Sabtu, 20 Oktober 2012

Summer Sunshine Chapter 4





The Sweet Moments of Tennis
.
Side Pairing: BronzeShipping
.
/Sponsored song Lyrics/
 Tennis Field
We’re back on our main Pairing!! Yupe, ini dia BronzeShipping~ Lebih tepatnya sekarang Malik sudah ada di Lapangan Tennis sedang menunggu seseorang sambil berjalan mondar-mandir di tepi lapangan mencari sosok yang ia tunggu selama ini.
“Khh.. Kemana Marik? Masih belum datang juga..” gerutu Malik kesal sambil melihat ke kanan ke kiri
Sudah 25 menit ia menunggu tapi Marik masih belum muncul juga, Apa yang sebenarnya terjadi ya? Bicara soal menunggu, Malik paling tidak suka ataupun betah menunggu lebih dari 10 menit, maka iapun segera bersiap-siap untuk angkat kaki (a/n: Waduhh!!) tapi belum sempat ia melangkah lebih jauh lagi..
“Malik-Hime~” panggil seseorang dengan suara yang begitu familiar
Malik membalikan badannya dan mendapati Marik yang kini tengah berjalan menghampirinya, tapi ada sesuatu yang mengganggunya Apa tuh? Well, kita lihat saja para cewek di samping kanan dan kiri lapangan saling berbisik-bisik satu sama lain saat Marik datang ke lapangan. Wah, kayanya ada yang gak beres nih, (a/n: Cemburu nih yee~)
“Marik.. kau ini lama sekali!” protes Malik ngambek sambil menghentakan kakinya kesal
Marik tertawa pelan, sementara Malik hanya menatapnya heran. Padahal ia sedang marah disini tapi kenapa orang yang menjadi sumber utama kemurkaannya kini malah tertawa senang dihadapannya.
“Apa yang lucu, Marik-Kun..?” tanya Malik sambil tersenyum miris kayanya beneran kesel nih.
Marik menahan tawanya sebentar kemudian berdeham “Maaf, Hime.. Kau terlihat sangat manis kalau sedang marah seperti ini.. bahkan terlihat lebih cantik dari biasanya..” puji Marik merayu Malik (a/n: o.O kenapa ngak ng-gombal aja nih orang?)
Blush!? Seketika wajah Malik langsung merona, Marik memang pintar merangkai kata-kata untuk menaklukan banyak wanita (Marik: WOI!! U kira w PLAYBOY!!)
“Jangan merayuku!! Ayo kita tuntaskan masalah diantara kita..” seru Malik berusaha tidak terpengaruh dari ucapan manis Marik barusan walaupun inner mind-nya sedang berseru ‘KYAAA~ Apa benar aku terlihat manis? Katakan sekali lagi.. katakan lagi..’ (a/n: Ada udang di balik bakwan ternyata~)
Marik menyeringai, kemudian mengambil raket tennisnya dengan pose yang elegan membuat para gadis-gadis yang ada di sekitar lapangan bersorak terpesona dan sekali lagi membuat Malik cemburu dengan hanya mendengar kicauan para gadis-gadis itu, tidakah mereka tahu Marik adalah miliknya—MILIKNYA dan itu berarti hanya dia yang berhak atas Marik! (a/n: Author kepanasan api cemburu dari Malik sampe masang AC -16 derajat) sementara Marik cuma bersikap layaknya tidak terjadi apa-apa.
“Baiklah, Aku tidak akan berbaik hati padamu, Malik-Honey meskipun kau pacarku sekalipun.. Bersiap-siaplah..” ucap Marik kali ini dengan nada sedikit serius (Marik: tapi tentunya w terlihat keren WHAHAHAHA~ Author: Berisik!! Daritadi Comment mulu!!)
Malik yang tidak mau kalah, berpose dengan raket Tennisnya dan Well tepatnya membuat para cowok-cowok terkesima dengan kecantikan dan ke-eleganan Malik saat itu juga bahkan ada sebuah suara yang..
‘Suiittt~ Suiiitt~ Nona cantik bagaimana kalau bermain denganku saja~’
‘Hei, Nona~ Ikut saja denganku~’
Bah, ternyata bukan hanya Marik yang memiliki daya tarik tinggi di lapangan ini, Malik juga ternyata memiliki pesona yang sama benar-benar pasangan yang ngak mau kalah and kayanya yang paling sinkron di pairing ini (Marik & Malik: BRONZESHIPPING IS THE BEST~!!)
“..Ayo tunjukan kemampuanmu~ Asal kau tahu saja ya, Aku ini adalah ‘Primadona Tennis Putri’ di sekolah jadi jangan anggap remeh lawanmu ini Marik-Kun~” jawab Malik tersenyum lebar menantang
Marik menyeringai kecil “Bring it on Honey..” sahutnya
~30 Minute Later after The Set Games~
Akhirnya setelah melewati masa-masa pertandingan yang begitu sulit..begitu mendebarkan..begitu mengguncangkan jiwa *Plak!! Terlalu dramatisir, Ok Akhirnya pertandingan dimenangkan oleh Marik!! Sedangkan kini Malik masih berdiri dengan tatapan kosong tidak percaya bahwa gelarnya sebagai Primadona Tennis yang tidak pernah kalah 1 kalipun kini harus kalah di tangan pacarnya sendiri?
Ok, disini Author tidak memberitahu hasil pertandingannya dengan perbedaan skor berapa diantara kedua belah kubu (?) Jadi para Readers karang sendiri aja yah, Hohoho pokoknya intinya Malik kalah itu saja (a/n: Author digebuk Readers karena ngak becus ngurusin Skor)
“...Tidak..Mungkin..” gumam Malik tidak percaya
Sementar itu didepannya terlihat wajah penuh kemenangan yang ditampilkan oleh Marik yang kemudian berjalan menghampiri Malik yang masih shock tentang kekalahannya kemudian melangkulnya mendekat padanya sambil tertawa pelan.
“Jadi.. Sepertinya aku menang taruhan untuk ini..” ucapnya memulai kemudian menatap Malik sambil mengedipkan mata “..Kau siap untuk menghadapi tugasmu Malik-Honey?” ucapnya lirih di telinga Malik
Seketika itu juga Malik langsung tersadar dan kembali ke dunia nyata dan mengingat langsung bahwa dirinya kini sudah kalah di dalam taruhan, menelan ludah untuk kemungkinan terburuk akhirnya dengan pasrah Malik-pun mengangguk pelan seakan sudah pasrah dengan apa yang nantinya terjadi padanya.
“..Baiklah..” ucap Marik kemudian “..Kau harus makan siang denganku hari ini..”
“Hee?” sahut Malik antara percaya dan tidak percaya
Tanpa mengucapkan satu patah kata lagi, Marikpun menuntung Malik menjauh dari Lapangan Tennis dengan tangan Marik masih tetap setia merangkul Malik selama perjalanan menuju tempat tujuan mengacuhkan bisik-bisikan yang dilakukan oleh beberapa remaja disekitar sana mengenai mereka berdua.
Makan siang berdua.. KYAA~ Apa ini bisa disebut kencan?.. Wuah, jadi..jadi tidak sabar..KYAA~’ jerit Inner mind Malik pada saat itu juga
Ternyata eh Ternyata, Marik membawa Malik ke sebuah Restoran  Seafood ternama yang berada di dekat tebing dengan posisi yang menghadap tepat menuju pemandangan Laut di depannya, ‘La Amoure’ Nama yang terpampang di atas Restoran tersebut menandakan ini adalah Restoran Seafood yang  juga menjual masakan khas Prancis di dalamnya. Melihat hal ini tentu saja Malik tercengang tidak percaya apalagi melihat keadaan Restoran yang sepi pengunjung itu, padahal kalau Restoran seperti ini tidak akan pernah sepi pengunjung kan? Ditambah lagi sepertinya dekorasi di Restoran tampak seperti sedang menanti Tamu Penting.
“Err.. Marik?” panggil Malik pelan
“Hmm..?” gumam Marik tanpa menoleh kearah Malik dan terus menggandengnya
Malik menarik napas kemudian “K-Kita tidak akan ke Restoran di depan sana kan?” tanyanya pelan
“Memangnya kenapa kalau kita kesana Malik-Hime? Apa ada masalah di Restoran itu?” tanya Marik
“..Tidak juga sih, tapi bukannya itu Restoran mahal.. dan.. dan.. bukannya kita harus memakai baju formal kesana.. ditambah lagi sepertinya Restoran itu sudah di sewa seseorang..” jelas Malik sedikit panik
Marik tertawa mendengar alasan Malik “Tenang saja.. Tidak akan kubiarkan para Pelayan itu mengusir kita dari sana Malik-Hime..”
“T-Tapi..”
Malik tidak bisa meneruskan perkataannya karena kini mereka sudah ada di depan Restoran tersebut, dua orang pelayan berada di pintu masuk mungkin untuk menjaga siapa saja yang akan memasuki Restoran sekaligus memastikan apakah mereka tercatat dalam daftar Tamu Kehormatan, Malik sudah ketakutan di dalam hati bagaimana kalau pelayan-pelayan tersebut melarang mereka memasuki Restoran dan BlaBlaBlaBla~.
Sejenak kedua pelayan itu memperhatikan baik Marik dan Malik kemudian dengan sebuah anggukan dari Marik para pelayan itu segera membukakan pintu memperbolehkan kedua pasangan itu masuk dan membuat Malik tidak percaya. Apa yang sebenarnya terjadi?
“Tuan Marik, Kami sudah mempersiapkan meja untuk anda..” ucap seorang pelayan pria dengan pakaian tux hitam mewah dihadapan Marik dan Malik “..Mari ikuti saya ke meja kalian~” ucapnya kemudian menuntun kedua pasangan itu menuju sebuah meja yang sudah ditata sedemikian rapi dengan taplak meja berwarna putih dengan vas bunga berisikan mawar merah di dalamnya juga lilin-lilin yang menyala menambah kesan romantis pada suasana itu juga ditambah lagi alunan musik klasik yang di lakukan oleh pemain musik di Restoran ini membuat suasana—Argh intinya LUAR BIASA dah!!
“Silahkan duduk, Nona..” ucap seorang pelayan wanita menuntun Malik untuk duduk di mejanya, kelihatannya Malik masih tercengang dengan semua ini.
Sementara dilain pihak, pelayang laki-laki tadi memberikan sebuah menu pada Marik dan mengeluarkan sebuah catatan kecil untuk mencatat sementara Marik melihat-lihat susunan menu yang tertera di dalam daftar.
“Aku pesan ‘Rissoto Seafood’, ‘Cream Puff’’ untuk makanan penutup dan ‘Fish-Chop-Hop Shrimp Tomato soup’...” ucap Marik yang mengucapkan nama makanan di dalam menu itu dengan lancar “Oh,ya dan untuk minumannya aku pesan ‘Rainbow Fleur De Amoure’..”
Si pelayan yang sudah selesai mencatat kemudian mengambil kembali menunya kemudian mungkin karena Marik masih menyadari Malik-sang Pacar masih berada di alam seberang (a/n: dikira kemana kali?) “Aku pesan untuk dua orang..” tambah Marik dan seketika itu juga Si Pelayan langsung membungkuk hormat dan kemudian pergi menuju dapur bersama pelayan wanita tadi di sampingnya.
“Malik...” panggil Marik berusaha mendapat perhatian dari Malik yang pikirannya sedang terambang jauh saat ini
Untuk beberapa saat Malik menatap Marik dengan tatapan tidak percaya kemudian perlahan-lahan wajahnya yang kebingungan itu mulai mengembangkan sebuah senyuman dan sebuah tatapan yang menunjukan dirinya tidak percaya dengan semua ini.
“..Aku..Tidak percaya.. Ini.. semua..” ucap Malik pada akhirnya “Maksudku..kau sudah merencanakan semua ini?” tanyanya
Marik tersenyum lebar “..Siapa lagi yang bisa melakukan semua ini.. tentu saja aku sudah menyiapkan semua ini sebelum kita berangkat kesini..” jawab Marik simple
“Tapi..Kenapa?..Kau tahu maksudku kan, menyewa restoran mahal dan segalanya..Apa hari ini hari Istimewa?” tanya Malik lagi berusaha mengingat apa hari ini hari ulang tahun Marik, atau ulang tahunnya sendiri atau bahkan Perayaan hari jadi mereka..
Marik menggeleng “Sebenarnya ini hari untuk memperingati ‘Kencan Pertama’ kita Malik-Honey.. Kau tahu kan kita sama sekali belum pernah berkencan sebelumnya..Jadi aku ingin membuat kencan pertama kita menjadi moment seindah mungkin.. Apa aku terlalu berlebihan Malik-Honey?”
Malik menggeleng instant dan setitik air mata kini muncul di mata Violetnya itu, melihat itu Marik jadi sedikit takut kalau-kalau caranya ini terlalu berlebihan. Malik mengusap air mata itu dengan punggung tangannya kemudian tersenyum bahagia.
“..Aku senang dengan semua ini Marik.. Ini..Ini benar-benar luar biasa..Aku..Aku-“
“Shh..”
“Marik?”
Marik beranjak dari kursinya kemudian mengulurkan tangannya di hadapan Malik sambil tersenyum hangat kemudian “Kau mau berdansa Malik-Hime?” ajak Marik
Malik tersenyum kemudian meraih tangan Malik dan keduanyapun berjalan menuju lantai dansa, Para Pemusik yang sudah mendapat aba-aba langsung memainkan alunan musik yang sudah dipersiapkan ditambah seorang penyanyi kini menyanyikan lagu yang dimaksud. Malik melingkarkan tangannya di leher Marik sedangkan Marik melingkarkan tangannya di pinggang Malik (a/n: o///o itu loh, pose kalo pasangan lagi dansa lagu mellow) keduanya saling menatap satu sama lain kemudian mulai berdansa.
I want a little something more...
Don't want the middle or the one before...
I don't desire a complicated past...
I want a love that will last...
Alunan lagu mulai mengiringi langkah kedua pasangan ini berdansa, keduanya tampak melangkah seirama dengan lagu pengiring.
Ini benar-benar sulit dipercaya!! KYAA~ siapa yang menyangka kalau..kalau..kencan pertamaku..akan seindah seperti film-film drama yang biasa di tonton kakak di rumah.. Marik-Honey benar-benar hebat... Haaah..Makin cinta deh..’ teriak Malik di dalam hati
“Jadi..Malik-Honey, kau memang pintar berdansa ya..” ucap Marik sambil tersenyum
Malik mengedipkan matanya “Oh, Aku belum menunjukan semua kemampuanku Marik-Kun.. kau tahu aku ini seorang penari yang hebat di sekolah..”
“Benarkah, Aku tidak menyangka Malik-Himeku memiliki banyak sekali bakat..” ucapnya lirih
Malik tertawa kecil dan merekapun melanjutkan acara dansa mereka.
Say that you love me,Say I'm the one...
Don't kiss and hug me and then try to run..
I don't do drama..
My tears don't fall fast...
I want a love that will last...
“Marik..” panggil Malik pelan
“Hemm?” gumam Marik, kini lebih tepatnya sekarang mereka sudah selesai dengan acara dansa mereka dan saat ini sedang duduk di meja mereka dengan hidangan yang kini sudah tersaji di hadapan mereka, hidangan yang mewah dan berkelas tinggi, wajar lha.. kan Restorannya juga Restoran bintang lima
“Terima kasih untuk hari yang menyenangkan ini.. Aku sangat menyukainya..” ucap Malik
Marik tersenyum kemudian mengangguk “Kau tidak perlu berterima kasih Malik-Hime, lagipula aku melakukan semua ini untuk membuatmu bahagia..dan tersenyum manis seperti sekarang ini..”
Blush! Wajah Malik dengan spontan merona mendengar pujian tersebut sedangkan Marik yang melihatnya tertawa pelan “..Dan kau terlihat lebih cantik kalau seperti itu Malik-Sayang..” komentar Marik
“Kau ini pandai sekali menggodaku, Marik~” gumam Malik
I don't want a just a memory give me forever...
Don't even think about saying good-bye...
'Cause I want just one love to be enough...
And remain in my heart till I die..
Selesai dengan Acara Makan siang yang dipenuhi dengan keromantisan yang sangat luar biasa, Kali ini kedua pasangan kita sedang berjalan menyusuri pantai dengan tentunya sambil bergandengan tangan, Oh ya, by the way nih Readers sekarang bukan siang lagi namanya karena kelamaan di Restoran Marik dan Malik jadi lupa waktu dan pada akhirnya mereka keluar dari Restoran senja hari makanya saat itu langit sudah berwarna merah jingga yang sangat indah, bintang-bintang juga sudah mulai menampakan diri. Benar-benar pemandangan yang sinkron deh~
“Indah ya..Marik..” puji Malik sambil menyandarkan kepalanya di bahu Marik menikmati keindahan langit pantai di senja hari.
Marik hanya menggumam “..Tapi menurutku kaulah yang paling cantik dari semuanya Malik..” sahut Marik sambil tersenyum menggoda
“Kau ini..” komentar Malik yang kini salah tingkah (a/n: Ciellah! Piwiddd~)
“Tapi apa yang ku katakan mema-“ sebelum Marik menyelesaikan kalimatnya, Malik sudah duluan mengunci mulutnya dengan sebuah kecupan manis tepat di bibir Marik yang membuat Marik terpaku sementara kemudian setelah mendapatkan kesadarannya kembali mulai membalas ciuman yang diberikan oleh Malik tercinta.
(a/n: Lalalalalaalalla~ Kita biarkan para pasangan ini menikmati waktu-waktu mereka dan mari kita simak adegan selanjutnya.. Laalalallalalalalaalala~)
Yupe, mungkin karena hari sudah mulai gelap akhirnya kedua pasangan ini memutuskan untuk kembali pulang ke tempat penginapan (a/n: Karena Malik berbohong tidak mau bilang kalau sebenarnya dia menetap di Hotel padahal kalau dia bilang tentunya Malik bakal senang tahu kalau Marik juga tinggal di Hotel yang sama dengannya)
“Kau yakin tidak perlu diantar, Malik-Honey?” tanya Marik sedikit khawatir membiarkan sang pujaan hatinya berjalan sendirian di hari yang sudah mulai gelap ini
Malik mengangguk “Tenang saja.. Aku akan baik-baik saja, Hon~” sahut Malik kemudian melambaikan tangannya
Marik mengangguk “Baiklah.. Aku harus pergi ke suatu tempat.. jadi.. Sampai besok Malik-Sayang..”
Dan keduanyapun berpisah menuju arah yang berlawanan, setelah dirasa cukup aman karena Marik sudah jauh dari pandangan di mata dengan kecepatan kilat Malik langsung berlari menuju Hotel Dounmori, menaiki Lift menuju lantai atas (a/n: Biasanya kamar V.I.P di Hotel ini terletak di lantai paling atas yaitu lantai 5—Waw!) dan memasuki kamarnya dengan selamat (?)
Di dalam ruangan terlihat Yugi dan Ryou sedang duduk di meja ruang tengah dengan buku di depan mereka dan juga ada Joey yang sedang serius mengerjakan PR-nya.
“Ah, Kau sudah pulang Malik?” ucap Yugi yang menyadari kedatangan Malik
Malik yang sedang 100% bahagia itu langsung menghampiri Yugi dan memeluknya “KYAA~ Yugiii~ Aku sangat bahagia hari ini~” ucapnya girang
“Kelihatannya terjadi sesuatu yang menyenangkan?” tanya Joey yang melihat Malik sambil tertawa menggoda
Malik merona kemudian mengangguk “Kalian pasti tidak akan mengerti.. perasaan yang berbunga-bunga seperti ini.. Kyaa~ mengingat apa yang terjadi saja sudah membuatku salah tingkah..” sahut Malik kini memukul-mukul bantal
Ketiga temannya kini menaikan alis heran kemudian menyadari apa yang dikatakan Malik dan sukses membuat ketiganya kini melamunkan apa yang baru saja terjadi sepanjang hari ini.
Yugi dan Ryou yang mereka ulang adegan di kelas yoga saat bertemu dengan Yami dan Bakura.
Joey yang kini sudah memerah seperti tomat mereka ulang bagian saat Seto memeluknya untuk melindunginya dari Bola Volly yang nyasar.
Malik yang mereka ulang sweet momentsnya bersama Marik pacar tercinta juga adegan kissing mereka yang disaksikan oleh indahnya langit senja di sekitar pantai.
Terlalu sibuk dengan lamunan masing-masing, kini Laksmi yang baru saja kembali entah dari mana itu melihat keempat orang yang sedang melamun itu dengan heran.
“Err.. Apa yang sedang kalian semua pikirkan?” tanyanya sambil menjentikan jari sukses membuat keempatnya kembali tersadar ke alam nyata dan memandangi Laksmi dengan tatapan malu-malu ditambah dengan rona muka yang menghiasi wajah keempatnya.
“Hehehehe.. Hanya membayangkan sesuatu..” jawab Joey sambil memainkan rambutnya
Laksmi melirik Joey dengan tatapan penuh tanda tanya “Benarkah? Dan Apa yang sedang kau lamunkan Joey?”
Keempatnya menjawab secara bersamaan “Sesuatu yang menyenangkan..” sambil diiringi dengan tawa pelan
Dilain pihak Laksmi hanya bisa menggelengkan kepala “..Sepertinya aku ketinggalan sesuatu hari ini..” gumamnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar