Sabtu, 20 Oktober 2012

Conquer of Love chapter 5

Chapter 5: Say that you want to confess!?
.
Side Pairing
Seto.K & fem Joey.W
.
With random song from random artist
.

Toko Game
Pagi hari yang cerah, Laksmi sudah bangun sejak tadi dan kini ia sedang memasak sarapan yaitu sebuah waffle. Hari ini adalah hari pertamanya memasuki sekolah swasta (a/n: karena sebelumnya dia masuk Stardust Inter High) yaitu Domino High, kini ia sudah mengenakan baju seragamnya, kemeja putih dengan blazer pink dengan emblem Domino High di sakunya dan rok biru pendek selutut dipadu dengan kaus kaki putih panjang  dan sepatu pantofel hitam dengan rambut pirangnya yang tergerai sampai ke punggung.
Sambil menyiapkan meja, seringkali Laksmi menguap merasa mengantuk dan ini bukan hanya disebabkan oleh mimpi aneh tentang masa lalunya itu tapi melalui e-mail yang dikirim dari Dewan Guru di sekolahnya dulu. Hal ini yang membuatnya tidak bisa tidur semalaman.
“..Ok, semuanya sudah siap!” ucap Laksmi menepuk kedua tangannya melihat meja makan yang sudah tersusun dengan rapi
Laksmipun berjalan menghampiri kulkas dan mengambil es krim di dalam freezer kemudian mengambil 2-3 scoop es krim dan meletakannya diatas waffle miliknya sebelum menaruhnya kembali ke dalam kulkas.
Tidak lama setelah itu, Yugi dan Yamipun menuruni tanggan menggunakan baju seragam sekolah mereka.
“Selamat Pagi, Laksmi..” ucap Yugi
“Pagi, Yugi..” balas Laksmi duduk di kursi
Merekapun duduk menempati tempat di meja makan, “Laksmi, mana Kakek?” tanya Yugi
Laksmi mengangkat bahu “Saat ku tanya, katanya dia akan pergi ke suatu tempat untuk mengurus sesuatu..” jawab Laksmi sekenanya
Yugi mengangguk mengerti kemudian menatap Yami di sampingnya “Dan dimana Atem, Yami?”
Mendengar nama Atem, Laksmi mulai mengingat kejadian yang kemarin saat Atem menanyakan apa dia mengingat sesuatu yang berkaitan dengan nama panggilannya dulu dan terima kasih atas semua itu kini Atem perlahan menyadari Laksmi memang sudah mengingat masa lalunya.
Aku harus bersikap normal.. normal.. lupakan hal yang terjadi kemarin dan pura-pura kalau kejadian tersebut tidak pernah terjadi.. huhft!’ batin Laksmi
“Masih tertidur terakhir kali aku mengeceknya, Aibou..” jawab Yami
Yugi mengangguk tanda mengerti kemudian merekapun mulai memakan sarapan di meja dan Beberapa menit setelahnya Atem menuruni tangga menggunakan black leather tank-top dengan jaket biru tua dengan emblem Domino di dalamnya dengan tight leather jeans berwarna senada dengan jaket yang ia pakai dengan hiasan rantai di sakunya, sepertinya Mode  pakaian selera Yami memang sangat cocok dipakai saudara kembarnya itu.
Laksmi tercengang sejenak melihatnya, ia tidak percaya kalau Atem memang benar-benar terlihat keren dengan pakaian sekolah itu dan daya pikatnya sangat kuat memungkinkan banyak gadis akan terlena dengan hanya melihatnya saja. Atempun duduk dibangku kosong di samping Laksmi dan mulai memakan sarapannya, selama makan Laksmi menjaga jarak agar tidak bertemu dengan mata Crymson itu.
“Jadi, Apa jadwal untuk hari ini?” tanya Yami
“Kita akan pergi ke sekolah tentunya..” jawab Laksmi sambil memakan wafflenya
Yugi mengangguk “Sebaiknya kita berangkat sebelum terlambat..”
Setelah sarapan merekapun berangkat menuju Domino High, karena jaraknya tidak jauh dari rumah mereka berjalan kaki menuju tempat yang dituju.
Sesampai di Sekolah, Laksmi,Yami dan Atem ditemani oleh Yugi menuju ruangan staff guru untuk mengambil susunan jadwal pelajaran mereka untuk hari ini, setiap hari mereka akan mempelajari 4 pelajaran ditambah istirahat makan siang nanti.
Atem Sennen- Grade X
Periode 1: Geografi-Mrs.Hanny
Periode 2: Sejarah-Mr.Lucas
Periode 3: Fisika-Mrs.Christine Natalia
Periode 4: Istirahat
Periode 5: Kimia-Mr.Daniel

Laksmi Vichilicious- Grade X
Periode 1: Geografi-Mrs.Hanny
Periode 2: Sejarah-Mr.Lucas
Periode 3: Fisika-Mrs.Christine Natalia
Periode 4: Istirahat
Periode 5: Kimia-Mr.Daniel

Yami Sennen- Grade X
Periode 1: Fisika-Mrs.Christine Natalia
Periode 2: Matematika-Mr.Jeffry Rolando
Periode 3: TIK-Mrs.Harris
Periode 4: Istirahat
Periode 5: Kimia-Mr.Daniel
Laksmi memperhatikan jadwalnya dan ternyata ia akan melewati seharian sekolah sekelas dengan Atem, ini bencana buruk (?) baginya karena bagaimana kalau nanti dia keceplosan berkata-kata dan bagaimana kalau nanti Atem tahu dia sudah mengingat semuanya?
Tenang..Tenang...’ pikir Laksmi dalam hati
“Ok, Sepertinya Laksmi dan Atem memiliki jadwal yang sama untuk semua kelas..” ucap Yugi tersenyum melihat Laksmi yang hanya dibalas dengan senyuman simpul oleh sepupunya itu “Karena ini hari pertama Atem memasuki sekolah, bagaimana kalau kau menjelaskan hal-hal apa saja yang dilakukan disini Laksmi?” ucap Yugi
Laksmi melirik ke arah Atem sesaat sebelum dia melihat wajah Yugi yang memandangnya dengan mata puppy eyes memohon,
“Baiklah, Yugi..” jawab Laksmi menyerah
Dan setelah itu Yami dan Yugipun menuju kearah yang berlawanan dengan Laksmi dan Atem, sepertinya mereka 1 kelas dan hal yang bagus untuk Yugi karena dia bisa menggunakan ini untuk berdekatan dengan Yami. Di sisi lain, Laksmi dan Atem sedang menelusuri koridor sekolah mencari kelas pertama mereka. Hening beberapa saat sebelum salah satu dari mereka membuka mulut.
“Apa kau pernah ke sekolah sebelumnya, Atem?” tanya Laksmi berharap topik pembicaraan mereka tidak terkesan terlalu kaku
Atem terseyum sesaat mengetahui Laksmi akhirnya berbicara padanya meskipun dia tahu Laksmi masih sedikit canggung untuk berbicara dengannya.
“Aku belum pernah ke sekolah, Yami bilang tempat ini sama saja dengan pelatihan di istana dulu..” jawab Atem sambil memperhatikan sekelilingnya, yupe ini adalah sesuatu yang baru untuknya
Laksmi menaikan alis bingung dan kembali berjalan perlahan
Apa di Mesir Kuno tidak ada sekolah?? Lalu bagaimana mereka belajar??’ ucap Laksmi
Di Mesir, hanya ada pelatihan khusus untuk pharaoh Master.. sama halnya dengan belajar tetapi juga ada latihan pedang dan tata perilaku di Istana saat pelatihan.. Mungkin itu yang dimaksud Pharaoh’ jawab Cyber Blader
“Sepertinya hampir sama dengan sekolah..”ucap Laksmi “Baiklah Ate- masudku Atem, hal pertama yang harus kau lakukan adalah memperkenalkan diri..” ucap Laksmi yang lagi-lagi memanggil Atem dengan sebutannya itu
Atem tersenyum mengetahui Laksmi memanggilnya dengan nama panggilannya lagi, Merekapun memasuki kelas dan tepat saat mereka memasuki kelas bel pelajaran pertamapun dimulai.
Geografi-Mrs.Hanny
Seisi kelas memandangi 2 murid baru yang kini duduk di depan mereka, yang perempuan terlihat sangat memikat seluruh pria yang ada di dalam kelas dengan senyuman manisnya dan yang pria di sampingnya terlihat sangat tampan seperti bintang film terkenal membuat para gadis di kelas terpesona olehnya.
“Baiklah anak-anak, hari ini kita kedatangan dua murid baru..” ucap Bu Hanny menunjuk Atem dan Laksmi “Baiklah, sekarang perkenalkan diri kalian di depan semua yang ada di kelas..” ucapnya sambil tersenyum ramah
“Salam kenal, Namaku Laksmi Vichilicious dan aku baru pindah kesini kemarin dari Paris. Senang Bertemu kalian semua..” ucap Laksmi sambil membungkuk hormat
Atem kemudian menyusul, well ini hal baru baginya karena dulu dia tidak pernah sekalipun berkenalan dengan siapapun karena orang-orang sudah mengenalnya dengan nama Pharaoh yang disandangnya dulu.
“Namaku Atem Sennen, aku baru pindah dari Mesir dan Senang bertemu dengan kalian semua..” ucap Atem yang terlihat beribawa (a/n: Pharaoh gitu cuy..)
“Baiklah, Apa ada pertanyaan untuk teman baru kalian anak-anak?” tanya Bu Hanny
Seorang siswi mengangkat tangannya “Boleh aku tahu dimana kalian tinggal?” tanyanya
Dengan spontan keduanya menjawab “Toko Game milik Salomon Mouto..”
Tapi kemudian Laksmi langsung tercengang setelah mengetahui apa yang baru saja keluar dari mulutnya, perlahan dia melihat reaksi para Murid dan Guru yang memandangi mereka tidak percaya kemudian melirik sekilas ke arah Atem yang sepertinya kebingungan dengan tingkah laku yang semuanya tunjukan.
“A-apa kalian tinggal bersama.. B-berarti kalian berpacaran atau sudah menikah?” ucap salah seorang siswa
Dengan spontan Laksmi langsung menggeleng “B-bukan seperti itu.. K-kakekku memiliki sahabat karib dan sahabat karibnya itu memiliki..emm dua.. dua Putra kembar.. dan karena sahabat kakek akan bepergian ke tempat yang jauh.. jauh untuk ekspedisi, mereka menitipkan Putra mereka di tempat Kakek.. B-begitu..” jelas Laksmi mengada-ada tentang semua cerita berusaha memberikan alasan yang tepat, mana mungkin dia bilang kalau Atem adalah seorang Pharaoh berusia 5000 tahun yang mendapat kesempatan untuk hidup kedua kalinya di bumi berkat bantuan saudara kembarnya yang merupakan Roh Pangeran yang menghuni millenium puzzle milik Yugi.
Atem hanya bisa menaikan alis mendengar penjelasan Laksmi sedangkan semua yang berada di kelas hanya bisa ber ‘oh’ ria saja.
“Baiklah, kalian bisa memilih tempat duduk kalian..” ucap Bu Hanny dan dengan perkataaan itu, Laksmipun menduduki bangku paling pojok di belakang yang terdapat jendela di sampingnya,sedangkan Atem menempati bangku kosong yang ada di barisan paling depan, melihat Atem kini berada jauh darinya Laksmi mendengus napas lega.
Ini hari terburuk!!?.. Hampir saja aku keceplosan, LAGI!?’ Gerutu Laksmi di pikirannya
Master, kenapa mereka bersikap begitu ketika tahu Master tinggal bersama Pharaoh?’ tanya Cyber Blader
Soal itu.. di dunia ini, wanita dan pria yang tinggal di rumah satu atap itu bisa diblilang mereka sudah menikah atau menjalin hubungan, berbeda dengan waktu di zaman Mesir Kuno..’ terang Laksmi
Begitu, Master... Sekarang ini sudah banyak yang berubah ternyata..’
Laksmi dengan malas membuka buku pelajarannya dan pura-pura seakan dia mengerti penjelasan yang ada di depan sementara setiap 5 menit ia melirik kearah tempat duduk Atem melihat dia sudah mulai akrab dengan teman sebangkunya. Ternyata dia cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah ini.
Luch Break at Domino Canteen
Laksmi membenamkan dirinya di meja sambil mendesah, di depannya Yugi,Malik dan Ryou hanya saling berpandangan satu sama lain kemudian dengan heran melihat tingkah laku Laksmi di depan mereka.
“Laksmi, Apa kau sakit?” tanya Ryou lembut
“..Aku tidak sakit, terima kasih Ryou..” jawab Laksmi lemas
Malik menaikan alis “Lalu, Kenapa kau bersikap lemas seperti itu?” tanya Malik penasaran
Laksmi mengangkat tubuhnya berusaha membenarkan posisi duduknya kemudian memandang sebuah piring puding yang tersaji di depan matanya dan mengenggamnya sebelum berkata
“Kalau... Kalau ada yang lagi menanyakan Apa aku dan Atem tinggal bersama di Toko Game milik Kakek, aku bersumpah akan memberikan orang yang beruntung itu Puding ini!” ucap Laksmi
Dan bersamaan pada saat itu Joey menghampiri Keempat Gadis itu sambil menepuk bahu Laksmi pelan sambil tersenyum ramah “Kau pasti Laksmi kan?” ucap Joey “Ngomong-Ngomong Apa benar kau dan Atem tinggal bersama dengan Yugi dan Ya-“ perkataan Joey terputus
“Ya, Anda benar sekali dan selamat.. Ini hadiah anda..” ucap Laksmi menyerahkan piring berisi puding sementara Joey menatapnya bingung dengan apa yang terjadi dan duduk disamping Ryou
“Laksmi, kenalakan ini Joey Wheeler..” ucap Ryou “Joey kau pasti kenal Laksmi kan? Dia sepupu Yugi yang baru saja pindah kesini..” terang Ryou
“Uh-huh.. Senang bertemu denganmu,Joey..” ucap Laksmi “Dan, soal tadi aku minta maaf.. mulutku langsung menyerbu..”
Joey hanya tersenyum “Ah, tidak apa-apa.. Terima kasih hadiah pudingmu Laksmi, kebetulan aku lapar sekali..”ucap Joey kemudian segera memakan pudingnya.
 “Oh, iya.. kemana Atem, Laksmi?” tanya Yugi
Laksmi mengangkat bahu, “Terakhir ku lihat dia sudah bersama Yami dan seorang pria berambut coklat” jawab Laksmi
“Pria berambut coklat, maksudmu Seto?” tanya Joey
Laksmi mengangguk “Dan kebetulan orang yang sedang dibicarakan ada disini..” ucap Laksmi
Semuanya, melirik dan mendapati Yami,Seto dan Atem sedang berjalan menuju meja mereka dan sepertinya pandangan para kaum hawa yang ada di kantin juga ikut mengikuti mereka dengan mata berseri-seri (?) plus ada juga yang tersenyum malu melihat mereka melewati meja-nya.
“Dan..Ini dia Tn.Ego datang..” ejek Joey mendapat lirikan tajam dari Seto
Seto berdeham “Aku tidak ada urusan berdebat dengan Wild Dogs..” ucapnya dingin
“Aku bukan BINATANG, dasar Money Bag!!?” seru Joey berapi-api
“Kalian habis darimana saja?” tanya Yugi
“Seto mengajak kami tour keliling sekolah, kupikir akan menyenangkan jadi aku mengajak Atem juga kesana Aibou..” jelas Yami sambil tersenyum membuat Yugi sedikit blushing
“Ok, Apa kalian melihat Bakura dan Marik selama tour?” tanya Ryou
“Kurasa kami melihat mereka di Lab Kimia..” jawab Seto
Ryou dan Malik saling berpandangan dengan raut muka panik kemudian beranjak dari kursi dan berlari menuju pintu keluar, sementara yang lain melihat kepergian mereka dengan tanda tanya (?)
“Apa maksudnya tadi?” tanya Laksmi yang kini sedang menyeruput jus jeruk
Joey mengangkat bahu sedangkan Yugi menggelengkan kepalanya, mereka sama sekali tidak tahu apa-apa. Sesaat kemudian terdengar suara yang begitu menarik perhatian untuk di dengar (?) yang ternyata berasal dari 2 orang gadis berambut coklat dengan mata biru yang menggoda.
“Halo~ Yuugii..” sapa yang berkulit putih cream dengan suara menggoda
“Hai~ Tampan...” sapa yang berkulit Tan sambil memandangi Atem
Siapa mereka? Tiba-tiba saja datang dan..ugh seperti pelayan di Club malam saja.. aku tidak suka ini!! Jangan berani-beraninya dia menyentuh Atem satu ujung jari atau aku- T-TUNGGU!! Apa-apaan barusan!?’ pikir Laksmi yang tidak senang dengan kehadiran dua makhluk yang satu ini yang membuatnya panas (a/n: Hot Hot Hot Summer.. yee itu mah lagunya F(x)..)
“Anzu, Tea apa mau kalian!” ucap Joey geram
“Kami hanya ingin menyapa dua siswa tampan yang baru saja memasuki sekolah~” jawab Tea sambil duduk dekat dengan Atem sementara Laksmi yang melihatnya memegang garpu di tangannya erat-erat seakan berpikir itu adalah sebuah pedang dan akan digunakan untuk menyingkirkan gadis pengganggu itu.
Apa Master baik-baik saja? Aku merasakan Master marah akan sesuatu..’ ucap Cyber Blader
Laksmi mendengus ‘Kedua gadis ini benar-benar menganggu!?.. Cyber Blader, aku tidak tahu kenapa tapi aku merasa kesal.. KESAL dengan mereka!!’ jawab Laksmi
Tenanglah, Master.. Apapun yang terjadi hanya Master-lah yang memiliki kunci untuk hati Pharaoh..’
Laksmi blushing sejenak ‘A-a.. kau tidak perlu mengatakan hal seperti itu Cyber Blader.. Kau bisa membuatku salah tingkah lagi..’
‘Maafkan aku, Master.. Tapi aku hanya berkata jujur..’
“Laksmi..?” panggil Yugi pelan
Untuk sesaat Laksmi tersentak dari pikirannya dan menoleh ke arah Yugi yang sekarang menatapnya heran dengan mata Amethyst-nya.
“Iya, Yugi..?” tanya Laksmi
“Daritadi kau diam saja.. Apa yang sedang kau pikirkan,Laksmi?” tanya Joey penasaran
Laksmi menoleh ke sekeliling dan menyadari Tea dan Anzu sudah tidak ada di meja mereka dan mendapati tatapam dari Seto, Yami dan terlebih lagi Atem yang mengarah pada dirinya dengan penuh observasi.
Ting!Tong!Ting!? bel pelajaran terakhir berbunyi dan Laksmi sangat bersyukur kembali karena dia bisa lari dari tatapan interograsi yang menatapnya dan akhirnya ia bisa bernapas dengan  lega.
“ Sepertinya bel sudah berbunyi..” ucap laksmi sambil tersenyum miris menggenggam tangan Yugi dan Joey “...Ayo kita pergi ke kelas terakhir sebelum terlambat~” setelah itu Laksmi menuntun Yugi dan Joey keluar dari kantin menuju kelas selanjutnya meninggalkan Seto, Yami dan Atem di belakang.
Atem menghela napas, mengetahui Laksmi sebenarnya menyembunyikan sesuatu di belakangnya (a/n: Hell Duuh!!)
“Sebaiknya kita juga ke kelas sebelum pelajarn dimulai..” ajak Seto
Yami dan Atempun mengangguk kemudian beranjak menuju kelas terakhir mereka.
 Kimia-Mr.Daniel
 Laksmi dan Yugi duduk bersama di dalam LAB Kimia karena tentu saja Ia berusaha menghindar dari pengamatan Atem, lagipula kalau ‘Rahasia’ yang selama ini ia simpan terbongkar bukankah bisa gawat jadinya.
“Baiklah, karena sebentar lagi bel pulang akan berbunyi bapak akan memberikan tugas untuk kalian kerjakan di rumah nanti..” ucap Mr.Daniel mengawali
Bersamaan dengan itu semua siswa mengeluh, Tugas di hari yang cocok untuk bermain sepuasnya ini? Hell No!! Plus.. Mereka juga sama sekali tidak mengerti dengan apa yang baru saja di jelaskan di depan karena CHEMISTRY IS SO BORING!! (a/n: hehehe.. sebenarnya ini kata-kata Litte karena Litte gak suka Kimia, bagi pecinta kimia yang merasa terhina maafkan Litte *kabur*)
“Jangan mengeluh.. tugasnya sangat gampang sekali..” tambah Mr.Daniel tapi tetap saja para siswa masih mengeluh “ Kalian harus membuat ringkasan tentang Bab Hidrokarbon ini.. secara kelompok dan besok sudah harus dikumpulkan, itu saja..” setelah mengatakan itu Mr.Daniel keluar dari kelas menuju ruang guru
“Cih.. Tugas yang merepotkan!” desis Bakura di bangkunya
Ryou hanya menggelengkan kepala saja dia tahu Yami-nya ini sangat tidak suka dengan hal-hal yang merepotkan “Bagaimana kalau kita bekerja sebagai Partner di tugas ini?” ajak Ryou sedikit gugup
Bakura menoleh ke arah Hikari-nya ini sedikit blushing tapi karena tidak mau Ryou mengetahuinya “Terserah,Ry.. Tapi aku sama sekali tidak mau membantu..” jawabnya pura-pura dingin
Ryou tersenyum manis (a/n: Background song by Bruno Mars-Just The Way You Are.. hohoho) “Tidak apa-apa kalau Kura tidak membantu..” jawabnya sementara Bakura mematung sejenak setelah melihat senyuman yang bagaikan malaikat itu.
Ryou... Tersenyum... Manis...’ pikir Bakura sambil me-replay ulang adegan tadi di kepalanya
The Other One
“ Haah, benar-benar merepotkan aku harus bekerja sama dengan wild dog ini..” sindir Seto dingin
Joey mengepalkan tangannya geram “Apa kau bilang boneka Voodo!!” gertak Joey tidak mau kalah
Seto melirik Joey tajam “Jangan samakan aku dengan boneka aneh itu.. Wild Dog!!”
“Grr.. Lihat saja! Aku bisa menyelesaikan tugas tanpa bantuanmu!!”
Seto menyeringai “Benarkah?,, Aku ragu orang bodoh sepertimu mengerti Kimia..”
“Kalian berdua sangat akrab sekali~” goda Malik yang kini berdiri di dekat tempat duduk Seto dan Joey bersama Marik di sampingnya
Joey mendengus kesal sementara tanpa ia sadari Seto tersenyum kecil melihat wajah Joey yang kesal itu (a/n: Seto Kaiba TERSENYUM!! Gahh~ bawa kamera!! Kita foto bareng yuuk!! Hohoho) tanpa ada orang lain yang menyadarinya.
Imut sekali...’ pikirnya saat melihat wajah Joey
“Bagaimana kalau kita mengerjakannya di Mansion Kaiba bersama-sama?” usul Marik
Seto mendengus “Memangnya aku terlihat seperti menawarkan tempat untuk kalian..” ucapnya dingin
“Ayolah, Seto Mansion-mu kan sangat luas cukup untuk kita semua disana..” ucap Yami dengan Atem yang ada di sampingnya
“Baiklah.. Asalkan tidak akan ada kekacauan lagi di dalam Mansion-ku..”
Malik langsung tersenyum girang “Baiklah, Kami akan kesana jam 1!! Ryou kau dan Bakura juga ikut ya..”
Ryou hanya mengangguk pelan sambil memberesi beberapa buku di mejanya, Sementara itu Laksmi dan Yugi masih duduk di bangku mereka dengan Yugi yang sedang mencatat sesuatu di bukunya sedangkan Laksmi yang sedang memperhatikan apa yang sedang dilakukan Yugi dengan seksama.
“Jadi.. Apa kalian juga akan ikut kerja kelompok di Mansion Kaiba?” ajak Malik yang tiba-tiba saja langsung muncul di hadapan kedua gadis itu yang terlihat shock sejenak
Yugi mengangguk “Sepertinya begitu, Bagaimana menurutmu Laksmi?” ucap Yugi melirik ke arah sepupunya
“Hmm..” Laksmi hanya menggumam sebagai jawaban
“Baiklah!! Jangan lupa jam 1, ya..” ucap Malik melambaikan tangan kemudian mengikuti Marik keluar ruangan
“Aibou, Apa kau ikut ke Mansion Kaiba nanti?” tanya Yami menghampiri bangku Yugi yang mengangguk sambil tersenyum
“Apa kau juga ikut, Laksmi?” tanya Atem memperhatikan gadis di hadapannya itu
Laksmi merangkul tasnya “...Kelihatanya begitu” kemudian melirik Yugi “..Kau tahu dimana Mansion Kaiba, Yugi?” tanya Laksmi
Yugi mengangguk “Tentu saja, kita bisa berangkat bersama-sama nanti..”
“Aibou, apa kau sudah mendapat partner untuk tugas nanti?.. Bagaimana kalau kita  bekerja sama dalam tugas ini Aibou?” ajak Yami sambil tersenyum hangat pada Yugi yang entah kenapa membuat pipi Yugi bersemburat merah
Yugi berusaha membalas senyum Yami “Tentu saja, Yami..”
Pasangan yang serasi...’ pikir Laksmi sambil melihat reaksi yang diberikan Yugi pada Yami yang terlihat sangat lucu (?)
“Laksmi, Apa kau sudah mendapat Partner?” tanya Atem dengan suara yang lembut
Laksmi menoleh berusaha berpaling tapi tidak bisa karena mata Crymson itu begitu memikat sehingga ia tidak mampu untuk berpaling (a/n: Gubrak! Bahasanya keribetan)  again, Saphire met Crymson.. Laksmi hanya menggeleng sebagai jawaban dan Atem tersenyum padanya.
“Bagaimana kalau kita bekerja sama mengerjakan tugas?” ajaknya
Gah.. Kenapa aku mendadak tidak bisa ngomong seperti ini.. Kh.. ayolah, keluarkan suaramu Laksmi!!’ gerutu Laksmi dalam hati “Terserah, asal kau juga membantuku mengerjakan..” jawab Laksmi sedikit keras kepala dengan tampang stoic sebelum kemudian melangkahkan kaki memnuju pintu keluar
Sepertinya akan memakan waktu lama sampai aku bisa mengetahui apa yang disembunyikan , Laksmi...’ pikir Atem sambil menghela napas kemudian melangkah menuju pintu keluar
Sementara di lain pihak, Yami melirik ke arah Yugi “Aibou, Apa kau pikir sepupumu itu bertingkah aneh setelah kejadian di Museum kemarin?” tanya Yami berusaha mendapatkan informasi penting yang siapa tahu bisa ia ceritakan untuk saudara kembarnya yang sedang mengalami kesulitan saat ini (a/n: Contoh adik yang baik.. Heheheh)
“Sebenarnya sih aku juga berpikir yang sama, Mou Hitori No Boku. Tapi Laksmi belum menceritakan apa-apa padaku, Aku jadi khawatir...” jawab Yugi sedikit cemas
Yami hanya bisa menepuk bahu  berusaha menenangkan kecemasan Hikari-nya itu kemudian dengan senyum yang sangat hangat (a/n: Senyum emang hangat y?) iapun berjalan bersama Yugi menuju pintu keluar.
~Toko Game~
“Kakek, kami pulang..” ucap Yugi membuka pintu Toko tapi tidak mendapat suara balasan dari dalam rumah
“Sepertinya Kakek masih belum pulang..” ucap Yami melangkah masuk kemudian menaruh ranselnya di atas sofa, begitu juga dengan Atem yang kemudian duduk di sofa.
“Yugi, aku rasa Kakek sudah pulang tadi..”  ucap Laksmi memberikan Yugi secarik kertas yang tertempel di lemari es
Yugi menaikan alis kemudian menerima kertas dari tangan Laksmi dan membacanya,
Untuk Yugi,
Selama 2 hari yang akan datang, Kakek rasa Kakek tidak bisa pulang dikarenakan tugas penelitian Kakek yang masih belum selesai dan terlalu sayang untuk Kakek tinggalkan, jadi Kakek berharap kalian bisa menjaga rumah dan toko selama Kakek pergi.
            Oh, ya Kakek juga sudah menyediakan uang untuk keperluan membeli bahan makan malam nanti. Kakek harap kalian berempat rukun-rukun di rumah.
Salam sayang, Kakek
“Well, setidaknya kita tahu Kakek masih tenggelam di dalam penelitian benda-benda artifak kuno..” ucap Laksmi disertai anggukan Yugi
 “Jadi, kita masih punya...” Laksmi melirik jam di dinding yang menunjukan pukul 11.30 “... satu setengah jam lagi sebelum berangkat ke Mansion Kaiba, jadi aku akan pergi ke kamar untuk beristirahat sebentar..”
“Ok, Laksmi..”
Dan Laksmipun berjalan sedikit lebih cepat menaiki tangga menuju kamar sementara Yugi sedang membuat sesuatu di dapur.
“Jadi.. Apa ada kemajuan diantara kalian berdua?” tanya Yami pada saudaranya yang sedang menyandarkan diri pada sofa yang empuk
Atem hanya menghela napas sambil melirik ke arah saudaranya yang hanya menaikan bahu kemudian bergumam “...Sama sekali tidak, tapi terkadang secara tidak sengaja ia memanggilku dengan nama panggilanku dulu.. Aku merasa kalau Laksmi memang benar-benar reinkarnasi Istriku, Yami.. Tapi aku masih tidak berani bertanya terlalu jauh tentang hal ini padanya..”
“Baiklah, aku anggap itu sebagai ‘tidak’.. Kenapa kau tidak langsung saja tanyakan hal ini padanya?” tanya  Yami
Atem mendengus “ Mudah untuk bicara seperti itu Yami, Bagaimana denganmu sendiri dan Yugi? Apa sudah ada perkembangan diantara kalian berdua?” balas Atem balik bertanya
Sekarang giliran Yami yang menghela napas kemudian merebahkan diri ke sofa dengan tidak elitnya “Tidak berjalan dengan lancar...  Bahkan dia sama sekali hanya menganggapku sebagai sahabat dan tidak lebih... tidak akan pernah bisa berjalan semulus yang ku kira..” ucap Yami merana
Atem mengangkat bahu “Sepertinya saudara kembar memang bernasib selalu sama..” ucapnya
Yami hanya mengangguk lemah kemudian tanpa di sadari Yugi berjalan menghampiri mereka dengan tas belanja di tangannya.
“A-Aibou, kau mau pergi kemana?” tanya Yami yang langsung beranjak dari sofa
Yugi terseyum simpul sambil menggandeng tas di tangannya “Aku akan berbelanja untuk makan malam nanti soalnya Kakek bilang untuk 2 hari ini ia tidak pulang ke rumah” jelas Yugi
Bisa dikatakan ini kesempatan untuk mendekati Yugi.. jangan sampai disia-siakan..’ pikir Yami kemudian “Apa aku boleh ikut menemani, Aibou?” ucap Yami sambil tersenyum dengan tatapan penuh harap pada Yugi
Berusaha menahan untuk tidak blushing Yugipun mengangguk dan tersirat senyuman kemenangan Yami yang hanya di balas dengan tatapan iri dari saudara kembarnya berusaha mengatakan kau-membuatku-iri-saja yang kemudian dibalas oleh tatapan mau-bagaimana-lagi-aku memang-beruntung.
“Atem, kau bisa menjaga rumah sementara aku dan Yami berbelanja kan?” tanya Yugi
“Tentu, Yugi..” jawab Atem
“Ok, Ayo pergi Aibou~” ucap Yami menuntun Yugi keluar
Atem hanya menghela napas dan kembali ke kesibukannya sendiri di sofa, Apakah itu? Hohoho karena ia belum terlalu mengenal dunia abad 21 sepenuhnya jadi ia dengan penasaran menelusuri ruang tamu dan melihat-lihat benda-benda di dalamnya dan membaca beberapa buku arkeolog yang diketahui milik Kakek.
With Laksmi on The room
“Hmm... Kenapa sepi sekali di bawah?” gumam Laksmi yang masih ada di atas ranjang setelah lama bergelut untuk mendapat istirahat yang ternyata hanya bisa ia dapatkan 15 menit sebelum akhirnya terbangun lagi
Laksmi melirik ke arah jam di atas dinding dan mendapati sudah jam 12.10, dengan segera ia beranjak dari tempat tidur masih meras mengantuk karena ia masih menguap dan dengan malas Laksmipun berganti baju dan kini ia mengenakan kaus putih dengan jaket berwarna biru cerah dengan rok pendek selutut sebelum kemudian keluar kamar dan mendapati Atem sedang duduk di sofa sambil mengamati remote TV
Kemana Yugi dan Yami?.. Apa mereka pergi ke suatu tempat tadi dan masih belum pulang juga sampai sekarang.. dan terlebih lagi, kenapa harus ada dia juga di rumah~’ sungut Laksmi di dalam pikirannya
“Kau sudah bangun, Laksmi?” ucap Atem mengawali sambil melirik ke belakang
Dia menyadari keberadaanku daritadi?...’ pikir Laksmi “Dimana Yugi?” tanya Laksmi straight to point
Atem mengangkat bahu “Sejak tadi mereka pergi berbelanja dan masih belum pulang..” jawab Atem kemudian menekan tombol merah di remote dan sukses membuat TV yang tadi menyala menjadi mati.

Mendengar jawaban itu Laksmi hanya ber ‘oh’ ria sebelum kemudian melangkahkan kaki ke dapur dan mengambil dua buah apel yang masih segar dari dalam kulkas kemudian kembali lagi ke ruang tamu dan duduk di sofa berseberangan dengan Atem kemudian melemparkan 1 apel di tangannya ke arah Atem yang dengan mudah menangkap Apel tersebut kemudian menatapnya sambil menaikan alis.
“..Tidak ada makaanan di kulkas..” ucap Laksmi mengetahui apa yang sedang dipertanyakan Atem padanya “..Kalau kau tidak suka Apel kau bisa mencari yang lain di dalam kulkas..” tambah Laksmi berusaha untuk menutupi pernyataan pertama yang ia barusan katakan, Ia tidak mau kan kalau Atem tahu ia sedikit menaruh rasa padanya—Koreksi! Bukan sedikit tapi ‘Banyak’!!
Sulit dipercaya, Atem tersenyum memandangi Apel yang kini ada di tangannya sementara Laksmi melihatnya dengan heran. Apa hubungan Atem dengan—sebuah Apel?
“Apa ada yang lucu?” tanya Laksmi hati-hati untuk kedengaran tidak terlalu tertarik
Atem menatap Laksmi kemudian tersenyum “Tidak, Aku memang suka Apel... Aku tidak akan menggantinya dengan yang lain..” jawabnya
Ha?.. Pernyataan aneh apa itu? Aku bahkan tidak ingat apa dia dulu menyukai Apel..’ pikir Laksmi kemudian menggigit Apelnya dan mulai memakannya, begitu juga dengan Atem.
Hening.
Hening.
Suasana keduanya tetap sunyi, sepertinya keduanya masih terlalu ragu untuk memulai suatu pembicaraan. Keduanya sama-sama berusaha untuk tetap diam dan melakukan aktivitas sedang mereka kerjakan, sampai pada akhirnya karena merasa harus melakukan sesuatu untuk mengusir keheningan ini Atempun membuka mulutnya.
“Laksmi..” panggil Atem mencoba mendapat perhatian dari gadis itu
“Hmm?” gumam Laksmi sebagai jawaban, sebenarnya ia tidak tahu harus merespon apa untuk panggilan Atem tersebut jadi ini rasanya lebih bagus daripada ia harus menjawab dengan respon yang lain.
Pikirkan sesuatu.. sesuatu yang dapat membuatnya dengan mudah mengeluarkan sesuatu yang ia simpan selama ini.. Ayolah Atem, Kau adalah Pharaoh disini dan.. dan.. dia yang di depanmu ini adalah Istrimu—Well meski zaman sudah berubah pasti mereka masih memiliki kesamaan yang melekat.. Ini adalah kesempatan satu-satunya..’ pikir Atem kemudian “Sebelum kau datang ke Domino, dimana kau tinggal Laksmi?” tanya Atem berusaha menanyakan pertanyaan yang sederhana
“...Aku tinggal di Paris bersama Nenekku, Tapi karena kini ia sudah tiada Aku pindah kesini..” jawab Laksmi sekenanya
Atem menaikan alis, Bukankah Laksmi adalah sepupu Yugi? Kenapa mereka tinggal berpisah selama ini? Apa terjadi sesuatu?
“...Kenapa kau tinggal di Paris sementara Yugi tinggal disini bersama Kakek—Maksudku, Kenapa kau tidak ikut tinggal bersama Yugi dan Kakeknya sejak awal?..” tanya Atem lagi
Laksmi melempar pandangannya pada Rak Buku, mencoba mencari solusi untuk menjawab pertanyaan aneh yang dilontarkan Atem padanya. Apa tujuannya? Berusaha mencari Informasi lebih dariku? Benar-benar observatif—Tunggu, jelas dia Observatif! Kalau dibalik semua ini ia menyembunyika sesuatu yang tidak terduga di dalamnya!
“..Aku tidak mau membahasnya..” jawab Laksmi singkat
Atem menghela napas ‘Bagus! Langkah pertama sudah gagal.. sekarang apa yang harus aku lakukan? Mencoba langsung menanyakan pertanyaan inti padanya?..’ pikir Atem kemudian membuka mulut sekali lagi “...Kenapa waktu itu kau memanggilku dengan nama panggilanku?” tanyanya berharap mendapat jawaban yang ingin ia dengar
Door!? Bagai peluru yang tepat mengenai sasaran, pertanyaan tadi sukses membuat Laksmi sedikit salah tingkah mencoba untuk memikirkan jawaban terbaik yang ia punya. Melihat tingkah laku dan juga raut wajah Laksmi yang berubah drastis, segelintir senyuman menghiasi wajah Atem sepertinya pertanyaannya ini tepat mengenai sasaran yang ia harapkan dan sekarang yang harus ia lakukan hanyalah menunggu respon balasan yang diucapkan oleh orang yang bersangkutan.
“....” Laksmi berpikir sekuat tenaga kemudian “..Aku juga tidak mau membahas persoalan itu..” jawabnya berharap agar Sang Pharaoh di depannya ini berhenti melontarkan pertanyaan yang dapat membuatnya dengan mudah mengatakan Informasi yang tak terduga.
Kau ingin mencoba melarikan diri.. Tapi aku tidak akan membiarkan kau dengan begitu saja lari dari hal ini... Aku tahu kau menyimpan sesuatu di dalam sana, Laksmi..’
Atem beranjak dari sofa yang ia duduki kemudian berjalan menghampiri sofa yang menjadi tempat duduk Laksmi saat itu, Laksmi yang tidak tahu menahu apa yang akan terjadi selanjutnya berusaha menyingkir tapi sepertinya tidak berhasil, Kalau selama ini ia bisa berhasil lolos dari tatapan Interogasi Atem karena suatu kebetulan kali ini ia sama sekali tidak bisa menghindar lagi, seakan terpengaruh hanya melihat mata Crymsonnya itu tubuhnya menjadi kaku dan tidak bisa bergerak dan mematung berdiri sementara Atem denagn mudah kini berjalan dihadapannya menatapnya dengan Intens berusaha mencari sesuatu yang tersembunyi dan tentunya dapat tergambar dengan jelas di dalam siratan mata Saphire Laksmi saat itu juga.
“Hmm..” gumam Atem mengulurkan tangannya meraih rambut pirang Laksmi kemudian mendekatkan wajahnya ditelinga Laksmi dengan tangannya masih sibuk memainkan rambut pirang tadi “...Kau mungkin bisa melarikan diri sepanjang hari dariku tapi kau tidak bisa berbohong padaku.. Kali ini kau tidak bisa lari dari semua ini..” bisik Atem lirih
GAH!! Apa ini buruk!! Kenapa tanganku sama sekali tidak bisa bergerak?.. Apa ini akhir dari sebuah sandiwara?.. Err- Apa dia memantraiku atau semacamnya sehingga tubuhku tidak bisa bergeming seperti ini?’ pikir Laksmi menjerit di dalam pikirannya
Sepertinya Pharaoh sama sekali tidak menggunakan mantra ataupun sihir pada Master.. Kalaupun Pharaoh menggunakannya aku pasti bisa merasakannya..’ jawab Cyber Blader
Err... Lalu kenapa aku jadi kaku seperti ini? Tidak mungkin kan ini bisa terjadi tanpa adanya campur tangan sesuatu yang berkaitan dengan sihir...’
Kurasa ini memang karena terjadi secara Natural, Master... Semua orang di Mesir dulu tidak akan mampu berkutik kalau mereka berhadapan langsung dengan Pharaoh.. Kurasa itu yang menjawab keadaan kenapa Master tidak bisa bergerak..’
‘Oh... Bagus, sekarang aku hanya harus berharap adanya keberuntungan untuk membebaskanku dari jeratan ini sebelum—sebelum aku mengungkapkan semuanya..’
“.. Jadi, sampai kapan kau akan menyimpan semuanya di dalam sana, Little Gem?..” tambah Atem “... Bukankah sudah pernah kukatakan, kau tidak bisa menyimpan segala sesuatu disana tanpa memberitahuku terlebih dahulu..”
Deg!! Paralyze! Itulah keadaan Laksmi saat ini yang terjebak di dalam sebuah lubang yang dalam dimana tidak ada lagi celah untuk keluar, satu-satunya jalan keluar adalah dengan menunggu—menunggu sebuah bantuan yang akan datang untuk menyelamatkannya yang menurut Laksmi adalah sebuah keberuntungan untuk menyelamatkannya dari sini.
“......” Masih tidak menjawab ataupun mengeluarkan sepatah katapun, Laksmi hanya menatap balik Atem dengan mata Saphire yang sedikit terbelalak lebar mengatakan ‘Ini-Tidak-Mungkin!’
Atem hanya menyeringai kecil, sepertinya Langkah keduanya bisa dibilang sedikit sukses untuk hal seperti ini, tapi sebelum ia bisa berkata lebih lanjut untuk memojokkan Laksmi di dalam pikirannya-
Ting! Tong! Ting! Tong! Ting! Tong! Ting! Ting! Ting! Ting!!!
Bunyi bel pintu yang menandakan adanya tamu yang datang berkunjung, seakan bel tersebut adalah obat penawar bagi Laksmi dari situasinya saat ini Ia tidak segan-segan menggunakan kesempatan ini untuk melarikan diri dari Atem—dan sekali lagi Laksmi selamat dari situasi menegangkan jiwa yang ia alami barusan sehingga membuat ia menghela napas lega semuanya berakhir sementara Atem mendengus sedikit kesal karena rencananya kini sudah tidak berhasil padahal ia hanya butuh sedikit lagi waktu sebelum Bel aneh ini mengganggunya. Dengan malas, ia juga mengikuti Laksmi menuju pintu depan berusaha mencari tahu siapa gerangan yang sudah mengganggu rencananya.
Cklek—!
“Hai, Kalian berdua—Kami datang kesini menjemput dua orang yang tersisa~” ucap Joey dengan wajah ceria didepan Laksmi dan Atem
Laksmi hanya tersenyum kecil, sepertinya Joey memang tepat menggunakan waktu! Ia harus berterima kasih pada Joey untuk hal ini.
“Bagaimana dengan Yami dan Yugi?” tanya Atem sambil menaikan alis
Seto menyilangkan tangan di dada “Mereka sudah lebih dulu kami antar ke Mansion karena kebetulan kami bertemu di Pasar..” jawabnya
“Uh-Huh... Baiklah aku akan mengambil Tas di kamar..” ucap Laksmi kemudian melesat cepat menaiki tangga meninggalkan 3 orang tamu itu di depan.
Atem menghela napas, dan tepat beberapa menit kemudian Laksmi sudah kembali dengan Tas miliknya dan mereka berdua berjalan memasuki mobil Limo milik Seto, sulit dipercaya memang hanya untuk menjemput orang Seto harus membawa Limonya yang mewah ini. Joey dan Laksmi duduk di kursi penumpang di bagian belakang, karena Laksmi yang ingin menjaga jarak dari Atem juga karena Seto yang tidak ingin terjadi keributan di dalam Limo-nya karena kericuhan dengan Joey, sementara Seto dan Atem duduk di kursi penumpang di depan mereka.

Conquer of Love Chapter 4

Chapter 4: Roh Suci
.
Berbicara
Berpikir
Cyber Blader’s Talking
Song Lyrics
.


Master... Master.. Master... Master..
“A-apa yang terjadi!?” ucap Laksmi menutup kedua matanya dengan tangan menghindari silaunya sinar yang menerpanya.
Perlahan sinar itu menghilang dan begitu juga dengan Laksmi yang sepertinya tersedot masuk kedalam dunia lain di dalam batu tulis.
With Yugi and Other’s
Atem berhenti melangkah sepertinya pikirannya terganggu karena suatu hal, ia menoleh kebelakang dan menyadari Laksmi sudah tidak ada di antara para rombongan dan merasakan sebuah firasat terlintas di benaknya.
“Ada apa, Kak?” tanya Yami bingung melihat Atem
“Aku merasa ada suara teriakan seseorang..” ucap Malik menatap Ishizu
“Teriakan?” gumam Marik bingung mendengar perkataan Hikari-nya
Ryou mengangguk “Kupikir hanya aku yang mendengar suara itu, ternyata kau juga mendengarnya Malik..” ucap Ryou
“Ishizu, bisa jelaskan apa yang Ryou dan Malik ucapkan? Aku sama sekali tidak mengerti..” ucap Yugi
Ishizu hanya menatap langit-langit Museum dengan pandangan menerawang sebelum ia menatap pandangan 3 Hikari yang penasaran sedangkan yang lain hanya bingung dengan apa yang dikatakan para Hikari. Ishizu berdeham sejenak sebelum ia berkata “Jalan takdir sedang ditunjukan.. hanya itu yang bisa ku sampaikan pada kalian semua”
“Ishizu, aku benar-benar tidak mengerti maksud dari ucapanmu..” sahut Yami sambil mengangkat alisnya
“Che, kau selalu saja mengucapkan kata-kata yang sama sekali tidak ku mengerti..” tambah Bakura
“Apa maksudmu dengan ‘jalan takdir’, Ishizu?” tanya Atem
Sementara sibuk memikirkan apa makna dari perkataan Ishizu, Ryou, Malik dan Yugi masih terdiam mematung berusaha mencerna apa arti perkataan Ishizu barusan.
“Kalau tidak salah kau juga pernah berkata begitu saat Yami pertama kali berkunjung ke Museum ya kan, Kak..” ucap Malik dan kini semua mata memandang gadis itu
“Apa iya?” sahut Yami sambil menggaruk-garuk kepalanya berusaha mengingat-ingat kejadian tersebut
“Benar juga!” Yugi tersontak sambil menganggukan kepalanya “Kalau tidak salah, kau juga mengatakan hal yang sama pada Yami setelah memberitahu ukiran di batu tulis dulu ‘Jalan takdir sedang ditunjukan untukmu pangeran’ begitu kan?” jelas Yugi
Yami berdeham “Apa hanya aku yang tidak mengingat kejadian itu sama sekali..”
“Berarti ada seseorang.. kita tidak tahu siapa, tapi sepertinya dia adalah salah satu dari penduduk di masa lalu yang kini sedang di tuntun untuk mengingat masa lalunya kembali..” jawab Marik singkat
Malik memandang ke arah Yami-nya dengan tatapan penuh tanda tanya “Tapi siapa?” tanyanya
Marik hanya menggeleng kepala “Aku tidak tahu, pemikiran itu tiba-tiba saja terlintas.. berharap saja dia bukan orang jahat atau semacamnya yang akan menganggu kita..”
Yugi merogoh sakunya kemudian mengeluarkan ponselnya dan memencet nomor yang tertera kemudian menghubinginya, ia menaruh ponsel itu di telinganya.
‘Nomor yang anda tuju tidak bisa dihubungi..Harap hubungi sesaat lagi..’
“Aibou, siapa yang kau hubungi?” tanya Yami
Yugi menatap ponselnya dengan tatapan khawatir kemudian memasukanya kembali kedalam saku dan memandangi Ishizu.
“...Apa ini ada hubunganya dengan Laksmi, sepupuku?” Yugi mengawali
“Ngomong-ngomong soal Laksmi, dimana dia sekarang Yugi?” tanya Ryou
Yugi menggeleng “Aku sendiri tidak tahu, ponselnya tidak aktif dan sama sekali tidak bisa dihubungi. Barusan dia terlihat aneh.. mungkin sesuatu terjadi padanya”
Ishizu berjalan beberapa langkah “Kita berpencar dan mencari Laksmi..” ucap Ishizu
Dan semuanya berjalan kearah yang berbeda berusaha menemukan dimana Laksmi berada, sementara para Hikari dan Ishizu mencarinya bersama-sama (tidak berpencar seperti para Yami).
Apa dugaanku selama ini benar.. Apa dia sudah kembali mengingat masa lalunya..Aku harus cepat menemukannya sebelum terlambat’ pikir Atem berlari melalui ruangan demi ruangan berusaha mencari sosok Laksmi
With Laksmi
Perlahan tapi pasti, Laksmi membuka matanya dan memandangi pemandangan yang ada di hadapannya, tidak ada apa-apa disana kelihatan sunyi, sepi dan berwarna putih. Laksmi mengucek-ngucek matanya berusaha menghilangkan pemandangan aneh ini tapi sama sekali tidak berhasil.
“Apa ini.. Dimana aku??.. Yugii.. siapa sajaa...” teriak Laksmi berusaha mencari seseorang untuk menolongnya, tapi tidak terdengar suara balasan dan Laksmi menjadi semakin panik sehinga ia mulai mengacak-acak rambut pirangnya frustasi.
“Jangan katakan aku sudah ada di surga!!.. tidakk....” ucapnya dipenuhi rasa kepanikan yang tinggi
Jangan khawatir.. Ini bukanlah surga dan kau sendiri juga belum mati, kau masih hidup..’ ucap sebuah suara di belakangnya yang membuat Laksmi menoleh dan mendapati sesosok wanita berambut biru panjang dengan mata biru yang hampir sama dengannya menggunakan gaun biru selutut dengan sepatu skate (?)
Mulut Laksmi ternganga sambil menatap sosok itu dari atas ke bawah, “Kau pasti bercanda kan?” ucapnya tidak percaya
Master harus mempercayai semua yang Master lihat.. karena ini adalah kenyataan.. Akulah yang memanggil Master kesini, aku juga yang sudah memberikan mimpi-mimpi itu kepada Master..’ jelasnya
“T-Tunggu! Jadi kamu yang membuatku tidak bisa tidur karena mimpi aneh itu?.. A-apa tujuanmu? Kenapa kau memanggilku Master padahal aku sama sekali tidak pernah bertemu atau mengenalmu, K-kau ukiran Monster di batu tulis itu kan?” tanya Laksmi bertubi-tubi
Namaku adalah Cyber Blader, Roh Suci di zaman Mesir Kuno. Master mungkin sudah melupakanku karena kini Master sudah tereinkarnasi kembali, tapi dulu.. Dulu sekali Master adalah seorang Ratu, Ratu yang pernah memerintah bersama Pharaoh di Mesir Kuno dan aku terpilih untuk menjadi pelindung Master saat itu.’ Jelas Cyber Blader dengan tatapan menerawang
“HA! Ratu!?” sontak Laksmi kaget “Kau pasti bercanda.. hahaha.. mungkin aku sedang berada di dalam Komedi Show, mungkin disini ada kamera... haloo..” tambah Laksmi berjalan kesana kemari mencari kamera
Master.. ini nyata, dan Master tidak ada di dalam acara Komedi Show atau apapun itu..’ ucap Cyber Blader mengenggam tangan Laksmi ‘Aku akan menunjukan masa lalu Master agar Master percaya kepadaku..
“He-eh? A-Apa..” Laksmi terbata-bata, cahaya terang mulai menyelimuti mereka berdua dan dunia yang putih itu kini berubah menjadi pemandangan sebuah Istana yang persis dengan Istana di dalam mimpi Laksmi. Dan tepatnya sekarang mereka sedang melayang diatas udara dengan Cyber Blader yang menuntunnya dengan mengenggam tangannya.
“Whoa!!.. K-kenapa..A-apa ini.. Ki-Kita akan jatuh!!” jerit Laksmi yang phobia ketinggian
Tenanglah,Master. Kita tidak akan jatuh, ini hanya dunia ilusi yang tercipta dari ingatanku di Mesir Kuno dulu dan semua yang ada disini hanya ilusi ’ ucap Cyber Blader berusaha menenangkan kepanikan Laksmi dan merekapun mendarat di Taman Istana.
Laksmi menoleh ke kanan dan kiri dan mendapati banyak sekali para budak yang bekerja keras di sekitar taman, ada yang sedang merawat tanaman, menyulam pakaian, dan menyapu taman agar terlihat selalu bersih juga ada yang memberi makan ikan di kolam.
“Apa mereka bisa melihat kita?” tanya Laksmi hati-hati
Cyber Blader menggeleng ‘ Mereka tidak bisa melihat ataupun menyetuh kita, Master karena mereka hanya ilusi semata kecuali mereka yang memiliki kekuatan roh yang kuat yang bisa melihat kita, jadi jangan khawatir Master ’ jelasnya
“Dan.. siapa yang kau maksud memiliki ‘Kekuatan Roh’ yang kuat itu?” tanya Laksmi berusaha memastikan
Lebih baik kita lihat-lihat, saat ini pasti Master sedang berada di ruang tahta kerajaan bersama Pharaoh..’ ajak Cyber Blader menuntun Laksmi memasuki ke dalam istana
Mereka melintasi banyak sekali lorong dan banyak sekali pintu terdapat didalamnya, seperti sebuah labirin saja dan otomatis membuat Laksmi pusing keliling tapi berhenti sesaat karena melihat adegan kasar seorang budak yang disiksa karena tidak melakukan pekerjaan dengan baik.
Master?
“Apa semua budak yang bekerja disini selalu diperlakukan kasar seperti itu, Cyber Blader? Kasihan sekali nasib mereka kalau harus seperti ini..” ucap Laksmi berusaha membantu budak itu berdiri tetapi tangannya tidak bisa menyentuhnya malah menembus tubuh budak itu seakan ia hanya hologram saja.
Sebagian ada yang diperlakukan kasar tapi ada juga yang sebaliknya, yang paling memperhatinkan adalah pengucilan yang dilakukan para penduduk pada orang yang memiliki warna kulit berbeda’ jelas Cyber Blader
Laksmi mengangkat alis kemudian menatap Cyber Blader “Maksudmu seperti mimpiku yang waktu itu disiksa oleh para penduduk setempat di kota? Kenapa mereka melakukan hal seperti itu? Ini kan Diskriminasi namanya..” protes Laksmi
Di zaman ini, para penduduk sering beranggapan bahwa seseorang yang memiliki warna kulit yang berbeda dianggap sebagai pembawa bencana dan kesialan terhadap siapa saja yang mendekat kepada mereka. Percayalah Master, kalau saat itu Pharaoh tidak datang dan menyelamatkan Master  pasti mereka sudah membakar Master  hidup-hidup sebagai upacara pengusiran roh jahat’ jelas Cyber Blader yang mendapat tatapan ngeri dari Laksmi
“K-kau bercanda kan?.. M-mereka akan membakarku hidup-hidup?..” Laksmi merinding sedangkan Cyber Blader hanya mengangguk sebagai jawaban.
Merekapun tiba di ruangan tahta, di singgasana duduk sang Pharaoh yang sangat mirip dengan Atem (a/n: atuh mirip la.. emang itu dia kan?) dengan Gadis yang mirip Laksmi disamping singgasanya dan 6 orang di depan mereka yang salah satunya adalah Isis.
“Apa yang sedang mereka lakukan?” tanya Laksmi mencoba memperhatikan kini ia sedang berdiri menyandar dinding
Mereka sedang mengadili orang-orang yang melakukan kejahatan dan mengurung roh jahat yang bersarang di hati mereka di batu tulis, setelah itu mereka akan diberikan pekerjaan yang setara dengan hukuman atas yang mereka perbuat ’ jelas Cyber Blader
Laksmi mengangguk kemudian sesuatu terlintas “Hei, bukankah aku hanya pelayan waktu itu?..” ucap Laksmi sambil menunju figur dirinya yang sedang duduk manis di kursi kecil yang disediakan berdekatan dengan sang Pharaoh “..Jadi kenapa aku bisa menjadi ratu padahal aku hanya seorang budak pada awalnya?”
Pharaoh memiliki wewenang untuk membebaskan siapa saja yang ia kehendaki dari jalan perbudakan.. Saat itu Master dan Pharaoh saling mencintai satu sama lain dan karena cinta itu sangat berat untuk di hapuskan, akhirnya Pharaoh membuat keputusan untuk membebaskan Master dari perbudakan dan akhirnya menikah dengan Master yang akhirnya menjadi Ratu di Mesir Kuno’ jelas Cyber Blader
Laksmi ternganga tidak mempercayai semua yang ia dengar “Ini sangat membingungkan!!..” keluhnya sambil mengacak-acak rambut pirangnya “..Lalu? Bisa ceritakan kenapa aku bisa.. emm.. meninggal?”
Seperti yang saya katakan kepada Master, menjadi Ratu setelah dibebaskan dari perbudakan  tentu saja mengundang banyak musuh yang mengintai Master.. Mereka tidak rela kalau Pharaoh menikah dengan pelayan seperti Master’ jawab Cyber Blader menundukan kepalanya ‘Terutama para Putri kerajaan tetangga yang cintanya ditolak oleh sang Pharaoh..’
“Ooh.. Sudah kuduga ini ada hubungannya dengan ‘Kecemburuan’..” ucap Laksmi kemudian menatap Cyber Blader “Lalu?”
Cyber Blader menatap lurus ‘Master pernah 2 kali diculik, dan 1 kali hampir mati karena hal ini... tapi, ternyata ada seorang penghianat diantara para penjaga’ ucap Cyber Blader berbalik menatap Laksmi ‘Mereka yang sudah menyeret Master kedalam penjara bawah tanah dan.... membunuh.... Master’ tambahnya pelan
Laksmi menopang dagunya dengan tangan “Wow... Masa lalu yang menyeramkan” komentar Laksmi
Cyber Blader hanya mengangguk dan menjentikan jarinya semua pemandangan tentang hal Istana itupun menghilang.
Apa dengan ini Master percaya denganku? Apa kali ini Master bisa menerima semua ini??’ tanya Cyber Blader
“Kenapa aku harus mengingat masa laluku sekarang?” Laksmi balas bertanya
Karena roh Pharaoh sudah kembali dan anda sebagai pendampingnya terdahulu harus mengingat kembali waktu anda’ jawab Cyber Blader
“T-tunggu dulu!! Roh Pharaoh? Kembali??..”
Master sudah bertemu dengannya... Aku bisa melihat dia langsung bisa mengenali Master’
“J-jadi-” ucapan Laksmi terputus karena cahaya menyelimuti dirinya lagi “A-apa ini!”
Ternyata waktuu sudah habis.. Master, maaf aku hanya bisa memberitahu sedikit.. sisanya Master bisa mencarinya sendiri, sampai jumpa..’
Cahaya itu menyelimuti Laksmi dan membawanya kembali ke ruangan semula, Laksmi terjatuh dan mendarat dengan selamat di lantai.
“A-aduh duh.. sakiitt..” protes Laksmi mengelus punggunya “..Tidak ada yang bilang perjalanan masa lalu membuat punggungku sakit!” keluhnya
Perlahan Laksmi melihat sekitarnya ruangan ini masih sepi seperti biasanya dan Laksmi lega untunglah tidak ada yang melihatnya, kemudian terdengar sebuah langkah terburu-buru sepertinya sedang berlari mencari sesuatu, perlahan Laksmi berdiri dan mengambil tasnya di lantai kemudian berjalan keluar ruangan mendapati Atem yang sedang berlari menuju ke arahnya.
Laksmi mengerjapkan matanya karena setiap kali ia melihat Atem selalu terbayang dengan Pharaoh yang ada di masa lalu, dengan cepat ia menggeleng dan mengucek matanya.
“Sedang mencari apa?” tanya Laksmi menatap Atem dari atas sampai bawah
“..Ishizu meminta kami mencarimu dan..” ucap Atem kemudian berhenti beberapa saat untuk meneruskan kalimatnya ‘Apa dia sudah mengingat semuanya? Aku harus menanyakan hal ini tapi aku ragu dengan reaksinya nanti’ pikir Atem
Sepertinya dia ingin menanyakan sesuatu tentang apa yang baru saja ku alami, sebaiknya ini harus di rahasiakan.. aku harus memberitahu ini pada Yugi nanti ’ pikir Laksmi kemudian mengucek matanya “Maaf.. tadi aku ketiduran, hahaha..” jawabnya berbohong
Atem hanya mengangguk “Kalau begitu kita kembali ke tempat yang lainya..” ajak Atem disertai anggukan dari Laksmi
Mereka berjalan menuju tempat semula, Hening beberapa saat karena mereka sama sekali belum berani untuk memulai percakapan.
Kenapa Master tidak memberitahu tentang hal ini?’ ucap sebuah suara yang familiar
C-cyber Blader, bukannya kau sudah kembali ke batu tulis? Kenapa bisa?’
Batu tulis itu bukan tempatku, tempatku adalah di hati Master dan aku juga bisa berbicara dengan Master lewat sini..’
‘ Entahlah, aku tidak yakin apa aku bisa memberitahu ini..’
‘Kenapa harus ragu?’
‘Aku sendiri tidak tahu tapi..Ah! lebih baik aku menyimpan ini semua dulu dan menanyakan sesuatu ke Yugi, masih banyak hal yang tidak aku mengerti jelas disini’
‘Jika itu maumu, Master..’
Laksmi mendesah pelan kemudian melirik Atem sekilas dan kembali berbalik menatap lurus, sepertinya ia bisa merasakan pipinya memanas hanya dengan melihat mata Crymson itu. Huaah.. Could it be it’s love?
Sesampai di tempat semula, sudah ada Ishizu,Yugi,Ryou,Malik,Marik,Bakura, dan Yami disana menanti mereka. Yugi langsung berlari menghampiri dan memeluk Laksmi senang
“Laksmi! Kau darimana saja.. Aku khawatir sekali..” ucap Yugi
“Ng.. aku ketiduran di suatu tempat.. Maaf membuatmu cemas, Yugi” jawab Laksmi berbohong sambil mengelus rambut sepupunya itu
“Kupikir terjadi sesuatu padamu, Laksmi..” ucap Ryou diikuti dengan Malik
Laksmi hanya tertawa pelan “Kurasa aku masih kelelahan akibat penerbangan tadi..”
Yugi mengangguk “Kalau begitu lebih baik kita pulang ke rumah, sampai jumpa Ishizu, Ryou, Malik..”
Laksmi membungkuk “Maaf sudah membuat cemas..”
Yami dan Atempun mengikuti mereka, Yami melirik kearah Atem mencoba menerka apa yang sedang dipikirkan saudara  kembarnya itu.

~Toko Game~
Tepatnya mereka berada di depan Toko Game karena Yugi sedang membuka pintu, tapi ada sesuatu yang mengganjal.
“Yugi..” panggil Laksmi
Yugi menoleh “Ya, Laksmi..” jawabnya
Laksmi menunjuk Yami dan Atem “Kenapa mereka berdua ikut pulang bersama kita?”
Yugi mendesah, rupanya sudah tiba saatnya dia untuk menjelaskan semua ini kepada sepupunya itu dan pasti reaksi yang akan diberikan Laksmi sudah jelas dengan apa yang akan nanti Yugi katakan.
“Lebih baik kita masuk dulu,Laksmi” ajak Yugi kemudian membuka pintu “Nanti akan kujelaskan di ruang tamu..” tambah Yugi
Semula Laksmi mematung ‘Bagus, rencana mengetahui Identitas kedua orang ini berhasil.. aku hanya perlu melanjutkan aktingku ini sampai aku memiliki informasi yang lengkap tentang semua ini ’ batin Laksmi kemudian mengikuti Yugi memasuki toko
Atem dan Yami mengikuti dari belakang, merekapun duduk di sofa yang ada di ruang tamu dengan Yugi dan Laksmi yang ada di depan mereka.
Yugi menarik napas kemudian “Seperti yang aku jelaskan tadi di Museum, Ini Yami.. yang sebenarnya adalah roh Pangeran penunggu Millenium Puzzle dan seharusnya saat duel penentuan di Mesir Yami, Bakura dan Marik pergi ke alam bazrah tetapi Anubis dan Ra memberikan mereka kesempatan kedua untuk memulai kehidupan yang baru di Bumi..” ucap Yugi menoleh kearah Laksmi yang sepertinya tercengang
A-Anubis?? Dan.. Ra?? Siapa mereka? Baru kali ini aku mendengar nama aneh seperti itu dan apalagi dengan “Duel Penentuan” yang dikatakan Yugi??’ pikir Laksmi
Mereka adalah dewa yang menguasai kehidupan dan kematian setiap makhluk.. dan mengenai “Duel Penentuan” itu aku sama sekali tidak pernah mendengarnya, Master’ jawab Cyber Blader melalui pikiran Laksmi
“Lalu?” tanya Laksmi kemudian
Yugi menunjuk kearah Yami dan Atem “Dan karena Yami sudah berjasa, Mereka memberikan Yami 1 permintaan dan permintaan Yami adalah untuk saudara kembarnya yaitu Pharaoh Atem untuk juga ada disini.. Dan, sisanya bisa kau tebak sendiri..” jelas Yugi
Untuk beberapa saat Laksmi tercengang sementara Yugi hanya geleng kepala karena sudah mengetahui reaksi seperti ini akan terjadi. Untuk beberapa saat hening sejenak sebelum Laksmi mulai membuka mulut
“J-jadi.. Marik dan Bakura yang tadi..” ucap Laksmi
Yami mengangguk “Mereka juga roh penunggu Millenium Item sepertiku yang diberi kesempatan kedua untuk menjalani kehidupan..”
Laksmi menoleh kearah Yugi “Apa Kakek sudah tahu?”
Yugi mengangguk sambil tersenyum “Mereka sudah diperbolehkan Kakek untuk tinggal bersama kita disini dan memasuki sekolah yang sama besok!” jawab Yugi gembira
Laksmi ternganga tidak percaya “Jadi.. kita punya Pangeran dan seorang Pharaoh yang berusia err.. 5000 tahun duduk di ruang tamu kita..” ucap Laksmi tidak percaya memandang Yami dan Atem kemudian menepuk dahinya “...Benar-benar membingungkan..”
Master?’
Tenang saja, ini hanya bagian dari aktingku.. Aku percaya dengan semua ini tapi hanya saja aku butuh sesuatu yang lebih untuk menguatan semua ini Cyber Blader..’
‘ Jika itu yang Master inginkan aku tidak bisa mencegahnya..’
Yugi menoleh kearah sepupunya takut-takut kalau sepupunya itu mengalami shock atau semacamnya dengan semua penjelasan yang diberikannya barusan. “Laksmi?” panggilnya perlahan
Laksmi menoleh kearah Yugi “Haah.. Yugi kita harus bicara.. berdua” bisiknya pelan
Yugipun mengangguk kemudian berdiri diikuti dengan Laksmi disampingnya.
“Aibou?” ucap Yami heran ingin tahu kemana Hikarinya akan pergi
Yugi tersenyum dan membuat Yami hampir memerah karena senyuman manisnya itu “Aku akan menunjukan kamar Laksmi, kalian bisa beristirahat sekarang..” jawab Yugi disertai anggukan dari Yami.

Laksmi and Yugi room
Laksmi memasuki kamar dengan Yugi mengikutinya dari belakang, langsung saja Laksmi menjatuhkan dirinya ke tempat tidur yang empuk sementara Yugi mmenutup pintu kamar.
“Apa yang ingin kau bicarakan,Laksmi?” tanya Yugi duduk di pinggir kasur
“Hmm.. Apa orang yang bernama Yami itu yang kau taksir Yugi saat kita bicara melalui webcam?” tanya Laksmi sambil tersenyum menggoda
Yugi yang mendengarnya perlahan menyadari mukanya mulai memerah dan mengangguk pelan.
“Kau pasti senang sekarang dia sudah memiliki tubuhnya sediri kan?.. berarti kau juga sudah mengatakan perasaanmu padanya kan?” tanya Laksmi antusias
“S-soal itu aku belum mengatakannya..” jawab Yugi pelan
Laksmi menaikan alis heran mendengar jawaban Sepupunya itu, tapi dia punya satu pertanyaan penting untuk ditanyakan pada sepupunya ini.
“Kenapa kau tidak bilang saja?..” tanya Laksmi hati-hati
“B-bagaimana kalau dia tidak memiliki perasaan yang sama, Laksmi?.. L-lalu bagaimana kalau dia marah dan akhirnya malah memutuskan persahabatan kami?” tanya Yugi panik
Laksmi mendengus “Kau tahu Yugi.. cepat atau lambat kau harus bicara dengannya..”
Yugi mengangguk “Jadi.. Kau percaya dengan semua yang kujelaskan di ruang tamu barusan?”
Laksmi mengangguk sedangkan Yugi hanya bisa menatap sepupunya heran, tidak seperti biasanya Laksmi mempercayai hal-hal aneh seperti ini yang biasanya reaksinya pasti akan menolak mentah-mentah dan menganggap cerita ini hanya mitos belaka.
“Baiklah, besok kita akan mulai bersekolah dan Laksmikau bisa memakai seragamku nanti.. Kakek juga sudah menyusun jadwal pelajaran untuk kita supaya kita satu kelas..Kurasa..” jawab Yugi tersenyum senang
Laksmi mengangguk “...Baiklah.. aku akan beristirahat dulu sebentar..” ucapnya lalu perlahan menutup mata
“Aku akan menyusun beberapa buku..” ucap Yugi kemudian berjalan menuju rak buku
Cyber Blader...’
‘Ya, Master?’
‘Apa sekarang mimpi-mimpi itu masih akan menghantuiku? Apa mimpi itu masih akan muncul lagi?’
‘Sejujurnya Master, aku juga tidak tahu.. karena meskipun aku sudah menghentikan mantranya bisa saja mimpi masa lalu Master muncul kembali karena sekarang Master sudah dalam status kembali mengingat masa lalu Master’
Laksmi mendesah ‘Sepertinya aku harus berharap ini tidak akan buruk atau semacamnya..’
‘Selamat tidur,Master..’
‘.....Selamat Tidur...’
With Yami and Atem on the Living Room
Setelah Yugi dan Laksmi pergi meninggalkan ruang tamu menuju kamar mereka, Yami menatap Atem dengan pandangan bertanya-tanya karena sepertinya raut wajah Atem menunjukan kalau sesuatu sedang menganggunya.
“Apa yang sedang kau pikirkan,Kak?” tanya Yami pelan
Atem hanya mendesah “Tidak perlu bertanya kau sendiri sudah tahu apa itu kan,Yami..” jawab Atem
“Apa dia memang benar-benar mengingat masa lalunya?” tanya Yami sambil menaikan alis
Atem mengangguk pelan “Kurasa dia sudah mengingatnya jauh sebelum dia bertemu kita di Museum, aku ingin menanyakan hal ini...”
“Well, apa yang sebenarnya kau ragukan Atem?”
Atem menyandaran diri ke sofa mendesah pelan “Aku takut kalau dugaanku ini meleset, kalau aku langsung menanyakan hal ini padanya dan dia sama sekali tidak mengakuinya.. memikirkannya saja sudah membuat hatiku sakit,Yami..” jelas Atem
Yami menepuk pundak saudaranya yang tengah dirundung stress itu berusaha untuk menenangkannya.
“Aku yakin dia akan mempercayai semua itu,Kak.. Lagipula dia kan Istrimu di Mesir Kuno, kalian memiliki ikatan sama seperti halnya aku dan Yugi..” ucap Yami
“..Aku harap begitu,Yami..” desah Atem “..Aku harap semuanya yang kau katakan benar..”
Yami hanya mengangguk sebagai jawaban dari pernyataan saudarnya itu. Perlahan Atem berdiri dan melangkah perlahan sementara Yami hanya menatap bingung melihatnya.
“Aku akan ke kamar beristirahat..” ucap Atem lemah
“Selamat beristirahat,Kak..” balas Yami
Atempun kemudian pergi menuju kamarnya, sesampainya disana ia langsung menutup pintu dan menjatuhkan dirinya di atas ranjang sambil menghela napas dengan sebelah tangan menutupi matanya berusaha untuk mendapat istirahat.
Little Gem.. aku benar-benar merindukanmu..’ batin sang Pharaoh sebelum terlelap dalam tidurnya

With Laksmi
Laksmi tertidur pulas diatas ranjang sementara Yugi memutuskan untuk keluar mencari udara segar diluar meninggalkan sepupunya itu beristirahat dengan tenang.
Dream is a wish you make all alone
Wish is something that can be granted
Dream is something that only beyond your imagination
Let the Dream lead you to your Wish to believe
Wish for the seek of truth are spoken
Dreams
Kau ikut bersama kami!!!’ bentak seorang sambil menyeret Laksmi kedalamsebuah tangga yang berujung pada ruangan yang sangat gelap, ia membawa pedang dan menggunakan pakaian seorang penjaga
Laksmi meronta berusaha melepaskan diri “L-lepaskan aku!! Lepaskan..” ronta Laksmi yang kini menggunakan baju penuh dengan robekan disana sini dan luka memar yang ada di kulit putihnya yang halus itu.
JANGAN banyak bicara!!’ Bentaknya kemudian mendorong Laksmi dari tangga dan sukses membuat kaki dan tangannya patah dan darah mengalir melalui dahinya.
Laksmi meringis kesakitan sambil memegang dahinya berusaha mencoba untuk berdiri tapi penjaga penghianat itu (a/n: adegan ini bakal dibikin sadis kalo si Author berminat, btw kita sebut penjaga kurang hajar itu ‘penjaga penghianat’ disini karena dia memang berhianat) menjambak rambut pirangnya dan menyeretnya memasuki sebuah sel.
HAHA~ Lihat Tuan Putri, akhirnya sekarang aku bisa membalaskan dendammu selama ini untuk membunuh BUDAK sialan ini!’ ucapnya tertawa lepas
Laksmi masih meringis kesakitan, pandangannya juga sudah mulai kabur karena kehilangan banyak darah dan penampilannya ini bukan lagi mencerminkan seorang Ratu tetapi seorang Budak yang sebentar lagi akan diesekusi karena melakukan tindak kejahatan.
“K-Kenapa...kau melakukan.. semua ini?” ucap Laksmi lemah
Si penjaga penghianat itu mendecih kemudian menjambak rambut Laksmi dengan sangat kencang hingga Laksmi menjerit kesakitan sekali lagi, ia pun menghunus pedangnya tepat di leher Laksmi, pedang yang tajam dan berkilau itu.
Jangan BERLAGA di depanku!! Gara-gara kau.. Pharaoh menolak lamaran dari Putri yang selama ini aku jaga!! Gara-gara seorang budak sepertimu!! Membuat Pharaoh rela melakukan apapun untukmu!! Aku akan melenyapkanmu!! Putri akan sangat bahagia mendengar kabar kematianmu ini!!’
“H-hanya masalah.. seperti itu.. K-kau rela berhianat.. padahal Atem sangat mempercayaimu..” ucap Laksmi lemah
Aku tidak peduli!! Sekarang juga kau harus mati!! Mati di tanganku!!’
Sang penjanga mengayunkan pedangnya bersiap membunuh Ratu yang tidak berdaya ini di tangannya.

Dreams End
“AAAARRRGHHH!!!” Laksmi berteriak histeris perlahan terbangun dari tidurnya dengan muka yang merah seperti tomat dan keringat yang bercucuran juga napas yang tersengal-sengal seperti habis melakukan aktivitas di gym.
Laksmi melihat sekeliling dan mendapati pemandangan kamar Yugi kemudian bernapas lega karena tadi hanya mimpi belaka kemudian Laksmipun beranjak turun dari ranjang berusaha menuju kamar mandi tapi menemukan sebuah kertas kecil terselip di meja belajar Yugi.
Laksmi, aku dan Yami berbelanja untuk makan malam. Kau dan Atem tolong menjaga Toko, ya. Kami sepertinya akan pergi sediki lama.
Salam, Yugi
“Kenapa di saat seperti ini aku harus menjaga rumah bersama Atem..” dengus Laksmi pelan sambil mengacak rambut pirangnya kemudian keluar ruangan menuju kamar mandi dan membasuh mukanya di westafel sambil memandangi wajahnya di cermin terdekat.
Apa Master baik-baik saja? Apa mimpi itu membuat Master ketakutan?’
‘ Sepertinya begitu... Cyber Blader, apa kau pikir Atem sudah tahu aku sudah mengetahui masa laluku?’
‘ Dari yang saya rasakan sepertinya Pharaoh sudah mengetahuinya sedikit tapi hanya saja ia takut memberitahu hal ini pada Master..’
Laksmi mendesah perlahan ‘Apa.. ikatan di masa lalu juga bisa kembali terjadi di Masa Depan?..Ah-Tidak! Apa yang kau pikirkan Laksmi!!.. Kenapa sejak tadi yang kau pikirkan hanya Atem, Atem, dan ATEM!?’ batin Laksmi kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya dan menatap kembali cermin..
“...Aku jatuh cinta..” ucapnya pelan
Keluar dari kamar mandi, Laksmi melirik jam di dinding yang menunjukan pukul 18.00 dan mendesah pelan sepertinya Yugi dan Yamimenikmati kencan belanja mereka di pasar. Laksmi perlahan melangkah menuju kamar Yami berusaha membangunkan Atem untuk menanyakan apa dia ingin makan di luar atau makan di rumah.
Dengan hati-hati, Laksmi membuka pintu dan mendapati Atem tertidur nyenyak di ranjangnya dengan sebelah tangan menutupi mata Cymsonnya. Melihat Atem tertidur membuat Laksmi mulai berpikir betapa manisnya dia saat ini(?), tapi sebuah kalimat keluar dari mulut Laksmi tanpa ia menyadarinya
“Kurasa ‘Ate’ benar-benar kelelahan..” ucap Laksmi kemudian dengan segera dia menutup mulutnya mengutuk kenapa ia mengeluarkan kata-kata seperti itu, (F.I.Y: Ate adalah panggilan kesayangan Laksmi pada Atem saat di Mesir Kuno mereka menjalin hubungan dan Little Gem adalah panggilan kesayangan Atem terhadap Laksmi)
Mendengar ucapan itu Atem membuka matanya dan menatap Laksmidengan pandangan yang tidak dapat di deskripsikan.
“B-barusan kau memanggilku dengan sebutan apa?” tanyanya berusaha mematiskan apayang ia dengar
Ini BURUK!!’ batin Laksmi kemudian berusaha melarikan diri tapi Atem sudah memegangi pergelangan tangannya dan terpaksa ia harus menghadapi sang Pharaoh ini. Pandangan mereka kembali bertemu, Crymson meet Saphire dan Laksmi bisa merasakan bahwa harapan terukir jelas di mata Crymson milik Atem. Tapi Laksmi hanya berdiam saja sementara Atem masih menatapnya.
“Laksmi.. Apa sebutan ‘Little Gem’ mengingatkanmu pada sesuatu..” ucap Atem
Mendengar nama panggilannya dulu itu membuat Laksmi perlahan membuka mulutnya berusaha menjawab tapi terpotong oleh ucapan Atem.
“Jadi, sebutan itu mengingatkanmu?..”
Kali ini sebelum Laksmi membuka mulut, terdengar suara bel di pintu. Laksmi melepaskan diri dari genggaman Atem dan melesat keluar ruangan sambil  bernapas lega, jantungnya kini berdetak sangat kencang terima kasih karena scene tadi.
“Maaf,Laksmi kami telat..” ucap Yugi tersenyum disampingnya berdiri Yami yang membawa barang belanjaan Yugi
“Untunglah kalian pulang..” ucap Laksmi pulang “..Baiklah, Makan malam hari ini apa?” tanya Laksmi
“ Sesuatu bernama Stew yang di katakan Aibou di pasar tadi..” ucap Yami
“Baiklah, aku akan memasak makan malam bersama Laksmi..” ucap Yugi kemudian Yami mengangguk dan memberikan belanjaan yang ia pegang ke tangan Laksmi yang kemudian berjalan menuju dapur dan bersamaan dengan hal itu, Atem terlihat berjalan menuruni tangga perlahan menghampiri Laksmi.
“Boleh aku tahu menu makan malam hari ini, Laksmi?” ucapnya disunggingi senyuman
Laksmi tercengang tapi berusaha bersikap senormal mungkin “....S-stew..” jawab Laksmi singkat kemudian berjalan kembali
Yami dan Yugi saling berpandangan melihatnya, sepertinya mereka melewatan sesuatu disini.

Litte: memakai Mic “and..CUT!!”
Laksmi: mengeplakan tangan dan mengeluarkan aura pembunuh “Hei, Litte! BISA JELASKAN KENAPAAKU MATI TERBUNUH DITAMBAH LAGI KENAPAAKU BERSIKAP  OOC!!?”
Yugi: muncul tiba-tiba “Eh? Litte bisa kasih tahu emangnya aku dan Yami ketinggalan apa?”
Yami: merangkul Yugi “Sudahlah Aibou, nanti kita juga akan tahu sendiri saatnya nanti”
Yugi: blushing “I-iya, Mou Hitori No Boku”
Laksmi: berkacak pinggang “..Seharusnya aku tidak ada disini, Litte!  U lama amad update nih chapter?”
Litte: sujud “Ampunn~ soalnya Litte bentar lagi mau UTS jadi ni chappie harus done danLitte bakal cuti beberapa hari buat pelaksanaan UTS..”
Laksmi: “Apa karakter gue masih OOC di next chapter?”
Atem: tiba-tiba muncul “Laksmi-chan tidak kelihatan OOC, menurutku cocok dengan sifat Laksmi-chan ..” *Senyum*
Laksmi: Blushing “M-masa sih? Hahaha..”
Litte: Manyun “Pangeran gue~ *Nangis gaje* huaaaa..”
Laksmi & Atem : Read and Review please...