The
Sweet Moments of Tennis
.
Side
Pairing: BronzeShipping
.
/Sponsored
song Lyrics/
Tennis Field
We’re back on our main Pairing!! Yupe, ini dia
BronzeShipping~ Lebih tepatnya sekarang Malik sudah ada di Lapangan Tennis
sedang menunggu seseorang sambil berjalan mondar-mandir di tepi lapangan
mencari sosok yang ia tunggu selama ini.
“Khh.. Kemana Marik? Masih belum datang juga..”
gerutu Malik kesal sambil melihat ke kanan ke kiri
Sudah 25 menit ia menunggu tapi Marik masih belum
muncul juga, Apa yang sebenarnya terjadi ya? Bicara soal menunggu, Malik paling
tidak suka ataupun betah menunggu lebih dari 10 menit, maka iapun segera
bersiap-siap untuk angkat kaki (a/n: Waduhh!!) tapi belum sempat ia melangkah
lebih jauh lagi..
“Malik-Hime~” panggil seseorang dengan suara yang
begitu familiar
Malik membalikan badannya dan mendapati Marik yang
kini tengah berjalan menghampirinya, tapi ada sesuatu yang mengganggunya Apa
tuh? Well, kita lihat saja para cewek di samping kanan dan kiri lapangan saling
berbisik-bisik satu sama lain saat Marik datang ke lapangan. Wah, kayanya ada
yang gak beres nih, (a/n: Cemburu nih yee~)
“Marik.. kau ini lama sekali!” protes Malik ngambek
sambil menghentakan kakinya kesal
Marik tertawa pelan, sementara Malik hanya
menatapnya heran. Padahal ia sedang marah disini tapi kenapa orang yang menjadi
sumber utama kemurkaannya kini malah tertawa senang dihadapannya.
“Apa yang lucu, Marik-Kun..?” tanya Malik sambil
tersenyum miris kayanya beneran kesel nih.
Marik menahan tawanya sebentar kemudian berdeham
“Maaf, Hime.. Kau terlihat sangat manis kalau sedang marah seperti ini.. bahkan
terlihat lebih cantik dari biasanya..” puji Marik merayu Malik (a/n: o.O kenapa
ngak ng-gombal aja nih orang?)
Blush!?
Seketika wajah Malik langsung merona, Marik memang pintar merangkai kata-kata
untuk menaklukan banyak wanita (Marik: WOI!! U kira w PLAYBOY!!)
“Jangan merayuku!! Ayo kita tuntaskan masalah
diantara kita..” seru Malik berusaha tidak terpengaruh dari ucapan manis Marik
barusan walaupun inner mind-nya sedang berseru ‘KYAAA~ Apa benar aku terlihat manis? Katakan sekali lagi.. katakan
lagi..’ (a/n: Ada udang di balik bakwan ternyata~)
Marik menyeringai, kemudian mengambil raket
tennisnya dengan pose yang elegan membuat para gadis-gadis yang ada di sekitar
lapangan bersorak terpesona dan sekali lagi membuat Malik cemburu dengan hanya
mendengar kicauan para gadis-gadis itu, tidakah mereka tahu Marik adalah
miliknya—MILIKNYA dan itu berarti hanya dia yang berhak atas Marik! (a/n:
Author kepanasan api cemburu dari Malik sampe masang AC -16 derajat) sementara
Marik cuma bersikap layaknya tidak terjadi apa-apa.
“Baiklah, Aku tidak akan berbaik hati padamu,
Malik-Honey meskipun kau pacarku sekalipun.. Bersiap-siaplah..” ucap Marik kali
ini dengan nada sedikit serius (Marik: tapi tentunya w terlihat keren
WHAHAHAHA~ Author: Berisik!! Daritadi Comment mulu!!)
Malik yang tidak mau kalah, berpose dengan raket
Tennisnya dan Well tepatnya membuat para cowok-cowok terkesima dengan
kecantikan dan ke-eleganan Malik saat itu juga bahkan ada sebuah suara yang..
‘Suiittt~ Suiiitt~ Nona cantik bagaimana kalau
bermain denganku saja~’
‘Hei, Nona~ Ikut saja denganku~’
Bah, ternyata bukan hanya Marik yang memiliki daya
tarik tinggi di lapangan ini, Malik juga ternyata memiliki pesona yang sama
benar-benar pasangan yang ngak mau kalah and kayanya yang paling sinkron di
pairing ini (Marik & Malik: BRONZESHIPPING IS THE BEST~!!)
“..Ayo tunjukan kemampuanmu~ Asal kau tahu saja ya,
Aku ini adalah ‘Primadona Tennis Putri’ di sekolah jadi jangan anggap remeh
lawanmu ini Marik-Kun~” jawab Malik tersenyum lebar menantang
Marik menyeringai kecil “Bring it on Honey..” sahutnya
~30
Minute Later after The Set Games~
Akhirnya setelah melewati masa-masa pertandingan
yang begitu sulit..begitu mendebarkan..begitu mengguncangkan jiwa *Plak!!
Terlalu dramatisir, Ok Akhirnya pertandingan dimenangkan oleh Marik!! Sedangkan
kini Malik masih berdiri dengan tatapan kosong tidak percaya bahwa gelarnya
sebagai Primadona Tennis yang tidak pernah kalah 1 kalipun kini harus kalah di
tangan pacarnya sendiri?
Ok, disini Author tidak memberitahu hasil pertandingannya
dengan perbedaan skor berapa diantara kedua belah kubu (?) Jadi para Readers
karang sendiri aja yah, Hohoho pokoknya intinya Malik kalah itu saja (a/n:
Author digebuk Readers karena ngak becus ngurusin Skor)
“...Tidak..Mungkin..” gumam Malik tidak percaya
Sementar itu didepannya terlihat wajah penuh
kemenangan yang ditampilkan oleh Marik yang kemudian berjalan menghampiri Malik
yang masih shock tentang kekalahannya kemudian melangkulnya mendekat padanya
sambil tertawa pelan.
“Jadi.. Sepertinya aku menang taruhan untuk ini..”
ucapnya memulai kemudian menatap Malik sambil mengedipkan mata “..Kau siap
untuk menghadapi tugasmu Malik-Honey?” ucapnya lirih di telinga Malik
Seketika itu juga Malik langsung tersadar dan
kembali ke dunia nyata dan mengingat langsung bahwa dirinya kini sudah kalah di
dalam taruhan, menelan ludah untuk kemungkinan terburuk akhirnya dengan pasrah
Malik-pun mengangguk pelan seakan sudah pasrah dengan apa yang nantinya terjadi
padanya.
“..Baiklah..” ucap Marik kemudian “..Kau harus makan
siang denganku hari ini..”
“Hee?” sahut Malik antara percaya dan tidak percaya
Tanpa mengucapkan satu patah kata lagi, Marikpun
menuntung Malik menjauh dari Lapangan Tennis dengan tangan Marik masih tetap
setia merangkul Malik selama perjalanan menuju tempat tujuan mengacuhkan
bisik-bisikan yang dilakukan oleh beberapa remaja disekitar sana mengenai
mereka berdua.
‘Makan siang
berdua.. KYAA~ Apa ini bisa disebut kencan?.. Wuah, jadi..jadi tidak
sabar..KYAA~’ jerit Inner mind Malik pada saat itu juga
Ternyata eh Ternyata, Marik membawa Malik ke sebuah
Restoran Seafood ternama yang berada di
dekat tebing dengan posisi yang menghadap tepat menuju pemandangan Laut di
depannya, ‘La Amoure’ Nama yang
terpampang di atas Restoran tersebut menandakan ini adalah Restoran Seafood
yang juga menjual masakan khas Prancis
di dalamnya. Melihat hal ini tentu saja Malik tercengang tidak percaya apalagi
melihat keadaan Restoran yang sepi pengunjung itu, padahal kalau Restoran seperti
ini tidak akan pernah sepi pengunjung kan? Ditambah lagi sepertinya dekorasi di
Restoran tampak seperti sedang menanti Tamu Penting.
“Err.. Marik?” panggil Malik pelan
“Hmm..?” gumam Marik tanpa menoleh kearah Malik dan
terus menggandengnya
Malik menarik napas kemudian “K-Kita tidak akan ke
Restoran di depan sana kan?” tanyanya pelan
“Memangnya kenapa kalau kita kesana Malik-Hime? Apa
ada masalah di Restoran itu?” tanya Marik
“..Tidak juga sih, tapi bukannya itu Restoran
mahal.. dan.. dan.. bukannya kita harus memakai baju formal kesana.. ditambah
lagi sepertinya Restoran itu sudah di sewa seseorang..” jelas Malik sedikit
panik
Marik tertawa mendengar alasan Malik “Tenang saja..
Tidak akan kubiarkan para Pelayan itu mengusir kita dari sana Malik-Hime..”
“T-Tapi..”
Malik tidak bisa meneruskan perkataannya karena kini
mereka sudah ada di depan Restoran tersebut, dua orang pelayan berada di pintu
masuk mungkin untuk menjaga siapa saja yang akan memasuki Restoran sekaligus
memastikan apakah mereka tercatat dalam daftar Tamu Kehormatan, Malik sudah
ketakutan di dalam hati bagaimana kalau pelayan-pelayan tersebut melarang
mereka memasuki Restoran dan BlaBlaBlaBla~.
Sejenak kedua pelayan itu memperhatikan baik Marik
dan Malik kemudian dengan sebuah anggukan dari Marik para pelayan itu segera
membukakan pintu memperbolehkan kedua pasangan itu masuk dan membuat Malik
tidak percaya. Apa yang sebenarnya terjadi?
“Tuan Marik, Kami sudah mempersiapkan meja untuk
anda..” ucap seorang pelayan pria dengan pakaian tux hitam mewah dihadapan
Marik dan Malik “..Mari ikuti saya ke meja kalian~” ucapnya kemudian menuntun
kedua pasangan itu menuju sebuah meja yang sudah ditata sedemikian rapi dengan
taplak meja berwarna putih dengan vas bunga berisikan mawar merah di dalamnya
juga lilin-lilin yang menyala menambah kesan romantis pada suasana itu juga
ditambah lagi alunan musik klasik yang di lakukan oleh pemain musik di Restoran
ini membuat suasana—Argh intinya LUAR BIASA dah!!
“Silahkan duduk, Nona..” ucap seorang pelayan wanita
menuntun Malik untuk duduk di mejanya, kelihatannya Malik masih tercengang
dengan semua ini.
Sementara dilain pihak, pelayang laki-laki tadi
memberikan sebuah menu pada Marik dan mengeluarkan sebuah catatan kecil untuk
mencatat sementara Marik melihat-lihat susunan menu yang tertera di dalam daftar.
“Aku pesan ‘Rissoto
Seafood’, ‘Cream Puff’’ untuk
makanan penutup dan ‘Fish-Chop-Hop Shrimp
Tomato soup’...” ucap Marik yang mengucapkan nama makanan di dalam menu itu
dengan lancar “Oh,ya dan untuk minumannya aku pesan ‘Rainbow Fleur De Amoure’..”
Si pelayan yang sudah selesai mencatat kemudian
mengambil kembali menunya kemudian mungkin karena Marik masih menyadari
Malik-sang Pacar masih berada di alam seberang (a/n: dikira kemana kali?) “Aku
pesan untuk dua orang..” tambah Marik dan seketika itu juga Si Pelayan langsung
membungkuk hormat dan kemudian pergi menuju dapur bersama pelayan wanita tadi
di sampingnya.
“Malik...” panggil Marik berusaha mendapat perhatian
dari Malik yang pikirannya sedang terambang jauh saat ini
Untuk beberapa saat Malik menatap Marik dengan
tatapan tidak percaya kemudian perlahan-lahan wajahnya yang kebingungan itu
mulai mengembangkan sebuah senyuman dan sebuah tatapan yang menunjukan dirinya
tidak percaya dengan semua ini.
“..Aku..Tidak percaya.. Ini.. semua..” ucap Malik pada
akhirnya “Maksudku..kau sudah merencanakan semua ini?” tanyanya
Marik tersenyum lebar “..Siapa lagi yang bisa
melakukan semua ini.. tentu saja aku sudah menyiapkan semua ini sebelum kita
berangkat kesini..” jawab Marik simple
“Tapi..Kenapa?..Kau tahu maksudku kan, menyewa
restoran mahal dan segalanya..Apa hari ini hari Istimewa?” tanya Malik lagi
berusaha mengingat apa hari ini hari ulang tahun Marik, atau ulang tahunnya
sendiri atau bahkan Perayaan hari jadi mereka..
Marik menggeleng “Sebenarnya ini hari untuk
memperingati ‘Kencan Pertama’ kita Malik-Honey.. Kau tahu kan kita sama sekali
belum pernah berkencan sebelumnya..Jadi aku ingin membuat kencan pertama kita
menjadi moment seindah mungkin.. Apa aku terlalu berlebihan Malik-Honey?”
Malik menggeleng instant dan setitik air mata kini
muncul di mata Violetnya itu, melihat itu Marik jadi sedikit takut kalau-kalau
caranya ini terlalu berlebihan. Malik mengusap air mata itu dengan punggung
tangannya kemudian tersenyum bahagia.
“..Aku senang dengan semua ini Marik.. Ini..Ini
benar-benar luar biasa..Aku..Aku-“
“Shh..”
“Marik?”
Marik beranjak dari kursinya kemudian mengulurkan
tangannya di hadapan Malik sambil tersenyum hangat kemudian “Kau mau berdansa
Malik-Hime?” ajak Marik
Malik tersenyum kemudian meraih tangan Malik dan
keduanyapun berjalan menuju lantai dansa, Para Pemusik yang sudah mendapat
aba-aba langsung memainkan alunan musik yang sudah dipersiapkan ditambah
seorang penyanyi kini menyanyikan lagu yang dimaksud. Malik melingkarkan
tangannya di leher Marik sedangkan Marik melingkarkan tangannya di pinggang
Malik (a/n: o///o itu loh, pose kalo pasangan lagi dansa lagu mellow) keduanya
saling menatap satu sama lain kemudian mulai berdansa.
I want a little something more...
Don't want the middle or the one before...
I don't desire a complicated past...
I want a love that will last...
Alunan
lagu mulai mengiringi langkah kedua pasangan ini berdansa, keduanya tampak
melangkah seirama dengan lagu pengiring.
‘Ini benar-benar sulit dipercaya!! KYAA~
siapa yang menyangka kalau..kalau..kencan pertamaku..akan seindah seperti
film-film drama yang biasa di tonton kakak di rumah.. Marik-Honey benar-benar
hebat... Haaah..Makin cinta deh..’ teriak Malik di dalam hati
“Jadi..Malik-Honey,
kau memang pintar berdansa ya..” ucap Marik sambil tersenyum
Malik
mengedipkan matanya “Oh, Aku belum menunjukan semua kemampuanku Marik-Kun.. kau
tahu aku ini seorang penari yang hebat di sekolah..”
“Benarkah,
Aku tidak menyangka Malik-Himeku memiliki banyak sekali bakat..” ucapnya lirih
Malik
tertawa kecil dan merekapun melanjutkan acara dansa mereka.
Say that you love me,Say I'm the one...
Don't kiss and hug me and then try to run..
I don't do drama..
My tears don't fall fast...
I want a love that will last...
“Marik..”
panggil Malik pelan
“Hemm?”
gumam Marik, kini lebih tepatnya sekarang mereka sudah selesai dengan acara
dansa mereka dan saat ini sedang duduk di meja mereka dengan hidangan yang kini
sudah tersaji di hadapan mereka, hidangan yang mewah dan berkelas tinggi, wajar
lha.. kan Restorannya juga Restoran bintang lima
“Terima
kasih untuk hari yang menyenangkan ini.. Aku sangat menyukainya..” ucap Malik
Marik
tersenyum kemudian mengangguk “Kau tidak perlu berterima kasih Malik-Hime,
lagipula aku melakukan semua ini untuk membuatmu bahagia..dan tersenyum manis
seperti sekarang ini..”
Blush! Wajah Malik dengan spontan merona
mendengar pujian tersebut sedangkan Marik yang melihatnya tertawa pelan “..Dan
kau terlihat lebih cantik kalau seperti itu Malik-Sayang..” komentar Marik
“Kau ini
pandai sekali menggodaku, Marik~” gumam Malik
I don't want a just a memory give me forever...
Don't even think about saying good-bye...
'Cause I want just one love to be enough...
And remain in my heart till I die..
Selesai
dengan Acara Makan siang yang dipenuhi dengan keromantisan yang sangat luar
biasa, Kali ini kedua pasangan kita sedang berjalan menyusuri pantai dengan
tentunya sambil bergandengan tangan, Oh ya, by the way nih Readers sekarang
bukan siang lagi namanya karena kelamaan di Restoran Marik dan Malik jadi lupa
waktu dan pada akhirnya mereka keluar dari Restoran senja hari makanya saat itu
langit sudah berwarna merah jingga yang sangat indah, bintang-bintang juga
sudah mulai menampakan diri. Benar-benar pemandangan yang sinkron deh~
“Indah ya..Marik..”
puji Malik sambil menyandarkan kepalanya di bahu Marik menikmati keindahan
langit pantai di senja hari.
Marik
hanya menggumam “..Tapi menurutku kaulah yang paling cantik dari semuanya
Malik..” sahut Marik sambil tersenyum menggoda
“Kau
ini..” komentar Malik yang kini salah tingkah (a/n: Ciellah! Piwiddd~)
“Tapi apa
yang ku katakan mema-“ sebelum Marik menyelesaikan kalimatnya, Malik sudah
duluan mengunci mulutnya dengan sebuah kecupan manis tepat di bibir Marik yang
membuat Marik terpaku sementara kemudian setelah mendapatkan kesadarannya
kembali mulai membalas ciuman yang diberikan oleh Malik tercinta.
(a/n:
Lalalalalaalalla~ Kita biarkan para pasangan ini menikmati waktu-waktu mereka
dan mari kita simak adegan selanjutnya.. Laalalallalalalalaalala~)
Yupe,
mungkin karena hari sudah mulai gelap akhirnya kedua pasangan ini memutuskan
untuk kembali pulang ke tempat penginapan (a/n: Karena Malik berbohong tidak
mau bilang kalau sebenarnya dia menetap di Hotel padahal kalau dia bilang
tentunya Malik bakal senang tahu kalau Marik juga tinggal di Hotel yang sama
dengannya)
“Kau yakin
tidak perlu diantar, Malik-Honey?” tanya Marik sedikit khawatir membiarkan sang
pujaan hatinya berjalan sendirian di hari yang sudah mulai gelap ini
Malik
mengangguk “Tenang saja.. Aku akan baik-baik saja, Hon~” sahut Malik kemudian melambaikan tangannya
Marik
mengangguk “Baiklah.. Aku harus pergi ke suatu tempat.. jadi.. Sampai besok
Malik-Sayang..”
Dan
keduanyapun berpisah menuju arah yang berlawanan, setelah dirasa cukup aman
karena Marik sudah jauh dari pandangan di mata dengan kecepatan kilat Malik
langsung berlari menuju Hotel Dounmori, menaiki Lift menuju lantai atas (a/n:
Biasanya kamar V.I.P di Hotel ini terletak di lantai paling atas yaitu lantai
5—Waw!) dan memasuki kamarnya dengan selamat (?)
Di dalam
ruangan terlihat Yugi dan Ryou sedang duduk di meja ruang tengah dengan buku di
depan mereka dan juga ada Joey yang sedang serius mengerjakan PR-nya.
“Ah, Kau
sudah pulang Malik?” ucap Yugi yang menyadari kedatangan Malik
Malik yang
sedang 100% bahagia itu langsung menghampiri Yugi dan memeluknya “KYAA~ Yugiii~
Aku sangat bahagia hari ini~” ucapnya girang
“Kelihatannya
terjadi sesuatu yang menyenangkan?” tanya Joey yang melihat Malik sambil
tertawa menggoda
Malik merona
kemudian mengangguk “Kalian pasti tidak akan mengerti.. perasaan yang
berbunga-bunga seperti ini.. Kyaa~ mengingat apa yang terjadi saja sudah
membuatku salah tingkah..” sahut Malik kini memukul-mukul bantal
Ketiga
temannya kini menaikan alis heran kemudian menyadari apa yang dikatakan Malik
dan sukses membuat ketiganya kini melamunkan apa yang baru saja terjadi
sepanjang hari ini.
Yugi dan
Ryou yang mereka ulang adegan di kelas yoga saat bertemu dengan Yami dan
Bakura.
Joey yang
kini sudah memerah seperti tomat mereka ulang bagian saat Seto memeluknya untuk
melindunginya dari Bola Volly yang nyasar.
Malik yang
mereka ulang sweet momentsnya bersama Marik pacar tercinta juga adegan kissing mereka yang disaksikan oleh
indahnya langit senja di sekitar pantai.
Terlalu
sibuk dengan lamunan masing-masing, kini Laksmi yang baru saja kembali entah
dari mana itu melihat keempat orang yang sedang melamun itu dengan heran.
“Err.. Apa
yang sedang kalian semua pikirkan?” tanyanya sambil menjentikan jari sukses
membuat keempatnya kembali tersadar ke alam nyata dan memandangi Laksmi dengan
tatapan malu-malu ditambah dengan rona muka yang menghiasi wajah keempatnya.
“Hehehehe..
Hanya membayangkan sesuatu..” jawab Joey sambil memainkan rambutnya
Laksmi
melirik Joey dengan tatapan penuh tanda tanya “Benarkah? Dan Apa yang sedang
kau lamunkan Joey?”
Keempatnya
menjawab secara bersamaan “Sesuatu yang menyenangkan..” sambil diiringi dengan
tawa pelan
Dilain
pihak Laksmi hanya bisa menggelengkan kepala “..Sepertinya aku ketinggalan
sesuatu hari ini..” gumamnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar