelengkan kepalanya—mana mungkin ia menyewa
penginapan yang notabene tidak
menguntungkan dalam tugasnya kali ini. “Kita kan butuh tempat yang sunyi untuk berpikir Little Gem—jadi kupikir Hotel
tempat yang bagus untuk mengerjakan tugas
kita…” sahut Atem sambil membawa Laksmi keluar dari tempat pelatihan
sementara Laksmi hanya mengiyakan saja ucapan Atem tanpa tahu maksud
terselubung dari perkataan Atem barusan.
Dilain Pihak…
“HAH!! HOTEL—Kau ini memboroskan UANG Seto!!” seru
Joey begitu melihat Seto kini sudah sedia dengan Print Hotel yang sudah ia pesan dengan tingkat yang
sangat mewah
Seto cuek-cuek saja menanggapi perkataan Joey dan
langsung menyeretnya keluar kelas tanpa mendengarkan ucapan protes Joey yang
kini telah beranak pinak tentang mengirit uang dan semacamnya—pokoknya mereka
harus segera sampai ke kamar yang sudah menanti mereka dimana tempat Seto bisa
melakukan sesuatu terhadap Joey, mwahahahhahaha~
Pasangan yang lainnya…
“Nah—Sebaiknya kita kembali ke Hotel secepatnya Ry…”
ucap Bakura mengawali sambil menenteng tangan Ryou keluar
“E—Eh, Hotel?” ucap Ryou yang tidak tahu menahu
kemana ia akan di bawa pergi oleh Bakura
“Yupe—Kita akan menyelesaikan tugas kita disana…” jawab Bakura enteng sambil tertawa nista tanpa
sebab musabab yang tidak jelas
Pasangan yang tidak jauh Gila dari pasangan yang
pertama…
“Marik-Prince~” panggil Malik dengan semangat
merentangkan kedua tangannya menghampiri Marik
“Hime-Chan~” jawab Marik langsung nyosor secepat
kilat dan membopong Malik di tangannya
“Pangeranku, Bagaimana sekolahmu~” tanya Malik
dengan nada yang sangat imut membuat Marik langsung bergairah
“Seperti yang kau lihat Hime-Chan~” sahut Marik
sambil menyeringai setan “Nah—Ayo kita berbelanja Hime~ Ada pakaian bagus yang
ingin aku tunjukan padamu bidadariku~”
“Really Honey~
Awhh~ Aku tidak sabar melihatnya…”
“Fufufufu… Mungkin kau juga bisa memperlihatkan strip dance padaku nanti Hime~” gumam
Marik pelan sambil menggotong Malik pergi
Dan kedua insan pasangan bodoh yang satu ini…
Dengan Angelic Face-nya Yugi memeluk lengan Yami dan
berjalan keluar, “Eh—Yami, Kalau kau tidak keberatan kau bisa kan membantuku mengerjakan tugasku?” tanya Yugi polos
menatap Yami
Yami yang mendengar ucapan Yugi langsung melesat
pikirannya tentang apa tugas yang sudah diterima Yugi sehingga membutuhkan
bantuannya.
Yugi tersenyum “Nanti kalau tugasku sudah selesai
aku juga akan membantu tugasmu kok Yami~” tawar Yugi
Blush!
Dengan seketika muka Yami langsung merah padam
mendengar ajakan Yugi—Apakah mungki kalau Yugi akan… Kesempatan ini tidak bisa
dilewatkan, dan dengan raut muka cerah sekaligus meyakinkan Yami langsung
tersenyum membuat Yugi merona melihatnya “Tenang saja, Yugi… Aku akan
membantumu apapun itu~” sahutnya dengan suara yang tidak dapat di deskripsikan
“U—Umm..” gumam Yugi malu-malu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar