Rabu, 22 Mei 2013

Parent School Guide Chapter 2


Chapter 2; Pelajaran yang DINANTIKAN!!

Parent Guide School adalah sekolah yang dikhususkan untuk melatih para calon Orang Tua untuk lebih mengenal bagaimana system Rumah Tangga sebenarnya dan mendapatkan tips untuk membentuk sebuah Rumah tangga idaman bagi para calon orang tua. Dan karena hal itulah kini Atem, Yami, Seto, Bakura dan Marik berada di dalam sekolah ini dengan alasan nama mereka sudah terdaftar menjadi calon murid di formulir daftar ulang. Kini kelimanya berada di dalam Kelas SUAMI—berada jauh dengan Yugi dan yang lainnya yang berada di Kelas ISTRI!
“Apakah anda Atem Sennen?” tanya salah seorang pemuda
“He—Eh…” jawab Atem sambil memandang pemuda yang menyapanya tersebut
“Wah—Sungguh tidak terduga bisa bertemu dengan CEO Perusahaan Sennen yang terkemuka di kelas seperti ini…” ucapnya dengan nada riang seakan tidak mengerti apa yang sebenarnya Atem rasakan memasuki Sekolah aneh ini “Aku salah satu pekerja Perusahaan Sennen di cabang Finlandia, sungguh menyenangkan bisa bekerja di Perusahaan anda Tuan Sennen…”
“O—Oh, Begitu ya…” sahut Atem mengiyakan, sebenarnya ia tidak mengenal pemuda ini karena mana mungkin ia mengenal satu per satu pekerjanya yang notabene bekerja di berbagai cabang di Perusahaan yang sudah tersebar di berbagai belahan dunia itu “Jadi kau juga ikut mengikuti—emm, Pelatihan… disini?” tanya Atem
Pemuda itu tertawa pelan “Y—Ya, begitulah… Tunanganku yang menyeretku disini, sepertinya dia takut untuk you know membuat Rumah Tangga ideal yang sempurna…” sahutnya “Bagaimana dengan anda sendiri Tuan Sennen?” tanyanya
Atem hanya menghela napas “Entahlah—Tanpa sepengetahuanku aku sudah terdaftar disini…” sahut Atem sebelum kemudian otaknya mulai bekerja dan mendapatkan penerangan “Atau mungkin… Laksmi yang sudah menyeretku ke tempat ini sejak pertama…” tambahnya
Terdengah sebuah runtukan dari samping Atem yang berasal dari Bakura yang sudah tidak merasa nyaman dengan tempat duduknya, “Aku tidak peduli apapun itu alasannya kenapa KITA bisa terjebak di SEKOLAH aneh ini! Aku mau—Ry!” serunya kesal sambil menghentakan kakinya “Dan apa maksudnya KELAS SUAMI ini!”
Dengan tenang dari tempat duduknya Seto menyahuti, “Mungkin saja mereka membedakan kelas kita karena materi yang akan dipelajari juga berbeda…”
Marik mendengus di samping Seto, “Bisa kau menjelaskan secara gampang rambut jamur—Kau selalu mengatakan hal yang sama sekali sulit dimengerti…”
Yami berdeham di samping Marik, “Atau mungkin kau yang terlalu bodoh tidak mengerti…” ucapnya sebelum kemudian “Mungkin saja mereka membedakan kelas karena hal yang dipelajari ISTRI dan SUAMI itu berbeda—makanya mereka memisahkan kelas kita…” sahutnya
Fuck—Aku tidak peduli! Lagipula hal bagus apa yang diberikan untuk para SUAMI! Mungkin mereka akan menyajikan pelajaran sama seperti yang diberikan di SMA! Pelajaran kalkulus dan yadda-yadda-yadda!” celoteh Bakura
“…Mungkin saja” sahut Atem singkat
“Ha—Ah… Himeee~ Aku merindukan Himee~” sahut Marik sambil mengumandangkan nama Himenya
Kriieettt…
Pintu kelas terbuka menampilkan seorang pemuda dengan kulit eksotis dan rambut pirang dan mata platina yang unik, ia datang membawakan sebuah laptop di tangannya dan duduk di bangku depan di hadapan semua orang di kelas.
“Selamat datang di Kelas Suami bagi para Calon Suami yang ada di ruangan kelas ini—Mulai hari ini aku yang akan menjadi penanggung jawab kelas ini. Kalian bisa memanggilku Yuka Chikuso—sebelum kita  memulai materi hari ini, mungkin ada yang ingin bertanya?” tanyanya sambil meletakan laptopnya diatas meja
Bakura langsung mengangkat tangannya dan Yuka segera mempersilahkannya untuk berbicara “Apa kau ini anak pembawa sial?—Orang tuamu menamaimu Chikuso-kan?” sahutnya santai
“…”
“BWAHAHAHHAHAHAHAHAAHAHA~” tawa beberapa orang yang ada di kelas mendengar ucapan Bakura tersebut sementara Yuka hanya diam dan cuek saja seakan ucapan tersebut tidak berarti apa-apa bagi dirinya
“Maaf, Tn Ishigami—Tapi pernyataan anda salah…” sahutnya santai sebelum kemudian “Mungkin kalian berada di kelas ini karena kalian terpaksa—atau mungkin nama kalian terdaftar secara paksa—!”
“BENAR!! Kembalikan HIME-ku!!” seru Marik memprotes dengan jujurnya
“Dan—Urm, Kalian juga tidak terima dengan system pembagian kelas terpisah ini—!”
“AKU MAU RY—!!” seru Bakura membahana
“Atau kalian tidak memiliki alasan yang jelas untuk berada di tempat seperti ini—!”
Yami dan Atem langsung menghela napas merasa mereka memang cocok dimasukan kedalam kategori tadi.
Yuka menggaruk belakang lehernya kemudian menebak lagi, “Atau kalian kalah dalam sebuah taruhan konyol sehingga berakhir di tempat seperti ini—!”
“Bisa lanjutkan ke topic sesungguhnya!” sahut Seto ketus merasa tidak ingin Yuka meneruskan kategori tersebut lebih jelas
Yuka hanya menggeleng saja—ternyata tebakannya hampir benar seluruhnya, Apakah kaum lelaki harus seperti ini ya? Terpaksa mengikuti hal yang tidak mereka mau oleh Tunangan mereka—menyedihkan menyedihkan…
“Baiklah, Karena ini pelajaran pertama kita di dalam kelas ini—mungkin ada baiknya kita bersantai sambil belajar…” sahut Yuka sambil menekan tombol di laptopnya memutar media player video “Mungkin ini adalah basic yang harus kalian pelajari dalam menjadi Suami—tentunya kalian tahu dengan istilah—hemm—First Night mungkin…” ucap Yuka
Mendengar ucapan tersebut, bagaikan tersihir oleh kata-kata yang begitu mengaktifkan semangat yang lesu kini menjadi bergairah, para siswa di ruangan kini bersorak mengetahui apa istilah tersebut…
“Ya—Sepertinya semuanya sudah tahu jadi tidak perlu dijelaskan lebih lanjut, Hari ini kita akan menonton video –piip— dan tips cara agar First Night bisa berjalan dengan lancar…” ucapnya memulai “Jadi, semuuanya sudah siap?—fokuskan mata kalian di layar LCD dan amati baik-baik, akan ada tugas yang menanti setelah video ini selesai…”
Bakura yang tadinya merasa kesal berada di tempat ini kini begitu bersemangat entah kenapa, Kalau ia tahu mata pelajaran yang diberikan seperti ini tentunya ia tidak akan pernah menyesal memasuki tempat seperti ini. Siapa tahu saja ia bisa melakukannya nanti dengan Ryou—Waaahhahahahha, Seto sudah menyiapkan kacamata 3D untuk menikmati tontonan tersebut sementara Marik sudah bersemangat hyper menunggu perkembangan di layar. Atem dan Yami segera mengeluarkan handphone mereka untuk keperluan penting akan sesuatu.
Dan Yuka sang Pengajar hanya bisa menghela napas—Sepertinya taktiknya berjalan mulus untuk membuat para Lelaki di dalam ruangan ini menyukai kelas aneh ini dengan menghidangkan video –piip— sebagai ajang edukasi. Ckckckc—mudah sekali di tebak rupanya pemikiran mereka semua…
~Kelas Istri~
“Baiklah, mulai hari ini akulah yang akan menjadi penanggung jawab kelas ini—Kalian bisa memanggilku Yuki…” terang Yuki di depan semua siswa di kelas “Mungkin ada baiknya Karena ini hari pertama kalian mengikuti pelatihan, Bagaimana kalau kita melakukan tanya jawab seputar masalah yang kalian hadapi sehingga membuat kalian mengikuti bimbingan ini…” tambahnya
Mendengar hal tersebut—Semua perempuan saling berbisik-bisik tentang hal yang harus mereka katakan sebagai pertanyaan di topic awal, Laksmi mengacungkan tangannya.
“Apakah yang harus kita lakukan terhadap suami yang memiliki jadwal padat dalam bekerja?” tanyanya spontan mendapat anggukan dari beberapa wanita yang lainnya
Yuki mengangguk sambil memikirkan betapa beraninya sifat Laksmi—mungkin ia dapat menjadi calon Istri yang tegas di masa depan nanti.
“Bagaimana cara mengatasi suami yang memiliki jadwal padat dan jarang menghabiskan waktu—hmm, Mari kita diskusikan bersama permasalahan yang sudah menjadi pakar utama dalam pembentukan Rumah tangga ini…” ucap Yuki kemudian menerangkan kepada semuanya tentang penjelasan yang dimaksudkan
Tidak seperti para lelaki yang kini tengah berada di kelas yang berbeda—para wanita yang mengikuti kelas di dalam ruangan ini cukup serius menerima pembelajaran, layaknya sekolah mereka juga mencatat berbagai catatan seputar permasalahan yang sering terjadi di Rumah Tangga dan bagaimana menanggapinya serta mengatasi situasi tersebut. Sang Tutor Yuki tidak segan-segan berbagi tips untuk memulai pembentukan Rumah tangga harmonis dengan cara yang simple dan mudah—sedangkan para wanita muda juga saling bertukar ide dan informasi seputar Rumah Tangga.
Semuanya menjalani pembelajaran dengan tekun dan serius, bahkan Joey yang terkenal malas mencatat di SMA dulu kini hampir mencatat seluruh topic yang dibicarakan di dalam kelas dan hal yang sama juga dilakukan oleh Malik.
~Kelas Suami~
Mari kita lihat seputar perkembangan kelas Suami pemirsa—semuanya tengah menikmati layar tancap yang sedang di putar di depan, bahkan ada yang memesan pop corn dan menikmati waktu mereka layaknya menonton bioskop. Well—kenyataannya mereka sedang menonton, tapi dalam arti kata yang berbeda.
“Hmm—Mungkin aku harus membawa perlengkapan untuk Hime…” gumam Marik sambil tercengir tidak jelas dengan pemikiran entah kemana mengenai Malik di dalam bayangannya yang sudah sangat di sensor
Bakura tertawa evil tidak jelas dari tempat duduknya “Hwahahahaha~ Aku harus memesan baju itu untuk Ry!” ucapnya dengan senyuman sadis
Sementara Seto dilain pihak masih menggunakan kaca mata 3D-nya tersenyum penuh kemenangan sambil mengetik sesuatu di handphone-nya tanpa melihat keypad yang ia tekan, mungkin ia sudah hapal semua letak keypad handphone-nya sehingga ia dengan mudahnya mengetik tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar tersebut.
Atem yang sejak pertama sibuk dengan handphone-nya kini beralih profesi ke laptop yang ada di depannya dan sama seperti sepupunya, tanpa mengalihkan perhatian dari layar laptop tampak Atem mengetik dengan sepuluh jarinya pada keyboard laptop. Sepertinya ia tidak ingin melewatkan satu detikpun film yang sedang diputar—tapi apa yang diketiknya?
Yami masih duduk tenang di kursinya dengan mata Crymson yang sudah berkilat seakan sudah merencanakan sesuatu. Jika kita melihat sedikit agak dekat, maka kita bisa melihat senyuman licik terukir diwajah Co-CEO yang satu ini.
Dan suasana pikiran bejat kini sudah mendominasi SELURUH ruangan kelas Suami—dan pada saat mereka sudah berada di pertengahan film, Yuka langsung menyudahi video tersebut membuat beberapa protes kini keluar dari mulut para peserta kelas.
“Baiklah—Sebelum kita melanjutkan kembali acara bioskop kita…” ucap Yuka sambil berdeham “Mungkin sebelum lupa daratan dan lautan sebaiknya kita mulai dari tugas kalian yang pertama…” ucapnya sebelum kemudian menekan beberapa tombol di layar laptopnya sehingga kini sebuah tulisan besar terpampang di layar LCD
‘Melakukan Post-Pendekatan First Night pada calon Istri’
“Ya—Mungkin itu adalah tugas yang mudah… sebagai laki-laki tentunya kalian pernah melakukannya kan—seperti merayu pasangan kalian, French kiss mungkin atau hal yang lainnya…” sahut Yuka kemudian mengeluarkan sesuatu di dalam sakunya, lembaran kertas yang menyerupai sebuah kupon “Dan disini kami juga sudah menyediakan tempat romantic untuk mengatur suasana seperti yang ada di atas, sebuah tiket Love Hotel yang sudah disewa selama full weekend…” tambahnya
Mendengar ucapan itu, Para lelaki langsung bersemagat—ini sih bukan tugas yang sulit bagi mereka karena seumur hidup mereka selalu melakukannya! Jadi ini masalah yang sangat sepele wahahahha~ Yuka membagikan kupon tersebut, tapi Atem menolak pemberian kupon tersebut sambil menunjukan sebuah Print yang berisikan namanya dengan Laksmi disebuah tempat/Hotel yang sudah di-bookingnya entah sejak kapan sambil tersenyum devil. Yuka hanya menggeleng saja sambil memikirkan betapa siap siaganya Atem—hal yang sama juga sudah di lakukan oleh Seto, Yami, Bakura dan Marik yang sudah memesan Kamar exclusive sebuah Hotel mewah dengan full service selama 1 bulan mendatang.
Dan kini, semua pemikiran para lelaki di dalam Kelas Suami sudah sepenuhnya terkontaminasi pemikiran bejat tingkat tinggi dan layaknya predator mereka sudah tidak sabar lagi untuk menunggu waktu pulang dari tempat ini untuk memulai rencana mereka. Ladies sepertinya kalian harus berhati-hati pada serigala-serigala ganas yang satu ini.
~Kelas Istri~
“Okay—Mungkin cukup sekian pembahasan topic awal kita…” ucap Yuki sambil mengatupkan tangan dengan senyum lega kelasnya berjalan dengan lancar “Mungkin saatnya aku memberikan tugas untuk kalian, Kalian harus membuat daftar hari untuk dihabiskan bersama-sama dengan keluarga—seperti Hari Piknik setiap Minggu sekali, Hari berbelanja keluarga dan sebagainya… Lakukan sebaik-baiknya, hal ini juga bisa menjadi acuan untuk menghabiskan waktu bersama suami anda… mulai dari hal kecil dan besar…” terang Yuki
Semua wanita di dalam kelas mengangguk mengerti sambil mencatat di buku mereka, “Ano—Apa juga bisa disesuaikan dengan jadwal suami?” tanya wanita yang lain
“Hmm—Mungkin ada baiknya kalian melakukan pelabelan dengan diskusi bersama Suami kalian untuk lebih efektifnya…” ucap Yuki “Nah, besok mungkin aku bisa melihat hasilnya jadi bersemangat semuanya!”
Teng! Teng! Teng!
Alarm tanda selesainya pembelajaran berbunyi membuat para siswa kini merapikan kembali peralatan mereka dan keluar ruangan—Kelas Suami yang sudah layaknya serigala liar keluar kelas dengan tergesa-gesa mencari-cari sosok mangsa mereka ditengah kerumunan.
“Ate!” panggil Laksmi sambil melambaikan tangan menghampiri Atem yang tadinya sempat celingak-celinguk mencari sosok Laksmi dan begitu dia sudah melihat objek pencariannya Atem langsung menyeringai tipis—sang mangsa akhirnya datang juga “Bagaimana dengan pembelajarannya?” tanya Laksmi dengan semangat
“Err…” ucap Atem sambil menggaruk belakang lehernya tidak tahu harus mengatakan apa
Laksmi menaikan alis berusaha menebak-nebak “Kau tidak marah kan karena aku sudah menyeretmu masuk kesini, Ate?” tanyanya
Atem tertawa garing—mana mungkin dia harus marah kalau tahu tentunya ia mendapat sesuatu yang jauh diatas pengharapannya di dalam kelas barusan “Mana mungkin aku marah padamu, Little gem~” ucap Atem
“Oh—Baguslah, Ngomong-Ngomong kau dapat tugas dari tutor-mu Ate? Aku dapat tugas pertamaku!” ucap Laksmi memulai dengan semangat “Dan… mungkin karena akan melelahkan harus bolak-balik ke tempat yang jauh selama 3 minggu, sebaiknya kita mencari tempat untuk tinggal sementara…” tambah Laksmi
TRING!
Ucapan Laksmi yang terdengar seperti sebuah undangan langsung menyerbu pemikiran Atem yang sudah ditutupi kabut dan dengan instan Atem langsung merangkul Laksmi mendekat degannya “Tenang saja Little Gem, Aku tahu dalam situasi seperti ini kita membutuhkan tempat yang cocok untuk tinggal sementara dan melakukan sesuatu dan karena itulah aku sudah mem—booking Hotel terdekat selama 1 setengah bulan…” terang Atem dengan bangga
“…Hotel? Kedengarannya terlalu mahal—Kenapa tidak penginapan saja?” sahut Laksmi
Atem menggelengkan kepalanya—mana mungkin ia menyewa penginapan yang notabene tidak menguntungkan dalam tugasnya kali ini. “Kita kan butuh tempat yang sunyi untuk berpikir Little Gem—jadi kupikir Hotel tempat yang bagus untuk mengerjakan tugas kita…” sahut Atem sambil membawa Laksmi keluar dari tempat pelatihan sementara Laksmi hanya mengiyakan saja ucapan Atem tanpa tahu maksud terselubung dari perkataan Atem barusan.
Dilain Pihak…
“HAH!! HOTEL—Kau ini memboroskan UANG Seto!!” seru Joey begitu melihat Seto kini sudah sedia dengan  Print  Hotel yang sudah ia pesan dengan tingkat yang sangat mewah
Seto cuek-cuek saja menanggapi perkataan Joey dan langsung menyeretnya keluar kelas tanpa mendengarkan ucapan protes Joey yang kini telah beranak pinak tentang mengirit uang dan semacamnya—pokoknya mereka harus segera sampai ke kamar yang sudah menanti mereka dimana tempat Seto bisa melakukan sesuatu terhadap Joey, mwahahahhahaha~
Pasangan yang lainnya…
“Nah—Sebaiknya kita kembali ke Hotel secepatnya Ry…” ucap Bakura mengawali sambil menenteng tangan Ryou keluar
“E—Eh, Hotel?” ucap Ryou yang tidak tahu menahu kemana ia akan di bawa pergi oleh Bakura
“Yupe—Kita akan menyelesaikan tugas kita disana…” jawab Bakura enteng sambil tertawa nista tanpa sebab musabab yang tidak jelas
Pasangan yang tidak jauh Gila dari pasangan yang pertama…
“Marik-Prince~” panggil Malik dengan semangat merentangkan kedua tangannya menghampiri Marik
“Hime-Chan~” jawab Marik langsung nyosor secepat kilat dan membopong Malik di tangannya
“Pangeranku, Bagaimana sekolahmu~” tanya Malik dengan nada yang sangat imut membuat Marik langsung bergairah
“Seperti yang kau lihat Hime-Chan~” sahut Marik sambil menyeringai setan “Nah—Ayo kita berbelanja Hime~ Ada pakaian bagus yang ingin aku tunjukan padamu bidadariku~”
Really Honey~ Awhh~ Aku tidak sabar melihatnya…”
“Fufufufu… Mungkin kau juga bisa memperlihatkan strip dance padaku nanti Hime~” gumam Marik pelan sambil menggotong Malik pergi
Dan kedua insan pasangan bodoh yang satu ini…
Dengan Angelic Face-nya Yugi memeluk lengan Yami dan berjalan keluar, “Eh—Yami, Kalau kau tidak keberatan kau bisa kan membantuku mengerjakan tugasku?” tanya Yugi polos menatap Yami
Yami yang mendengar ucapan Yugi langsung melesat pikirannya tentang apa tugas yang sudah diterima Yugi sehingga membutuhkan bantuannya.
Yugi tersenyum “Nanti kalau tugasku sudah selesai aku juga akan membantu tugasmu kok Yami~” tawar Yugi
Blush!
Dengan seketika muka Yami langsung merah padam mendengar ajakan Yugi—Apakah mungki kalau Yugi akan… Kesempatan ini tidak bisa dilewatkan, dan dengan raut muka cerah sekaligus meyakinkan Yami langsung tersenyum membuat Yugi merona melihatnya “Tenang saja, Yugi… Aku akan membantumu apapun itu~” sahutnya dengan suara yang tidak dapat di deskripsikan
“U—Umm..” gumam Yugi malu-malu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar