Chapter
3: OH MY GOD/OH MY RA!?
.
.
.
Pukul 07.00,Bandara Paris
Laksmi kini tengah menunggu jadwal
pesawatnya, ia mengenakkan T-shirt dengan tulissan ‘I’m Queen’ hitam dengan rok
selutut berwarna hitam dimanipulasi dengan pernik-pernik, rambutnya tergerai
mencapai punggungnya dan membawa tas kecil yang tergantung di pundaknya.
>>>
Jadwal penerbangan menuju Domino City, Jepang pukul 07.05 <<<
Ia pun berjalan memasuki pesawat dan
duduk di kursi penumpang yang berdekatan dengan jendela agar ia bisa melihat
pemandangan dari atas.
“Kakek bilang Yugi akan menjemputku di
Bandara nanti..” gumam Laksmi sambil tersenyum “Aku sudah tidak sabar lagi..”
tambahnya
Dan pesawatpun akhirnya lepas landas menuju
Kota tujuan, Laksmi sama sekali tidak tahu apa yang akan menunggunya di Domino.
Takdir yang selama ini dilupakkan akan segera terungkap.
Domino City
“Yugi, Kakek akan pergi ke Museum dengan
Yami dan Atem..” ucap Salomon di depan pintu dengan Yami dan Atem yang menggunakan
pakaian yang SAMA! Karena pakaian yang dipakai Atem memang pakaian Yami, jadi
wajar saja. Tapi Yami menggunakkan jaket berwarna biru sedangkan Atem berwarna
hitam.
Yugi mengangguk “Hati-hati ya. Aku akan
segera menyusul nanti...” ucap Yugi sambil melambaikan tangan dan tersenyum
lebar
“Apa sudah ada kabar darinya?” tanya
Salomon
Yugi menggeleng “Belum,Kek.. Tapi nanti
pasti dia akan menghubungi kalau sudah sampai” jelas Yugi
“Aibou, Sebenarnya siapa yang mau kau
jemput?” tanya Yami yang penasaran
“Oh, itu Sepupuku..Mulai hari ini dia
akan pindah kesini..” jawab Yugi dan mendapatkan anggukan dari Yami
“Baiklah kami pergi dulu..” Ucap Salomon
berjalan pergi diikuti Yami dan Atem dibelakangnya.
Sementara Yugi, mengunci toko dan
memastikan semuanya sudah terkunci dengan aman kemudian pergi ke Bandara
menggunakan taxi. Sepertinya ia sudah tidak sabar lagi menanti kedatangan
Sepupunya ini dan kalian pasti sudah tahu siapa kan?
Airpot
Laksmi rupanya sudah mendarat dan kini
sedang duduk di bangku tunggu di Bandara, waktu menunjukkan pukul 11.25 saat itu. Tapi ada yang aneh dengan
dirinya, mukanya terlihat sebal akan sesuatu apa itu? Sambil mendengus laksmi
melipat tangannya.
“Mimpi bodoh!.. kenapa terus saja
menghantuiku..” gumam Laksmi “sebenarnya apa yang terjadi..”
Laksmipun menguap, mimpi yang selalu
menghantuinya ini selalu membuatnya tidak bisa tidur karena setiap kali ia
tertidur mimpi yang sama akan menghampirinya.
“Kira-kira Yugi sudah sampai belum ya?”
ucap Laksmi sambil menoleh ke kanan dan kiri mencari sosok gadis bernama Yugi.
Kemudian ia beranjak dari kursinya dan menorong kopernya.
“Laksmi!” panggil seseorang yang membuat
Laksmi menoleh dan mencari tahu asal suara itu
“Yugi!” ia memanggil gadis itu dan berjalan
menghampirinya kemudian memeluknya hangat
“Selamat datang, Sepupuku..” ucap Yugi
memeluk Laksmi
“OK.. Apa kita akan kembali ke rumah?”
tanya Laksmi
“umm.. Bagaimana kalau kita ke Museum
dulu? Kakek mengatakan aku harus mengajakmu kesana..” usul Yugi
“Museum?.. Kedengaran bagus” gumam
Laksmi sambil mengangguk setuju
“Baiklah kita berangkat!” ucap Yugi
bersemangat sambil menggandeng Laksmi
Kedua gadis itu menaiki taxi menuju
Domino Museum Center. Laksmi yang saat itu masih merasa ngantuk perlahan
memejamkan matanya berusaha untuk tidur sebentar saja. Sementara Yugi yang
melihat sepupunya ini tersenyum saja melihatnya tertidur.
Dreams
Di Taman Istana, Laksmi berjalan
menyusuri Taman dengan pakaian yang sangat indah yang sepertinya terbuat dari
bahan sutera dengan tiara menghias rambutnya. Dia seorang ratu?
Sepertinya ia sedang mencari seseorang
tapi tidak bisa menemukkannya.
“Pharaoh.. Pharaoh..” panggilnya melihat
sekeliling Taman tapi tidak menemukkan apa yang dicari, tiba-tiba seseorang
menggendongnya ala bridal style. Ia melihat siapakah orang itu dan mendapati
sepasang mata Crymson yang indah menatapnya dengan lembut, iapun tersenyum dan
melingkarkan tangannya di leher sang Pharaoh muda itu sambil tersenyum.
“Kau mencariku, Little Gem?” tanyanya
lembut
“Umm.. Kupikir kau menghilang lagi..”
balasnya
Ia pun tertawa pelan sambil mepererat
gengamannya “Mana mungkin aku meninggalkanmu kan?..” ucapnya sambil menatap
mata saphire itu “..sepertinya kudengar kau masih memanggilku dengan sebutan
formalku..” tambahnya
“A-ah.. aku masih belum-“ ucapanya
terpotong karena Atem memberikkan sebuah kecupan hangat tepat di bibir
mungilnya
Dreams End
Laksmi terbangun dengan muka yang sangat
merah dan terengah-engah seperti habis marathon keliling Jepang, Yugi
menatapnya heran.
‘Inilah alasan kenapa aku susah mendapat
istirahat!!’ pikir Laksmi sambil mengelap mukanya dengan saput tangan
“Laksmi, kau kenapa?” Tanya Yugi heran
Laksmi menggeleng “hahaha.. tidak
apa-apa kok.. hanya mimpi buruk saja..” ucapnya bohong
“Oh, begitu. Kupikir kenapa dan ngomong-ngomong
kita sudah sampai lho” ucap Yugi menunjuk jendela
Laksmi menoleh dan mendapati gedung
mewah bercat putih dengan tulisan Domino Museum di tengahnya. Mereka sudah
sampai di tempat tujuan dan menuruni mobil dan memasuki Museum. Laksmi
mengamati sekelilingnya yang kini dipenuhi dengan ukiran-ukiran batu dari Mesir
sambil mengikuti langkah Yugi.
“Aku sudah tidak sabar memperkenalkanmu
pada semuanya..” ucap Yugi senang
Laksmi hanya mengangguk sambil tersenyum
“Pertama-tama kita harus menemukkan Kakek kan?” tanya Laksmi
“Yupe, dia pasti sedang bersama Ishizu
sekarang” jawab Yugi
Laksmi mengangkat alisnya “Ishizu?”
“Dia yang mengadakkan Pameran di Museum
ini dan bertanggung jawab akan semua benda-benda kuno disini..” jawab Yugi
mendapat anggukkan dari Laksmi
Merekapun berjalan dan mendapati seorang
pemuda berambut putih spiky sedang beradu mulut dengan pemuda berambut bintang
dengan 3 spiky menjulur ke atas rambutnya, berkulit putih sedangkan 2 orang
lain di belakang mereka dengan salah satunya berambut pirang spiky berkulit tan
dengan pemuda satu lagi yang hampir mirip dengan pemuda berambut bintang tapi
berkulit tan hanya melihat peraduan itu dengan tenang tidak mau mengusik.
“Dasar Pangeran Dablek!!” maki Bakura
“Dasar Pencuri Makam!!” balas Yami
dengan sorot tajam
“Apa kita harus melerai mereka?” gumam
Atem memperhatikan pertengkaran tersebut
Marik hanya menggeleng “Percayalah tidak
akan ada yang bisa menghentikan mereka kecuali para Hikari..” ucapnya
“Kau benar..” balas Atem disertai anggukan
Sementara itu dilain pihak saat Yami dan
Bakura berkelahi saling adu mulut satu sama lain, dengan bingung Laksmi melihat
kearah Yugi menunjuk adegan itu tangannya terarah pada sosok Yami.
“err.. Bisa jelaskan siapa mereka,
Yugi?” tanya Laksmi mengobservasi
“emm.. Itu Yami, Bakura, Atem saudara
kembar Yami dan Marik..” jawab Yugi sambil menunjuk satu per satu dari mereka
Salah satu nama yang familiar membuat
Laksmi menatap Yugi tidak percaya kemudian memperhatikkan 4 orang itu dan
mendapati sosok yang sangat familiar baginya. Pemuda dengan kulit tan dan
memiliki rambut yang sama seperti pemuda yang sedang berkelahi didepannya.
‘Dia-
bukannya dia pharaoh? Argh!! Apa yang kau pikirkan sih Laksmi? Mengaitkan mimpi dengan dunia nyata..
benar-benar sangat imajinatif!!’ pikir Laksmi
“Dilarang membuat kekacauan di sini
kecuali kalian berdua mau mengganti rugi barang-barang yang kalian akan
hancurkan disini!” bentak seorang wanita tegas, ia berambut hitam dan
mengenakkan baju seperti rakyat Mesir dan terlihat seperti Isis di dalam mimpi
Laksmi.
‘Apa
aku bermimpi?? Dia terlihat sama seperti Isis?’ pikir Laksmi
“Bagaimana kalau kita menghampiri
mereka? Aku rasa Ryou dan Malik juga ada di Museum ini..” ajak Yugi yang
dibalas anggukkan lemah dari Laksmi karena ia tidak mengenal salah satu nama
yang Yugi ucapkkan tadi
Mereka berjalan mendekati lokasi dan
Yugi tersenyum lebar melambaikan tangannya “Ishizu!!” panggiil Yugi membuat
wanita tadi menoleh dan melihat mereka, wajahnya terlihat jelas dan membuat
pikiran Laksmi kacau bahwa ia benar-benar mirip dengan Isis di mimpinya.
“Aibou?” ucap Yami yang menyadari
kedatangan Yugi
“Yugi, aku sudah tahu kau akan datang
kesini dari Kakekmu..” ucap Ishizu tersenyum kemudian memandang Laksmi
“Hey, apa dia temanmu Yugi?” tanya
Bakura memperhatikan Laksmi dari atas sampai bawah mengoservasinya sementara
Laksmi melihat kearah lain berusaha melihat sosok yang bernama Atem itu dan
pandangan mereka bertemu.
‘oh
GOD!! Kenapa orang-orang ini begitu mirip dengan yang ada di Mimpi barusan? Apa
dunia sudah terbalik??’ pikir Laksmi histeris
“..Bisa jelaskan siapa makhluk pirang
ini??” tanya Marik sementara Atem mengobservasi Laksmi dan pandangan mereka
bertemu, Saphire met Crymson. Sebuah
pikiran terlintas dari sang Pharaoh itu.
‘Dia..
mirip dengan Istriku di Mesir dulu..’ pikir Atem
“Kau pasti Laksmi,kan?” ucap Ishizu
melihat Laksmi
Laksmi menoleh dan mengangguk “Darimana
kau tahu namaku?” tanyanya
“Pasti Kakek sudah memberitahunya.. ya
kan Ishizu?” ucap Yugi
Ishizu tidak menjawab tapi hanya
tersenyum saja melihat Yugi dan Laksmi, “Bagaimana kalau aku mengajak kalian
berkeliling melihat-lihat?” ajaknya
Semua mengangguk kecuali Laksmi,
“Yugi..Kau harus.. menjelaskan semuanya nanti di rumah..” bisik Laksmi pelan
sementara Yugi tersenyum geli
“AH! Maaf kami lama..” ucap sebuah suara
yang berasal dari seorang gadis berambut perak panjang yang mencapai punggungya
dengan disampingnya seorang gadis dengan kulit tan dengan rambut pirang sebahu.
“Eh? Yugi.. kau disini juga rupanya?”
tanya gadis yang berambut perak itu
“Yugi, kau kenal mereka?” tanya Laksmi
menunjuk kedua gadis itu
Yugi mengangguk “Ryou,Malik kenalkan ini
Laksmi sepupuku.. Laksmi kenalkan ini Ryou dan Malik”
“Senang berkenalan, panggil aku Ryou”
ucap Ryou sambil berjabat tangan dengan Laksmi
“Selamat datang di Domino city” tambah
Malik tersenyum lebar
“Hikari, kalian habis darimana saja?”
tanya Marik pada Malik sambil menepuk bahu gadis itu
“hahahaha.. rencananya kami mau mengajak
Joey, tapi sayang dia takut sekali melihat pameran mesir kuno.. dia bilang kalau
melihat Mummy itu akan berakibat dengan kutukan..” jelas Malik tertawa pelan
“che, dasar.. Masih saja percaya dengan
tahayul seperti itu..” desis Bakura disamping Ryou
“Baiklah, karena semuanya sudah
berkumpul bagaimana kalau kita segera melihat-lihat Pamerannya?” ucap Ishizu
kemudian melihat Malik “..dan Malik, pastikan kau mengawasi Marik untuk tidak
menghancurkan barang barang disini” tambahnya
“Seharusnya kau bilang begitu pada
Bakura, siapa tahu dia akan mencuri benda-benda disini..” cibir Yami masih
kesal dengan scene tadi
Semuanya tertawa, Mereka semuapun
berjalan mengikuti Ishizu yang ada di barisan paling depan dengan Ryou dan
Bakura di belakangnya, disusul dengan Malik dan Marik, Yami dan Atem dan yang
paling belakang adalah Laksmi dan Yugi.
“Yugi...” panggil Laksmi pelan
“Ng? Ada apa Laksmi?” tanya Yugi heran
“Apa ‘mereka’ itu pacaran?...” bisik
Laksmi pada sepupunya sambil melirik kearah Ryou dan Bakura juga Malik dan
Marik.
Yugi tertawa pelan kemudian mengangguk “
aku belum tahu pasti, tapi setelah duel
penetuan itu mereka sepertinya mulai dekat..” jelas Yugi
Laksmi mengangkat alisnya “Apa maksudmu
dengan duel penentuan?” tanyanya bingung
“Err..Bagaimana menjelaskanya ya? ” Yugi
bingung berkata-kata
“Sudahlah, kau bisa menjelaskannya nanti
setelah kita di rumah..” sanggah Laksmi disertai anggukan Yugi
Mereka berhenti disebuah ukiran batu
tulis kuno yang sangat besar kira-kira setinggi 100-200m, dengan sebuah tulisan
heliogrif di dalamnya serta sebuah gambar monster yang muncul dari sebuah batu
tulis besar.
“Ini menceritakan bahwa dulu pada Mesir
kuno mereka sudah mengenal adanya duel monster dengan kekuatan batu tulis, Para
Raja zaman dahulu menggunakanya untuk melakukan Pengadilan pada zaman dulu.
Kini kita juga menggunakanya untuk berduel di Battle city ini.” jelas Ishizu
Semuanya memperhatikan ukiran tersebut,
sementara Laksmi hanya terdiam menatapnya kosong ‘Ha! Ukiran, duel zaman dahulu, apa-apaan ini? Di dunia ini sama sekali
tidak ada yang namanya S-I-H-I-R. Aku tidak percaya hal ini..’ pikir Laksmi
“Hei, bukankan gambar monster itu
seperti Dark Magician?” ucap Malik menunjuk ukiran di batu itu
“..Kurasa bukan deh..” komentar Ryou
mengobservasi
“Tapi mirip sekali dengan Dark
Magician..” tambah Yugi
Kemarilah...
datanglah padaku.. Mendekatlah.. sebuah suara terdengar
di telinga Laksmi dan dengan spontan ia menoleh tetapi tidak menemukkan
seseorang
“Laksmi?” panggil Yugi membuat Laksmi
sedikit terkejut, iapun menoleh kearah Yugi yang heran melihatnya
“Ada apa? Sepertinya ada sesuatu yang menganggumu?”
tanya Yugi
Laksmi menggeleng “Ah, tidak ada kok..
hanya saja.. aku harus pergi, err.. mencari toilet” jawab Laksmi berbohong
kemudian memberikan kopernya untuk dibawa Yugi “..nanti aku menyusul..” ucap
Laksmi lalu berlari kearah lain
Yugi hanya menggeleng heran melihat
kelakuan aneh sepupunya itu, sementara Ishizu yang melihat kepergian Laksmi
hanya memasang senyum tipis.
‘Sepertinya
dugaanku pada gadis itu memang benar apa adanya..’ pikirnya lalu menatap
Atem sekilas ‘.. sepertinya dia ingat tentang
kehidupan di masa lalunya dulu, dan ini berita yang mengembirakan untuk sang
Pharaoh tetapi semua tergantung pada gadis itu ingin mempercayai takdirnya atau
tidak..’
“Baiklah, ayo kita lanjutkan tournya..”
ajak Ishizu kemudian mulai melangkah
Kini Yami berjalan disamping Yugi
“Aibou, Kemana sepupumu pergi?” tanyanya
Yugi hanya menggeleng “Entahlah Mou
Hitori No Boku, dia bilang pergi mencari toilet tapi aku tahu dia berbohong..
sepertinya ada sesuatu yang Laksmi sembunyikan padaku” jelas Yugi
‘Apa
pemikiranku benar?’ pikir Yami kemudian perlahan menepuk pundak Hikarinya
“Tenang saja, suatu saat dia pasti akan memberitahumu Aibou.. jangan cemas..”
hibur Yami sambil tersenyum hangat membuat Yugi blushing
“Te-terima kasih..”
With Laksmi
Kini ia sedang berada entah dimana
dengan banyak ukiran batu tulis di sekitarnya, sangat sepi sekali disini dan
dia heran kenapa tempat ini sangat sepi berbeda dengan ruangan lain yang sempat
ia lalui.
Laksmi menoleh kekanan dan kiri mencoba
mencari sumber suara yang memanggilnya tadi kemudian menggaruk kepalanya saat
tidak menemukan apa yang ia cari.
“Aneh.. apa aku sudah gila? Atau aku
hanya berhalusinasi saja..” gumam Laksmi melihat lihat ukiran di masing-masing
batu tulis yang menggambarkan monster-monster yang terdapat pada kartu duel
monster.
“Kenapa tempat ini sangat sepi
dibandingkan ruangan yang lain yah?.. menyeramkan sekali rasanya” komentar
Laksmi sambil memandangi ukiran yang menyerupai Dark Magician yang merupakan
kartu favorit Yugi dalam duel monster. Ia tidak menyadari sebuah cahaya aneh
muncul pada batu tulis yang berada di belakangnya.
Master..
Kemarilah.. Mendekatlah..
Sebuah suara kembali memanggilnya
membuat Laksmi menoleh kebelakang dan melihat batu tulis dibelakangnya
bercahaya dengan terang.
“Apa yang baru saja kulihat? Kau pasti
bercanda kan kalau baru saja aku mendengar sebuah BATU err.. memanggilku?”
gumam Laksmi kemudian berjalan perlahan mendekati batu tulis itu.
Ia memperhatikan ukiran yang ada di batu
tulis itu yang menyerupai figure seorang wanita dengan rambut panjang dan
memakai sepatu skate (?). (a/n: hayoo.. tahu kaga kartu apa sih ini namanya?
Yang baca Yu-Gi-Oh GX pasti tahu ini kartu favorit salah satu murid di obelisk
blue di ps2)
Master...
Master.. Master... Master..
Suara misterius itu kembali memanggil
Laksmi dan benar apa yang didengarnya, suara itu berasal dari batu tulis aneh
yang bersinal di hadapannya. Sambil menelan ludah dan rasa takutnya, Laksmi
perlahan menjulurkan tangannya ingin menyentuh ukiran di batu itu dan sebuah sinar
tebal menyelimutinya. Laksmi menggunakan tangannya untuk melindungi dari
silaunya sinar yang menerpanya.
“Oh, My GOD!?” teriaknya
Author Notes:
Apa yang terjadi ya? Hehehe.. kita bahas
di chapter berikutnya ;) sorry kalau di chapter ini ceritanya gak sedikit
kurang enak soalnya Litte juga bingung mau nulis apa aja pameran yang bakal
ditunjukin Ishizu, maunya sih pas Laksmi ngeliat mumy dia bakal inget masa
lalunya lagi eh tapi setelah memikirkan 1 abad kemudian akhirnya saya
memutuskan membuat Laksmi ingat masa lalunya dengan bantuan Roh Sucinya di
mesir dulu yang masih sangat di rahasiakan.
Hehehehe.. dan mudahan ni chappie cepet
done dengan semua yang berkaitan dengan masa lalu jadi kita bisa lanjut ke next
chappie yang bahas tentang shipping!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar