Sabtu, 20 Oktober 2012

Conquer of Love chapter 3


Chapter 3: OH MY GOD/OH MY RA!?
.
.
.

Pukul 07.00,Bandara Paris
Laksmi kini tengah menunggu jadwal pesawatnya, ia mengenakkan T-shirt dengan tulissan ‘I’m Queen’ hitam dengan rok selutut berwarna hitam dimanipulasi dengan pernik-pernik, rambutnya tergerai mencapai punggungnya dan membawa tas kecil yang tergantung di pundaknya.
>>> Jadwal penerbangan menuju Domino City, Jepang pukul 07.05 <<<
Ia pun berjalan memasuki pesawat dan duduk di kursi penumpang yang berdekatan dengan jendela agar ia bisa melihat pemandangan dari atas.
“Kakek bilang Yugi akan menjemputku di Bandara nanti..” gumam Laksmi sambil tersenyum “Aku sudah tidak sabar lagi..” tambahnya
Dan pesawatpun akhirnya lepas landas menuju Kota tujuan, Laksmi sama sekali tidak tahu apa yang akan menunggunya di Domino. Takdir yang selama ini dilupakkan akan segera terungkap.
Domino City
“Yugi, Kakek akan pergi ke Museum dengan Yami dan Atem..” ucap Salomon di depan pintu dengan Yami dan Atem yang menggunakan pakaian yang SAMA! Karena pakaian yang dipakai Atem memang pakaian Yami, jadi wajar saja. Tapi Yami menggunakkan jaket berwarna biru sedangkan Atem berwarna hitam.
Yugi mengangguk “Hati-hati ya. Aku akan segera menyusul nanti...” ucap Yugi sambil melambaikan tangan dan tersenyum lebar
“Apa sudah ada kabar darinya?” tanya Salomon
Yugi menggeleng “Belum,Kek.. Tapi nanti pasti dia akan menghubungi kalau sudah sampai” jelas Yugi
“Aibou, Sebenarnya siapa yang mau kau jemput?” tanya Yami yang penasaran
“Oh, itu Sepupuku..Mulai hari ini dia akan pindah kesini..” jawab Yugi dan mendapatkan anggukan dari Yami
“Baiklah kami pergi dulu..” Ucap Salomon berjalan pergi diikuti Yami dan Atem dibelakangnya.
Sementara Yugi, mengunci toko dan memastikan semuanya sudah terkunci dengan aman kemudian pergi ke Bandara menggunakan taxi. Sepertinya ia sudah tidak sabar lagi menanti kedatangan Sepupunya ini dan kalian pasti sudah tahu siapa kan?
Airpot
Laksmi rupanya sudah mendarat dan kini sedang duduk di bangku tunggu di Bandara, waktu menunjukkan pukul  11.25 saat itu. Tapi ada yang aneh dengan dirinya, mukanya terlihat sebal akan sesuatu apa itu? Sambil mendengus laksmi melipat tangannya.
“Mimpi bodoh!.. kenapa terus saja menghantuiku..” gumam Laksmi “sebenarnya apa yang terjadi..”
Laksmipun menguap, mimpi yang selalu menghantuinya ini selalu membuatnya tidak bisa tidur karena setiap kali ia tertidur mimpi yang sama akan menghampirinya.
“Kira-kira Yugi sudah sampai belum ya?” ucap Laksmi sambil menoleh ke kanan dan kiri mencari sosok gadis bernama Yugi. Kemudian ia beranjak dari kursinya dan menorong kopernya.
“Laksmi!” panggil seseorang yang membuat Laksmi menoleh dan mencari tahu asal suara itu
“Yugi!” ia memanggil gadis itu dan berjalan menghampirinya kemudian memeluknya hangat
“Selamat datang, Sepupuku..” ucap Yugi memeluk Laksmi
“OK.. Apa kita akan kembali ke rumah?” tanya Laksmi
“umm.. Bagaimana kalau kita ke Museum dulu? Kakek mengatakan aku harus mengajakmu kesana..” usul Yugi
“Museum?.. Kedengaran bagus” gumam Laksmi sambil mengangguk setuju
“Baiklah kita berangkat!” ucap Yugi bersemangat sambil menggandeng Laksmi
Kedua gadis itu menaiki taxi menuju Domino Museum Center. Laksmi yang saat itu masih merasa ngantuk perlahan memejamkan matanya berusaha untuk tidur sebentar saja. Sementara Yugi yang melihat sepupunya ini tersenyum saja melihatnya tertidur.
Dreams
Di Taman Istana, Laksmi berjalan menyusuri Taman dengan pakaian yang sangat indah yang sepertinya terbuat dari bahan sutera dengan tiara menghias rambutnya. Dia seorang ratu?
Sepertinya ia sedang mencari seseorang tapi tidak bisa menemukkannya.
“Pharaoh.. Pharaoh..” panggilnya melihat sekeliling Taman tapi tidak menemukkan apa yang dicari, tiba-tiba seseorang menggendongnya ala bridal style. Ia melihat siapakah orang itu dan mendapati sepasang mata Crymson yang indah menatapnya dengan lembut, iapun tersenyum dan melingkarkan tangannya di leher sang Pharaoh muda itu sambil tersenyum.
“Kau mencariku, Little Gem?” tanyanya lembut
“Umm.. Kupikir kau menghilang lagi..” balasnya
Ia pun tertawa pelan sambil mepererat gengamannya “Mana mungkin aku meninggalkanmu kan?..” ucapnya sambil menatap mata saphire itu “..sepertinya kudengar kau masih memanggilku dengan sebutan formalku..” tambahnya
“A-ah.. aku masih belum-“ ucapanya terpotong karena Atem memberikkan sebuah kecupan hangat tepat di bibir mungilnya
Dreams End
Laksmi terbangun dengan muka yang sangat merah dan terengah-engah seperti habis marathon keliling Jepang, Yugi menatapnya heran.
‘Inilah alasan kenapa aku susah mendapat istirahat!!’ pikir Laksmi sambil mengelap mukanya dengan saput tangan
“Laksmi, kau kenapa?” Tanya Yugi heran
Laksmi menggeleng “hahaha.. tidak apa-apa kok.. hanya mimpi buruk saja..” ucapnya bohong
“Oh, begitu. Kupikir kenapa dan ngomong-ngomong kita sudah sampai lho” ucap Yugi menunjuk jendela
Laksmi menoleh dan mendapati gedung mewah bercat putih dengan tulisan Domino Museum di tengahnya. Mereka sudah sampai di tempat tujuan dan menuruni mobil dan memasuki Museum. Laksmi mengamati sekelilingnya yang kini dipenuhi dengan ukiran-ukiran batu dari Mesir sambil mengikuti langkah Yugi.
“Aku sudah tidak sabar memperkenalkanmu pada semuanya..” ucap Yugi senang
Laksmi hanya mengangguk sambil tersenyum “Pertama-tama kita harus menemukkan Kakek kan?” tanya Laksmi
“Yupe, dia pasti sedang bersama Ishizu sekarang” jawab Yugi
Laksmi mengangkat alisnya “Ishizu?”
“Dia yang mengadakkan Pameran di Museum ini dan bertanggung jawab akan semua benda-benda kuno disini..” jawab Yugi mendapat anggukkan dari Laksmi
Merekapun berjalan dan mendapati seorang pemuda berambut putih spiky sedang beradu mulut dengan pemuda berambut bintang dengan 3 spiky menjulur ke atas rambutnya, berkulit putih sedangkan 2 orang lain di belakang mereka dengan salah satunya berambut pirang spiky berkulit tan dengan pemuda satu lagi yang hampir mirip dengan pemuda berambut bintang tapi berkulit tan hanya melihat peraduan itu dengan tenang tidak mau mengusik.
“Dasar Pangeran Dablek!!” maki Bakura
“Dasar Pencuri Makam!!” balas Yami dengan sorot tajam
“Apa kita harus melerai mereka?” gumam Atem memperhatikan pertengkaran tersebut
Marik hanya menggeleng “Percayalah tidak akan ada yang bisa menghentikan mereka kecuali para Hikari..” ucapnya
“Kau benar..” balas Atem disertai anggukan
Sementara itu dilain pihak saat Yami dan Bakura berkelahi saling adu mulut satu sama lain, dengan bingung Laksmi melihat kearah Yugi menunjuk adegan itu tangannya terarah pada sosok Yami.
“err.. Bisa jelaskan siapa mereka, Yugi?” tanya Laksmi mengobservasi
“emm.. Itu Yami, Bakura, Atem saudara kembar Yami dan Marik..” jawab Yugi sambil menunjuk satu per satu dari mereka
Salah satu nama yang familiar membuat Laksmi menatap Yugi tidak percaya kemudian memperhatikkan 4 orang itu dan mendapati sosok yang sangat familiar baginya. Pemuda dengan kulit tan dan memiliki rambut yang sama seperti pemuda yang sedang berkelahi didepannya.
‘Dia- bukannya dia pharaoh? Argh!! Apa yang kau pikirkan sih  Laksmi? Mengaitkan mimpi dengan dunia nyata.. benar-benar sangat imajinatif!!’ pikir Laksmi
“Dilarang membuat kekacauan di sini kecuali kalian berdua mau mengganti rugi barang-barang yang kalian akan hancurkan disini!” bentak seorang wanita tegas, ia berambut hitam dan mengenakkan baju seperti rakyat Mesir dan terlihat seperti Isis di dalam mimpi Laksmi.
Apa aku bermimpi?? Dia terlihat sama seperti Isis?’ pikir Laksmi
“Bagaimana kalau kita menghampiri mereka? Aku rasa Ryou dan Malik juga ada di Museum ini..” ajak Yugi yang dibalas anggukkan lemah dari Laksmi karena ia tidak mengenal salah satu nama yang Yugi ucapkkan tadi
Mereka berjalan mendekati lokasi dan Yugi tersenyum lebar melambaikan tangannya “Ishizu!!” panggiil Yugi membuat wanita tadi menoleh dan melihat mereka, wajahnya terlihat jelas dan membuat pikiran Laksmi kacau bahwa ia benar-benar mirip dengan Isis di mimpinya.
“Aibou?” ucap Yami yang menyadari kedatangan Yugi
“Yugi, aku sudah tahu kau akan datang kesini dari Kakekmu..” ucap Ishizu tersenyum kemudian memandang Laksmi
“Hey, apa dia temanmu Yugi?” tanya Bakura memperhatikan Laksmi dari atas sampai bawah mengoservasinya sementara Laksmi melihat kearah lain berusaha melihat sosok yang bernama Atem itu dan pandangan mereka bertemu.
oh GOD!! Kenapa orang-orang ini begitu mirip dengan yang ada di Mimpi barusan? Apa dunia sudah terbalik??’ pikir Laksmi histeris
“..Bisa jelaskan siapa makhluk pirang ini??” tanya Marik sementara Atem mengobservasi Laksmi dan pandangan mereka bertemu, Saphire met Crymson. Sebuah pikiran terlintas dari sang Pharaoh itu.
Dia.. mirip dengan Istriku di Mesir dulu..’ pikir Atem
“Kau pasti Laksmi,kan?” ucap Ishizu melihat Laksmi
Laksmi menoleh dan mengangguk “Darimana kau tahu namaku?” tanyanya
“Pasti Kakek sudah memberitahunya.. ya kan Ishizu?” ucap Yugi
Ishizu tidak menjawab tapi hanya tersenyum saja melihat Yugi dan Laksmi, “Bagaimana kalau aku mengajak kalian berkeliling melihat-lihat?” ajaknya
Semua mengangguk kecuali Laksmi, “Yugi..Kau harus.. menjelaskan semuanya nanti di rumah..” bisik Laksmi pelan sementara Yugi tersenyum geli
“AH! Maaf kami lama..” ucap sebuah suara yang berasal dari seorang gadis berambut perak panjang yang mencapai punggungya dengan disampingnya seorang gadis dengan kulit tan dengan rambut pirang sebahu.
“Eh? Yugi.. kau disini juga rupanya?” tanya gadis yang berambut perak itu
“Yugi, kau kenal mereka?” tanya Laksmi menunjuk kedua gadis itu
Yugi mengangguk “Ryou,Malik kenalkan ini Laksmi sepupuku.. Laksmi kenalkan ini Ryou dan Malik”
“Senang berkenalan, panggil aku Ryou” ucap Ryou sambil berjabat tangan dengan Laksmi
“Selamat datang di Domino city” tambah Malik tersenyum lebar
“Hikari, kalian habis darimana saja?” tanya Marik pada Malik sambil menepuk bahu gadis itu
“hahahaha.. rencananya kami mau mengajak Joey, tapi sayang dia takut sekali melihat pameran mesir kuno.. dia bilang kalau melihat Mummy itu akan berakibat dengan kutukan..” jelas Malik tertawa pelan
“che, dasar.. Masih saja percaya dengan tahayul seperti itu..” desis Bakura disamping Ryou
“Baiklah, karena semuanya sudah berkumpul bagaimana kalau kita segera melihat-lihat Pamerannya?” ucap Ishizu kemudian melihat Malik “..dan Malik, pastikan kau mengawasi Marik untuk tidak menghancurkan barang barang disini” tambahnya
“Seharusnya kau bilang begitu pada Bakura, siapa tahu dia akan mencuri benda-benda disini..” cibir Yami masih kesal dengan scene tadi
Semuanya tertawa, Mereka semuapun berjalan mengikuti Ishizu yang ada di barisan paling depan dengan Ryou dan Bakura di belakangnya, disusul dengan Malik dan Marik, Yami dan Atem dan yang paling belakang adalah Laksmi dan Yugi.
“Yugi...” panggil Laksmi pelan
“Ng? Ada apa Laksmi?” tanya Yugi heran
“Apa ‘mereka’ itu pacaran?...” bisik Laksmi pada sepupunya sambil melirik kearah Ryou dan Bakura juga Malik dan Marik.
Yugi tertawa pelan kemudian mengangguk “ aku belum tahu pasti,  tapi setelah duel penetuan itu mereka sepertinya mulai dekat..” jelas Yugi
Laksmi mengangkat alisnya “Apa maksudmu dengan duel penentuan?” tanyanya bingung
“Err..Bagaimana menjelaskanya ya? ” Yugi bingung berkata-kata
“Sudahlah, kau bisa menjelaskannya nanti setelah kita di rumah..” sanggah Laksmi disertai anggukan Yugi
Mereka berhenti disebuah ukiran batu tulis kuno yang sangat besar kira-kira setinggi 100-200m, dengan sebuah tulisan heliogrif di dalamnya serta sebuah gambar monster yang muncul dari sebuah batu tulis besar.
“Ini menceritakan bahwa dulu pada Mesir kuno mereka sudah mengenal adanya duel monster dengan kekuatan batu tulis, Para Raja zaman dahulu menggunakanya untuk melakukan Pengadilan pada zaman dulu. Kini kita juga menggunakanya untuk berduel di Battle city ini.” jelas Ishizu
Semuanya memperhatikan ukiran tersebut, sementara Laksmi hanya terdiam menatapnya kosong ‘Ha! Ukiran, duel zaman dahulu, apa-apaan ini? Di dunia ini sama sekali tidak ada yang namanya S-I-H-I-R. Aku tidak percaya hal ini..’ pikir Laksmi
“Hei, bukankan gambar monster itu seperti Dark Magician?” ucap Malik menunjuk ukiran di batu itu
“..Kurasa bukan deh..” komentar Ryou mengobservasi
“Tapi mirip sekali dengan Dark Magician..” tambah Yugi
Kemarilah... datanglah padaku.. Mendekatlah.. sebuah suara terdengar di telinga Laksmi dan dengan spontan ia menoleh tetapi tidak menemukkan seseorang
“Laksmi?” panggil Yugi membuat Laksmi sedikit terkejut, iapun menoleh kearah Yugi yang heran melihatnya
“Ada apa? Sepertinya ada sesuatu yang menganggumu?” tanya Yugi
Laksmi menggeleng “Ah, tidak ada kok.. hanya saja.. aku harus pergi, err.. mencari toilet” jawab Laksmi berbohong kemudian memberikan kopernya untuk dibawa Yugi “..nanti aku menyusul..” ucap Laksmi lalu berlari kearah lain
Yugi hanya menggeleng heran melihat kelakuan aneh sepupunya itu, sementara Ishizu yang melihat kepergian Laksmi hanya memasang senyum tipis.
Sepertinya dugaanku pada gadis itu memang benar apa adanya..’ pikirnya lalu menatap Atem sekilas ‘.. sepertinya dia ingat tentang kehidupan di masa lalunya dulu, dan ini berita yang mengembirakan untuk sang Pharaoh tetapi semua tergantung pada gadis itu ingin mempercayai takdirnya atau tidak..
“Baiklah, ayo kita lanjutkan tournya..” ajak Ishizu kemudian mulai melangkah
Kini Yami berjalan disamping Yugi “Aibou, Kemana sepupumu pergi?” tanyanya
Yugi hanya menggeleng “Entahlah Mou Hitori No Boku, dia bilang pergi mencari toilet tapi aku tahu dia berbohong.. sepertinya ada sesuatu yang Laksmi sembunyikan padaku” jelas Yugi
Apa pemikiranku benar?’ pikir Yami kemudian perlahan menepuk pundak Hikarinya “Tenang saja, suatu saat dia pasti akan memberitahumu Aibou.. jangan cemas..” hibur Yami sambil tersenyum hangat membuat Yugi blushing
“Te-terima kasih..”
With Laksmi
Kini ia sedang berada entah dimana dengan banyak ukiran batu tulis di sekitarnya, sangat sepi sekali disini dan dia heran kenapa tempat ini sangat sepi berbeda dengan ruangan lain yang sempat ia lalui.
Laksmi menoleh kekanan dan kiri mencoba mencari sumber suara yang memanggilnya tadi kemudian menggaruk kepalanya saat tidak menemukan apa yang ia cari.
“Aneh.. apa aku sudah gila? Atau aku hanya berhalusinasi saja..” gumam Laksmi melihat lihat ukiran di masing-masing batu tulis yang menggambarkan monster-monster yang terdapat pada kartu duel monster.
“Kenapa tempat ini sangat sepi dibandingkan ruangan yang lain yah?.. menyeramkan sekali rasanya” komentar Laksmi sambil memandangi ukiran yang menyerupai Dark Magician yang merupakan kartu favorit Yugi dalam duel monster. Ia tidak menyadari sebuah cahaya aneh muncul pada batu tulis yang berada di belakangnya.
Master.. Kemarilah.. Mendekatlah..
Sebuah suara kembali memanggilnya membuat Laksmi menoleh kebelakang dan melihat batu tulis dibelakangnya bercahaya dengan terang.
“Apa yang baru saja kulihat? Kau pasti bercanda kan kalau baru saja aku mendengar sebuah BATU err.. memanggilku?” gumam Laksmi kemudian berjalan perlahan mendekati batu tulis itu.
Ia memperhatikan ukiran yang ada di batu tulis itu yang menyerupai figure seorang wanita dengan rambut panjang dan memakai sepatu skate (?). (a/n: hayoo.. tahu kaga kartu apa sih ini namanya? Yang baca Yu-Gi-Oh GX pasti tahu ini kartu favorit salah satu murid di obelisk blue di ps2)
Master... Master.. Master... Master..
Suara misterius itu kembali memanggil Laksmi dan benar apa yang didengarnya, suara itu berasal dari batu tulis aneh yang bersinal di hadapannya. Sambil menelan ludah dan rasa takutnya, Laksmi perlahan menjulurkan tangannya ingin menyentuh ukiran di batu itu dan sebuah sinar tebal menyelimutinya. Laksmi menggunakan tangannya untuk melindungi dari silaunya sinar yang menerpanya.
“Oh, My GOD!?” teriaknya

Author Notes:
Apa yang terjadi ya? Hehehe.. kita bahas di chapter berikutnya ;) sorry kalau di chapter ini ceritanya gak sedikit kurang enak soalnya Litte juga bingung mau nulis apa aja pameran yang bakal ditunjukin Ishizu, maunya sih pas Laksmi ngeliat mumy dia bakal inget masa lalunya lagi eh tapi setelah memikirkan 1 abad kemudian akhirnya saya memutuskan membuat Laksmi ingat masa lalunya dengan bantuan Roh Sucinya di mesir dulu yang masih sangat di rahasiakan.
Hehehehe.. dan mudahan ni chappie cepet done dengan semua yang berkaitan dengan masa lalu jadi kita bisa lanjut ke next chappie yang bahas tentang shipping!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar