Chapter
2: Blast from The Past!!
.
.
.
All
in Laksmi’s P.O.V
Stardust International High, Paris
Seorang
gadis berambut pirang panjang dengan menggunakan seragam sekolah yang tergolong
sangat mewah dan memiliki mata saphire indah kini sedang duduk diatas kursi
yang terdapat di tengah-tengah dengan meja melingkar mengelilinginya.
“Apa kau serius dengan ucapanmu,
Mrs.Laksmi?” tanya seorang guru di depannya
“Keputusanku sudah final, aku akan
pindah ke Domino..” jawab Laksmi dengan sorot muka yakin
“Kau adalah I.P terpenting sekolah ini,
meninggalkan sekolah kami harus memikirkan keputusanmu itu..” sahut guru yang
lain
Laksmi tersenyum “Kalian harus cepat
membuat keputusan karena pesawatku akan berangkat besok dan meskipun kalian
tidak menyetujuinya aku akan tetap pergi ke Domino” kemudian ia pergi
meninggalkan ruangan.
Ia berjalan melintasi lorong sekolah
yang sangat luas dan megah, dindingnya dihiasi dengan ukiran-ukiran bernilai
seni tinggi dan terpajang Lukisan yang sangat indah. Ia memasuki ruangan yang
berada di pojok.
“Apa kau serius meninggalkan sekolah
ini?” tanya seorang anak laki-laki berambut pirang dingin menatatapnya
Laksmi mendesah kemudian memasuki
ruangan dan duduk di sofa yang sudah disediakan di tengah ruangan, ruangan ini
sangatlah mewah seperti sebuah ruang kerja seorang direktur dilengkapi Mini Bar, dan fasilitas lainnya juga TV
layar lebar yang terpasang di depan sofa.
“Aku sudah serius dengan keputusanku dan
Rick kau yang akan mengambil alih semua ini” jawab Laksmi sambil merangkul
ranselnya
“Kenapa Domino begitu penting buatmu
sampai kau rela mengorbankan semua yang kau dapat di sekolah ini!” Rick sedikit
membentak
Laksmi berdiri sambil menatap tajam
kearah pemuda itu “Memang kenapa? Domino adalah tempat dimana semua keluargaku
dan sepupuku.. aku akan pindah kesana dan bersekolah disana. Aku tak peduli
dengan pendapat kalian dan guru-guru lainnya. Hal yang terpenting bagiku hanya
keluargaku dan bukan statusku sebagai I.P disini!” balas Laksmi
“Tapi kau juga merupakan bagian dari
keluarga disini!” balas Rick
“Memang benar, tapi keluargaku yang
sesungguhnya ada di Domino dan aku akan melakukan apapun itu untuk bisa bersama
mereka meski harus mengorbankan segalanya. Kau tidak akan mengerti,Rick..” ucap
Laksmi berdiri dan hendak meninggalkan ruangan tapi Rick menarik tangannya
mencegahnya untuk pergi
“Aku tidak akan membiarkanmu pergi...”
ucap Rick memandang mata saphire Laksmi dengan keseriusan terukir di dalamnya
Laksmi menepis tangan Rick dan
menatapnya “Rick Alexander, Tuan Muda keluarga Alexander baru kali ini aku
melihat tampang serius seperti ini darimu..” ucapnya setengah mengejek
Rick berdiri dan menatap Laksmi “A-apa
maksudmu?” tanyanya mukanya sedikit memerah
“ahahahaha.. Lupakan saja. Usahamu itu
akan percuma, aku tidak akan merubah keputusanku” Ucap Laksmi lalu melangkah
pergi keluar ruangan kemudian berjalan menuju gerbang sekolah yang sangat besar
dan mewah, Security yang menjaga gerbang itu langsung membungkuk hormat padanya
dan dengan senang hati membukakan pintu gerbang.
Dengan menggunakan taksi, Laksmi menuju
ke Apartemennya. Apartemen Crystal adalah Apartemen mewah yang dilengkapi
fasilitas termewah yang pernah ada dan tentu saja pemilik apartemen ini hanyalah
orang kaya saja yang tinggal di apartemen ini.
Setelah membayar taksi, Laksmi memasuki
apartemennya. Ia langsung menaruh tasnya di atas sofa dan melangkah kearah
sebuah foto yang terpajang di dinding, foto itu adalah foto dirinya sewaktu
kecil memakai gaun putih dengan bando berenda dengan seorang pria memiliki
rambut pirang seperti dirinya dengan kulit tan dan mata emerald yang sangat
menawan di sampingnya berdiri seorang wanita berambut coklat dengan kulit putih
sutera memiliki mata biru yang menawan seperti dirinya.
“Mama.. Papa.. sebentar lagi aku akan
pindah ke Domino” tutur Laksmi sambil memegang foto itu dengan tangannya “..Aku
akan tinggal bersama Kakek dan Yugi..” tambahnya sambil tersenyum tipis
kemudian melangkah pergi kearah tempat tidurnya.
“Fuaah.. besok aku akan pindah..” ucap
Laksmi membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur
“Yugi pasti senang melihatku.. dan emm..
dia pasti akan memperkenalkanku dengan benda aneh yang.. apa ya namanya?..
mille-niu-m..jadi.. tidak sabar..” dan akhirnya Laksmipun tertidur pulas
Ingatlah Masa Lalumu..
Roh Pharaoh telah bangkit...
Ingatlah takdirmu..
Dreams
“Enyah
kau makhluk asing!!”
“Kau
harusnya tidak ada disini!! Lebih baik kau mati saja..”
Celaan demi celaan yang dilemparkan oleh
penduduk mesir pada seorang gadis berkulit putih pucat dengan rambut pirang
yang kini terurai berantakan, tubuhnya dipenuhi memar akibat batu-batu kecil
yang dilempar para penduduk padanya.
Dengan nafas yang tidak beraturan dan
mata saphire yang ditutupi kabut, gadis itu berusaha bergerak “A-.. air..
kumohon berikkan.. aku.. air” pintanya memelas berharap para penduduk berbaik
hati padanya
“Kau
mau AIR!! Ini ku berikkan!!” ucap
penduduk kemudian menyiramnya dengan air dan sukses membuat gadis itu kini
menggigil kedinginan. Gadis itu sangat lemah dan tidak bisa melawan perlakuan
yang diberikkan padanya sampai sebuah suara muncul.
“Apa yang kalian lakukkan terhadapnya..”
ucapnya
Para penduduk kini terlihat ketakutan
dan menyingkir dari gadis itu, sang gadis melihat sosok penyelamatnya, pemuda
dengan kulit Tan dengan rambut yang berbentuk seperti bintang dengan hitam
sebagai warna dasarnya dan merah sebagai warna akhirnya dengan 3 spiky yang
menjulur keatas membingkai rambutnya, memakai mahkota di atas dahinya dengan
mata Crymson yang menawan.
“Ph-pharaoh
kami...”
“Jangan kalian pikir bahwa hanya dengan
perbedaan kulit kalian bisa menindas gadis ini seenaknya..” ucapnya tegas “..
apa perlu aku mengukir perbedaan itu di tubuh kalian?” tambahnya dengan sorot
mata tajam membuat para pendudduk tidak berkutik.
Pria itu menghampiri gadis itu dan
berjongkok menatap gadis itu dengan mata Crymsonnya, matanya mengobservasi
gadis itu, “A.. air..” ucap gadis itu pelan
“Shada! Berikan air untuk gadis ini..”
perintahnya pada seorang pendeta di belakangnya
“Baik, pharaoh!” jawabnya kemudian pergi
mengambil air
Dengan cepat Shada memberikan air yang
ia ambil kepada sang Pharaoh, Pemuda itupun memberikkan air itu pada sang gadis
yang langsung meminumnya dengan penuh rasa syukur. Kemudian seorang pendeta wanita
yang berada di samping Shadapun menghampiri sang Pharaoh.
“Tubuhnya kelihatan sangat lemah..” ucap
Isis memperhatikkan gadis tak berdaya itu
Sang Pharaoh mengangguk setuju, “ Kita
bawa dia ke Istana.. dan Isis aku mau kau menjaga gadis ini sampai ia pulih..”
ucapnya dan Isispun mengangguk kemudian memapah gadis itu menuju kereta.
Setelah 3 hari terbaring didalam tempat
tidur Istana, gadis itu membuka matanya perlahan-lahan dan melihat pemandangan
sekitarnya.
“Kau sudah sadar?” tanya Isis pada gadis
itu
Gadis itu hanya mengangguk pelan
kemudian perlahan duduk diatas tempat tidur dan mengamati sekelilingnya dengan
tatapan heran “D-dimana...?” ucapnya pelan memandangi Isis
Isis berjalan dan duduk di samping
tempat tidur tersenyum pada gadis itu “Jangan takut, sekarang kau ada di
Istana. Tempat ini aman untukkmu dan tidak akan ada orang yang menganggumu
lagi..” jelasnya
“I-istana?” tanya Gadis itu
Isis mengangguk “ Boleh aku tahu siapa
namamu?” tanyanya
“L-laskmi..”
“Namaku Isis, kau masih terlalu lemah
sekarang. Apa kau ingin berbaring lagi?” Tanya Isis
Dengan cepat Laksmi menggeleng, “ Aku..
harus mengucapkan terima kasih..” ucapnya pelan
Isispun mengangguk kemudian membantu
Laksmi berdiri dari tempat tidurnya, pakaiannya kini sudah berganti menjadi
gaun putih yang simple dan menawan. Isis menuntun gadis itu kesebuah taman,
disana berdiri pemuda yang kemarin ia temui di Kota.
“Isis.. ada apa ini?” tanyanya sambil
melihat pendetanya itu kemudian sekilas melirik gadis yang ada disampingnya
“Gadis ini, ingin bertemu dengan anda
Pharaoh..” Jawab Isis dan Laksmi hanya menunduk
Sang Pharaoh hanya tersenyum simpul
“Baiklah, apa yang ingin kau katakkan padaku?” tanyanya
“..umm.. anu.. T-terima kasih sudah..
M-menolong..” ucapnya terbata-bata sambil membungkuk hormat
“Kau tidak perlu bersikap seperti itu..
Boleh aku tahu siapa namamu?” tanyanya
Gadis itu menaikkan kepalanya dan dia
bisa dengan jelas melihat wajah pemuda itu, sangat tampan dan mempesona.
Saphire meet Crymson, dengan pelan ia mengangguk.
“L-laksmi..” jawabnya pelan
“Laksmi?” ia mengulangi perkataannya dan
gadis itu mengangguk “Kenalkan, aku Pharaoh Atem. Kau bisa memanggilku Atem
mulai saat ini karena kau akan tinggal di Istana ini sebagai pelayanku, kau
tidak keberatan kan?” jelasnya
Laksmi menggeleng pelan kemudian
tersenyum dan berjabat tangan dengannya.
Dreams
End
Dengan tubuh penuh keringat dan muka
yang merah padam, Laksmi terbangun dari kasurnya. Ia menatap sekeliling
kamarnya dan bernafas lega kemudian beranjak dari tempat tidur menuju westafel
untuk mencuci mukanya. Ia memandangi wajahnya di cermin.
“A-apa itu tadi!!” sontaknya sambil
mengacak-acak rambutnya
“Kenapa mimpiku aneh sekali!.. apa ini
karma karena aku tidak mempercayai perkataan Yugi?” tambah Laksmi memijit
dahinya
“Kenapa rasanya seperti nyata, ya?..
benar-benar aneh..” gumamnya kemudian beranjak ke dapur
Ia membuka lemari es dan mengeluarkan
box es krim dari freezer, dengan cepat menyambar sendok dan kemudian duduk di
sofa dan membuka es krimnya lalu perlahan-lahan memakannya.
Kenalkan,
aku Pharaoh Atem.. suara yang familiar terlintas di
benaknya dan bayangan pemuda itu terlintas di pikirannya
“Argh! Kenapa aku membayangkan wajah
orang yang di dalam mimpi tadi..” protes Laksmi sambil memakan es krimnya “aku
bahkan tidak kenal siapa dia!!” tambahnya
Domino City
Saat ini, Atem sedang duduk di sofa
ruang tamu kediaman Yugi Motou dengan Yami di sampingnya dan Salomon di depan
mereka sedang membaca sebuah buku bertuliskan huruf Mesir kuno.
“Ehemm.. Karena kalian dulu pernah
tinggal di Mesir..” Salomon mengawali perkataannya sambil menunjukkan sebuah
gambar pada Yami dan Atem yang merupakkan artifak kuno yang ditemukkan Ishizu
untuk pameran di Museum nanti “..Apa kalian tahu tentang Lukisan ini?” tanyanya
Yami mengangkat bahu, “ Aku sama sekali
tidak tahu,Kek..” jawabnya
Kemudian melirik ke arah Atem yang
sepertinya mengobservasi gambar itu dengan serius “Bagaimana denganmu, Kak?”
tanya Yami dan sukses membuyarkan konsentrasi Atem kemudian ia mengarahkan
jarinya kearah lukisan pemuda yang memiliki rambut yang sama dengannya dan Yami
“Ini.. ukiran yang menceritakkan tentang
kehidupan semasa pemerintahanku dulu..” jawab Atem dan Salomon hanya mengangguk
Yami menaikkan alisnya “Benarkah? Aku
sama sekali tidak tahu..” ucapnya kemudian memperhatikkan gambar tersebut
kemudian menunjuk gambar seorang wanita yang berdiri disamping gamabar Pharaoh
tersebut “Kalau begitu.. wanita di gambar ini..” tebak Yami
“Siapa dia?” tanya Salomon penasaran,
darah arkeolognya bergejolak ingin tahu
Atem menghela napas kemudian memperhatikan
gambar wanita yang berdiri di samping gambar dirinya itu “Dia.. Istriku sewaktu
di Mesir dulu..” jawabnya “ Ukiran ini menceritakan bagaimana aku dan dia
memerintah Mesir bersama... dan menjelaskan bagaimana kami bisa dipersatukan..”
jelasnya
“Begitu... Maaf sudah bertanya hal yang
membuatmu teringat kembali tentang masa lalumu, Atem” ucap Salomon sedikit
menyesal
Atem menggeleng dan tersenyum melihat
gambar itu “Tidak usah dipikirkan,Kek..” ucapnya
“Yami, Bagaimana kalau besok aku akan
mengajak kalian berdua ke Museum tempat Ishizu bekerja. Apa kalain tertarik
untuk ikut?” ajak Salomon
“Tentu saja kami mau,Kek. Apa Yugi juga
ikut kesana?” Tanya Yami
“Tidak.. Besok Yugi harus menjemput
seseorang di Bandara, jadi dia akan menyusul nanti.” Jawab Salomon “Bagaimana
denganmu Atem, Kau ikut?” tanya Salomon
Atem mengangguk “Tentu saja aku
ikut,Kek..” jawabnya
Salomonpun beranjak dari sofa dengan
membawa bukunya “Baiklah, kalian harus bangun pagi besok.. jangan sampai
telat..”
“Baik,Kek..” jawab keduanya
Salomonpun meninggalkan ruangan, Atempun
bersandar ke sofa dengan sebelah tangan menutupi matanya
“..Aku tahu kau sedih,Kak. Kau tidak
bisa menutupinya dariku..” ucap Yami
“Kau terlalu observatif tentang hal ini
Yami..” gumam Atem “Tidak usah dipikirkan.. lagipula aku tahu dia sudah ada ditempat yang damai
sekarang ini..” tambah Atem
“..Mungkin saja”
Litte: bawa mic “and..CUT!!”
Laksmi: mengguncang-guncang tubuh author
dengan tidak keprimanusiaan “APA MAKSUDNYA TUH!? Di masa lalu gue di siksa!!”
Litte: muka merah kagak bisa napas “
uhukk.. ampunn.. bisa-bisa w mati nih sebelum ni cerita tamat.. hoekk..”
Yugi: menolong Author dari cengkraman
mematikan OC’a
Laksmi: mendengus “Yah terserah si
author gila ini mau nulis apa aja”
Litte: senyum-senyum “Makasih ya bebz..”
Laksmi and Yugi: sweatdropped
Malik: tiba-tiba nongol “Yo! Saya kesini
mau memberi tahu keterangan latar di fic ini supaya lebih jelas..”
All: ngangguk-ngangguk
Malik: “Pertama, Stardust Inter high
itu sekolah berbasis international di Prancis yang sebenarnya dikarang oleh
Author kita, sekolah ini beda dengan sekolah lainya karena disini bukan kepala
sekolah yang mengatur jalannya KMB dan berbagai urusan sekolah melainkan
President OSIS yang mengatur segalanya. Kepala sekolah hanya sebagai pengawas
saja sedangkan President OSIS diberi tanggung jawab penuh untuk membangun
sekolah, Stardust juga memiliki Perusahaan sendiri yang berjalan dalam berbagai
bidang seperti Mall,Restoran dan Perhotelan yang dibangun berdasar dana yang
didapat dari hasil kemenangan dalam berbagai partisipasi lomba. Yang mengatur
jalannya perusahaan adalah I.P (International Prograrism) yang dipilih melalui
tes khusus dan hanya terpilih maks 2 orang, tes yang dihadapi sangat sulit tapi
setelah lulus kau bisa mendapat wewenang berbelanja gratis sesukamu di toko
mana saja dengan biaya ditanggung oleh Stardust, dan diberi hak istimewa
mendapat beasiswa pembelajaran gratis dan bahkan juga di gaji!! Oleh karena
itu, para siswa yang bersekolah disana sangat betah karena fasilitas yang
diberikan membuat mereka merasa nyaman disana (coba aje sekolah-sekolah di Indo
kaya begono, masyur deh hehehe..)
Dan untuk yang Kedua, Author bilang sih
chappie selanjutnya masih akan membahas OC’a dan next on!! Tapi akan dibahas
sedikit tentang salah satu dari shipping! Author lagi pengen fokus ke
puzzleshipping first tapi gak tau deh bakal jadi atau kagak (soalnya ide-ide
yang keluar dari kepala dia kagak bisa kebaca!!)
Ketiga, dimohon maaf atas kegajean dan
kebodohan (Author emang gak guna!!) dalam cerita diatas.. Flame or Critict will
be accepted with patience..”
Laksmi: “Busett.. panjang amad!?”
Litte: cengir-cengir “Hebat, kan??”
Laksmi and Yugi : sweatdropped “Read and
Please Review..”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar