Chapter
4: Roh Suci
.
“Berbicara”
‘Berpikir’
‘Cyber
Blader’s Talking’
Song Lyrics
.
Master...
Master.. Master... Master..
“A-apa yang terjadi!?” ucap Laksmi
menutup kedua matanya dengan tangan menghindari silaunya sinar yang menerpanya.
Perlahan sinar itu menghilang dan begitu
juga dengan Laksmi yang sepertinya tersedot masuk kedalam dunia lain di dalam
batu tulis.
With Yugi and Other’s
Atem berhenti melangkah sepertinya
pikirannya terganggu karena suatu hal, ia menoleh kebelakang dan menyadari
Laksmi sudah tidak ada di antara para rombongan dan merasakan sebuah firasat
terlintas di benaknya.
“Ada apa, Kak?” tanya Yami bingung
melihat Atem
“Aku merasa ada suara teriakan
seseorang..” ucap Malik menatap Ishizu
“Teriakan?” gumam Marik bingung
mendengar perkataan Hikari-nya
Ryou mengangguk “Kupikir hanya aku yang
mendengar suara itu, ternyata kau juga mendengarnya Malik..” ucap Ryou
“Ishizu, bisa jelaskan apa yang Ryou dan
Malik ucapkan? Aku sama sekali tidak mengerti..” ucap Yugi
Ishizu hanya menatap langit-langit
Museum dengan pandangan menerawang sebelum ia menatap pandangan 3 Hikari yang
penasaran sedangkan yang lain hanya bingung dengan apa yang dikatakan para
Hikari. Ishizu berdeham sejenak sebelum ia berkata “Jalan takdir sedang ditunjukan..
hanya itu yang bisa ku sampaikan pada kalian semua”
“Ishizu, aku benar-benar tidak mengerti
maksud dari ucapanmu..” sahut Yami sambil mengangkat alisnya
“Che, kau selalu saja mengucapkan
kata-kata yang sama sekali tidak ku mengerti..” tambah Bakura
“Apa maksudmu dengan ‘jalan takdir’,
Ishizu?” tanya Atem
Sementara sibuk memikirkan apa makna
dari perkataan Ishizu, Ryou, Malik dan Yugi masih terdiam mematung berusaha
mencerna apa arti perkataan Ishizu barusan.
“Kalau tidak salah kau juga pernah berkata
begitu saat Yami pertama kali berkunjung ke Museum ya kan, Kak..” ucap Malik
dan kini semua mata memandang gadis itu
“Apa iya?” sahut Yami sambil
menggaruk-garuk kepalanya berusaha mengingat-ingat kejadian tersebut
“Benar juga!” Yugi tersontak sambil menganggukan
kepalanya “Kalau tidak salah, kau juga mengatakan hal yang sama pada Yami
setelah memberitahu ukiran di batu tulis dulu ‘Jalan takdir sedang ditunjukan
untukmu pangeran’ begitu kan?” jelas Yugi
Yami berdeham “Apa hanya aku yang tidak
mengingat kejadian itu sama sekali..”
“Berarti ada seseorang.. kita tidak tahu
siapa, tapi sepertinya dia adalah salah satu dari penduduk di masa lalu yang
kini sedang di tuntun untuk mengingat masa lalunya kembali..” jawab Marik
singkat
Malik memandang ke arah Yami-nya dengan
tatapan penuh tanda tanya “Tapi siapa?” tanyanya
Marik hanya menggeleng kepala “Aku tidak
tahu, pemikiran itu tiba-tiba saja terlintas.. berharap saja dia bukan orang
jahat atau semacamnya yang akan menganggu kita..”
Yugi merogoh sakunya kemudian
mengeluarkan ponselnya dan memencet nomor yang tertera kemudian menghubinginya,
ia menaruh ponsel itu di telinganya.
‘Nomor yang anda tuju tidak bisa
dihubungi..Harap hubungi sesaat lagi..’
“Aibou, siapa yang kau hubungi?” tanya
Yami
Yugi menatap ponselnya dengan tatapan
khawatir kemudian memasukanya kembali kedalam saku dan memandangi Ishizu.
“...Apa ini ada hubunganya dengan
Laksmi, sepupuku?” Yugi mengawali
“Ngomong-ngomong soal Laksmi, dimana dia
sekarang Yugi?” tanya Ryou
Yugi menggeleng “Aku sendiri tidak tahu,
ponselnya tidak aktif dan sama sekali tidak bisa dihubungi. Barusan dia
terlihat aneh.. mungkin sesuatu terjadi padanya”
Ishizu berjalan beberapa langkah “Kita
berpencar dan mencari Laksmi..” ucap Ishizu
Dan semuanya berjalan kearah yang berbeda
berusaha menemukan dimana Laksmi berada, sementara para Hikari dan Ishizu
mencarinya bersama-sama (tidak berpencar seperti para Yami).
‘Apa
dugaanku selama ini benar.. Apa dia sudah kembali mengingat masa lalunya..Aku
harus cepat menemukannya sebelum terlambat’ pikir Atem berlari melalui
ruangan demi ruangan berusaha mencari sosok Laksmi
With Laksmi
Perlahan tapi pasti, Laksmi membuka
matanya dan memandangi pemandangan yang ada di hadapannya, tidak ada apa-apa
disana kelihatan sunyi, sepi dan berwarna putih. Laksmi mengucek-ngucek matanya
berusaha menghilangkan pemandangan aneh ini tapi sama sekali tidak berhasil.
“Apa ini.. Dimana aku??.. Yugii.. siapa
sajaa...” teriak Laksmi berusaha mencari seseorang untuk menolongnya, tapi
tidak terdengar suara balasan dan Laksmi menjadi semakin panik sehinga ia mulai
mengacak-acak rambut pirangnya frustasi.
“Jangan katakan aku sudah ada di
surga!!.. tidakk....” ucapnya dipenuhi rasa kepanikan yang tinggi
‘Jangan
khawatir.. Ini bukanlah surga dan kau sendiri juga belum mati, kau masih
hidup..’ ucap sebuah suara di belakangnya yang membuat Laksmi menoleh dan
mendapati sesosok wanita berambut biru panjang dengan mata biru yang hampir
sama dengannya menggunakan gaun biru selutut dengan sepatu skate (?)
Mulut Laksmi ternganga sambil menatap
sosok itu dari atas ke bawah, “Kau pasti bercanda kan?” ucapnya tidak percaya
‘Master
harus mempercayai semua yang Master lihat.. karena ini adalah kenyataan..
Akulah yang memanggil Master kesini, aku juga yang sudah memberikan mimpi-mimpi
itu kepada Master..’ jelasnya
“T-Tunggu! Jadi kamu yang membuatku
tidak bisa tidur karena mimpi aneh itu?.. A-apa tujuanmu? Kenapa kau
memanggilku Master padahal aku sama sekali tidak pernah bertemu atau
mengenalmu, K-kau ukiran Monster di batu tulis itu kan?” tanya Laksmi
bertubi-tubi
‘Namaku
adalah Cyber Blader, Roh Suci di zaman Mesir Kuno. Master mungkin sudah
melupakanku karena kini Master sudah tereinkarnasi kembali, tapi dulu.. Dulu
sekali Master adalah seorang Ratu, Ratu yang pernah memerintah bersama Pharaoh
di Mesir Kuno dan aku terpilih untuk menjadi pelindung Master saat itu.’
Jelas Cyber Blader dengan tatapan menerawang
“HA! Ratu!?” sontak Laksmi kaget “Kau
pasti bercanda.. hahaha.. mungkin aku sedang berada di dalam Komedi Show,
mungkin disini ada kamera... haloo..” tambah Laksmi berjalan kesana kemari
mencari kamera
‘Master..
ini nyata, dan Master tidak ada di dalam acara Komedi Show atau apapun itu..’
ucap Cyber Blader mengenggam tangan Laksmi ‘Aku
akan menunjukan masa lalu Master agar Master percaya kepadaku..’
“He-eh? A-Apa..” Laksmi terbata-bata,
cahaya terang mulai menyelimuti mereka berdua dan dunia yang putih itu kini
berubah menjadi pemandangan sebuah Istana yang persis dengan Istana di dalam
mimpi Laksmi. Dan tepatnya sekarang mereka sedang melayang diatas udara dengan
Cyber Blader yang menuntunnya dengan mengenggam tangannya.
“Whoa!!.. K-kenapa..A-apa ini.. Ki-Kita
akan jatuh!!” jerit Laksmi yang phobia ketinggian
‘Tenanglah,Master.
Kita tidak akan jatuh, ini hanya dunia ilusi yang tercipta dari ingatanku di
Mesir Kuno dulu dan semua yang ada disini hanya ilusi ’ ucap Cyber Blader
berusaha menenangkan kepanikan Laksmi dan merekapun mendarat di Taman Istana.
Laksmi menoleh ke kanan dan kiri dan
mendapati banyak sekali para budak yang bekerja keras di sekitar taman, ada
yang sedang merawat tanaman, menyulam pakaian, dan menyapu taman agar terlihat
selalu bersih juga ada yang memberi makan ikan di kolam.
“Apa mereka bisa melihat kita?” tanya
Laksmi hati-hati
Cyber Blader menggeleng ‘ Mereka tidak bisa melihat ataupun menyetuh
kita, Master karena mereka hanya ilusi semata kecuali mereka yang memiliki
kekuatan roh yang kuat yang bisa melihat kita, jadi jangan khawatir Master ’ jelasnya
“Dan.. siapa yang kau maksud memiliki
‘Kekuatan Roh’ yang kuat itu?” tanya Laksmi berusaha memastikan
‘Lebih
baik kita lihat-lihat, saat ini pasti Master sedang berada di ruang tahta
kerajaan bersama Pharaoh..’ ajak Cyber Blader menuntun Laksmi memasuki ke
dalam istana
Mereka melintasi banyak sekali lorong
dan banyak sekali pintu terdapat didalamnya, seperti sebuah labirin saja dan
otomatis membuat Laksmi pusing keliling tapi berhenti sesaat karena melihat
adegan kasar seorang budak yang disiksa karena tidak melakukan pekerjaan dengan
baik.
‘Master?’
“Apa semua budak yang bekerja disini
selalu diperlakukan kasar seperti itu, Cyber Blader? Kasihan sekali nasib
mereka kalau harus seperti ini..” ucap Laksmi berusaha membantu budak itu
berdiri tetapi tangannya tidak bisa menyentuhnya malah menembus tubuh budak itu
seakan ia hanya hologram saja.
‘Sebagian
ada yang diperlakukan kasar tapi ada juga yang sebaliknya, yang paling
memperhatinkan adalah pengucilan yang dilakukan para penduduk pada orang yang
memiliki warna kulit berbeda’ jelas Cyber Blader
Laksmi mengangkat alis kemudian menatap
Cyber Blader “Maksudmu seperti mimpiku yang waktu itu disiksa oleh para
penduduk setempat di kota? Kenapa mereka melakukan hal seperti itu? Ini kan Diskriminasi namanya..” protes Laksmi
‘Di
zaman ini, para penduduk sering beranggapan bahwa seseorang yang memiliki warna
kulit yang berbeda dianggap sebagai pembawa bencana dan kesialan terhadap siapa
saja yang mendekat kepada mereka. Percayalah Master, kalau saat itu Pharaoh tidak
datang dan menyelamatkan Master pasti
mereka sudah membakar Master hidup-hidup
sebagai upacara pengusiran roh jahat’ jelas Cyber Blader yang mendapat
tatapan ngeri dari Laksmi
“K-kau bercanda kan?.. M-mereka akan
membakarku hidup-hidup?..” Laksmi merinding sedangkan Cyber Blader hanya
mengangguk sebagai jawaban.
Merekapun tiba di ruangan tahta, di
singgasana duduk sang Pharaoh yang sangat mirip dengan Atem (a/n: atuh mirip
la.. emang itu dia kan?) dengan Gadis yang mirip Laksmi disamping singgasanya
dan 6 orang di depan mereka yang salah satunya adalah Isis.
“Apa yang sedang mereka lakukan?” tanya
Laksmi mencoba memperhatikan kini ia sedang berdiri menyandar dinding
‘Mereka
sedang mengadili orang-orang yang melakukan kejahatan dan mengurung roh jahat
yang bersarang di hati mereka di batu tulis, setelah itu mereka akan diberikan
pekerjaan yang setara dengan hukuman atas yang mereka perbuat ’ jelas Cyber
Blader
Laksmi mengangguk kemudian sesuatu
terlintas “Hei, bukankah aku hanya pelayan waktu itu?..” ucap Laksmi sambil
menunju figur dirinya yang sedang duduk manis di kursi kecil yang disediakan
berdekatan dengan sang Pharaoh “..Jadi kenapa aku bisa menjadi ratu padahal aku
hanya seorang budak pada awalnya?”
‘Pharaoh
memiliki wewenang untuk membebaskan siapa saja yang ia kehendaki dari jalan
perbudakan.. Saat itu Master dan Pharaoh saling mencintai satu sama lain dan
karena cinta itu sangat berat untuk di hapuskan, akhirnya Pharaoh membuat
keputusan untuk membebaskan Master dari perbudakan dan akhirnya menikah dengan
Master yang akhirnya menjadi Ratu di Mesir Kuno’ jelas Cyber Blader
Laksmi ternganga tidak mempercayai semua
yang ia dengar “Ini sangat membingungkan!!..” keluhnya sambil mengacak-acak
rambut pirangnya “..Lalu? Bisa ceritakan kenapa aku bisa.. emm.. meninggal?”
‘Seperti
yang saya katakan kepada Master, menjadi Ratu setelah dibebaskan dari
perbudakan tentu saja mengundang banyak
musuh yang mengintai Master.. Mereka tidak rela kalau Pharaoh menikah dengan
pelayan seperti Master’ jawab Cyber Blader menundukan kepalanya ‘Terutama para Putri kerajaan tetangga yang
cintanya ditolak oleh sang Pharaoh..’
“Ooh.. Sudah kuduga ini ada hubungannya
dengan ‘Kecemburuan’..” ucap Laksmi kemudian menatap Cyber Blader “Lalu?”
Cyber Blader menatap lurus ‘Master pernah 2 kali diculik, dan 1 kali
hampir mati karena hal ini... tapi, ternyata ada seorang penghianat diantara
para penjaga’ ucap Cyber Blader berbalik menatap Laksmi ‘Mereka yang sudah menyeret Master kedalam
penjara bawah tanah dan.... membunuh.... Master’ tambahnya pelan
Laksmi menopang dagunya dengan tangan
“Wow... Masa lalu yang menyeramkan” komentar Laksmi
Cyber Blader hanya mengangguk dan
menjentikan jarinya semua pemandangan tentang hal Istana itupun menghilang.
‘Apa
dengan ini Master percaya denganku? Apa kali ini Master bisa menerima semua
ini??’ tanya Cyber Blader
“Kenapa aku harus mengingat masa laluku
sekarang?” Laksmi balas bertanya
‘Karena
roh Pharaoh sudah kembali dan anda sebagai pendampingnya terdahulu harus
mengingat kembali waktu anda’ jawab Cyber Blader
“T-tunggu dulu!! Roh Pharaoh?
Kembali??..”
‘Master
sudah bertemu dengannya... Aku bisa melihat dia langsung bisa mengenali Master’
“J-jadi-” ucapan Laksmi terputus karena
cahaya menyelimuti dirinya lagi “A-apa ini!”
‘Ternyata
waktuu sudah habis.. Master, maaf aku hanya bisa memberitahu sedikit.. sisanya
Master bisa mencarinya sendiri, sampai jumpa..’
Cahaya itu menyelimuti Laksmi dan
membawanya kembali ke ruangan semula, Laksmi terjatuh dan mendarat dengan
selamat di lantai.
“A-aduh duh.. sakiitt..” protes Laksmi
mengelus punggunya “..Tidak ada yang bilang perjalanan masa lalu membuat
punggungku sakit!” keluhnya
Perlahan Laksmi melihat sekitarnya
ruangan ini masih sepi seperti biasanya dan Laksmi lega untunglah tidak ada
yang melihatnya, kemudian terdengar sebuah langkah terburu-buru sepertinya
sedang berlari mencari sesuatu, perlahan Laksmi berdiri dan mengambil tasnya di
lantai kemudian berjalan keluar ruangan mendapati Atem yang sedang berlari
menuju ke arahnya.
Laksmi mengerjapkan matanya karena
setiap kali ia melihat Atem selalu terbayang dengan Pharaoh yang ada di masa
lalu, dengan cepat ia menggeleng dan mengucek matanya.
“Sedang mencari apa?” tanya Laksmi
menatap Atem dari atas sampai bawah
“..Ishizu meminta kami mencarimu dan..”
ucap Atem kemudian berhenti beberapa saat untuk meneruskan kalimatnya ‘Apa dia sudah mengingat semuanya? Aku harus
menanyakan hal ini tapi aku ragu dengan reaksinya nanti’ pikir Atem
‘Sepertinya
dia ingin menanyakan sesuatu tentang apa yang baru saja ku alami, sebaiknya ini
harus di rahasiakan.. aku harus memberitahu ini pada Yugi nanti ’ pikir
Laksmi kemudian mengucek matanya “Maaf.. tadi aku ketiduran, hahaha..” jawabnya
berbohong
Atem hanya mengangguk “Kalau begitu kita
kembali ke tempat yang lainya..” ajak Atem disertai anggukan dari Laksmi
Mereka berjalan menuju tempat semula,
Hening beberapa saat karena mereka sama sekali belum berani untuk memulai
percakapan.
‘Kenapa
Master tidak memberitahu tentang hal ini?’ ucap sebuah suara yang familiar
‘C-cyber
Blader, bukannya kau sudah kembali ke batu tulis? Kenapa bisa?’
‘Batu
tulis itu bukan tempatku, tempatku adalah di hati Master dan aku juga bisa
berbicara dengan Master lewat sini..’
‘
Entahlah, aku tidak yakin apa aku bisa memberitahu ini..’
‘Kenapa
harus ragu?’
‘Aku
sendiri tidak tahu tapi..Ah! lebih baik aku menyimpan ini semua dulu dan
menanyakan sesuatu ke Yugi, masih banyak hal yang tidak aku mengerti jelas
disini’
‘Jika
itu maumu, Master..’
Laksmi mendesah pelan kemudian melirik
Atem sekilas dan kembali berbalik menatap lurus, sepertinya ia bisa merasakan
pipinya memanas hanya dengan melihat mata Crymson itu. Huaah.. Could it be it’s
love?
Sesampai di tempat semula, sudah ada
Ishizu,Yugi,Ryou,Malik,Marik,Bakura, dan Yami disana menanti mereka. Yugi
langsung berlari menghampiri dan memeluk Laksmi senang
“Laksmi! Kau darimana saja.. Aku
khawatir sekali..” ucap Yugi
“Ng.. aku ketiduran di suatu tempat..
Maaf membuatmu cemas, Yugi” jawab Laksmi berbohong sambil mengelus rambut
sepupunya itu
“Kupikir terjadi sesuatu padamu,
Laksmi..” ucap Ryou diikuti dengan Malik
Laksmi hanya tertawa pelan “Kurasa aku
masih kelelahan akibat penerbangan tadi..”
Yugi mengangguk “Kalau begitu lebih baik
kita pulang ke rumah, sampai jumpa Ishizu, Ryou, Malik..”
Laksmi membungkuk “Maaf sudah membuat
cemas..”
Yami dan Atempun mengikuti mereka, Yami
melirik kearah Atem mencoba menerka apa yang sedang dipikirkan saudara kembarnya itu.
~Toko
Game~
Tepatnya mereka berada di depan Toko
Game karena Yugi sedang membuka pintu, tapi ada sesuatu yang mengganjal.
“Yugi..” panggil Laksmi
Yugi menoleh “Ya, Laksmi..” jawabnya
Laksmi menunjuk Yami dan Atem “Kenapa
mereka berdua ikut pulang bersama kita?”
Yugi mendesah, rupanya sudah tiba
saatnya dia untuk menjelaskan semua ini kepada sepupunya itu dan pasti reaksi
yang akan diberikan Laksmi sudah jelas dengan apa yang akan nanti Yugi katakan.
“Lebih baik kita masuk dulu,Laksmi” ajak
Yugi kemudian membuka pintu “Nanti akan kujelaskan di ruang tamu..” tambah Yugi
Semula Laksmi mematung ‘Bagus, rencana mengetahui Identitas kedua orang
ini berhasil.. aku hanya perlu melanjutkan aktingku ini sampai aku memiliki
informasi yang lengkap tentang semua ini ’ batin Laksmi kemudian mengikuti
Yugi memasuki toko
Atem dan Yami mengikuti dari belakang,
merekapun duduk di sofa yang ada di ruang tamu dengan Yugi dan Laksmi yang ada di
depan mereka.
Yugi menarik napas kemudian “Seperti
yang aku jelaskan tadi di Museum, Ini Yami.. yang sebenarnya adalah roh
Pangeran penunggu Millenium Puzzle dan seharusnya saat duel penentuan di Mesir
Yami, Bakura dan Marik pergi ke alam bazrah tetapi Anubis dan Ra memberikan
mereka kesempatan kedua untuk memulai kehidupan yang baru di Bumi..” ucap Yugi
menoleh kearah Laksmi yang sepertinya tercengang
‘A-Anubis??
Dan.. Ra?? Siapa mereka? Baru kali ini aku mendengar nama aneh seperti itu dan
apalagi dengan “Duel Penentuan” yang dikatakan Yugi??’ pikir Laksmi
‘Mereka
adalah dewa yang menguasai kehidupan dan kematian setiap makhluk.. dan mengenai
“Duel Penentuan” itu aku sama sekali tidak pernah mendengarnya, Master’
jawab Cyber Blader melalui pikiran Laksmi
“Lalu?” tanya Laksmi kemudian
Yugi menunjuk kearah Yami dan Atem “Dan
karena Yami sudah berjasa, Mereka memberikan Yami 1 permintaan dan permintaan
Yami adalah untuk saudara kembarnya yaitu Pharaoh Atem untuk juga ada disini..
Dan, sisanya bisa kau tebak sendiri..” jelas Yugi
Untuk beberapa saat Laksmi tercengang
sementara Yugi hanya geleng kepala karena sudah mengetahui reaksi seperti ini
akan terjadi. Untuk beberapa saat hening sejenak sebelum Laksmi mulai membuka
mulut
“J-jadi.. Marik dan Bakura yang tadi..”
ucap Laksmi
Yami mengangguk “Mereka juga roh
penunggu Millenium Item sepertiku yang diberi kesempatan kedua untuk menjalani
kehidupan..”
Laksmi menoleh kearah Yugi “Apa Kakek
sudah tahu?”
Yugi mengangguk sambil tersenyum “Mereka
sudah diperbolehkan Kakek untuk tinggal bersama kita disini dan memasuki
sekolah yang sama besok!” jawab Yugi gembira
Laksmi ternganga tidak percaya “Jadi..
kita punya Pangeran dan seorang Pharaoh yang berusia err.. 5000 tahun duduk di
ruang tamu kita..” ucap Laksmi tidak percaya memandang Yami dan Atem kemudian
menepuk dahinya “...Benar-benar membingungkan..”
‘Master?’
‘
Tenang saja, ini hanya bagian dari aktingku.. Aku percaya dengan semua ini tapi
hanya saja aku butuh sesuatu yang lebih untuk menguatan semua ini Cyber Blader..’
‘
Jika itu yang Master inginkan aku tidak bisa mencegahnya..’
Yugi menoleh kearah sepupunya
takut-takut kalau sepupunya itu mengalami shock atau semacamnya dengan semua
penjelasan yang diberikannya barusan. “Laksmi?” panggilnya perlahan
Laksmi menoleh kearah Yugi “Haah.. Yugi
kita harus bicara.. berdua” bisiknya pelan
Yugipun mengangguk kemudian berdiri
diikuti dengan Laksmi disampingnya.
“Aibou?” ucap Yami heran ingin tahu
kemana Hikarinya akan pergi
Yugi tersenyum dan membuat Yami hampir
memerah karena senyuman manisnya itu “Aku akan menunjukan kamar Laksmi, kalian
bisa beristirahat sekarang..” jawab Yugi disertai anggukan dari Yami.
Laksmi and Yugi room
Laksmi memasuki kamar dengan Yugi
mengikutinya dari belakang, langsung saja Laksmi menjatuhkan dirinya ke tempat
tidur yang empuk sementara Yugi mmenutup pintu kamar.
“Apa yang ingin kau bicarakan,Laksmi?”
tanya Yugi duduk di pinggir kasur
“Hmm.. Apa orang yang bernama Yami itu
yang kau taksir Yugi saat kita bicara melalui webcam?” tanya Laksmi sambil
tersenyum menggoda
Yugi yang mendengarnya perlahan
menyadari mukanya mulai memerah dan mengangguk pelan.
“Kau pasti senang sekarang dia sudah
memiliki tubuhnya sediri kan?.. berarti kau juga sudah mengatakan perasaanmu
padanya kan?” tanya Laksmi antusias
“S-soal itu aku belum mengatakannya..”
jawab Yugi pelan
Laksmi menaikan alis heran mendengar
jawaban Sepupunya itu, tapi dia punya satu pertanyaan penting untuk ditanyakan
pada sepupunya ini.
“Kenapa kau tidak bilang saja?..” tanya
Laksmi hati-hati
“B-bagaimana kalau dia tidak memiliki
perasaan yang sama, Laksmi?.. L-lalu bagaimana kalau dia marah dan akhirnya
malah memutuskan persahabatan kami?” tanya Yugi panik
Laksmi mendengus “Kau tahu Yugi.. cepat
atau lambat kau harus bicara dengannya..”
Yugi mengangguk “Jadi.. Kau percaya
dengan semua yang kujelaskan di ruang tamu barusan?”
Laksmi mengangguk sedangkan Yugi hanya
bisa menatap sepupunya heran, tidak seperti biasanya Laksmi mempercayai hal-hal
aneh seperti ini yang biasanya reaksinya pasti akan menolak mentah-mentah dan
menganggap cerita ini hanya mitos belaka.
“Baiklah, besok kita akan mulai
bersekolah dan Laksmikau bisa memakai seragamku nanti.. Kakek juga sudah
menyusun jadwal pelajaran untuk kita supaya kita satu kelas..Kurasa..” jawab
Yugi tersenyum senang
Laksmi mengangguk “...Baiklah.. aku akan
beristirahat dulu sebentar..” ucapnya lalu perlahan menutup mata
“Aku akan menyusun beberapa buku..” ucap
Yugi kemudian berjalan menuju rak buku
‘Cyber
Blader...’
‘Ya,
Master?’
‘Apa
sekarang mimpi-mimpi itu masih akan menghantuiku? Apa mimpi itu masih akan
muncul lagi?’
‘Sejujurnya
Master, aku juga tidak tahu.. karena meskipun aku sudah menghentikan mantranya
bisa saja mimpi masa lalu Master muncul kembali karena sekarang Master sudah
dalam status kembali mengingat masa lalu Master’
Laksmi mendesah ‘Sepertinya aku harus berharap ini tidak akan buruk atau semacamnya..’
‘Selamat
tidur,Master..’
‘.....Selamat
Tidur...’
With Yami and Atem on the Living Room
Setelah Yugi dan Laksmi pergi
meninggalkan ruang tamu menuju kamar mereka, Yami menatap Atem dengan pandangan
bertanya-tanya karena sepertinya raut wajah Atem menunjukan kalau sesuatu
sedang menganggunya.
“Apa yang sedang kau pikirkan,Kak?”
tanya Yami pelan
Atem hanya mendesah “Tidak perlu
bertanya kau sendiri sudah tahu apa itu kan,Yami..” jawab Atem
“Apa dia
memang benar-benar mengingat masa lalunya?” tanya Yami sambil menaikan alis
Atem mengangguk pelan “Kurasa dia sudah
mengingatnya jauh sebelum dia bertemu kita di Museum, aku ingin menanyakan hal
ini...”
“Well, apa yang sebenarnya kau ragukan
Atem?”
Atem menyandaran diri ke sofa mendesah
pelan “Aku takut kalau dugaanku ini meleset, kalau aku langsung menanyakan hal
ini padanya dan dia sama sekali tidak mengakuinya.. memikirkannya saja sudah
membuat hatiku sakit,Yami..” jelas Atem
Yami menepuk pundak saudaranya yang
tengah dirundung stress itu berusaha untuk menenangkannya.
“Aku yakin dia akan mempercayai semua
itu,Kak.. Lagipula dia kan Istrimu di Mesir Kuno, kalian memiliki ikatan sama
seperti halnya aku dan Yugi..” ucap Yami
“..Aku harap begitu,Yami..” desah Atem “..Aku
harap semuanya yang kau katakan benar..”
Yami hanya mengangguk sebagai jawaban
dari pernyataan saudarnya itu. Perlahan Atem berdiri dan melangkah perlahan
sementara Yami hanya menatap bingung melihatnya.
“Aku akan ke kamar beristirahat..” ucap
Atem lemah
“Selamat beristirahat,Kak..” balas Yami
Atempun kemudian pergi menuju kamarnya,
sesampainya disana ia langsung menutup pintu dan menjatuhkan dirinya di atas
ranjang sambil menghela napas dengan sebelah tangan menutupi matanya berusaha
untuk mendapat istirahat.
‘Little
Gem.. aku benar-benar merindukanmu..’ batin sang Pharaoh sebelum terlelap
dalam tidurnya
With Laksmi
Laksmi tertidur pulas diatas ranjang
sementara Yugi memutuskan untuk keluar mencari udara segar diluar meninggalkan
sepupunya itu beristirahat dengan tenang.
Dream is a wish you make all alone
Wish is something that can be granted
Dream is something that only beyond your imagination
Let the Dream lead you to your Wish to believe
Wish for the seek of truth are spoken
Dreams
‘Kau
ikut bersama kami!!!’ bentak seorang sambil menyeret Laksmi kedalamsebuah
tangga yang berujung pada ruangan yang sangat gelap, ia membawa pedang dan
menggunakan pakaian seorang penjaga
Laksmi meronta berusaha melepaskan diri
“L-lepaskan aku!! Lepaskan..” ronta Laksmi yang kini menggunakan baju penuh
dengan robekan disana sini dan luka memar yang ada di kulit putihnya yang halus
itu.
‘JANGAN
banyak bicara!!’ Bentaknya kemudian mendorong Laksmi dari tangga dan sukses
membuat kaki dan tangannya patah dan darah mengalir melalui dahinya.
Laksmi meringis kesakitan sambil
memegang dahinya berusaha mencoba untuk berdiri tapi penjaga penghianat itu
(a/n: adegan ini bakal dibikin sadis kalo si Author berminat, btw kita sebut
penjaga kurang hajar itu ‘penjaga penghianat’ disini karena dia memang
berhianat) menjambak rambut pirangnya dan menyeretnya memasuki sebuah sel.
‘HAHA~
Lihat Tuan Putri, akhirnya sekarang aku bisa membalaskan dendammu selama ini
untuk membunuh BUDAK sialan ini!’ ucapnya tertawa lepas
Laksmi masih meringis kesakitan,
pandangannya juga sudah mulai kabur karena kehilangan banyak darah dan
penampilannya ini bukan lagi mencerminkan seorang Ratu tetapi seorang Budak
yang sebentar lagi akan diesekusi karena melakukan tindak kejahatan.
“K-Kenapa...kau melakukan.. semua ini?”
ucap Laksmi lemah
Si penjaga penghianat itu mendecih
kemudian menjambak rambut Laksmi dengan sangat kencang hingga Laksmi menjerit
kesakitan sekali lagi, ia pun menghunus pedangnya tepat di leher Laksmi, pedang
yang tajam dan berkilau itu.
‘Jangan
BERLAGA di depanku!! Gara-gara kau..
Pharaoh menolak lamaran dari Putri yang selama ini aku jaga!! Gara-gara seorang
budak sepertimu!! Membuat Pharaoh rela melakukan apapun untukmu!! Aku akan
melenyapkanmu!! Putri akan sangat bahagia mendengar kabar kematianmu ini!!’
“H-hanya masalah.. seperti itu.. K-kau
rela berhianat.. padahal Atem sangat mempercayaimu..” ucap Laksmi lemah
‘Aku
tidak peduli!! Sekarang juga kau harus mati!! Mati di tanganku!!’
Sang penjanga mengayunkan pedangnya
bersiap membunuh Ratu yang tidak berdaya ini di tangannya.
Dreams
End
“AAAARRRGHHH!!!” Laksmi berteriak
histeris perlahan terbangun dari tidurnya dengan muka yang merah seperti tomat
dan keringat yang bercucuran juga napas yang tersengal-sengal seperti habis
melakukan aktivitas di gym.
Laksmi melihat sekeliling dan mendapati
pemandangan kamar Yugi kemudian bernapas lega karena tadi hanya mimpi belaka
kemudian Laksmipun beranjak turun dari ranjang berusaha menuju kamar mandi tapi
menemukan sebuah kertas kecil terselip di meja belajar Yugi.
Laksmi, aku dan Yami berbelanja untuk
makan malam. Kau dan Atem tolong menjaga Toko, ya. Kami sepertinya akan pergi
sediki lama.
Salam, Yugi
“Kenapa di saat seperti ini aku harus
menjaga rumah bersama Atem..” dengus Laksmi pelan sambil mengacak rambut
pirangnya kemudian keluar ruangan menuju kamar mandi dan membasuh mukanya di
westafel sambil memandangi wajahnya di cermin terdekat.
‘Apa
Master baik-baik saja? Apa mimpi itu membuat Master ketakutan?’
‘
Sepertinya begitu... Cyber Blader, apa kau pikir Atem sudah tahu aku sudah
mengetahui masa laluku?’
‘
Dari yang saya rasakan sepertinya Pharaoh sudah mengetahuinya sedikit tapi
hanya saja ia takut memberitahu hal ini pada Master..’
Laksmi mendesah perlahan ‘Apa.. ikatan di masa lalu juga bisa kembali
terjadi di Masa Depan?..Ah-Tidak! Apa yang kau pikirkan Laksmi!!.. Kenapa sejak
tadi yang kau pikirkan hanya Atem, Atem, dan ATEM!?’ batin Laksmi kemudian
menggeleng-gelengkan kepalanya dan menatap kembali cermin..
“...Aku jatuh cinta..” ucapnya pelan
Keluar dari kamar mandi, Laksmi melirik
jam di dinding yang menunjukan pukul 18.00 dan mendesah pelan sepertinya Yugi
dan Yamimenikmati kencan belanja mereka di pasar. Laksmi perlahan melangkah
menuju kamar Yami berusaha membangunkan Atem untuk menanyakan apa dia ingin
makan di luar atau makan di rumah.
Dengan hati-hati, Laksmi membuka pintu
dan mendapati Atem tertidur nyenyak di ranjangnya dengan sebelah tangan
menutupi mata Cymsonnya. Melihat Atem tertidur membuat Laksmi mulai berpikir
betapa manisnya dia saat ini(?), tapi sebuah kalimat keluar dari mulut Laksmi
tanpa ia menyadarinya
“Kurasa ‘Ate’ benar-benar kelelahan..”
ucap Laksmi kemudian dengan segera dia menutup mulutnya mengutuk kenapa ia
mengeluarkan kata-kata seperti itu, (F.I.Y: Ate adalah panggilan kesayangan
Laksmi pada Atem saat di Mesir Kuno mereka menjalin hubungan dan Little Gem
adalah panggilan kesayangan Atem terhadap Laksmi)
Mendengar ucapan itu Atem membuka
matanya dan menatap Laksmidengan pandangan yang tidak dapat di deskripsikan.
“B-barusan kau memanggilku dengan
sebutan apa?” tanyanya berusaha mematiskan apayang ia dengar
‘Ini
BURUK!!’ batin Laksmi kemudian berusaha melarikan diri tapi Atem sudah
memegangi pergelangan tangannya dan terpaksa ia harus menghadapi sang Pharaoh
ini. Pandangan mereka kembali bertemu, Crymson meet Saphire dan Laksmi bisa
merasakan bahwa harapan terukir jelas di mata Crymson milik Atem. Tapi Laksmi
hanya berdiam saja sementara Atem masih menatapnya.
“Laksmi.. Apa sebutan ‘Little Gem’
mengingatkanmu pada sesuatu..” ucap Atem
Mendengar nama panggilannya dulu itu
membuat Laksmi perlahan membuka mulutnya berusaha menjawab tapi terpotong oleh
ucapan Atem.
“Jadi, sebutan itu mengingatkanmu?..”
Kali ini sebelum Laksmi membuka mulut,
terdengar suara bel di pintu. Laksmi melepaskan diri dari genggaman Atem dan
melesat keluar ruangan sambil bernapas
lega, jantungnya kini berdetak sangat kencang terima kasih karena scene tadi.
“Maaf,Laksmi kami telat..” ucap Yugi
tersenyum disampingnya berdiri Yami yang membawa barang belanjaan Yugi
“Untunglah kalian pulang..” ucap Laksmi
pulang “..Baiklah, Makan malam hari ini apa?” tanya Laksmi
“ Sesuatu bernama Stew yang di katakan
Aibou di pasar tadi..” ucap Yami
“Baiklah, aku akan memasak makan malam
bersama Laksmi..” ucap Yugi kemudian Yami mengangguk dan memberikan belanjaan
yang ia pegang ke tangan Laksmi yang kemudian berjalan menuju dapur dan
bersamaan dengan hal itu, Atem terlihat berjalan menuruni tangga perlahan
menghampiri Laksmi.
“Boleh aku tahu menu makan malam hari
ini, Laksmi?” ucapnya disunggingi senyuman
Laksmi tercengang tapi berusaha bersikap
senormal mungkin “....S-stew..” jawab Laksmi singkat kemudian berjalan kembali
Yami dan Yugi saling berpandangan
melihatnya, sepertinya mereka melewatan sesuatu disini.
Litte: memakai Mic “and..CUT!!”
Laksmi: mengeplakan tangan dan
mengeluarkan aura pembunuh “Hei, Litte! BISA JELASKAN KENAPAAKU MATI TERBUNUH
DITAMBAH LAGI KENAPAAKU BERSIKAP OOC!!?”
Yugi: muncul tiba-tiba “Eh? Litte bisa
kasih tahu emangnya aku dan Yami ketinggalan apa?”
Yami: merangkul Yugi “Sudahlah Aibou,
nanti kita juga akan tahu sendiri saatnya nanti”
Yugi: blushing “I-iya, Mou Hitori No
Boku”
Laksmi: berkacak pinggang “..Seharusnya
aku tidak ada disini, Litte! U lama amad
update nih chapter?”
Litte: sujud “Ampunn~ soalnya Litte
bentar lagi mau UTS jadi ni chappie harus done danLitte bakal cuti beberapa
hari buat pelaksanaan UTS..”
Laksmi: “Apa karakter gue masih OOC di
next chapter?”
Atem: tiba-tiba muncul “Laksmi-chan
tidak kelihatan OOC, menurutku cocok dengan sifat Laksmi-chan ..” *Senyum*
Laksmi: Blushing “M-masa sih? Hahaha..”
Litte: Manyun “Pangeran gue~ *Nangis
gaje* huaaaa..”
Laksmi & Atem : Read and Review
please...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar