.
Side
Pairing
Seto.K & fem
Joey.W
.
With
random song from random artist
.
Toko Game
Pagi hari yang
cerah, Laksmi sudah bangun sejak tadi dan kini ia sedang memasak sarapan yaitu
sebuah waffle. Hari ini adalah hari pertamanya memasuki sekolah swasta (a/n:
karena sebelumnya dia masuk Stardust Inter High) yaitu Domino High, kini ia
sudah mengenakan baju seragamnya, kemeja putih dengan blazer pink dengan emblem
Domino High di sakunya dan rok biru pendek selutut dipadu dengan kaus kaki
putih panjang dan sepatu pantofel hitam
dengan rambut pirangnya yang tergerai sampai ke punggung.
Sambil menyiapkan meja, seringkali
Laksmi menguap merasa mengantuk dan ini bukan hanya disebabkan oleh mimpi aneh
tentang masa lalunya itu tapi melalui e-mail yang dikirim dari Dewan Guru di
sekolahnya dulu. Hal ini yang membuatnya tidak bisa tidur semalaman.
“..Ok, semuanya sudah siap!” ucap Laksmi
menepuk kedua tangannya melihat meja makan yang sudah tersusun dengan rapi
Laksmipun berjalan menghampiri kulkas
dan mengambil es krim di dalam freezer kemudian mengambil 2-3 scoop es krim dan
meletakannya diatas waffle miliknya sebelum menaruhnya kembali ke dalam kulkas.
Tidak lama setelah itu, Yugi dan Yamipun
menuruni tanggan menggunakan baju seragam sekolah mereka.
“Selamat Pagi, Laksmi..” ucap Yugi
“Pagi, Yugi..” balas Laksmi duduk di
kursi
Merekapun duduk menempati tempat di meja
makan, “Laksmi, mana Kakek?” tanya Yugi
Laksmi mengangkat bahu “Saat ku tanya,
katanya dia akan pergi ke suatu tempat untuk mengurus sesuatu..” jawab Laksmi
sekenanya
Yugi mengangguk mengerti kemudian
menatap Yami di sampingnya “Dan dimana Atem, Yami?”
Mendengar nama Atem, Laksmi mulai
mengingat kejadian yang kemarin saat Atem menanyakan apa dia mengingat sesuatu
yang berkaitan dengan nama panggilannya dulu dan terima kasih atas semua itu
kini Atem perlahan menyadari Laksmi memang sudah mengingat masa lalunya.
‘Aku
harus bersikap normal.. normal.. lupakan hal yang terjadi kemarin dan pura-pura
kalau kejadian tersebut tidak pernah terjadi.. huhft!’ batin Laksmi
“Masih tertidur terakhir kali aku
mengeceknya, Aibou..” jawab Yami
Yugi mengangguk tanda mengerti kemudian
merekapun mulai memakan sarapan di meja dan Beberapa menit setelahnya Atem
menuruni tangga menggunakan black leather
tank-top dengan jaket biru tua dengan emblem Domino di dalamnya dengan tight leather jeans berwarna senada
dengan jaket yang ia pakai dengan hiasan rantai di sakunya, sepertinya Mode pakaian selera Yami memang sangat cocok
dipakai saudara kembarnya itu.
Laksmi tercengang sejenak melihatnya, ia
tidak percaya kalau Atem memang benar-benar terlihat keren dengan pakaian
sekolah itu dan daya pikatnya sangat kuat memungkinkan banyak gadis akan
terlena dengan hanya melihatnya saja. Atempun duduk dibangku kosong di samping
Laksmi dan mulai memakan sarapannya, selama makan Laksmi menjaga jarak agar
tidak bertemu dengan mata Crymson itu.
“Jadi, Apa jadwal untuk hari ini?” tanya
Yami
“Kita akan pergi ke sekolah tentunya..”
jawab Laksmi sambil memakan wafflenya
Yugi mengangguk “Sebaiknya kita
berangkat sebelum terlambat..”
Setelah sarapan merekapun berangkat
menuju Domino High, karena jaraknya tidak jauh dari rumah mereka berjalan kaki
menuju tempat yang dituju.
Sesampai di Sekolah, Laksmi,Yami dan
Atem ditemani oleh Yugi menuju ruangan staff guru untuk mengambil susunan
jadwal pelajaran mereka untuk hari ini, setiap hari mereka akan mempelajari 4
pelajaran ditambah istirahat makan siang nanti.
Atem
Sennen- Grade X
Periode 1:
Geografi-Mrs.Hanny
Periode 2:
Sejarah-Mr.Lucas
Periode 3:
Fisika-Mrs.Christine Natalia
Periode 4: Istirahat
Periode 5: Kimia-Mr.Daniel
Laksmi
Vichilicious- Grade X
Periode 1:
Geografi-Mrs.Hanny
Periode 2:
Sejarah-Mr.Lucas
Periode 3:
Fisika-Mrs.Christine Natalia
Periode 4: Istirahat
Periode 5: Kimia-Mr.Daniel
Yami
Sennen- Grade X
Periode 1:
Fisika-Mrs.Christine Natalia
Periode 2: Matematika-Mr.Jeffry
Rolando
Periode 3: TIK-Mrs.Harris
Periode 4: Istirahat
Periode 5: Kimia-Mr.Daniel
Laksmi memperhatikan jadwalnya dan
ternyata ia akan melewati seharian sekolah sekelas dengan Atem, ini bencana
buruk (?) baginya karena bagaimana kalau nanti dia keceplosan berkata-kata dan
bagaimana kalau nanti Atem tahu dia sudah mengingat semuanya?
‘Tenang..Tenang...’
pikir Laksmi dalam hati
“Ok, Sepertinya Laksmi dan Atem memiliki
jadwal yang sama untuk semua kelas..” ucap Yugi tersenyum melihat Laksmi yang
hanya dibalas dengan senyuman simpul oleh sepupunya itu “Karena ini hari
pertama Atem memasuki sekolah, bagaimana kalau kau menjelaskan hal-hal apa saja
yang dilakukan disini Laksmi?” ucap Yugi
Laksmi melirik ke arah Atem sesaat
sebelum dia melihat wajah Yugi yang memandangnya dengan mata puppy eyes memohon,
“Baiklah, Yugi..” jawab Laksmi menyerah
Dan setelah itu Yami dan Yugipun menuju
kearah yang berlawanan dengan Laksmi dan Atem, sepertinya mereka 1 kelas dan
hal yang bagus untuk Yugi karena dia bisa menggunakan ini untuk berdekatan
dengan Yami. Di sisi lain, Laksmi dan Atem sedang menelusuri koridor sekolah
mencari kelas pertama mereka. Hening beberapa saat sebelum salah satu dari
mereka membuka mulut.
“Apa kau pernah ke sekolah sebelumnya,
Atem?” tanya Laksmi berharap topik pembicaraan mereka tidak terkesan terlalu
kaku
Atem terseyum sesaat mengetahui Laksmi
akhirnya berbicara padanya meskipun dia tahu Laksmi masih sedikit canggung
untuk berbicara dengannya.
“Aku belum pernah ke sekolah, Yami
bilang tempat ini sama saja dengan pelatihan di istana dulu..” jawab Atem
sambil memperhatikan sekelilingnya, yupe ini adalah sesuatu yang baru untuknya
Laksmi menaikan alis bingung dan kembali
berjalan perlahan
‘Apa
di Mesir Kuno tidak ada sekolah?? Lalu bagaimana mereka belajar??’ ucap
Laksmi
‘Di
Mesir, hanya ada pelatihan khusus untuk pharaoh Master.. sama halnya dengan
belajar tetapi juga ada latihan pedang dan tata perilaku di Istana saat
pelatihan.. Mungkin itu yang dimaksud Pharaoh’ jawab Cyber Blader
“Sepertinya hampir sama dengan
sekolah..”ucap Laksmi “Baiklah Ate- masudku Atem, hal pertama yang harus kau
lakukan adalah memperkenalkan diri..” ucap Laksmi yang lagi-lagi memanggil Atem
dengan sebutannya itu
Atem tersenyum mengetahui Laksmi
memanggilnya dengan nama panggilannya lagi, Merekapun memasuki kelas dan tepat
saat mereka memasuki kelas bel pelajaran pertamapun dimulai.
Geografi-Mrs.Hanny
Seisi kelas memandangi 2 murid baru yang
kini duduk di depan mereka, yang perempuan terlihat sangat memikat seluruh pria
yang ada di dalam kelas dengan senyuman manisnya dan yang pria di sampingnya
terlihat sangat tampan seperti bintang film terkenal membuat para gadis di
kelas terpesona olehnya.
“Baiklah anak-anak, hari ini kita
kedatangan dua murid baru..” ucap Bu Hanny menunjuk Atem dan Laksmi “Baiklah,
sekarang perkenalkan diri kalian di depan semua yang ada di kelas..” ucapnya
sambil tersenyum ramah
“Salam kenal, Namaku Laksmi Vichilicious
dan aku baru pindah kesini kemarin dari Paris. Senang Bertemu kalian semua..”
ucap Laksmi sambil membungkuk hormat
Atem kemudian menyusul, well ini hal
baru baginya karena dulu dia tidak pernah sekalipun berkenalan dengan siapapun
karena orang-orang sudah mengenalnya dengan nama Pharaoh yang disandangnya
dulu.
“Namaku Atem Sennen, aku baru pindah
dari Mesir dan Senang bertemu dengan kalian semua..” ucap Atem yang terlihat
beribawa (a/n: Pharaoh gitu cuy..)
“Baiklah, Apa ada pertanyaan untuk teman
baru kalian anak-anak?” tanya Bu Hanny
Seorang siswi mengangkat tangannya
“Boleh aku tahu dimana kalian tinggal?” tanyanya
Dengan spontan keduanya menjawab “Toko
Game milik Salomon Mouto..”
Tapi kemudian Laksmi langsung tercengang
setelah mengetahui apa yang baru saja keluar dari mulutnya, perlahan dia
melihat reaksi para Murid dan Guru yang memandangi mereka tidak percaya
kemudian melirik sekilas ke arah Atem yang sepertinya kebingungan dengan
tingkah laku yang semuanya tunjukan.
“A-apa kalian tinggal bersama..
B-berarti kalian berpacaran atau sudah menikah?” ucap salah seorang siswa
Dengan spontan Laksmi langsung
menggeleng “B-bukan seperti itu.. K-kakekku memiliki sahabat karib dan sahabat
karibnya itu memiliki..emm dua.. dua Putra kembar.. dan karena sahabat kakek
akan bepergian ke tempat yang jauh.. jauh untuk ekspedisi, mereka menitipkan
Putra mereka di tempat Kakek.. B-begitu..” jelas Laksmi mengada-ada tentang
semua cerita berusaha memberikan alasan yang tepat, mana mungkin dia bilang
kalau Atem adalah seorang Pharaoh berusia 5000 tahun yang mendapat kesempatan
untuk hidup kedua kalinya di bumi berkat bantuan saudara kembarnya yang
merupakan Roh Pangeran yang menghuni millenium puzzle milik Yugi.
Atem hanya bisa menaikan alis mendengar
penjelasan Laksmi sedangkan semua yang berada di kelas hanya bisa ber ‘oh’ ria
saja.
“Baiklah, kalian bisa memilih tempat
duduk kalian..” ucap Bu Hanny dan dengan perkataaan itu, Laksmipun menduduki
bangku paling pojok di belakang yang terdapat jendela di sampingnya,sedangkan
Atem menempati bangku kosong yang ada di barisan paling depan, melihat Atem
kini berada jauh darinya Laksmi mendengus napas lega.
‘Ini
hari terburuk!!?.. Hampir saja aku keceplosan, LAGI!?’ Gerutu Laksmi di
pikirannya
‘Master,
kenapa mereka bersikap begitu ketika tahu Master tinggal bersama Pharaoh?’
tanya Cyber Blader
‘Soal
itu.. di dunia ini, wanita dan pria yang tinggal di rumah satu atap itu bisa
diblilang mereka sudah menikah atau menjalin hubungan, berbeda dengan waktu di
zaman Mesir Kuno..’ terang Laksmi
‘Begitu,
Master... Sekarang ini sudah banyak yang berubah ternyata..’
Laksmi dengan malas membuka buku
pelajarannya dan pura-pura seakan dia mengerti penjelasan yang ada di depan
sementara setiap 5 menit ia melirik kearah tempat duduk Atem melihat dia sudah
mulai akrab dengan teman sebangkunya. Ternyata dia cepat beradaptasi dengan
lingkungan sekolah ini.
Luch Break at Domino Canteen
Laksmi membenamkan dirinya di meja
sambil mendesah, di depannya Yugi,Malik dan Ryou hanya saling berpandangan satu
sama lain kemudian dengan heran melihat tingkah laku Laksmi di depan mereka.
“Laksmi, Apa kau sakit?” tanya Ryou
lembut
“..Aku tidak sakit, terima kasih Ryou..”
jawab Laksmi lemas
Malik menaikan alis “Lalu, Kenapa kau
bersikap lemas seperti itu?” tanya Malik penasaran
Laksmi mengangkat tubuhnya berusaha
membenarkan posisi duduknya kemudian memandang sebuah piring puding yang
tersaji di depan matanya dan mengenggamnya sebelum berkata
“Kalau... Kalau ada yang lagi menanyakan
Apa aku dan Atem tinggal bersama di Toko Game milik Kakek, aku bersumpah akan
memberikan orang yang beruntung itu Puding ini!” ucap Laksmi
Dan bersamaan pada saat itu Joey
menghampiri Keempat Gadis itu sambil menepuk bahu Laksmi pelan sambil tersenyum
ramah “Kau pasti Laksmi kan?” ucap Joey “Ngomong-Ngomong Apa benar kau dan Atem
tinggal bersama dengan Yugi dan Ya-“ perkataan Joey terputus
“Ya, Anda benar sekali dan selamat.. Ini
hadiah anda..” ucap Laksmi menyerahkan piring berisi puding sementara Joey
menatapnya bingung dengan apa yang terjadi dan duduk disamping Ryou
“Laksmi, kenalakan ini Joey Wheeler..”
ucap Ryou “Joey kau pasti kenal Laksmi kan? Dia sepupu Yugi yang baru saja
pindah kesini..” terang Ryou
“Uh-huh.. Senang bertemu
denganmu,Joey..” ucap Laksmi “Dan, soal tadi aku minta maaf.. mulutku langsung
menyerbu..”
Joey hanya tersenyum “Ah, tidak
apa-apa.. Terima kasih hadiah pudingmu Laksmi, kebetulan aku lapar
sekali..”ucap Joey kemudian segera memakan pudingnya.
“Oh,
iya.. kemana Atem, Laksmi?” tanya Yugi
Laksmi mengangkat bahu, “Terakhir ku
lihat dia sudah bersama Yami dan seorang pria berambut coklat” jawab Laksmi
“Pria berambut coklat, maksudmu Seto?”
tanya Joey
Laksmi mengangguk “Dan kebetulan orang
yang sedang dibicarakan ada disini..” ucap Laksmi
Semuanya, melirik dan mendapati
Yami,Seto dan Atem sedang berjalan menuju meja mereka dan sepertinya pandangan
para kaum hawa yang ada di kantin juga ikut mengikuti mereka dengan mata
berseri-seri (?) plus ada juga yang tersenyum malu melihat mereka melewati
meja-nya.
“Dan..Ini dia Tn.Ego datang..” ejek Joey
mendapat lirikan tajam dari Seto
Seto berdeham “Aku tidak ada urusan
berdebat dengan Wild Dogs..” ucapnya
dingin
“Aku bukan BINATANG, dasar Money Bag!!?” seru Joey berapi-api
“Kalian habis darimana saja?” tanya Yugi
“Seto mengajak kami tour keliling
sekolah, kupikir akan menyenangkan jadi aku mengajak Atem juga kesana Aibou..”
jelas Yami sambil tersenyum membuat Yugi sedikit blushing
“Ok, Apa kalian melihat Bakura dan Marik
selama tour?” tanya Ryou
“Kurasa kami melihat mereka di Lab Kimia..”
jawab Seto
Ryou dan Malik saling berpandangan
dengan raut muka panik kemudian beranjak dari kursi dan berlari menuju pintu
keluar, sementara yang lain melihat kepergian mereka dengan tanda tanya (?)
“Apa maksudnya tadi?” tanya Laksmi yang
kini sedang menyeruput jus jeruk
Joey mengangkat bahu sedangkan Yugi
menggelengkan kepalanya, mereka sama sekali tidak tahu apa-apa. Sesaat kemudian
terdengar suara yang begitu menarik perhatian untuk di dengar (?) yang ternyata
berasal dari 2 orang gadis berambut coklat dengan mata biru yang menggoda.
“Halo~ Yuugii..” sapa yang berkulit
putih cream dengan suara menggoda
“Hai~ Tampan...” sapa yang berkulit Tan
sambil memandangi Atem
‘Siapa
mereka? Tiba-tiba saja datang dan..ugh seperti pelayan di Club malam saja.. aku
tidak suka ini!! Jangan berani-beraninya dia menyentuh Atem satu ujung jari
atau aku- T-TUNGGU!! Apa-apaan barusan!?’ pikir Laksmi yang tidak senang
dengan kehadiran dua makhluk yang satu ini yang membuatnya panas (a/n: Hot Hot
Hot Summer.. yee itu mah lagunya F(x)..)
“Anzu, Tea apa mau kalian!” ucap Joey
geram
“Kami hanya ingin menyapa dua siswa
tampan yang baru saja memasuki sekolah~” jawab Tea sambil duduk dekat dengan
Atem sementara Laksmi yang melihatnya memegang garpu di tangannya erat-erat
seakan berpikir itu adalah sebuah pedang dan akan digunakan untuk menyingkirkan
gadis pengganggu itu.
‘Apa
Master baik-baik saja? Aku merasakan Master marah akan sesuatu..’ ucap
Cyber Blader
Laksmi mendengus ‘Kedua gadis ini benar-benar menganggu!?.. Cyber Blader, aku tidak tahu
kenapa tapi aku merasa kesal.. KESAL dengan mereka!!’ jawab Laksmi
‘Tenanglah,
Master.. Apapun yang terjadi hanya Master-lah yang memiliki kunci untuk hati
Pharaoh..’
Laksmi blushing sejenak ‘A-a.. kau tidak perlu mengatakan hal seperti
itu Cyber Blader.. Kau bisa membuatku salah tingkah lagi..’
‘Maafkan
aku, Master.. Tapi aku hanya berkata jujur..’
“Laksmi..?” panggil Yugi pelan
Untuk sesaat Laksmi tersentak dari
pikirannya dan menoleh ke arah Yugi yang sekarang menatapnya heran dengan mata
Amethyst-nya.
“Iya, Yugi..?” tanya Laksmi
“Daritadi kau diam saja.. Apa yang
sedang kau pikirkan,Laksmi?” tanya Joey penasaran
Laksmi menoleh ke sekeliling dan
menyadari Tea dan Anzu sudah tidak ada di meja mereka dan mendapati tatapam
dari Seto, Yami dan terlebih lagi Atem yang mengarah pada dirinya dengan penuh
observasi.
Ting!Tong!Ting!? bel pelajaran terakhir
berbunyi dan Laksmi sangat bersyukur kembali karena dia bisa lari dari tatapan
interograsi yang menatapnya dan akhirnya ia bisa bernapas dengan lega.
“ Sepertinya bel sudah berbunyi..” ucap
laksmi sambil tersenyum miris menggenggam tangan Yugi dan Joey “...Ayo kita
pergi ke kelas terakhir sebelum terlambat~” setelah itu Laksmi menuntun Yugi
dan Joey keluar dari kantin menuju kelas selanjutnya meninggalkan Seto, Yami
dan Atem di belakang.
Atem menghela napas, mengetahui Laksmi
sebenarnya menyembunyikan sesuatu di belakangnya (a/n: Hell Duuh!!)
“Sebaiknya kita juga ke kelas sebelum
pelajarn dimulai..” ajak Seto
Yami dan Atempun mengangguk kemudian
beranjak menuju kelas terakhir mereka.
Kimia-Mr.Daniel
Laksmi dan Yugi duduk bersama di dalam LAB
Kimia karena tentu saja Ia berusaha menghindar dari pengamatan Atem, lagipula
kalau ‘Rahasia’ yang selama ini ia simpan terbongkar bukankah bisa gawat
jadinya.
“Baiklah, karena sebentar lagi bel
pulang akan berbunyi bapak akan memberikan tugas untuk kalian kerjakan di rumah
nanti..” ucap Mr.Daniel mengawali
Bersamaan dengan itu semua siswa
mengeluh, Tugas di hari yang cocok untuk bermain sepuasnya ini? Hell No!!
Plus.. Mereka juga sama sekali tidak mengerti dengan apa yang baru saja di
jelaskan di depan karena CHEMISTRY IS SO BORING!! (a/n: hehehe.. sebenarnya ini
kata-kata Litte karena Litte gak suka Kimia, bagi pecinta kimia yang merasa
terhina maafkan Litte *kabur*)
“Jangan mengeluh.. tugasnya sangat
gampang sekali..” tambah Mr.Daniel tapi tetap saja para siswa masih mengeluh “
Kalian harus membuat ringkasan tentang Bab Hidrokarbon ini.. secara kelompok
dan besok sudah harus dikumpulkan, itu saja..” setelah mengatakan itu Mr.Daniel
keluar dari kelas menuju ruang guru
“Cih.. Tugas yang merepotkan!” desis
Bakura di bangkunya
Ryou hanya menggelengkan kepala saja dia
tahu Yami-nya ini sangat tidak suka dengan hal-hal yang merepotkan “Bagaimana
kalau kita bekerja sebagai Partner di tugas ini?” ajak Ryou sedikit gugup
Bakura menoleh ke arah Hikari-nya ini
sedikit blushing tapi karena tidak mau Ryou mengetahuinya “Terserah,Ry.. Tapi
aku sama sekali tidak mau membantu..” jawabnya pura-pura dingin
Ryou tersenyum manis (a/n: Background
song by Bruno Mars-Just The Way You Are.. hohoho) “Tidak apa-apa kalau Kura
tidak membantu..” jawabnya sementara Bakura mematung sejenak setelah melihat
senyuman yang bagaikan malaikat itu.
‘Ryou...
Tersenyum... Manis...’ pikir Bakura sambil me-replay ulang adegan tadi di
kepalanya
The
Other One
“ Haah, benar-benar merepotkan aku harus
bekerja sama dengan wild dog ini..”
sindir Seto dingin
Joey mengepalkan tangannya geram “Apa
kau bilang boneka Voodo!!” gertak Joey tidak mau kalah
Seto melirik Joey tajam “Jangan samakan
aku dengan boneka aneh itu.. Wild Dog!!”
“Grr.. Lihat saja! Aku bisa
menyelesaikan tugas tanpa bantuanmu!!”
Seto menyeringai “Benarkah?,, Aku ragu
orang bodoh sepertimu mengerti Kimia..”
“Kalian berdua sangat akrab sekali~”
goda Malik yang kini berdiri di dekat tempat duduk Seto dan Joey bersama Marik
di sampingnya
Joey mendengus kesal sementara tanpa ia
sadari Seto tersenyum kecil melihat wajah Joey yang kesal itu (a/n: Seto Kaiba
TERSENYUM!! Gahh~ bawa kamera!! Kita foto bareng yuuk!! Hohoho) tanpa ada orang
lain yang menyadarinya.
‘Imut
sekali...’ pikirnya saat melihat wajah Joey
“Bagaimana kalau kita mengerjakannya di
Mansion Kaiba bersama-sama?” usul Marik
Seto mendengus “Memangnya aku terlihat
seperti menawarkan tempat untuk kalian..” ucapnya dingin
“Ayolah, Seto Mansion-mu kan sangat luas
cukup untuk kita semua disana..” ucap Yami dengan Atem yang ada di sampingnya
“Baiklah.. Asalkan tidak akan ada
kekacauan lagi di dalam Mansion-ku..”
Malik langsung tersenyum girang
“Baiklah, Kami akan kesana jam 1!! Ryou kau dan Bakura juga ikut ya..”
Ryou hanya mengangguk pelan sambil
memberesi beberapa buku di mejanya, Sementara itu Laksmi dan Yugi masih duduk
di bangku mereka dengan Yugi yang sedang mencatat sesuatu di bukunya sedangkan
Laksmi yang sedang memperhatikan apa yang sedang dilakukan Yugi dengan seksama.
“Jadi.. Apa kalian juga akan ikut kerja
kelompok di Mansion Kaiba?” ajak Malik yang tiba-tiba saja langsung muncul di
hadapan kedua gadis itu yang terlihat shock sejenak
Yugi mengangguk “Sepertinya begitu,
Bagaimana menurutmu Laksmi?” ucap Yugi melirik ke arah sepupunya
“Hmm..” Laksmi hanya menggumam sebagai
jawaban
“Baiklah!! Jangan lupa jam 1, ya..” ucap
Malik melambaikan tangan kemudian mengikuti Marik keluar ruangan
“Aibou, Apa kau ikut ke Mansion Kaiba
nanti?” tanya Yami menghampiri bangku Yugi yang mengangguk sambil tersenyum
“Apa kau juga ikut, Laksmi?” tanya Atem
memperhatikan gadis di hadapannya itu
Laksmi merangkul tasnya “...Kelihatanya
begitu” kemudian melirik Yugi “..Kau tahu dimana Mansion Kaiba, Yugi?” tanya
Laksmi
Yugi mengangguk “Tentu saja, kita bisa
berangkat bersama-sama nanti..”
“Aibou, apa kau sudah mendapat partner
untuk tugas nanti?.. Bagaimana kalau kita bekerja sama dalam tugas ini Aibou?” ajak Yami
sambil tersenyum hangat pada Yugi yang entah kenapa membuat pipi Yugi
bersemburat merah
Yugi berusaha membalas senyum Yami
“Tentu saja, Yami..”
‘Pasangan
yang serasi...’ pikir Laksmi sambil melihat reaksi yang diberikan Yugi pada
Yami yang terlihat sangat lucu (?)
“Laksmi, Apa kau sudah mendapat
Partner?” tanya Atem dengan suara yang lembut
Laksmi menoleh berusaha berpaling tapi
tidak bisa karena mata Crymson itu begitu memikat sehingga ia tidak mampu untuk
berpaling (a/n: Gubrak! Bahasanya keribetan)
again, Saphire met Crymson.. Laksmi hanya menggeleng sebagai jawaban dan
Atem tersenyum padanya.
“Bagaimana kalau kita bekerja sama
mengerjakan tugas?” ajaknya
‘Gah..
Kenapa aku mendadak tidak bisa ngomong seperti ini.. Kh.. ayolah, keluarkan
suaramu Laksmi!!’ gerutu Laksmi dalam hati “Terserah, asal kau juga
membantuku mengerjakan..” jawab Laksmi sedikit keras kepala dengan tampang
stoic sebelum kemudian melangkahkan kaki memnuju pintu keluar
‘Sepertinya
akan memakan waktu lama sampai aku bisa mengetahui apa yang disembunyikan ,
Laksmi...’ pikir Atem sambil menghela napas kemudian melangkah menuju pintu
keluar
Sementara di lain pihak, Yami melirik ke
arah Yugi “Aibou, Apa kau pikir sepupumu itu bertingkah aneh setelah kejadian
di Museum kemarin?” tanya Yami berusaha mendapatkan informasi penting yang
siapa tahu bisa ia ceritakan untuk saudara kembarnya yang sedang mengalami
kesulitan saat ini (a/n: Contoh adik yang baik.. Heheheh)
“Sebenarnya sih aku juga berpikir yang
sama, Mou Hitori No Boku. Tapi Laksmi belum menceritakan apa-apa padaku, Aku
jadi khawatir...” jawab Yugi sedikit cemas
Yami hanya bisa menepuk bahu berusaha menenangkan kecemasan Hikari-nya itu
kemudian dengan senyum yang sangat hangat (a/n: Senyum emang hangat y?) iapun
berjalan bersama Yugi menuju pintu keluar.
~Toko
Game~
“Kakek, kami pulang..” ucap Yugi membuka
pintu Toko tapi tidak mendapat suara balasan dari dalam rumah
“Sepertinya Kakek masih belum pulang..”
ucap Yami melangkah masuk kemudian menaruh ranselnya di atas sofa, begitu juga
dengan Atem yang kemudian duduk di sofa.
“Yugi, aku rasa Kakek sudah pulang
tadi..” ucap Laksmi memberikan Yugi
secarik kertas yang tertempel di lemari es
Yugi menaikan alis kemudian menerima
kertas dari tangan Laksmi dan membacanya,
Untuk Yugi,
Selama 2 hari yang akan datang, Kakek
rasa Kakek tidak bisa pulang dikarenakan tugas penelitian Kakek yang masih
belum selesai dan terlalu sayang untuk Kakek tinggalkan, jadi Kakek berharap
kalian bisa menjaga rumah dan toko selama Kakek pergi.
Oh,
ya Kakek juga sudah menyediakan uang untuk keperluan membeli bahan makan malam
nanti. Kakek harap kalian berempat rukun-rukun di rumah.
Salam sayang, Kakek
“Well, setidaknya kita tahu Kakek masih
tenggelam di dalam penelitian benda-benda artifak kuno..” ucap Laksmi disertai
anggukan Yugi
“Jadi, kita masih punya...” Laksmi melirik jam
di dinding yang menunjukan pukul 11.30 “... satu setengah jam lagi sebelum
berangkat ke Mansion Kaiba, jadi aku akan pergi ke kamar untuk beristirahat
sebentar..”
“Ok, Laksmi..”
Dan Laksmipun berjalan sedikit lebih
cepat menaiki tangga menuju kamar sementara Yugi sedang membuat sesuatu di
dapur.
“Jadi.. Apa ada kemajuan diantara kalian
berdua?” tanya Yami pada saudaranya yang sedang menyandarkan diri pada sofa
yang empuk
Atem hanya menghela napas sambil melirik
ke arah saudaranya yang hanya menaikan bahu kemudian bergumam “...Sama sekali
tidak, tapi terkadang secara tidak sengaja ia memanggilku dengan nama
panggilanku dulu.. Aku merasa kalau Laksmi memang benar-benar reinkarnasi
Istriku, Yami.. Tapi aku masih tidak berani bertanya terlalu jauh tentang hal
ini padanya..”
“Baiklah, aku anggap itu sebagai
‘tidak’.. Kenapa kau tidak langsung saja tanyakan hal ini padanya?” tanya Yami
Atem mendengus “ Mudah untuk bicara
seperti itu Yami, Bagaimana denganmu sendiri dan Yugi? Apa sudah ada
perkembangan diantara kalian berdua?” balas Atem balik bertanya
Sekarang giliran Yami yang menghela
napas kemudian merebahkan diri ke sofa dengan tidak elitnya “Tidak berjalan
dengan lancar... Bahkan dia sama sekali
hanya menganggapku sebagai sahabat dan tidak lebih... tidak akan pernah bisa
berjalan semulus yang ku kira..” ucap Yami merana
Atem mengangkat bahu “Sepertinya saudara
kembar memang bernasib selalu sama..” ucapnya
Yami hanya mengangguk lemah kemudian
tanpa di sadari Yugi berjalan menghampiri mereka dengan tas belanja di
tangannya.
“A-Aibou, kau mau pergi kemana?” tanya
Yami yang langsung beranjak dari sofa
Yugi terseyum simpul sambil menggandeng
tas di tangannya “Aku akan berbelanja untuk makan malam nanti soalnya Kakek
bilang untuk 2 hari ini ia tidak pulang ke rumah” jelas Yugi
‘Bisa
dikatakan ini kesempatan untuk mendekati Yugi.. jangan sampai disia-siakan..’
pikir Yami kemudian “Apa aku boleh ikut menemani, Aibou?” ucap Yami sambil
tersenyum dengan tatapan penuh harap pada Yugi
Berusaha menahan untuk tidak blushing
Yugipun mengangguk dan tersirat senyuman kemenangan Yami yang hanya di balas
dengan tatapan iri dari saudara kembarnya berusaha mengatakan
kau-membuatku-iri-saja yang kemudian dibalas oleh tatapan
mau-bagaimana-lagi-aku memang-beruntung.
“Atem, kau bisa menjaga rumah sementara
aku dan Yami berbelanja kan?” tanya Yugi
“Tentu, Yugi..” jawab Atem
“Ok, Ayo pergi Aibou~” ucap Yami
menuntun Yugi keluar
Atem hanya menghela napas dan kembali ke
kesibukannya sendiri di sofa, Apakah itu? Hohoho karena ia belum terlalu
mengenal dunia abad 21 sepenuhnya jadi ia dengan penasaran menelusuri ruang
tamu dan melihat-lihat benda-benda di dalamnya dan membaca beberapa buku
arkeolog yang diketahui milik Kakek.
With Laksmi on The room
“Hmm... Kenapa sepi sekali di bawah?”
gumam Laksmi yang masih ada di atas ranjang setelah lama bergelut untuk
mendapat istirahat yang ternyata hanya bisa ia dapatkan 15 menit sebelum
akhirnya terbangun lagi
Laksmi melirik ke arah jam di atas
dinding dan mendapati sudah jam 12.10, dengan segera ia beranjak dari tempat
tidur masih meras mengantuk karena ia masih menguap dan dengan malas Laksmipun
berganti baju dan kini ia mengenakan kaus putih dengan jaket berwarna biru
cerah dengan rok pendek selutut sebelum kemudian keluar kamar dan mendapati
Atem sedang duduk di sofa sambil mengamati remote TV
‘Kemana
Yugi dan Yami?.. Apa mereka pergi ke suatu tempat tadi dan masih belum pulang
juga sampai sekarang.. dan terlebih lagi, kenapa harus ada dia juga di rumah~’
sungut Laksmi di dalam pikirannya
“Kau sudah bangun, Laksmi?” ucap Atem
mengawali sambil melirik ke belakang
‘Dia
menyadari keberadaanku daritadi?...’ pikir Laksmi “Dimana Yugi?” tanya
Laksmi straight to point
Atem mengangkat bahu “Sejak tadi mereka
pergi berbelanja dan masih belum pulang..” jawab Atem kemudian menekan tombol
merah di remote dan sukses membuat TV yang tadi menyala menjadi mati.
Mendengar jawaban itu Laksmi hanya ber ‘oh’ ria
sebelum kemudian melangkahkan kaki ke dapur dan mengambil dua buah apel yang
masih segar dari dalam kulkas kemudian kembali lagi ke ruang tamu dan duduk di
sofa berseberangan dengan Atem kemudian melemparkan 1 apel di tangannya ke arah
Atem yang dengan mudah menangkap Apel tersebut kemudian menatapnya sambil
menaikan alis.
“..Tidak ada makaanan di kulkas..” ucap Laksmi
mengetahui apa yang sedang dipertanyakan Atem padanya “..Kalau kau tidak suka
Apel kau bisa mencari yang lain di dalam kulkas..” tambah Laksmi berusaha untuk
menutupi pernyataan pertama yang ia barusan katakan, Ia tidak mau kan kalau Atem
tahu ia sedikit menaruh rasa padanya—Koreksi! Bukan sedikit tapi ‘Banyak’!!
Sulit dipercaya, Atem tersenyum memandangi Apel yang
kini ada di tangannya sementara Laksmi melihatnya dengan heran. Apa hubungan
Atem dengan—sebuah Apel?
“Apa ada yang lucu?” tanya Laksmi hati-hati untuk
kedengaran tidak terlalu tertarik
Atem menatap Laksmi kemudian tersenyum “Tidak, Aku
memang suka Apel... Aku tidak akan menggantinya dengan yang lain..” jawabnya
‘Ha?.. Pernyataan
aneh apa itu? Aku bahkan tidak ingat apa dia dulu menyukai Apel..’ pikir
Laksmi kemudian menggigit Apelnya dan mulai memakannya, begitu juga dengan
Atem.
Hening.
Hening.
Suasana keduanya tetap sunyi, sepertinya keduanya
masih terlalu ragu untuk memulai suatu pembicaraan. Keduanya sama-sama berusaha
untuk tetap diam dan melakukan aktivitas sedang mereka kerjakan, sampai pada
akhirnya karena merasa harus melakukan sesuatu untuk mengusir keheningan ini
Atempun membuka mulutnya.
“Laksmi..” panggil Atem mencoba mendapat perhatian
dari gadis itu
“Hmm?” gumam Laksmi sebagai jawaban, sebenarnya ia
tidak tahu harus merespon apa untuk panggilan Atem tersebut jadi ini rasanya
lebih bagus daripada ia harus menjawab dengan respon yang lain.
‘Pikirkan
sesuatu.. sesuatu yang dapat membuatnya dengan mudah mengeluarkan sesuatu yang
ia simpan selama ini.. Ayolah Atem, Kau adalah Pharaoh disini dan.. dan.. dia
yang di depanmu ini adalah Istrimu—Well meski zaman sudah berubah pasti mereka
masih memiliki kesamaan yang melekat.. Ini adalah kesempatan satu-satunya..’
pikir Atem kemudian “Sebelum kau datang ke Domino, dimana kau tinggal Laksmi?”
tanya Atem berusaha menanyakan pertanyaan yang sederhana
“...Aku tinggal di Paris bersama Nenekku, Tapi
karena kini ia sudah tiada Aku pindah kesini..” jawab Laksmi sekenanya
Atem menaikan alis, Bukankah Laksmi adalah sepupu
Yugi? Kenapa mereka tinggal berpisah selama ini? Apa terjadi sesuatu?
“...Kenapa kau tinggal di Paris sementara Yugi
tinggal disini bersama Kakek—Maksudku, Kenapa kau tidak ikut tinggal bersama
Yugi dan Kakeknya sejak awal?..” tanya Atem lagi
Laksmi melempar pandangannya pada Rak Buku, mencoba
mencari solusi untuk menjawab pertanyaan aneh yang dilontarkan Atem padanya.
Apa tujuannya? Berusaha mencari Informasi lebih dariku? Benar-benar
observatif—Tunggu, jelas dia Observatif! Kalau dibalik semua ini ia
menyembunyika sesuatu yang tidak terduga di dalamnya!
“..Aku tidak mau membahasnya..” jawab Laksmi singkat
Atem menghela napas ‘Bagus! Langkah pertama sudah gagal.. sekarang apa yang harus aku
lakukan? Mencoba langsung menanyakan pertanyaan inti padanya?..’ pikir Atem
kemudian membuka mulut sekali lagi “...Kenapa waktu itu kau memanggilku dengan
nama panggilanku?” tanyanya berharap mendapat jawaban yang ingin ia dengar
Door!?
Bagai peluru yang tepat mengenai sasaran, pertanyaan tadi sukses membuat Laksmi
sedikit salah tingkah mencoba untuk memikirkan jawaban terbaik yang ia punya.
Melihat tingkah laku dan juga raut wajah Laksmi yang berubah drastis,
segelintir senyuman menghiasi wajah Atem sepertinya pertanyaannya ini tepat
mengenai sasaran yang ia harapkan dan sekarang yang harus ia lakukan hanyalah
menunggu respon balasan yang diucapkan oleh orang yang bersangkutan.
“....” Laksmi berpikir sekuat tenaga kemudian “..Aku
juga tidak mau membahas persoalan itu..” jawabnya berharap agar Sang Pharaoh di
depannya ini berhenti melontarkan pertanyaan yang dapat membuatnya dengan mudah
mengatakan Informasi yang tak terduga.
‘Kau ingin
mencoba melarikan diri.. Tapi aku tidak akan membiarkan kau dengan begitu saja
lari dari hal ini... Aku tahu kau menyimpan sesuatu di dalam sana, Laksmi..’
Atem beranjak dari sofa yang ia duduki kemudian
berjalan menghampiri sofa yang menjadi tempat duduk Laksmi saat itu, Laksmi
yang tidak tahu menahu apa yang akan terjadi selanjutnya berusaha menyingkir
tapi sepertinya tidak berhasil, Kalau selama ini ia bisa berhasil lolos dari
tatapan Interogasi Atem karena suatu kebetulan kali ini ia sama sekali tidak
bisa menghindar lagi, seakan terpengaruh hanya melihat mata Crymsonnya itu
tubuhnya menjadi kaku dan tidak bisa bergerak dan mematung berdiri sementara
Atem denagn mudah kini berjalan dihadapannya menatapnya dengan Intens berusaha
mencari sesuatu yang tersembunyi dan tentunya dapat tergambar dengan jelas di
dalam siratan mata Saphire Laksmi saat itu juga.
“Hmm..” gumam Atem mengulurkan tangannya meraih
rambut pirang Laksmi kemudian mendekatkan wajahnya ditelinga Laksmi dengan
tangannya masih sibuk memainkan rambut pirang tadi “...Kau mungkin bisa melarikan
diri sepanjang hari dariku tapi kau tidak bisa berbohong padaku.. Kali ini kau
tidak bisa lari dari semua ini..” bisik Atem lirih
‘GAH!! Apa ini
buruk!! Kenapa tanganku sama sekali tidak bisa bergerak?.. Apa ini akhir dari
sebuah sandiwara?.. Err- Apa dia memantraiku atau semacamnya sehingga tubuhku
tidak bisa bergeming seperti ini?’ pikir Laksmi menjerit di dalam
pikirannya
‘Sepertinya
Pharaoh sama sekali tidak menggunakan mantra ataupun sihir pada Master..
Kalaupun Pharaoh menggunakannya aku pasti bisa merasakannya..’ jawab Cyber
Blader
‘Err... Lalu
kenapa aku jadi kaku seperti ini? Tidak mungkin kan ini bisa terjadi tanpa
adanya campur tangan sesuatu yang berkaitan dengan sihir...’
‘Kurasa ini
memang karena terjadi secara Natural, Master... Semua orang di Mesir dulu tidak
akan mampu berkutik kalau mereka berhadapan langsung dengan Pharaoh.. Kurasa
itu yang menjawab keadaan kenapa Master tidak bisa bergerak..’
‘Oh...
Bagus, sekarang aku hanya harus berharap adanya keberuntungan untuk membebaskanku
dari jeratan ini sebelum—sebelum aku mengungkapkan semuanya..’
“.. Jadi, sampai kapan kau akan menyimpan semuanya
di dalam sana, Little Gem?..” tambah Atem “... Bukankah sudah pernah kukatakan,
kau tidak bisa menyimpan segala sesuatu disana tanpa memberitahuku terlebih
dahulu..”
Deg!!
Paralyze!
Itulah keadaan Laksmi saat ini yang terjebak di dalam sebuah lubang yang dalam
dimana tidak ada lagi celah untuk keluar, satu-satunya jalan keluar adalah
dengan menunggu—menunggu sebuah bantuan yang akan datang untuk menyelamatkannya
yang menurut Laksmi adalah sebuah keberuntungan untuk menyelamatkannya dari
sini.
“......” Masih tidak menjawab ataupun mengeluarkan
sepatah katapun, Laksmi hanya menatap balik Atem dengan mata Saphire yang
sedikit terbelalak lebar mengatakan ‘Ini-Tidak-Mungkin!’
Atem hanya menyeringai kecil, sepertinya Langkah
keduanya bisa dibilang sedikit sukses untuk hal seperti ini, tapi sebelum ia
bisa berkata lebih lanjut untuk memojokkan Laksmi di dalam pikirannya-
Ting!
Tong! Ting! Tong! Ting! Tong! Ting! Ting! Ting! Ting!!!
Bunyi bel pintu yang menandakan adanya tamu yang
datang berkunjung, seakan bel tersebut adalah obat penawar bagi Laksmi dari
situasinya saat ini Ia tidak segan-segan menggunakan kesempatan ini untuk
melarikan diri dari Atem—dan sekali lagi Laksmi selamat dari situasi
menegangkan jiwa yang ia alami barusan sehingga membuat ia menghela napas lega
semuanya berakhir sementara Atem mendengus sedikit kesal karena rencananya kini
sudah tidak berhasil padahal ia hanya butuh sedikit lagi waktu sebelum Bel aneh
ini mengganggunya. Dengan malas, ia juga mengikuti Laksmi menuju pintu depan
berusaha mencari tahu siapa gerangan yang sudah mengganggu rencananya.
Cklek—!
“Hai, Kalian berdua—Kami datang kesini menjemput dua
orang yang tersisa~” ucap Joey dengan wajah ceria didepan Laksmi dan Atem
Laksmi hanya tersenyum kecil, sepertinya Joey memang
tepat menggunakan waktu! Ia harus berterima kasih pada Joey untuk hal ini.
“Bagaimana dengan Yami dan Yugi?” tanya Atem sambil
menaikan alis
Seto menyilangkan tangan di dada “Mereka sudah lebih
dulu kami antar ke Mansion karena kebetulan kami bertemu di Pasar..” jawabnya
“Uh-Huh... Baiklah aku akan mengambil Tas di
kamar..” ucap Laksmi kemudian melesat cepat menaiki tangga meninggalkan 3 orang
tamu itu di depan.
Atem menghela napas, dan tepat beberapa menit
kemudian Laksmi sudah kembali dengan Tas miliknya dan mereka berdua berjalan
memasuki mobil Limo milik Seto, sulit dipercaya memang hanya untuk menjemput
orang Seto harus membawa Limonya yang mewah ini. Joey dan Laksmi duduk di kursi
penumpang di bagian belakang, karena Laksmi yang ingin menjaga jarak dari Atem
juga karena Seto yang tidak ingin terjadi keributan di dalam Limo-nya karena
kericuhan dengan Joey, sementara Seto dan Atem duduk di kursi penumpang di
depan mereka.