Sabtu, 20 Oktober 2012

Summer Sunshine Chapter 5



Take on The Coctail Challenge
.
Side Pairing: Atem x O.C’s
.
/Sponsored Song/
.
Kali ini Atem sedang dihadapi oleh sesuatu yang sangat membingungkan, Kenapa? Karena kini di hadapannya Yami saudaranya sendiri dan juga Bakura kini terbaring diatas sofa sambil tidak berhenti memainkan ponsel di tangannya, ditambah dengan Seto yang dari tadi tersenyum mencurigakan mengacuhkan layar televisi di depannya.
“Ok, Apa yang sebenarnya terjadi disini..?” ucap Atem memulai
Hening.
Hening.
Tidak ada yang menjawab, semuanya tampak sibuk dengan pekerjaannya sendiri mengacuhkan pertanyaan Atem barusan. Yang diacuhkan hanya menghela napas kemudian duduk diatas sofa melirik Seto.
“Hei, Seto.. kau tidak keberatan kan kalau aku menyalin semua jawaban PR Fisika punyamu.. semuanya..” ucap Atem berusaha menguji Seto
Biasanya Seto akan mengeluarkan kata-kata yang bertujuan untuk melarang seseorang siapapun atau apapun itu menjauh dari pekerjaannya apalagi yang bermaksud menyalin semua jawabannya. Tapi..
“Terserah, Salin saja semua yang ada disana..” jawabnya singkat
Blam! Pintu terbuka dan menampilkan sosok Marik kini yang sedang tersenyum penuh bahagia sepertinya dia sudah bersenang-senang selam ini.
“Haloo~ Semuanya~ Malam yang indah bukan..” ucap Marik yang mendadak puitis sambil merebahkan dirinya di karpet
Atem yang satu-satunya yang masih bisa berpikir secara rasional pada saat itu juga menaikan alis heran, sebenarnya apa yang terjadi dengan keempat orang ini? Apa mungkin mereka kesurupan setan yang selalu bergentayangan—Weitz dikira apa kali...
“Sepertinya kalian semua bersenang-senang kali ini..” gumam Atem
“Hell, Yeah~ Ini benar-benar liburan yang menyenangkan!!” seru Bakura
“Aku setuju denganmu kawan~” sahut Marik
Atem menghela napas, kalau dipikir-pikir sepanjang hari ini dia hanya berdiam diri di dalam kamar melakukan hal-hal yang membosankan seperti menonton tv, bermain game console, dan sebagainya, mungkin sekarang adalah waktunya dia melakukan sesuatu yang menarik untuk menghibur kebosanannya ini dan meninggalkan suasana kamar yang bisa dibilang.. aneh ini.
Beranjak dari sofa, Atempun berjalan memasuki kamarnya dan kemudian tak berapa lama ia keluar kali ini mengenakan Leather Tank-top dan Black Leather-pants dengan sebuah rantai yang tergantung disakunya dan mengenakan gelang yang terbuat dari titanium murni di tangan kanannya ditambah dengan jaket hitam yang kini membuat penampilan si sulung Sennen itu makin—WOW!!?
Belum sempat Atem membuka mulut untuk memberitahukan kepergiannya, Yami sudah langsung memotong sambil melambaikan tangannya seakan ia memberikan ijin untuk saudaranya itu pergi melakukan sesuatu disusul dengan sahutan dari Seto.
“Pastikan kau tidak pulang malam atau kau tidur di depan pintu semalaman..” ucap Seto
Marik menyeringai sambil tertawa “Bersenang-senanglah anak muda.. Hahahahaha~”
“Yah secepatnya aku harus pergi dari kamar ini..” gumam Atem kemudian meninggalkan ruangan
Hanya ada satu tempat yang cocok untuk menghabiskan waktu di malam hari, semua anak muda dan tua, mereka sering menghabiskan waktu disana. Tempat yang menyenangkan dimana musik tidak pernah berhenti dan  tentunya bisa melepas semua kebosanan yang ada.
Ting..! bunyi Lift yang sudah mencapai lantai dasar, dan sebelum Atem sempat melewati pintu keluar Hotel.. di depannya kini sudah terdapat 2 orang gadis yang menatapnya dengan mata yang mengatakan ‘Kau tampan Kau harus jadi milikku’
Ini pasti tidak akan berakhir bagus..
“KYAAA~” jerit kedua gadis itu langsung merangkul masing-masing salah satu dari tangan Atem layaknya ia adalah pacar mereka
..Sudah kuduga ini ide yang buruk untuk keluar dari kamar...’ pikir Atem sambil tersenyum miris
“Hai Tampan~” sapa salah satu gadis itu yang berambut pink dengan bando pita besar berwarna merah “Aku belum pernah melihat cowok setampan dirimu~” tambahnya dengan nada merayu
Gadis yang satunya lagi menarik tangan kanan Atem “Hei, Aku duluan yang menemukan cowok tampan ini!” protesnya kemudian melirik Atem dengan senyum malu-malu “Bagaimana kalau kita menghabiskan waktu berdua, Tampan?” godanya
“Hei! Dia milikku!!” protes gadis pink tadi menarik tangan kiri Atem
Gadis yang satunya tidak mau kalah menarik tangan kanan Atem “Tidak!! Dia milikku! Aku duluan yang menemukannya!!”
..Memangnya mereka pikir aku ini hanya mainan.. benar-benar gadis yang menyusahkan..’ batin Atem yang kini tengah di perebutkan layaknya sebuah boneka—Eh, kaya lagunya Rini idol donk—Hahahaha, Ok back to story nih...
Akhirnya kedua gadis itu melepaskan kedua tangan Atem yang sekarang menghela napas lega karena terlepas dari tangan mereka dan selanjutnya kedua gadis tersebut melanjutkan perdebatan mereka tentang siapa yang berhak untuk mendapatkan dirinya sebagai kekasih.. Merasa tidak ingin tinggal lebih lama lagi dalam situasi yang aneh ini, Atem tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dan menggunakannya untuk kabur menjauh dari 2 gadis aneh ini, sejauh mungkin sampai ia tidak akan pernah bertemu wajah maupun suara mereka untuk yang kedua kalinya.
The Other Room
Kali ini Laksmi menghela napas sambil bersandar di dinding masih mengamati keempat gadis yang lain yang tentunya masih sibuk menghayal di alam mimpi mereka.
Sudah 35 menit ini berlangsung dan ia tidak tahu kapan semua ini akan berakhir dan kapan ia bisa berhenti memperhatikan keempat orang ini.
Rasa penasaran dan keingintahuan menghantuinya tentang apa yang membuat mereka bersikap aneh seperti ini, Tapi setiap ia bertanya yang keluar hanyalah jawaban yang sama sekali tidak masuk akal dan melenceng jauh dari pertanyaannya.
Ditambah lagi ia merasa bosan harus berdiri disini terlihat seperti orang bodoh yang tidak memiliki pekerjaan untuk dilakukan—Wait! Memang Laksmi tidak memiliki pekerjaan penting untuk dilakukan sekarang tapi dia bukan sama sekali orang bodoh seperti yang tadi ia pikirkan.
Tring!! Sebuah ide muncul di pikirannya, Laksmipun memasuki kamarnya meninggalkan keempat orang lainnya di ruang tengah menikmati Alam Imajinasi mereka dan tak lama kemudian Laksmi melangkah keluar kamar kini sudah menggunakan Blue-Tank top dipadu dengan White short skirt mengenakan High-heels boots berwarna hitam, rambut pirangnya digerai dan sebagian ditata di depan hingga mengenai lengannya yang putih dan membawa tas tangan kecil berwarna hitam.
“Baiklah, Sementara kalian masih tetap betah di alam ‘Khayalan’.. lebih baik aku keluar mencari udara segar..” ucap Laksmi kemudian membuka pintu kamar “..Oh,ya.. Aku akan pulang larut..”
Blam!
Dengan santai Laksmi melangkahkan kaki keluar dari Hotel yang mewah ini menuju suatu tempat yang ia pastikan kalau ia mendapat kesenangan untuk hari ini. Well, sebenarnya di Paris juga dia sering melakukan hal ini, bersenang-senang dan hal sebagainya ditambah lagi kali ini ia sudah mendapat target lokasi yang tepat untuk bersenang-senang, Untungnya ia menemukan selebaran di dalam kamar tentang apa saja yang ada di sekitar Hotel ini—Dan Hello, ternyata ada sebuah Club Malam yang sangat Terkenal disekitar sini, dengan DJ yang sangat pandai me-ReMix lagu dan yang paling penting sebuah Bar—Yupe, Bar dimana banyak sekali Wine,Cocktail,Punch,Alcohol mix dan yang lainnya. Oh,yeah.. Kedengaran cukup menyenangkan.
Laksmi tersenyum lebar, mata Saphire-nya kini berkilat seakan ia sudah menantikan ini semua, tanpa ragu ia mulai mempercepat langkahnya menuju tempat tujuan tidak mempedulikan cowok-cowok aneh yang menghampirinya menanyakan apakah dirinya ingin menghabiskan waktu bersama dengan mereka—Benar-Benar, cukup dengan jentikan jari saja mereka sudah langsung terpesona, Tempat ini memang berbeda dengan Paris.. jauh lebih menyenangkan (a/n: O-Ow.. K-kok nih Character jadi kayak.. Err-ARGH!! Dimohon ini bukan seperti apa yang terlihat atau terpikirkan!!)
“Ini dia... ‘Club Awesome’..” ucap Laksmi yang kini sudah berdiri di depan sebuah Club malam yang sangat besar dan mewah dimana ia bisa mendengar alunan musik yang ber-energik dan juga aroma dari Wine kualitas tinggi yang sangatlah enak rasanya, Club ini memang mendeskripsikan yang sama seperti namanya.. dan bisa dilihat pengunjung Club ini tidak tergolong sedikit karena Laksmi bisa melihat banyak sekali mobil-mobil mewah yang terparkir di tempat parkir Club ini dimana dijaga oleh 3 orang petugas mungkin untuk mencegah terjadinya pencurian. Menyeringai sedikit sambil berkacak pinggang “..Kita lihat apa Club ini memang benar menyenangkan seperti namanya..” gumamnya kemudian berjalan memasuki
Di pintu depan Club ini sudah ada 2 orang penjaga yang memakai Tux hitam dan kacamata Hitam untuk menjaga para pengunjung yang memasuki Club dan memeriksa barang bawaan mereka.
“Berhenti, Nona..” ucap salah satu dari mereka dan sukses Laksmi menghentikan langkahnya, terlihat di dalam wajahnya ia tidak senang seseorang menghentikannya begitu saja.
“Boleh kami memeriksa apa yang anda bawa di tas anda..” ucap Penjaga yang satu lagi
“Oh~ Apa kalian mencurigaiku membawa sesuatu yang berbahaya ke dalam Club seperti ini?.. Gadis sepertiku?..” jawab Laksmi mendramatisir, sebenarnya ia tidak mau para penjaga tersebut membuka-buka Tas pribadinya bukan karena ia membawa senjata tajam atau bom di dalamnya (a/n: Hahahahaha~ Theatre in Action!!)
“Err..T-tidak kami hanya ingin menjaga keamanan Club ini..Kami-“
“Asal kalian tahu saja.. Mana mungkin aku membawa sesuatu yang berbahaya kedalam Club sebesar ini-Maksudku apa yang bisa dilakukan gadis lemah sepertiku?..” sahut Laksmi kali ini memberikan tampang yang menunjukan seakan ia adalah gadis polos yang tidak bersalah.
Kedua penjaga yang tertipu dengan akting tersebut akhirnya mengangkat bahu kemudian mempersilahkan Laksmi memasuki Club tanpa diperiksa, setelah memasuki Club Laksmi tersenyum lebar.
“Ternyata ada gunanya juga aku mengikuti Club Theater..” gumamnya sambil tersenyum penuh kemenangan kemudian mengamati sekeliling
Tampak disebelah kirinya sebuah Bar yang sangat besar dengan—WOW! Petugas penjaga yang sangat tampan dan mempesona tapi sayang mereka tidak termasuk kedalam kriteria yang dimiliki Laksmi, dan tampak di sebuah meja besar dimana banyak sekali orang berkumpul dengan chip-chip yang tersedia disamping mereka, dugaan Laksmi adalah mereka sedang bermain poker—Oh! Bicara soal Poker ia sangat menyukai permainan ini, sangat menantang dan memiliki resiko yang tinggi, di sebelah kanannya terdapat lantai dansa dimana lampu disko berkelap-kerlip disepanjang ruangan dan ada sebuah ruang di paling pojok mungkin tempat untuk bermain Bilyard.
“Halo Nona cantik.. Mau bergabung di dalam ‘kursi panas’?” ajak seorang pemuda yang sepertinya berumuran sama dengan Laksmi hanya saja pakaiannya tidak mencerminkan usianya yang masih muda karena ia menggunakan Tux mewah menandakan dia bukan pemuda biasa, melainakan seorang yang kaya dan pastinya memiliki jumblah uang yang banyak, Ia memanggil Laksmi yang saat itu hendak menghampiri Bar.
Hemm.. sepertinya 5 kali permainan tidak akan membuatku rugi, jika aku mendapatkan jackpot.. mungkin aku bisa mendapat semua chip itu dan menukarnya dengan lembaran uang..’ pikir Laksmi kemudian tersenyum dan menghampiri meja
“Satu lagi Nona pemberani yang mengikuti permainan ini..” ucap pemuda yang lain
“Baiklah, Nona.. Berapa Chip yang ingin kau miliki?” tanya si penjaga kartu (a/n: Orang yang memberikan chip dan bertugas untuk mengocok kartu dalam permainan..)
Laksmi duduk disalah satu kursi disamping seorang wanita yang umurnya mungkin 24 tahunan tapi masih terlihat layaknya gadis berumu 17 tahun mengenakan topi mewah berwarna pink serta gaun yang agak sedikit transparan berwarna putih. Laksmi mengeluarkan sejumblah uang dari Tas tangannya kemudian menyerahkannya pada Penjaga kartu tersebut yang kemudian menukarnya dengan Chip yang jumblahnya sama dengan uang yang diberikan.
“Wah-Wah.. sepertinya kau memiliki Chip yang sangat banyak dari semuanya..” komentar wanita tadi dengan mata yang melekat kuat pada Chip disamping Laksmi sepertinya ia menginginkans emua Chip itu.
“Kurasa begitu..” jawab Laksmi dingin “..Baiklah, kita mulai permainannya..”
Semuanya tertawa pelan mendengar perkataan Laksmi tersebut dan sepertinya Laksmi sendiri tidak menghiraukan kicauan mereka sama sekali, yang ada di pikirannya sekarang adalah bagaimana ia bisa menyelesaikan permainan ini secepatnya dan menikmati minuman yang di sediakan di Bar dan tentunya jangan sampai lupa kalau sebenarnya ia juga mengincar Chip-Chip kelima orang di meja ini.
~2 Hour Play Poker~
Ini memang situasi yang menggemparkan, Taruhan Chip yang ada di meja kini sudah semakin menggunung seakan mereka tahu kalau merelah pemenang yangs ebenarnya di dalam permainan kali ini.
Laksmi menatap kartu di bawah telapak tangannya, mengintipnya sedikit  untuk mengetahui nilai kartu yang ada di dalam genggamannya tersebut agar pemain lainnya tidak dapat mengetahui berapa angka kartu yang dipegangnya.
Saat ini diatas meja sudah terdapat 4 kartu acuan yaitu 7Y, 6Y, 4Y,4¯ (Hati <3) dan kartu yang ada ditangan Laksmi adalah 8Y ditambah dengan 2Y sekarang kalau saja kartu kelima adalah 5Y Ia bisa mengakhiri permainan ini dengan Straight Flush!?
“Baiklah, ini kartu yang kelima..” ucap si penjaga kemudian memunculkan kartu kelima yang ternyata adalah 5Y -Binggo! Ini dia yang Laksmi tunggu, tapi hanya ada satu masalah, apakah diantara kelima pemain ini ada yang memiliki kartu lebih tinggi dibandingkan yang ia punya saat ini?
“Aku taruhkan semua chip milikku..” ucap salah satu pria kemudian disusul dengan 3 orang pria lainnya
Si Wanita mengamati kartu yang ia pegang kemudian “Aku Pass~ Perasaanku mengatakan akan ada sesuatu yang buruk kalau aku mengikuti lebih jauh..” ucapnya yang sepertinya tidak ingin kalah secepat itu, well great move for her.
Sekarang atau tidak sama sekali.. Laksmi mengerahkan semua Chip-nya berharap ini bisa membuatnya keluar sebagai pemenang. Dan setelah itu keempatnya mulai membuka kartu yang dipegang masing-masing tapi memang dunia ini dipenuhi oleh sebegitu banyaknya keberuntungan sehingga—Pemenangnya tentu saja jelas kan...
“Pemenang dari 4500 Chip ini adalah.. Nona muda ini..” ucap si Penjaga kemudian memberikan semua Chip ke meja Laksmi yang tersenyum kemenangan
Ha! Ini jauh lebih mudah dari yang kukira.. mereka sama sekali tidak berpengalaman dengan permainan seperti ini.. mereka pikir dengan hanya uang saja mereka bisa memenangkan permainan ini..’ sorak Laksmi dalam hati mengambil hadiahnya dan menukarnya dengan sebagian uang yang ia rasa dibutuhkan saat ini sedangkan sisanya? Ia tidak membutuhkan uang sebanyak itu jadi ia berikan saja semuanya pada si Penjaga Kartu yang sepertinya shock mendapat bagian yang sangat banyak dari si pemenang.
Selesai bermain Poker, kini saatnya Laksmi menikmati waktunya duduk di depan Bar dengan segelas Cocktail kini di tangannya, minuman berwarna merah sebagai dasarnya dan putih diatasnya dengan hiasan buah strawberry yang dimaniskan dengan sedikit Wine.
Disaat yang bersamaan sepertinya Atem juga memasuki Club yang sama dengan Laksmi kini terengah-engah akibat kelelahan berlari-larian dari cengkraman kedua gadis tersebut dan terduduk dengan lemas di Bar yang kembetulan bersebelahan dengan Laksmi.
“Apa anda ingin memesan minuman, Tuan?” tanya sang Bartender
Atem menggumam kemudian mengamati Bar mencari minuman apa yang pantas untuk suasana hatinya yang seperti ini “Aku pesan Screaming Cocktail dengan campuran Vodka..” jawabnya disertai anggukan sang Bartender kemudian pergi mengambil minuman pesanan sementara Atem menghela napas sambil mengistirahatkan dagunya di pangkuan tangannya. Ini benar-benar malam yang sangat rumit baginya—Sampai-sampai ia tidak punya pilihan lain untuk bersembunyi di dalam Club hanya untuk menghindar dari dua orang gadis hyper yang mungkin saat ini masih menungguinya di luar Club.
Mendapatkan pesanan minumannya, Atem menyeruputnya perlahan sampai sebuah suara terlintas..
“Kau tahu.. Club ini hanya pantas untuk orang-orang yang memiliki jiwa semangat berpesta.. bukannya kumpulan orang yang kini dirundung penyesalan memasukinya..”
Atem menaikan alis, kemudian melirik hanya mendapati gadis berambut pirang dengan mata Saphire yang cermelang kini menatap kearahnya.
Jangan katakan padaku kalau gadis ini sama saja dengan gadis-gadis hyper diluar Club ini.. kalau benar mungkin aku harus pergi mencari tempat aman lainnya untuk bersembunyi..’ Batin Atem seketika
Dilain pihak, ternyata Laksmi kini merasa bosan dan memutuskan untuk bermain-main dengan orang disekitar Bar dan sepertinya ia sudah mendapatkan target barunya untuk bersenang-senang setelah melihat cowok berkulit Tan yang duduk disampingnya dan sepertinya ia sedang menghadapi masalah sehingga menjelaskan wajahnya yang terlihat tidak bersemangat.. mungkin ia bisa mengubah semua itu dengan sedikit ‘kesenangan’..
“..Aku tidak mengerti maksud ucapanmu..” jawab Atem tidak tertarik, ia sudah disibukkan dengan banyak hal hari ini dan ia sama sekali tidak mau menambah beban kerja daya otaknya lagi hanya karena ucapan seorang gadis aneh yang baru ditemui di Club.
Laksmi tersenyum miris ‘Playing hard to get huh?.. Menarik sekali.. kita lihat seberapa kemampuan cowok tangguh ini selain dilihat dari segi ketampanannya..Hmm?’ pikir Laksmi kemudian “Oh, Apa ucapanku barusan membuatmu kebingungan.. Aku sama sekali tidak bermaksud- Kau tahu kan membuat orang setampan dan sekeren sepertimu terlihat kebingungan hanya karena ucapan sederhana..” jawab Laksmi sedikit ber-akting, Oh DAMN! She’s a real drama Queen here~
Apa barusan dia mencoba merayuku..? Apa yang sebenarnya diincar gadis aneh ini?..’ pikir Atem menaikan alis menatap Laksmi dengan tatapan interogasi
Merasa bisa membaca pikiran Atem, Laksmipun berdeham “Gadis aneh sepertiku tidak mengincar apa-apa.. lagipula kalau kau mengira aku sedang merayumu kau salah besar.. Tempat ini sangat membosankan, kau setuju kan?”
Atem menyeruput minumannya kemudian menghela napas, Bagus ini memang hari liburan terburuk yang pernah ia alami selain tahun kemarin dan bisakah bertambah buruk lagi “..Kurasa Begitu..” Atem menyahuti pertanyaan gadis itu, entah kenapa ia malah membalas pertanyaan gadis itu selain mendiamkannya selama percakapan.
“Well, Bagaimana kalau kita bermain sedikit tantangan.. Kau tahu kan untuk melepas kebosanan disini..” usul Laksmi kali ini meminum Cocktail-nya hingga habis dan menaruh gelas kosong itu diatas meja menunggu respond dari si cowok bermata Crymson ini.
Merasa tidak tertarik dengan ajakan gadis aneh ini, Atem menggeleng “Aku tidak berminat..” jawabnya singkat dengan nada datar
Oh.. Mau melarikan diri.. jangan pikir kau bisa melakukannya..’ pikir Laksmi menyeringai kecil, rupanya cowok ini harus diberi sugesti untuk mengikuti permainan yang ia anjurkan “Kenapa?.. Kau takut harus melawan seorang gadis sepertiku?.. atau kau takut dikalahkan oleh gadis sepertiku?..” uji Laksmi berusaha memanas-manasi Atem (a/n: Bakar aja Neng~)
Atem meletakan gelasnya kembali keatas meja, mencoba berpikir apakah ia harus menerima tantangan dari orang yang sama sekali tidak ia kenal? Ditambah lagi kata-kata yang dilontarkan gadis itu membuat Atem semakin ingin saja membuktikan bahwa ia tidak takut untuk menghadapi gadis itu..
“Baru kali ini aku melihat orang tampan sekaligus pengecut sepertimu.. Takut hanya dengan tantangan sederhana..” komentar Laksmi
Twitch!! Kali ini cukup sudah kesabaran Atem menghadapi gadis ini, ia melirik Laksmi dengan mata Crymson yang berkilat menyatakan amarah di dalamnya sementara mata Saphire gadis itu berkilat dengan seringaian kecil menyatakan ia tidak takut dengan gertakan yang dilakukan.
“Baiklah, ku terima tantanganmu.. Tapi apa yang aku dapat kalau aku bisa memenangkan tantangan ini.. Aku tak mungkin menerima tantangan ini dengan Cuma-Cuma kan?” sahut Atem
Laksmi berpikir sejenak, Hadiah—Hadiah apa yang akan ia berikan pada cowok ini seakan ia sudah yakin bisa menang darinya di tantangan ini..Uang? ide yang bagus, beruntung ia memenangkan uang dari permainan poker barusan tapi apa ia mau?—Hello? Tidak ada orang yang bisa menolak Uang kan?
“Aku tidak menerima hadiah uang tunai..” ucap Atem tersenyum kemenangan seakan ia mengetahui kebingungan gadis itu “Kau harus memikirkan hadiah yang lain untukku..”
“Kau berkata seperti itu seakan kau sudah yakin akan bisa menang dariku..Tapi aku suka gayamu..” jawab Laksmi “Baiklah, kalau kau menang aku akan berdansa denganmu dilantai dansa.. Penawaran yang lumayan selain Uang tunai..”
“Kedengaran cukup bagus.. Baiklah, apa tantanganmu?” sahut Atem
Laksmi tertawa kecil “Kita akan bertanding minum, Tampan.. barang siapa yang bisa meminum Cocktail sebanyak mungkin tanpa harus memuntahkan semuanya.. dia yang menang..” Kemudian Laksmi menjentikkan jarinya dan sang bartenderpun kembali menghampiri mereka “Kau bisa memilih Cocktail apapun itu sesukamu..” tambah Laksmi
Bring it on.. akan kupastikan aku menang dari tantangan ini..’ pikir Atem kemudian memesan minumannya begitu juga dengan Laksmi
~1 Half Hour of Challenge~
Ok, suasana tantangan yang sangat mendebarkan dan mencengkram untuk keduanya karena mereka sama sekali tidak mau mengalah satu sama lain, berusaha sekuat tenaga untuk memenangkan tantangan yang bodoh, saat ini  bisa kita lihat banyak sekali gelas-gelas kosong yang tergeletak disekitar meja keduanya dan bisa dipastikan mereka meminum banyak sekali Cocktail dan mungkin bisa menghabiskan seluruh stok di Bar..
S-siapa sebenarnya cowok ini?.. baru kali ini ada orang yang bisa bertahan dengan tantangan ini.. Apapun itu aku tidak akan menyerah.. Mana mungkin kan aku kalah dengan tantangan yang kubuat sendiri? Ini memalukan namanya..’ gerutu Laksmi sambil meminum Cocktailnya
Atem dilain pihak justru bersantai menikmati minumannya, sesekali ia melirik kearah si gadis berusaha menerka-nerka apakah ia sudah mencapai batas atau tidak.. sepertinya ini jadi semakin sulit karena Alkhol sudah mempengaruhi pandangannya yang kini sudah menjadi sedikit kabur..
Tak! Suara gelas yang kini terjatuh dari genggaman Laksmi dengan tangan yang gemetar tidak karuan disertai senyuman penuh kemenangan Atem, sepertinya ialah pemenang tantangan ini.
“Aku rasa akulah pemenang tantangan ini..” ucapnya memulai
Laksmi menghela napas, Ini benar-benar sulit dipercaya!! Dia..Kalah.. lebih buruk karena tantangannya sendiri ditambah dengan seorang cowok yang sama sekali tidak ia kenal?—Oh,Great!?
Laksmi menghela napas  ia harus mengakui kekalahan ini, lagipula kalah tetaplah kalah.. tapi biarlah, lagipula ia sudah bersenang-senang sekarang.. sedikit kalau secara keseluruhan, melirik Atem  yang ada disampingnya ia memasang senyum kecil “Well, ternyata dugaanmu benar.. Aku kalah.. Saatnya aku menerima hukuman..” ucapnya
Ha! Aku menang!.. sudah kubilang aku akan memenangkan tantangan bodoh ini apapun yang terjadi..T-tunggu, hukuman?—Ah, mungkin maksudnya dengan tawaran berdansa barusan.. Hemm.. kenapa aku menjadi semangat seperti ini..? mungkin tantangan ini yang sudah membatku bersemangat lagi...’ batin Atem kemudian menatap gadis itu yang kini menunggu jawaban darinya

“Err.. Kau bisa berdansa?..” gumam Atem, entah kenapa ia mengeluarkan sebuah pernyataan bodoh pada gadis itu
Laksmi menaikan alis “Kau bertanya apakah aku bisa berdansa?.. Ayo, akan kutunjukan bagaimana caranya berdansa..” ucap Laksmi berdiri dari kursinya kemudian menarik tangan Atem menuju lantai dansa
There's a place downtown...
Where the freaks all come around....
It's a hole in the wall....
It's a dirty free for all....
Musik mulai menggema disekitar ruangan, semua orang kini berdansa dengan gayanya tersendiri, berdansa sesuai dengan iringan lagu. Terlihat Atem hanya berdiri saja di tengah-tengah mengamati orang lain disekitarnya..
“Kenapa?.. Tidak bisa berdansa?” tanya Laksmi disampingnya
Atem melirik kesamping, Laksmi memutar arah kesebelah kanannya menepuk bahunya sambil tersenyum “Kau tahu.. gerakan saja badanmu sesuai dengan irama lagu.. sangat menyenangkan kalau kau sudah terbiasa..” bisiknya
“Siapa bilang aku tidak bisa berdansa..” ucap Atem sambil berbalik kini berhadapan dengan gadis itu membalas senyumnya
“Hmm.. Kalau begitu coba tunjukan kemampuanmu..” sahut Laksmi menguji
Atem meraih tangan Laksmi kemudian mulai menuntunnya sambil tersenyum kemenangan “..Dengan senang hati..”
When the dark of the night comes around...
That's the time...
That the animal comes alive...
Looking for....
Something wild....
Ini aneh... sangat aneh...’ pikir Atem ‘Kenapa aku jadi bersenang-senang disini?... Bukankah seharusnya aku harus mencari cara untuk pergi dari Club ini dan kembali ke Hotel melarikan diri dari kejaran dua orang gadis aneh diluar sana itu?..
“Wow... Sulit dipercaya ternyata orang setampan dirimu memiliki banyak sekali kemampuan istimewa..” puji sebuah suara di belakangnya
Tanpa harus berbalik Atem sudah tahu siapa pemilik suara tersebut, Aneh memang kenapa ia merasa begitu betah berada di Club ini..
“Kau sendiri juga.. sepertinya kau memiliki daya tarik di Club ini..”
Laksmi tertawa “Oh, yeah.. Aku tahu kalau aku ini memang memiliki sesuatu yang tidak bisa dihindarkan oleh orang lain..” jawabnya kemudian kembali berdansa
Gadis yang aneh memang.. tapi entah kenapa ia merasa sangat betah kalau berada di sekitar gadis misterius ini.. Hanya perasaannya saja mungkin..
And they turn me on....
When they Take It Off.....
When they Take It Off.....
Everybody Take It Off....
Berdansa memang melelahkan, Laksmi melihat jam yang sudah ada di dinding yang menunjukan pukul 11.00, sudah larut rupanya mungkin saat ini Yugi dan yang lainnya sudah terlelap di kamar melirik ke samping sepertinya cowok tadi juga masih terlalu asyik mengobrol dengan orang-orang yang baru ditemuinya di Club kelihatannya sangat asyik membicarakan sesuatu, Oh well—Saatnya meninggalkan tempat ini dan kembali menuju kamar, lagipula ia sudah bersenang-senang cukup lama dan sekarang waktunya untuk mengakhirinya...
“Well.. Sayonara..” gumam Laksmi melangkah pergi meninggalkan Club malam menghilang menuju kembali ke Hotel tanpa sepengetahuan Atem
Sementara itu, Atem yang sudah selesai mengobrol dengan kebetulan ia bertemu dengan seseorang kenalannya disini—Sama sekali tidak terduga olehnya, merekapun mengobrol sedikit agak lama sampai akhirnya pembicaraan mereka selesai dan begitu Atem menoleh untuk mencari sosok gadis tadi, Ia sudah menghilang dari Club..
“Siapa gadis itu sebenarnya?—Akh! Aku bahkan lupa menanyakan namanya..” gerutu Atem merasa dirinya sangat bodoh tidak menggunakan kesempatan yang ia miliki tadi untuk menanyakan nama gadis itu kemudian menghela napas “..Mungkin aku bisa bertemu lagi dengannya besok disini..” gumamnya kemudian meninggalkan Club
Atem patut bersyukur karena kini dua gadis pengganggu itu sudah tidak ada disekitar sini lagi, jadi ia bisa melangkah dengan santai menuju Hotel dan kembali beristirahat didalam kamarnya yang mewah itu.
Senyuman terukir di wajah Atem saat merebahkan dirinya diatas ranjang “...We’ll meet again.. and next time we meet, i’ll ask whats your name..
Other Room
“Haah~ Hari yang melelahkan....” keluh Laksmi merebahkan diri di ranjang tampaknya Yugi dan yang lainnya kini masih sibuk diruang tengah tertawa-tawa setelah menceritakan pengalaman yang mereka dapat sepanjang hari tadi.
Seharusnya ia tidak pergi saja dan mungkin ia bisa mendengar cerita itu, Haah—Tapi nasi sudah menjadi bubur dan tidak bisa diubah kembali, lagipula kejadian di Club barusan sama sekali tidak buruk, yang lebih penting cowok berkulit Tan itu tidak tahu siapa dirinya dan mungkin ia tidak akan pernah bertemu lagi dengan orang itu lagi... Tapi dugaannya salah besar, mungkin saja ia akan kembali bertemu dengan cowok bermata Crymson itu.. suatu saat nanti, who knows what happen? Hanya Author dan Inspirasinya yang tahu kelanjutannya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar