Take
on The Coctail Challenge
.
Side
Pairing: Atem x O.C’s
.
/Sponsored
Song/
.
Kali ini Atem sedang dihadapi oleh sesuatu yang
sangat membingungkan, Kenapa? Karena kini di hadapannya Yami saudaranya sendiri
dan juga Bakura kini terbaring diatas sofa sambil tidak berhenti memainkan
ponsel di tangannya, ditambah dengan Seto yang dari tadi tersenyum mencurigakan
mengacuhkan layar televisi di depannya.
“Ok, Apa yang sebenarnya terjadi disini..?” ucap
Atem memulai
Hening.
Hening.
Tidak ada yang menjawab, semuanya tampak sibuk
dengan pekerjaannya sendiri mengacuhkan pertanyaan Atem barusan. Yang diacuhkan
hanya menghela napas kemudian duduk diatas sofa melirik Seto.
“Hei, Seto.. kau tidak keberatan kan kalau aku
menyalin semua jawaban PR Fisika punyamu.. semuanya..” ucap Atem berusaha
menguji Seto
Biasanya Seto akan mengeluarkan kata-kata yang
bertujuan untuk melarang seseorang siapapun atau apapun itu menjauh dari
pekerjaannya apalagi yang bermaksud menyalin semua jawabannya. Tapi..
“Terserah, Salin saja semua yang ada disana..”
jawabnya singkat
Blam!
Pintu terbuka dan menampilkan sosok Marik kini yang sedang tersenyum penuh
bahagia sepertinya dia sudah bersenang-senang selam ini.
“Haloo~ Semuanya~ Malam yang indah bukan..” ucap
Marik yang mendadak puitis sambil merebahkan dirinya di karpet
Atem yang satu-satunya yang masih bisa berpikir
secara rasional pada saat itu juga menaikan alis heran, sebenarnya apa yang
terjadi dengan keempat orang ini? Apa mungkin mereka kesurupan setan yang
selalu bergentayangan—Weitz dikira apa kali...
“Sepertinya kalian semua bersenang-senang kali
ini..” gumam Atem
“Hell, Yeah~ Ini benar-benar liburan yang
menyenangkan!!” seru Bakura
“Aku setuju denganmu kawan~” sahut Marik
Atem menghela napas, kalau dipikir-pikir sepanjang
hari ini dia hanya berdiam diri di dalam kamar melakukan hal-hal yang
membosankan seperti menonton tv, bermain game console, dan sebagainya, mungkin
sekarang adalah waktunya dia melakukan sesuatu yang menarik untuk menghibur
kebosanannya ini dan meninggalkan suasana kamar yang bisa dibilang.. aneh ini.
Beranjak dari sofa, Atempun berjalan memasuki
kamarnya dan kemudian tak berapa lama ia keluar kali ini mengenakan Leather Tank-top dan Black Leather-pants dengan sebuah rantai
yang tergantung disakunya dan mengenakan gelang yang terbuat dari titanium murni di tangan kanannya
ditambah dengan jaket hitam yang kini membuat penampilan si sulung Sennen itu
makin—WOW!!?
Belum sempat Atem membuka mulut untuk memberitahukan
kepergiannya, Yami sudah langsung memotong sambil melambaikan tangannya seakan
ia memberikan ijin untuk saudaranya itu pergi melakukan sesuatu disusul dengan
sahutan dari Seto.
“Pastikan kau tidak pulang malam atau kau tidur di
depan pintu semalaman..” ucap Seto
Marik menyeringai sambil tertawa
“Bersenang-senanglah anak muda.. Hahahahaha~”
“Yah secepatnya aku harus pergi dari kamar ini..”
gumam Atem kemudian meninggalkan ruangan
Hanya ada satu tempat yang cocok untuk menghabiskan
waktu di malam hari, semua anak muda dan tua, mereka sering menghabiskan waktu
disana. Tempat yang menyenangkan dimana musik tidak pernah berhenti dan tentunya bisa melepas semua kebosanan yang
ada.
Ting..!
bunyi Lift yang sudah mencapai lantai dasar, dan sebelum Atem sempat melewati
pintu keluar Hotel.. di depannya kini sudah terdapat 2 orang gadis yang
menatapnya dengan mata yang mengatakan ‘Kau tampan Kau harus jadi milikku’
Ini pasti tidak akan berakhir bagus..
“KYAAA~” jerit kedua gadis itu langsung merangkul
masing-masing salah satu dari tangan Atem layaknya ia adalah pacar mereka
‘..Sudah
kuduga ini ide yang buruk untuk keluar dari kamar...’ pikir Atem sambil
tersenyum miris
“Hai Tampan~” sapa salah satu gadis itu yang
berambut pink dengan bando pita besar berwarna merah “Aku belum pernah melihat
cowok setampan dirimu~” tambahnya dengan nada merayu
Gadis yang satunya lagi menarik tangan kanan Atem
“Hei, Aku duluan yang menemukan cowok tampan ini!” protesnya kemudian melirik
Atem dengan senyum malu-malu “Bagaimana kalau kita menghabiskan waktu berdua,
Tampan?” godanya
“Hei! Dia milikku!!” protes gadis pink tadi menarik
tangan kiri Atem
Gadis yang satunya tidak mau kalah menarik tangan
kanan Atem “Tidak!! Dia milikku! Aku duluan yang menemukannya!!”
‘..Memangnya
mereka pikir aku ini hanya mainan.. benar-benar gadis yang menyusahkan..’
batin Atem yang kini tengah di perebutkan layaknya sebuah boneka—Eh, kaya
lagunya Rini idol donk—Hahahaha, Ok back to story nih...
Akhirnya kedua gadis itu melepaskan kedua tangan
Atem yang sekarang menghela napas lega karena terlepas dari tangan mereka dan
selanjutnya kedua gadis tersebut melanjutkan perdebatan mereka tentang siapa
yang berhak untuk mendapatkan dirinya sebagai kekasih.. Merasa tidak ingin
tinggal lebih lama lagi dalam situasi yang aneh ini, Atem tidak menyia-nyiakan
kesempatan ini dan menggunakannya untuk kabur menjauh dari 2 gadis aneh ini,
sejauh mungkin sampai ia tidak akan pernah bertemu wajah maupun suara mereka
untuk yang kedua kalinya.
The
Other Room
Kali ini Laksmi menghela napas sambil bersandar di
dinding masih mengamati keempat gadis yang lain yang tentunya masih sibuk
menghayal di alam mimpi mereka.
Sudah 35 menit ini berlangsung dan ia tidak tahu
kapan semua ini akan berakhir dan kapan ia bisa berhenti memperhatikan keempat
orang ini.
Rasa penasaran dan keingintahuan menghantuinya
tentang apa yang membuat mereka bersikap aneh seperti ini, Tapi setiap ia
bertanya yang keluar hanyalah jawaban yang sama sekali tidak masuk akal dan
melenceng jauh dari pertanyaannya.
Ditambah lagi ia merasa bosan harus berdiri disini
terlihat seperti orang bodoh yang tidak memiliki pekerjaan untuk
dilakukan—Wait! Memang Laksmi tidak memiliki pekerjaan penting untuk dilakukan
sekarang tapi dia bukan sama sekali orang bodoh seperti yang tadi ia pikirkan.
Tring!!
Sebuah ide muncul di pikirannya, Laksmipun memasuki kamarnya meninggalkan
keempat orang lainnya di ruang tengah menikmati Alam Imajinasi mereka dan tak
lama kemudian Laksmi melangkah keluar kamar kini sudah menggunakan Blue-Tank top dipadu dengan White short skirt mengenakan High-heels boots berwarna hitam, rambut
pirangnya digerai dan sebagian ditata di depan hingga mengenai lengannya yang
putih dan membawa tas tangan kecil berwarna hitam.
“Baiklah, Sementara kalian masih tetap betah di alam
‘Khayalan’.. lebih baik aku keluar mencari udara segar..” ucap Laksmi kemudian
membuka pintu kamar “..Oh,ya.. Aku akan pulang larut..”
Blam!
Dengan santai Laksmi melangkahkan kaki keluar dari
Hotel yang mewah ini menuju suatu tempat yang ia pastikan kalau ia mendapat
kesenangan untuk hari ini. Well, sebenarnya di Paris juga dia sering melakukan
hal ini, bersenang-senang dan hal sebagainya ditambah lagi kali ini ia sudah
mendapat target lokasi yang tepat untuk bersenang-senang, Untungnya ia menemukan
selebaran di dalam kamar tentang apa saja yang ada di sekitar Hotel ini—Dan
Hello, ternyata ada sebuah Club Malam yang sangat Terkenal disekitar sini,
dengan DJ yang sangat pandai me-ReMix lagu dan yang paling penting sebuah
Bar—Yupe, Bar dimana banyak sekali Wine,Cocktail,Punch,Alcohol
mix dan yang lainnya. Oh,yeah.. Kedengaran cukup menyenangkan.
Laksmi tersenyum lebar, mata Saphire-nya kini
berkilat seakan ia sudah menantikan ini semua, tanpa ragu ia mulai mempercepat
langkahnya menuju tempat tujuan tidak mempedulikan cowok-cowok aneh yang
menghampirinya menanyakan apakah dirinya ingin menghabiskan waktu bersama
dengan mereka—Benar-Benar, cukup dengan jentikan jari saja mereka sudah
langsung terpesona, Tempat ini memang berbeda dengan Paris.. jauh lebih
menyenangkan (a/n: O-Ow.. K-kok nih Character jadi kayak.. Err-ARGH!! Dimohon
ini bukan seperti apa yang terlihat atau terpikirkan!!)
“Ini dia... ‘Club Awesome’..” ucap Laksmi yang kini
sudah berdiri di depan sebuah Club malam yang sangat besar dan mewah dimana ia
bisa mendengar alunan musik yang ber-energik dan juga aroma dari Wine kualitas tinggi yang sangatlah enak
rasanya, Club ini memang mendeskripsikan yang sama seperti namanya.. dan bisa
dilihat pengunjung Club ini tidak tergolong sedikit karena Laksmi bisa melihat
banyak sekali mobil-mobil mewah yang terparkir di tempat parkir Club ini dimana
dijaga oleh 3 orang petugas mungkin untuk mencegah terjadinya pencurian.
Menyeringai sedikit sambil berkacak pinggang “..Kita lihat apa Club ini memang
benar menyenangkan seperti namanya..” gumamnya kemudian berjalan memasuki
Di pintu depan Club ini sudah ada 2 orang penjaga
yang memakai Tux hitam dan kacamata Hitam untuk menjaga para pengunjung yang
memasuki Club dan memeriksa barang bawaan mereka.
“Berhenti, Nona..” ucap salah satu dari mereka dan
sukses Laksmi menghentikan langkahnya, terlihat di dalam wajahnya ia tidak
senang seseorang menghentikannya begitu saja.
“Boleh kami memeriksa apa yang anda bawa di tas
anda..” ucap Penjaga yang satu lagi
“Oh~ Apa kalian mencurigaiku membawa sesuatu yang
berbahaya ke dalam Club seperti ini?.. Gadis sepertiku?..” jawab Laksmi
mendramatisir, sebenarnya ia tidak mau para penjaga tersebut membuka-buka Tas
pribadinya bukan karena ia membawa senjata tajam atau bom di dalamnya (a/n:
Hahahahaha~ Theatre in Action!!)
“Err..T-tidak kami hanya ingin menjaga keamanan Club
ini..Kami-“
“Asal kalian tahu saja.. Mana mungkin aku membawa
sesuatu yang berbahaya kedalam Club sebesar ini-Maksudku apa yang bisa
dilakukan gadis lemah sepertiku?..” sahut Laksmi kali ini memberikan tampang
yang menunjukan seakan ia adalah gadis polos yang tidak bersalah.
Kedua penjaga yang tertipu dengan akting tersebut
akhirnya mengangkat bahu kemudian mempersilahkan Laksmi memasuki Club tanpa
diperiksa, setelah memasuki Club Laksmi tersenyum lebar.
“Ternyata ada gunanya juga aku mengikuti Club
Theater..” gumamnya sambil tersenyum penuh kemenangan kemudian mengamati
sekeliling
Tampak disebelah kirinya sebuah Bar yang sangat
besar dengan—WOW! Petugas penjaga yang sangat tampan dan mempesona tapi sayang
mereka tidak termasuk kedalam kriteria yang dimiliki Laksmi, dan tampak di
sebuah meja besar dimana banyak sekali orang berkumpul dengan chip-chip yang
tersedia disamping mereka, dugaan Laksmi adalah mereka sedang bermain poker—Oh!
Bicara soal Poker ia sangat menyukai permainan ini, sangat menantang dan
memiliki resiko yang tinggi, di sebelah kanannya terdapat lantai dansa dimana
lampu disko berkelap-kerlip disepanjang ruangan dan ada sebuah ruang di paling
pojok mungkin tempat untuk bermain Bilyard.
“Halo Nona cantik.. Mau bergabung di dalam ‘kursi
panas’?” ajak seorang pemuda yang sepertinya berumuran sama dengan Laksmi hanya
saja pakaiannya tidak mencerminkan usianya yang masih muda karena ia
menggunakan Tux mewah menandakan dia bukan pemuda biasa, melainakan seorang
yang kaya dan pastinya memiliki jumblah uang yang banyak, Ia memanggil Laksmi yang
saat itu hendak menghampiri Bar.
‘Hemm..
sepertinya 5 kali permainan tidak akan membuatku rugi, jika aku mendapatkan
jackpot.. mungkin aku bisa mendapat semua chip itu dan menukarnya dengan
lembaran uang..’ pikir Laksmi kemudian tersenyum dan menghampiri meja
“Satu lagi Nona pemberani yang mengikuti permainan
ini..” ucap pemuda yang lain
“Baiklah, Nona.. Berapa Chip yang ingin kau miliki?”
tanya si penjaga kartu (a/n: Orang yang memberikan chip dan bertugas untuk
mengocok kartu dalam permainan..)
Laksmi duduk disalah satu kursi disamping seorang
wanita yang umurnya mungkin 24 tahunan tapi masih terlihat layaknya gadis
berumu 17 tahun mengenakan topi mewah berwarna pink serta gaun yang agak
sedikit transparan berwarna putih. Laksmi mengeluarkan sejumblah uang dari Tas
tangannya kemudian menyerahkannya pada Penjaga kartu tersebut yang kemudian
menukarnya dengan Chip yang jumblahnya sama dengan uang yang diberikan.
“Wah-Wah.. sepertinya kau memiliki Chip yang sangat
banyak dari semuanya..” komentar wanita tadi dengan mata yang melekat kuat pada
Chip disamping Laksmi sepertinya ia menginginkans emua Chip itu.
“Kurasa begitu..” jawab Laksmi dingin “..Baiklah,
kita mulai permainannya..”
Semuanya tertawa pelan mendengar perkataan Laksmi
tersebut dan sepertinya Laksmi sendiri tidak menghiraukan kicauan mereka sama
sekali, yang ada di pikirannya sekarang adalah bagaimana ia bisa menyelesaikan
permainan ini secepatnya dan menikmati minuman yang di sediakan di Bar dan
tentunya jangan sampai lupa kalau sebenarnya ia juga mengincar Chip-Chip kelima
orang di meja ini.
~2
Hour Play Poker~
Ini memang situasi yang menggemparkan, Taruhan Chip
yang ada di meja kini sudah semakin menggunung seakan mereka tahu kalau merelah
pemenang yangs ebenarnya di dalam permainan kali ini.
Laksmi menatap kartu di bawah telapak tangannya,
mengintipnya sedikit untuk mengetahui
nilai kartu yang ada di dalam genggamannya tersebut agar pemain lainnya tidak
dapat mengetahui berapa angka kartu yang dipegangnya.
Saat ini diatas meja sudah terdapat 4 kartu acuan
yaitu 7Y,
6Y,
4Y,4¯
(Hati <3) dan kartu yang ada ditangan Laksmi adalah 8Y
ditambah dengan 2Y sekarang kalau saja kartu kelima adalah
5Y
Ia bisa mengakhiri permainan ini dengan Straight
Flush!?
“Baiklah, ini kartu yang kelima..” ucap si penjaga
kemudian memunculkan kartu kelima yang ternyata adalah 5Y
-Binggo! Ini dia yang Laksmi tunggu, tapi hanya ada satu masalah, apakah
diantara kelima pemain ini ada yang memiliki kartu lebih tinggi dibandingkan
yang ia punya saat ini?
“Aku taruhkan semua chip milikku..” ucap salah satu
pria kemudian disusul dengan 3 orang pria lainnya
Si Wanita mengamati kartu yang ia pegang kemudian
“Aku Pass~ Perasaanku mengatakan akan ada sesuatu yang buruk kalau aku mengikuti
lebih jauh..” ucapnya yang sepertinya tidak ingin kalah secepat itu, well great
move for her.
Sekarang atau tidak sama sekali.. Laksmi mengerahkan
semua Chip-nya berharap ini bisa membuatnya keluar sebagai pemenang. Dan
setelah itu keempatnya mulai membuka kartu yang dipegang masing-masing tapi
memang dunia ini dipenuhi oleh sebegitu banyaknya keberuntungan
sehingga—Pemenangnya tentu saja jelas kan...
“Pemenang dari 4500 Chip ini adalah.. Nona muda
ini..” ucap si Penjaga kemudian memberikan semua Chip ke meja Laksmi yang
tersenyum kemenangan
‘Ha! Ini jauh
lebih mudah dari yang kukira.. mereka sama sekali tidak berpengalaman dengan
permainan seperti ini.. mereka pikir dengan hanya uang saja mereka bisa
memenangkan permainan ini..’ sorak Laksmi dalam hati mengambil hadiahnya
dan menukarnya dengan sebagian uang yang ia rasa dibutuhkan saat ini sedangkan
sisanya? Ia tidak membutuhkan uang sebanyak itu jadi ia berikan saja semuanya
pada si Penjaga Kartu yang sepertinya shock mendapat bagian yang sangat banyak
dari si pemenang.
Selesai bermain Poker, kini saatnya Laksmi menikmati
waktunya duduk di depan Bar dengan segelas Cocktail kini di tangannya, minuman
berwarna merah sebagai dasarnya dan putih diatasnya dengan hiasan buah
strawberry yang dimaniskan dengan sedikit Wine.
Disaat yang bersamaan sepertinya Atem juga memasuki
Club yang sama dengan Laksmi kini terengah-engah akibat kelelahan
berlari-larian dari cengkraman kedua gadis tersebut dan terduduk dengan lemas
di Bar yang kembetulan bersebelahan dengan Laksmi.
“Apa anda ingin memesan minuman, Tuan?” tanya sang
Bartender
Atem menggumam kemudian mengamati Bar mencari
minuman apa yang pantas untuk suasana hatinya yang seperti ini “Aku pesan Screaming Cocktail dengan campuran Vodka..” jawabnya disertai anggukan sang
Bartender kemudian pergi mengambil minuman pesanan sementara Atem menghela
napas sambil mengistirahatkan dagunya di pangkuan tangannya. Ini benar-benar
malam yang sangat rumit baginya—Sampai-sampai ia tidak punya pilihan lain untuk
bersembunyi di dalam Club hanya untuk menghindar dari dua orang gadis hyper yang mungkin saat ini masih
menungguinya di luar Club.
Mendapatkan pesanan minumannya, Atem menyeruputnya
perlahan sampai sebuah suara terlintas..
“Kau tahu.. Club ini hanya pantas untuk orang-orang
yang memiliki jiwa semangat berpesta.. bukannya kumpulan orang yang kini
dirundung penyesalan memasukinya..”
Atem menaikan alis, kemudian melirik hanya mendapati
gadis berambut pirang dengan mata Saphire yang cermelang kini menatap
kearahnya.
‘Jangan
katakan padaku kalau gadis ini sama saja dengan gadis-gadis hyper diluar Club
ini.. kalau benar mungkin aku harus pergi mencari tempat aman lainnya untuk
bersembunyi..’ Batin Atem seketika
Dilain pihak, ternyata Laksmi kini merasa bosan dan
memutuskan untuk bermain-main dengan orang disekitar Bar dan sepertinya ia
sudah mendapatkan target barunya untuk bersenang-senang setelah melihat cowok
berkulit Tan yang duduk disampingnya dan sepertinya ia sedang menghadapi
masalah sehingga menjelaskan wajahnya yang terlihat tidak bersemangat.. mungkin
ia bisa mengubah semua itu dengan sedikit ‘kesenangan’..
“..Aku tidak mengerti maksud ucapanmu..” jawab Atem
tidak tertarik, ia sudah disibukkan dengan banyak hal hari ini dan ia sama
sekali tidak mau menambah beban kerja daya otaknya lagi hanya karena ucapan
seorang gadis aneh yang baru ditemui di Club.
Laksmi tersenyum miris ‘Playing hard to get huh?.. Menarik sekali.. kita lihat seberapa
kemampuan cowok tangguh ini selain dilihat dari segi ketampanannya..Hmm?’
pikir Laksmi kemudian “Oh, Apa ucapanku barusan membuatmu kebingungan.. Aku
sama sekali tidak bermaksud- Kau tahu kan membuat orang setampan dan sekeren
sepertimu terlihat kebingungan hanya karena ucapan sederhana..” jawab Laksmi
sedikit ber-akting, Oh DAMN! She’s a real drama Queen here~
‘Apa barusan
dia mencoba merayuku..? Apa yang sebenarnya diincar gadis aneh ini?..’
pikir Atem menaikan alis menatap Laksmi dengan tatapan interogasi
Merasa bisa membaca pikiran Atem, Laksmipun berdeham
“Gadis aneh sepertiku tidak mengincar apa-apa.. lagipula kalau kau mengira aku
sedang merayumu kau salah besar.. Tempat ini sangat membosankan, kau setuju
kan?”
Atem menyeruput minumannya kemudian menghela napas,
Bagus ini memang hari liburan terburuk yang pernah ia alami selain tahun
kemarin dan bisakah bertambah buruk lagi “..Kurasa Begitu..” Atem menyahuti
pertanyaan gadis itu, entah kenapa ia malah membalas pertanyaan gadis itu
selain mendiamkannya selama percakapan.
“Well, Bagaimana kalau kita bermain sedikit
tantangan.. Kau tahu kan untuk melepas kebosanan disini..” usul Laksmi kali ini
meminum Cocktail-nya hingga habis dan menaruh gelas kosong itu diatas meja
menunggu respond dari si cowok bermata Crymson ini.
Merasa tidak tertarik dengan ajakan gadis aneh ini,
Atem menggeleng “Aku tidak berminat..” jawabnya singkat dengan nada datar
‘Oh.. Mau
melarikan diri.. jangan pikir kau bisa melakukannya..’ pikir Laksmi
menyeringai kecil, rupanya cowok ini harus diberi sugesti untuk mengikuti
permainan yang ia anjurkan “Kenapa?.. Kau takut harus melawan seorang gadis
sepertiku?.. atau kau takut dikalahkan oleh gadis sepertiku?..” uji Laksmi
berusaha memanas-manasi Atem (a/n: Bakar aja Neng~)
Atem meletakan gelasnya kembali keatas meja, mencoba
berpikir apakah ia harus menerima tantangan dari orang yang sama sekali tidak
ia kenal? Ditambah lagi kata-kata yang dilontarkan gadis itu membuat Atem
semakin ingin saja membuktikan bahwa ia tidak takut untuk menghadapi gadis
itu..
“Baru kali ini aku melihat orang tampan sekaligus
pengecut sepertimu.. Takut hanya dengan tantangan sederhana..” komentar Laksmi
Twitch!!
Kali ini cukup sudah kesabaran Atem menghadapi gadis ini, ia melirik Laksmi
dengan mata Crymson yang berkilat menyatakan amarah di dalamnya sementara mata
Saphire gadis itu berkilat dengan seringaian kecil menyatakan ia tidak takut
dengan gertakan yang dilakukan.
“Baiklah, ku terima tantanganmu.. Tapi apa yang aku
dapat kalau aku bisa memenangkan tantangan ini.. Aku tak mungkin menerima
tantangan ini dengan Cuma-Cuma kan?” sahut Atem
Laksmi berpikir sejenak, Hadiah—Hadiah apa yang akan
ia berikan pada cowok ini seakan ia sudah yakin bisa menang darinya di
tantangan ini..Uang? ide yang bagus, beruntung ia memenangkan uang dari
permainan poker barusan tapi apa ia mau?—Hello? Tidak ada orang yang bisa
menolak Uang kan?
“Aku tidak menerima hadiah uang tunai..” ucap Atem
tersenyum kemenangan seakan ia mengetahui kebingungan gadis itu “Kau harus
memikirkan hadiah yang lain untukku..”
“Kau berkata seperti itu seakan kau sudah yakin akan
bisa menang dariku..Tapi aku suka gayamu..” jawab Laksmi “Baiklah, kalau kau
menang aku akan berdansa denganmu dilantai dansa.. Penawaran yang lumayan
selain Uang tunai..”
“Kedengaran cukup bagus.. Baiklah, apa tantanganmu?”
sahut Atem
Laksmi tertawa kecil “Kita akan bertanding minum,
Tampan.. barang siapa yang bisa meminum Cocktail sebanyak mungkin tanpa harus
memuntahkan semuanya.. dia yang menang..” Kemudian Laksmi menjentikkan jarinya
dan sang bartenderpun kembali menghampiri mereka “Kau bisa memilih Cocktail
apapun itu sesukamu..” tambah Laksmi
‘Bring it on..
akan kupastikan aku menang dari tantangan ini..’ pikir Atem kemudian
memesan minumannya begitu juga dengan Laksmi
~1
Half Hour of Challenge~
Ok, suasana tantangan yang sangat mendebarkan dan
mencengkram untuk keduanya karena mereka sama sekali tidak mau mengalah satu
sama lain, berusaha sekuat tenaga untuk memenangkan tantangan yang bodoh, saat
ini bisa kita lihat banyak sekali
gelas-gelas kosong yang tergeletak disekitar meja keduanya dan bisa dipastikan
mereka meminum banyak sekali Cocktail dan mungkin bisa menghabiskan seluruh
stok di Bar..
‘S-siapa
sebenarnya cowok ini?.. baru kali ini ada orang yang bisa bertahan dengan
tantangan ini.. Apapun itu aku tidak akan menyerah.. Mana mungkin kan aku kalah
dengan tantangan yang kubuat sendiri? Ini memalukan namanya..’ gerutu
Laksmi sambil meminum Cocktailnya
Atem dilain pihak justru bersantai menikmati
minumannya, sesekali ia melirik kearah si gadis berusaha menerka-nerka apakah
ia sudah mencapai batas atau tidak.. sepertinya ini jadi semakin sulit karena
Alkhol sudah mempengaruhi pandangannya yang kini sudah menjadi sedikit kabur..
Tak!
Suara gelas yang kini terjatuh dari genggaman Laksmi dengan tangan yang gemetar
tidak karuan disertai senyuman penuh kemenangan Atem, sepertinya ialah pemenang
tantangan ini.
“Aku rasa akulah pemenang tantangan ini..” ucapnya
memulai
Laksmi menghela napas, Ini benar-benar sulit
dipercaya!! Dia..Kalah.. lebih buruk karena tantangannya sendiri ditambah
dengan seorang cowok yang sama sekali tidak ia kenal?—Oh,Great!?
Laksmi menghela napas ia harus mengakui kekalahan ini, lagipula
kalah tetaplah kalah.. tapi biarlah, lagipula ia sudah bersenang-senang
sekarang.. sedikit kalau secara keseluruhan, melirik Atem yang ada disampingnya ia memasang senyum
kecil “Well, ternyata dugaanmu benar.. Aku kalah.. Saatnya aku menerima
hukuman..” ucapnya
‘Ha! Aku
menang!.. sudah kubilang aku akan memenangkan tantangan bodoh ini apapun yang
terjadi..T-tunggu, hukuman?—Ah, mungkin maksudnya dengan tawaran berdansa
barusan.. Hemm.. kenapa aku menjadi semangat seperti ini..? mungkin tantangan
ini yang sudah membatku bersemangat lagi...’ batin Atem kemudian menatap
gadis itu yang kini menunggu jawaban darinya
“Err.. Kau bisa berdansa?..” gumam Atem, entah
kenapa ia mengeluarkan sebuah pernyataan bodoh pada gadis itu
Laksmi menaikan alis “Kau bertanya apakah aku bisa
berdansa?.. Ayo, akan kutunjukan bagaimana caranya berdansa..” ucap Laksmi
berdiri dari kursinya kemudian menarik tangan Atem menuju lantai dansa
There's a place downtown...
Where the freaks all come around....
It's a hole in the wall....
It's a dirty free for all....
Musik
mulai menggema disekitar ruangan, semua orang kini berdansa dengan gayanya
tersendiri, berdansa sesuai dengan iringan lagu. Terlihat Atem hanya berdiri
saja di tengah-tengah mengamati orang lain disekitarnya..
“Kenapa?..
Tidak bisa berdansa?” tanya Laksmi disampingnya
Atem
melirik kesamping, Laksmi memutar arah kesebelah kanannya menepuk bahunya
sambil tersenyum “Kau tahu.. gerakan saja badanmu sesuai dengan irama lagu..
sangat menyenangkan kalau kau sudah terbiasa..” bisiknya
“Siapa
bilang aku tidak bisa berdansa..” ucap Atem sambil berbalik kini berhadapan
dengan gadis itu membalas senyumnya
“Hmm..
Kalau begitu coba tunjukan kemampuanmu..” sahut Laksmi menguji
Atem
meraih tangan Laksmi kemudian mulai menuntunnya sambil tersenyum kemenangan
“..Dengan senang hati..”
When the dark of the night comes around...
That's the time...
That the animal comes alive...
Looking for....
Something wild....
‘Ini aneh... sangat aneh...’ pikir Atem ‘Kenapa aku jadi bersenang-senang disini?...
Bukankah seharusnya aku harus mencari cara untuk pergi dari Club ini dan
kembali ke Hotel melarikan diri dari kejaran dua orang gadis aneh diluar sana
itu?..’
“Wow...
Sulit dipercaya ternyata orang setampan dirimu memiliki banyak sekali kemampuan
istimewa..” puji sebuah suara di belakangnya
Tanpa
harus berbalik Atem sudah tahu siapa pemilik suara tersebut, Aneh memang kenapa
ia merasa begitu betah berada di Club ini..
“Kau
sendiri juga.. sepertinya kau memiliki daya tarik di Club ini..”
Laksmi
tertawa “Oh, yeah.. Aku tahu kalau aku ini memang memiliki sesuatu yang tidak
bisa dihindarkan oleh orang lain..” jawabnya kemudian kembali berdansa
Gadis yang
aneh memang.. tapi entah kenapa ia merasa sangat betah kalau berada di sekitar
gadis misterius ini.. Hanya perasaannya saja mungkin..
And they turn me on....
When they Take It Off.....
When they Take It Off.....
Everybody Take It Off....
Berdansa
memang melelahkan, Laksmi melihat jam yang sudah ada di dinding yang menunjukan
pukul 11.00, sudah larut rupanya mungkin saat ini Yugi dan yang lainnya sudah
terlelap di kamar melirik ke samping sepertinya cowok tadi juga masih terlalu
asyik mengobrol dengan orang-orang yang baru ditemuinya di Club kelihatannya
sangat asyik membicarakan sesuatu, Oh well—Saatnya meninggalkan tempat ini dan
kembali menuju kamar, lagipula ia sudah bersenang-senang cukup lama dan
sekarang waktunya untuk mengakhirinya...
“Well..
Sayonara..” gumam Laksmi melangkah pergi meninggalkan Club malam menghilang
menuju kembali ke Hotel tanpa sepengetahuan Atem
Sementara
itu, Atem yang sudah selesai mengobrol dengan kebetulan ia bertemu dengan
seseorang kenalannya disini—Sama sekali tidak terduga olehnya, merekapun
mengobrol sedikit agak lama sampai akhirnya pembicaraan mereka selesai dan
begitu Atem menoleh untuk mencari sosok gadis tadi, Ia sudah menghilang dari
Club..
“Siapa
gadis itu sebenarnya?—Akh! Aku bahkan lupa menanyakan namanya..” gerutu Atem
merasa dirinya sangat bodoh tidak menggunakan kesempatan yang ia miliki tadi
untuk menanyakan nama gadis itu kemudian menghela napas “..Mungkin aku bisa
bertemu lagi dengannya besok disini..” gumamnya kemudian meninggalkan Club
Atem patut
bersyukur karena kini dua gadis pengganggu itu sudah tidak ada disekitar sini
lagi, jadi ia bisa melangkah dengan santai menuju Hotel dan kembali
beristirahat didalam kamarnya yang mewah itu.
Senyuman
terukir di wajah Atem saat merebahkan dirinya diatas ranjang “...We’ll meet again.. and next time we meet,
i’ll ask whats your name..”
Other
Room
“Haah~
Hari yang melelahkan....” keluh Laksmi merebahkan diri di ranjang tampaknya
Yugi dan yang lainnya kini masih sibuk diruang tengah tertawa-tawa setelah menceritakan
pengalaman yang mereka dapat sepanjang hari tadi.
Seharusnya
ia tidak pergi saja dan mungkin ia bisa mendengar cerita itu, Haah—Tapi nasi
sudah menjadi bubur dan tidak bisa diubah kembali, lagipula kejadian di Club
barusan sama sekali tidak buruk, yang lebih penting cowok berkulit Tan itu
tidak tahu siapa dirinya dan mungkin ia tidak akan pernah bertemu lagi dengan
orang itu lagi... Tapi dugaannya salah besar, mungkin saja ia akan kembali
bertemu dengan cowok bermata Crymson itu.. suatu saat nanti, who knows what happen? Hanya Author dan
Inspirasinya yang tahu kelanjutannya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar